LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN (01)

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PURWOREJO. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Pahlawan. Purworejo - Jawa Tengah

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. K.H. Mas Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang

LAPORAN KEUANGAN (04)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN MILITER III - 13 MADIUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. SALAK III NO. 38

IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Akuntansi Pemerintahan. Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Budi utomo No. 23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA JAYAPURA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 UAPPA-W PAPUA BARAT (3300)

RENCANA STRATEGIS <KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA> (Diisi dengan rencana strategis Kementerian Negara/Lembaga)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2013 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN (04)

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

KATA PENGANTAR. Muara Bulian, Januari 2013 Panitera/Sekretaris, FAIZAL, SH NIP

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MANNA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Raya Padang Panjang Manna

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA WONOSARI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun KRT. Judoningrat, Siraman, Wonosari

PENGADILAN NEGERI BLORA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No. 14A

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BULUKUMBA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl.Lanto Dg.Pasewang No.18. Bulukumba - Sulawesi Selatan

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Hanoman No. 18 Semarang

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl.Gatot Subroto

LAPORAN KEUANGAN (3300)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MUARA BUNGO. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu. Hak cipta 2017 BB-Pascapanen

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) A. PENJELASAN UMUM A.1. DASAR HUKUM A.2. KEBIJAKAN TEKNIS BPK RI. Laporan Keuangan BPK RI Tahun 2008 (Audited)

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BALAI PENYIDIKAN DAN PENGUJIAN VETERINER REGIONAL III BANDAR LAMPUNG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2014

BALAI PENYIDIKAN DAN PENGUJIAN VETERINER REGIONAL III BANDAR LAMPUNG DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA ( ) Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

Transkripsi:

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 SEMESTER 2 TAHUN ANGGARAN 2014 018.09.2800.450862.KD Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 Alamat Kantor: (Komplek Pertanian Kusu No.1 Oba Utara Kota Tidore Kepulauan) Telp. Fax (021) 29490482 Website: malut. litbang.go.id,email:bptp.malut@yahoo.com

KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Per 31 Desember 2014, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Kementerian Pertanian yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan didalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara. Disamping itu laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Ternate, 31 Desember 2014 Kepala Kantor, Dr. Andriko Noto Susanto,SP,MP NIP. 197205151998031004 Laporan Keuangan i

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Balai Pengkajia Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara 018.09.2800.450862.KD Kementerian Pertanian yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Ternate, 31 Desember 2014 Kepala Kantor, Dr. Andriko Noto Susanto,SP,MP NIP. 197205151998031004 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i Laporan Keuangan ii

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB... ii DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR GRAFIK... vii RINGKASAN... viii I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN... viii II. NERACA... ix III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN... 1 A. PENJELASAN UMUM... 1 A.1 DASAR HUKUM... 1 A.2 KEBIJAKAN TEKNIS SATKER BPTP MALUKU UTARA... 1 A.3 PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN... 3 A.4 KEBIJAKAN AKUNTANSI... 4 (1) Pendapatan... 4 (2) Belanja... 4 (3) Aset... 4 (4) Kewajiban... 7 (5) Ekuitas Dana... 8 (6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih... 9 (7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap... 9 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN...12 B.1 Pendapatan Negara dan Hibah...12 B.2 Belanja Negara...13 B.2.1 Belanja Pegawai...15 B.2.2 Belanja Barang...16 B.2.3 Belanja Modal...18 C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA...19 C.1 Aset Lancar...19 C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran...19 C.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan...20 C.1.3 Persediaan...20 C.2 Aset Tetap...21 C.2.1 Tanah...22 Laporan Keuangan iii

C.2.2 Peralatan dan Mesin...22 C.2.3 Gedung dan Bangunan...23 C.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan...24 C.2.5 Aset Tetap Lainnya...24 C.2.6 Akumulasi Penyusutan...25 C.4 Aset Lainnya...26 C.4.1 Aset Tak Berwujud...26 C.4.2 Aset Lain-Lain...27 KEWAJIBAN...27 C.5 Kewajiban Jangka Pendek...27 C.5.1 Utang kepada Pihak Ketiga...28 EKUITAS...29 C.6 Ekuitas Dana Lancar...29 C.6.1 Cadangan Persediaan...29 C.6.2 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek...29 C.7 Ekuitas Dana Investasi...30 C.7.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap...30 C.7.2 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya...30 D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA...30 D.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA...30 D.2 INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA AKRUAL...30 D.3 REKENING PEMERINTAH...30 D.4 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN...30 LAPORAN-LAPORAN PENDUKUNG LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja Neraca Percobaan LAPORAN BARANG PENGGUNA LAMPIRAN TINDAK LANJUT ATAS TEMUAN BPK DAFTAR INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARA AKRUAL DAFTAR TABEL Tabel 1. Ringkasan laporan Realisasi Anggaran Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 30 Juni 2013 Tabel 2. Ringkasan Neraca 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Laporan Keuangan viii x iv

Tabel 3. Penggolongan Kualitas Piutang 9 Tabel 4. Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP 12 Tabel 5. Perbandingan Realisasi PNBP untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 13 Tabel 6. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 13 Tabel 7. Anggaran dan Realisasi Belanja per Kegiatan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 13 Tabel 8. Perbandingan Realisasi Belanja Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 30 Juni 2013 15 Tabel 9. Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Berdasarkan Sub Kelompok Belanja Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 15 Tabel 10. Perbandingan Belanja Pegawai Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 30 Juni 2013 16 Tabel 11. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Berdasarkan Sub Kelompok Belanja Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 16 Tabel 12. Perbandingan Belanja Barang Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 30 Juni 2013 17 Tabel 13. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Berdasarkan Sub Kelompok Belanja Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 18 Tabel 14. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 30 Juni 2013 19 Tabel 15. Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 19 Tabel 16. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 20 Tabel 17. Rincian Kas di Bendahara Penerimaan 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 20 Tabel 18. Rincian Persediaan 21 Tabel 19. Rincian Aset Tetap 21 Tabel 20. Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 25 Tabel 21. Rincian Aset Lainnya 26 Tabel 22. Rincian Aset Tak Berwujud 26 Tabel 23. Kewajiban Jangka Pendek 28 Tabel 24. Rincian Utang kepada Pihak Ketiga 28 Tabel 25. Rincian Ekuitas Dana Lancar 29 Laporan Keuangan v

DAFTAR LAMPIRAN Hal Lampiran 1 : Rekapitulasi Belanja Barang dan Modal Tahun 2014 Xx Lampiran 2 : Hasil Rekonsiliasi SAU-SAI dengan KPPN setempat Xx Lampiran 3 : Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi antara petugas SAKPA dan Bendahara Pengeluaran Lampiran 4 : Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi antara petugas SAKPA dan Bendahara Penerimaan Xx Xx Lampiran 5 : SSBP terkait penyetoran Kas Di Bendahara Penerimaan (PNBP) Xx Lampiran 6 : Berita Acara Pemeriksaan Fisik (Stock Opname) Persediaan per Xx 31 Desember 2014 dan Lampiran Hasil Pemeriksaan Fisik Lampiran 7 : Daftar Aset Tanah per 31 Desember 2014 Xx Laporan Keuangan vi

DAFTAR GRAFIK Grafik 1 : Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 Xx Laporan Keuangan vii

RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LK K/L) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara 018.09.0450862..KD Semester II Periode 31 Desember 2014 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014. Realisasi Pendapatan Negara Per 31 Desember 2014 berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak senilai Rp74.480.980 atau mencapai 174,61% dari estimasi pendapatan senilai Rp42.655.000. Realisasi Belanja Negara Per 31 Desember 2014 adalah senilai Rp8.889.537.673 atau mencapai 93,19% dari alokasi anggaran senilai Rp9.538.831.000. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 1. Ringkasan laporan Realisasi Anggaran Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan Uraian Anggaran 31 Desember 2013 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Realisasi % Realisasi thd Anggaran Realisasi Pendapatan Negara 42.655.000 74.480.980 (174.61) 81.069.100 Belanja Negara 9.538.831.000 8.889.537.673 (93,19) 3.673.408.147 Laporan Keuangan viii

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013. Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Jumlah Aset adalah senilai Rp24550.785.402, yang terdiri dari Aset Lancar senilai Rp 4.237.000, Aset Tetap senilai Rp.24.478.930.769, Piutang Jangka Panjang senilai Rp0,00 dan Aset Lainnya senilai Rp67.617.633. Jumlah Kewajiban adalah senilai Rp5.665.000 yang merupakan Utang Kepada Pihak Ketiga. Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah senilai Rp24.545.120.402 yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar senilai Rp(1.428.000) dan Ekuitas Dana Investasi senilai Rp24.546.548.402. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 dapat disajikan sebagai berikut: Laporan Keuangan ix

Tabel 2. Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 URAIAN 31 Desember 2014 31 Desember 2013 (Rp) (Rp) (Rp) % ASET Aset Lancar Aset Tetap Piutang Jangka Panjang Aset Lainnya Jumlah Aset 4,237,000 913,000 3,324,000 364 24,478,930,769 22,541,249,911 1,937,680,858 8.60 0 0 0 0.00 67,617,633 67,617,633 0 0.00 24,550,785,402 22,609,780,544 1,941,004,858 8.58 KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Jumlah Kewajiban 5,665,000 6,000,000 (335,000) (5.58) 5,665,000 6,000,000 (335,000) (5.58) EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Jumlah Ekuitas Dana Jumlah Kewajiban dan Ekuitas (1,428,000) (5,087,000) 3,659,000 (71.93) 24,546,548,403 22,608,867,544 1,937,680,859 8.57 24,546,548,402 22,603,780,544 1,942,767,858 8.59 24,552,213,402 22,609,780,544 1,942,432,858 8.59 3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. Dalam penyajian Neraca untuk periode per 31 Desember 2014, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. Laporan Keuangan x

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 Desember 2014 DAN 31 Desember 2013 Uraian Catatan PENDAPATAN B.1 1. Penerimaan Negara Bukan Pajak Anggaran 31 Desember 2014 Realisasi % Realisasi terhadap Anggaran 31 Desember 2013 Realisasi 42.655.000 74.480.980 174,61 107.501.855 Jumlah Pendapatan 42.655.000 74.480.980 174,61 107.501.855 BELANJA TRANSAKSI B.2 KAS 1. Belanja Pegawai B.2.1 2.181.785.000 1.975.347.500 90,54 1.776.002.880 2. Belanja Barang B.2.2 4.742.786.000 4.500.542.373 94,89 4.122.272.162 3. Belanja Modal B.2.3 2.614.260.000 2.413.647.800 92,33 2.640.739.364 4. Belanja Sosial B.2.4 BELANJA TRANSAKSI NON KAS 0 0 0 0 Jumlah Belanja 9.538.831.000 8.889.537.673 93,19 8.539.014.406 Ternate, 31 Desember 2014 Kepala Kantor, Dr. Andriko Noto Susanto,SP,MP NIP. 197205151998031004 Laporan Keuangan xi

II. NERACA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) MALUKU UTARA NERACA PER 31 Desember 2014 DAN 31 Desember 2013 NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 Desember 2014 31 Desember 2013 ASET Aset Lancar C.1 Kas dan Bank Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1-0 Kas di Bendahara Penerimaan C.1.2-0 Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.3-0 Kas pada Badan Layanan Umum C.1.4-0 Jumlah Kas dan Bank - 0 Piutang Uang Muka Belanja (Prepayment) Persediaan Persediaan Badan Layanan Umum Jumlah Aset Lancar Aset Tetap Piutang Bukan Pajak Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Jumlah Piutang (Bersih) Belanja DiBayar Dimuka Tanah Tanah Badan Layanan Umum Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin Badan Layanan Umum Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan Badan Layanan Umum Jalan Irigasi dan Jaringan Jalan Irigasi dan Jaringan Badan Layanan Umum Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya Badan Layanan Umum KDP Akumulasi Penyusutan Jumlah Aset Tetap C.1.5-0 C.1.6-0 C.1.7-0 C.1.8-0 C.1.9-0 C.1.10-0 - 0 C.1.11-0 C.1.12-0 C.1.13 4,237,000 913,000 C.1.14-0 4,237,000 913,000 C.2 C.2.1 12,451,501,850 12,451,501,850 C.2.2-0 C.2.3 3,280,766,558 2,671,534,758 C.2.4-0 C.2.5 8,654,133,364 8,574,283,364 C.2.6-0 C.2.7 3,520,944,165 1,796,378,166 C.2.8-0 C.2.9 59,800,000 59,800,000 C.2.10-0 C.2.11-0 C.2.12 (3,488,215,168) (3,012,248,227) 24,478,930,769 22,541,249,911 Laporan Keuangan xii

Piutang Jangka Panjang C.3 C.3.1-0 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Penjuala C.3.2-0 C.3.3-0 C.3.4-0 C.4 - - C.4.1 67,617,633 67,617,633 C.4.2-0 C.4.3 198,202,334 198,202,334 C.4.4-0 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya (198,202,334) (198,202,334) Jumlah Aset Lainnya JUMLAH ASET KEWAJIBAN Tagihan Penjualan Angsuran TP/TGR Penyisihan Piutang Tak Tertagih - TP/TGR Jumlah Piutang Jangka Panjang (Bersih) Aset Lainnya Aset Tak Berw ujud Aset Tak Berw ujud Badan Layanan Umum Aset Lain-Lain Aset Lain-Lain Badan Layanan Umum Kew ajiban Jangka Pendek Utang Kepada Pihak Ketiga Uang Muka dari KPPN Pendapatan Yang Ditangguhkan Pendapatan Diterima Dimuka Utang Jangka Pendek L ainnya Jumlah Kew ajiban Jangka Pendek JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Dana Lancar Badan Layanan Umum Ekuitas Dana Lancar Lainnya Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan Jumlah Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Jumlah Ekuitas Dana Investasi JUMLAH EKUITAS DANA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA C.5 67,617,633 67,617,633 24,550,785,403 22,609,780,544 C.5.1 5,665,000 6,000,000 C.5.2-0 C.5.3-0 C.5.4-0 C.5.5-0 C.6 5,665,000 6,000,000 5,665,000 6,000,000 C.6.1-0 C.6.2 4,237,000 913,000 C.6.3 (5,665,000) (6,000,000) C.6.4-0 C.6.5-0 C.6.6-0 C.6.7-0 C.7 (1,428,000) (5,087,000) C.7.1 24,478,930,770 22,541,249,911 C.7.2 67,617,633 67,617,633 24,546,548,403 22,608,867,544 24,545,120,403 22,603,780,544 24,550,785,403 22,609,780,544 Ternate, 31 Desember 2014 Kepala Kantor, Dr.Andriko Noto Susanto,SP,MPi NIP. 19720515199803 1 004 Laporan Keuangan xiii

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum A.1 DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004 tentang perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Rencana Strategis A.2 KEBIJAKAN TEKNIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) MALUKU UTARA Tujuan Umum Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 16/Permentan/ot.140/3/2006, tanggal 1mMaret 2006 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara didirikan sebagai salah satu upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan,melaksanakan pengkajian, perakitan, pengembangan dan Diseminasi Hasil Teknologi pertanian Spesifik lokasi: Tujuan Spesifik Laporan Keuangan 1

Balai pengkajian teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara bertujuan untuk: 1. Menghasilkan, mengembangkan, dan mendiseminasikan inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi kepada pengguna untuk mendukungpertanian bioindustiridi wilayah kepuluan Maluku Utara 2. Mengembangkan jejaring kerja sama dengan Pemda, Perguruan Tinggi, Lembaga, Swasta, Kelompok Tani dan Petani,dalam rangka pendayagunaan hasil pengkajian dan pengembangan Inovasi Pertanian. 3. Mengembangkan kapasitas Balai dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanan yang professional dan mandiri kepad stakeholder. Akibat dari Tujuan Melalui Peranan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara diharapkan: 1. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme sumber daya manusia Intern beserta kebutuhan infrastruktur pendukung 2. Berkontribusi dalam menyusun konsep dan arah pembangunanpertanian bioindustri berbasis kepuluan. 3. Menfasilitasi teradopsinya Inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi di wilayah kepuluan Maluku Utara sesuai kebutuhan pengguna. 4. Membangun dan menjembatani jejaring kerja antara BPTP dengan Pemda, Perguruan Tinggi, LSM, Swasta, Puslit,/Balai Besar/LRPI dan Balai Komoditas serta berbagai lembaga penelitian pertanian dari dalam dan luar Maluku Utara Visi Untuk mewujudkan tujuan diatas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara berkomitmen dengan visi BPTP merupakan bagian Intergral dari Visi badan Litbang berkelas dunia, sedangkan visi BPTP Maluku Utara adalah: Pada Tahun 2019 Menjadi Lembaga Pertanian Yang Menghasiilkan Dan Mendiseminasikan Teknologi Spesifik lokasi untuk Mewujudkan Pertanian Bioindustri di Wilayah Kepulauan Maluku Utara Untuk mewujudkan visi tersebut Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara melakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut: a. Pelaksaan penyusunan program pengkajian, perakitan, pengembangan dan Laporan Keuangan 2

diseminasi teknologi pertanian spesifik lokasi b. Pelaksanaan Inventaris dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian spesifik lokasi c. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan perakitan, pengembangan dan diseminasi teknologi pertanian spesifik lokasi d. Penyiapan kerjasama, Informasi, Dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian e. Pemberian pelayanan pengkajian, perakitan dan pengembangan diseminasi teknologi pertanian spesifik lokasi f. Pelaksanaan urusan kepegawaian,keuangan,rumah tangga dan perlengkapan BPTP. Dalam tataran praktisnya, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara membuat rencana strategis kegiatan yang diyakini mampu mendorong terciptanya visi dan misi dalam rangka menunjang tujuan pembangunan pertanian. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.3 PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Tahun 2014 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Laporan Keuangan 3

A.4 KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Per 30 Juni 2014 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara adalah sebagai berikut: Pendapatan Belanja (1) Pendapatan Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas brutto, yaitu dengan membukukan penerimaan brutto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. (2) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja. Aset (3) Aset Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, Laporan Keuangan 4

serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Aset Lancar a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan : Laporan Keuangan 5

harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya. Aset Tetap b. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 31 Desember 2014 berdasarkan harga perolehan. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: (a). (b). Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah); Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah); Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Piutang Jangka panjang c. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, dan Piutang Jangka Panjang Lainnya. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah Laporan Keuangan 6

dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TP ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. Aset lainnya d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah. Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban (4) Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara Laporan Keuangan 7

lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana (5) Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Laporan Keuangan 8

Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih (6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Kualitas Piutang Lancar Tabel 3. Penggolongan Kualitas Piutang Uraian Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo Penyisihan 0,5% Kurang Lancar Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN 10% 50% 100% (7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013, sesuai dengan Laporan Keuangan 9

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 tentang penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap : Tanah Konstruksi Dalam Pengerjaan ( KDP ) Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan / atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan. Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan. Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat dalam rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat tersebut adalah sebagai berikut : Kelompok Aset Tetap Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Masa Manfaat 2 s.d.20 tahun 10 s.d.50 tahun 5 s.d.40 tahun Laporan Keuangan 10

Kelompok Aset Tetap Aset Tetap Lainnya (Alat musik modern) Masa Manfaat 4 tahun Laporan Keuangan 11

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp74.480.980 B.1 Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2014 adalah senilai Rp74.480.980 atau mencapai 174,61% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan senilai Rp42.655.000 Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP sampai dengan tanggal pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini: Kode 4 Digit Tabel 4. Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP Uraian 4 digit Estimasi Pendapatan Realisasi % 4231 Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta 42,655,000 61,054,300 143 Pendapatan dari Penjualan 4232 Pendapatan Jasa - 2,863,347-4239 Pendapatan Lain-lain - 10,563,333 - JUMLAH BRUTO PENGEMBALIAN JUMLAH NETTO - - - - - - - - - - - - - - - 42,655,000 74,480,980 175 - - - 42,655,000 74,480,980 175 Berdasarkan tabel di atas, beberapa uraian realisasi pendapatan lebih tinggi dibandingkan estimasinya. Hal ini disebabkan karena: a. Pendapatan lain-lain dikarenakan adanya penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL. Sementara pendapatan yang realisasinya lebih rendah dibandingkan estimasinya tidak ada Pengembalian atas pendapatan pada TA 2014 senilai Rp0,00 disebabkan oleh tidak ada pengembalian pendapatan. Realisasi PNBP 31 Desember 2014 mengalami Kenaikan senilai Rp.33.020.875 atau 30,72% dibandingkan 31 Desember 2013. Hal ini disebabkan oleh pendapatan hasil penjualan benih UPBS. Perbandingan realisasi PNBP 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 disajikan dalam tabel dibawah ini: Laporan Keuangan 12

Tabel 5. Perbandingan Realisasi PNBP untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Kode 4 Digit Uraian 4231 Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta Pendapatan dari Penjualan TA 2014 TA 2013 Kenaikan / (penurunan Rp Rp (Rp) % 61,054,300 87,164,650 (26,110,350) (29.96) 4232 Pendapatan Jasa 2,863,347-2,863,347-4239 Pendapatan Lain-lain 10,563,333 20,337,205 (9,773,872) (48.06) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - JUMLAH 74,480,980 107,501,855 (33,020,875) (30.72) Realisasi Belanja Negara 8.889.537.673 B.2 Belanja Negara Realisasi belanja secara netto pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara per 31 Desember 2014 adalah senilai Rp8.889.537.673 atau sebesar 93,13% dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja senilai Rp 5.325.517 Anggaran dan realisasi belanja 31 Desember 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 6. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 Kode Jenis Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi Belanja Bruto Pengembalian Realisasi Belanja Netto (%) Belanja 51 BELANJA PEGAWAI 2,181,785,000 1,980,673,017 5,325,517 1,975,347,500 90.54 52 BELANJA BARANG 4,742,786,000 4,500,542,373-4,500,542,373 94.89 53 BELANJA MODAL 2,614,260,000 2,413,647,800-2,413,647,800 92.33 - - - - - JUMLAH 9,538,831,000 8,894,863,190 5,325,517 8,889,537,673 93.19 Realisasi belanja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara per kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014 disajikan dalam tabel berikut: Tabel 7. Anggaran dan Realisasi Belanja per Kegiatan Untuk Periode Laporan Keuangan 13

Thousands Laporan Keuangan BPTP Maluku Utara Yang Berakhir 31 Desember 2014 Kode Kegiatan Uraian Kegiatan Anggaran Realisasi Belanja Realisasi Belanja Pengembalian Bruto Netto (%) 1801 Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian 9,538,831,000 8,894,863,190 5,325,517 8,889,537,673 93.19 JUMLAH - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 9,538,831,000 8,894,863,190 5,325,517 8,889,537,673 93.19 Komposisi anggaran dan realisasi belanja secara netto setelah dikurangi pengembalian belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini: Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 5.000.000 4.000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 - Belanja Pegawai 1.975.348 4.500.542 2.413.648 Belanja Barang Belanja Modal Belanja Sosial - Anggaran Realisasi Realisasi belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 mengalami Kenaikan senilai Rp. 350.523.267 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan antara lain karena: 1. Penambahan Jumlah Pegawai BPTP Maluku Utara 2. Kegiatan BPTP Maluku Utara TA 2014 lebih banyak dari TA 2013 Perbandingan realisasi belanja untuk periode yang berakhir 31 Laporan Keuangan 14

Kode Jenis Belanja Desember 2014 dan periode yang sama tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 8. Perbandingan Realisasi Belanja Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Uraian Jenis Belanja Realisasi Belanja (Rp) Naik / (Turun) TA 2014 TA 2013 Rp % 51 Belanja Pegawai 1,975,347,500 1,776,002,880 199,344,620 11.22 52 Belanja Barang 4,500,542,373 4,122,272,162 378,270,211 9.18 53 Belanja Modal 2,413,647,800 2,640,739,364 (227,091,564) (8.60) 57 Belanja Sosial - - - JUMLAH 8,889,537,673 8,539,014,406 350,523,267 4.10 Atas realisasi belanja tersebut, tercatat tidak ada transaksi non kas. Realisasi Belanja Pegawai 1.975.347.500 B.2.1 Belanja Pegawai Realisasi belanja pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 adalah senilai Rp.1.975.347.500 atau sebesar 92,49% dari Pagu Anggaran setelah dikurangi pengembalian senilai Rp5.325.517. Tabel 9. Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Berdasarkan Sub Kelompok Belanja Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 2,135,824,000 1,937,980,017 90.74 Belanja Lembur - 42,693,000 - Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito - - - - - - - - - - - - Jumlah Bruto 2,135,824,000 1,980,673,017 92.74 Pengembalian - 5,325,517 - Jumlah Netto 2,135,824,000 1,975,347,500 92.49 Realisasi belanja pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing senilai Rp1.975.347.500 dan 1.776.002.880. mengalami kenaikan Laporan Keuangan 15

realisasi belanja pegawai antara lain disebabkan karena ada penambahan Pegawai yang aktif Fungsional Peneliti dan Penambahan jumlah pegawai CPNS sehingga menyebabkan meningkatkan serapan Rincian belanja pegawai disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 10. Perbandingan Belanja Pegawai Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Uraian TA 2014 (Rp) TA 2013 (Rp) Naik / (turun) Rp % Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 1,937,980,017 1,734,170,549 203,809,468 11.75 Belanja Lembur 42,693,000 41,927,000 766,000 1.83 Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito - - - - - - - - - - - - - - - - Jumlah Bruto 1,980,673,017 1,776,097,549 204,575,468 11.52 Pengembalian 5,325,517 94,669 5,230,848 5,525 Jumlah Netto 1,975,347,500 1,776,002,880 199,344,620 11.22 Realisasi Belanja Barang Rp4.500.542.37 3 Pengembalian belanja sebesar 5.325.517 berasal dari pengembalian belanja pembulatan gaji PNS, pengembalian belanja tunjangan umum PNS, dan pengembalian belanja tunjangan Struktural PNS melalui pemotongan SPM langsung B.2.2 Belanja Barang Realisasi belanja barang untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 adalah senilai Rp4.500.542.373 atau sebesar 94,89 dari Pagu Anggaran setelah dikurangi pengembalian senilai Rp0. Tabel 11. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Berdasarkan Sub Kelompok Belanja Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 Laporan Keuangan 16

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Belanja Barang Operasional 481,910,000 448,432,780 93.05 Belanja Barang Non Operasional 1,989,971,000 1,889,537,550 94.95 Belanja Jasa 184,400,000 103,650,611 56.21 Belanja Pemeliharaan 225,260,000 224,783,693 99.79 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1,861,245,000 1,834,137,739 98.54 - - - - - - Jumlah Bruto 4,742,786,000 4,500,542,373 94.89 Pengembalian 0 0 - Jumlah Netto 4,742,786,000 4,500,542,373 94.89 Rincian atas uraian tersebut di atas disajikan pada <Lampiran 1>. Realisasi Belanja Barang untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing senilai Rp4.500.542.373 dan Rp4.122.272.162. Kenaikan realisasi Belanja Barang sebesar 9,18% antara lain disebabkan Kenaikan pada belanja barang terjadi dikarenakan jumlah kegiatan yang meningkat di tahun 2014. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 12. Perbandingan Belanja Barang Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 30 Juni 2013 Uraian TA 2014 (Rp) TA 2013 (Rp) Naik / (turun) Rp % Belanja Barang Operasional 448,432,780 390,061,010 58,371,770 14.96 Belanja Barang Non Operasional 1,889,537,550 1,432,368,048 457,169,502 31.92 Belanja Jasa 103,650,611 101,111,135 2,539,476 2.51 Belanja Pemeliharaan 224,783,693 97,542,585 127,241,108 130.45 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 1,834,137,739 2,101,189,384 (267,051,645) (12.71) - - - - - - - - Jumlah Bruto 4,500,542,373 4,122,272,162 378,270,211 9.18 Pengembalian - - - - Jumlah Netto 4,500,542,373 4,122,272,162 378,270,211 9.18 Laporan Keuangan 17

Realisasi Belanja Modal Rp2.413.647.80 0 B.2.3 Belanja Modal Realisasi belanja modal untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 adalah senilai Rp2.413.647.800 atau sebesar 92,33% dari Pagu Anggaran Tabel 13. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Berdasarkan Sub Kelompok Belanja Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % BELANJA MODAL PERALATAN DAN 609,260,000 609,231,800 100.00 MESIN BELANJA MODAL GEDUNG DAN 80,000,000 79,850,000 99.81 BANGUNAN BELANJA MODAL JALAN, IRIGASI DAN 1,925,000,000 1,724,566,000 89.59 JARINGAN BELANJA MODAL LAINNYA - - - BELANJA MODAL LAINNYA - - - - - - - - - Jumlah Bruto 2,614,260,000 2,413,647,800 92.33 Pengembalian - - - Jumlah Netto 2,614,260,000 2,413,647,800 92.33 Realisasi Belanja Modal untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing senilai Rp2.413.647.800 dan Rp2.640.730.364 Penurunan realisasi Belanja modal sebesar -8,6% antara lain disebabkan karena: 1. Tidak terealisasinya belanja jaringan air di KP Bacan dikarenakan alasan keamanan di Lokasi. 2. Tim Pokja ULP telah melakukan lelang secara E-Procurement sehingga terdapat penghematan anggaran dari sisa pagu.. Rincian Belanja modal disajikan dalam tabel berikut ini: Laporan Keuangan 18

Tabel 14. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 Uraian TA 2014 (Rp) TA 2013 (Rp) Naik / (turun) Rp % BELANJA MODAL PERALATAN 609,231,800 630,689,364 (21,457,564) (3.40) DAN MESIN BELANJA MODAL GEDUNG DAN 79,850,000 1,667,950,000 (1,588,100,000) (95.21) BANGUNAN BELANJA MODAL JALAN, 1,724,566,000 312,200,000 1,412,366,000 452.39 IRIGASI DAN JARINGAN BELANJA MODAL LAINNYA - 29,900,000 (29,900,000) (100.00) BELANJA MODAL LAINNYA - - - - - - - - - - - - Jumlah Bruto 2,413,647,800 2,640,739,364 (227,091,564) (8.60) Pengembalian - - - - Jumlah Netto 2,413,647,800 2,640,739,364 (227,091,564) (8.60) C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1 Aset Lancar Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp4.237.000 dan Rp913.000. Aset Lancar merupakan Aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Rincian Aset Lancar pada Kantor Balai Pengkajian Tekologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 disajikan pada tabel berikut: Tabel 15. Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 No Aset Lancar 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Persediaan 4,237,000 913,000 Jumlah 4,237,000 913,000 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp0 C.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing senilai Rp0 dikarenakan sisa uang di Bendahara Pengeluaran NIHIL. Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi antara petugas SAKPA dan Bendahara Pengeluaran tersaji pada <Lampiran 4>. Jumlah Laporan Keuangan 19

tersebut terdiri dari : Tabel 16. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 No Jenis 31 Desember 31 Desember 2014 2013 1 Uang Muka dari KPPN Rp - Rp - 2 Jumlah Rp - Rp - Kas di Bendahara Penerimaan Rp0,00 C.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah senilai Rp0,00 dan Rp0,00 yang mencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah diterima oleh bendahara penerimaan selaku wajib pungut yang belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca. Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi antara petugas SAKPA dan Bendahara Penerimaan tersaji pada <Lampiran 6>, jumlah tersebut terdiri dari : Tabel 17. Rincian Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 No 1 2 Jenis Jumlah 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Rp - Rp - Persediaan Rp80.137.000 C.1.13 Persediaan Persediaan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah senilai Rp4.237.000 dan Rp913.000. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh Laporan Keuangan 20

dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Saldo persediaan pada neraca per 31 Desember 2014 berdasarkan hasil stock opname yang tersaji pada <lampiran 15>. Rincian Persediaan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 18. Rincian Persediaan 1 Barang Konsumsi 4,237,000 913,000 2 Persediaan Lainnya 75,900,000 (1,006,000) 2 Pita,Cukai, Materai, dan - - leges Jumlah 80,137,000 (93,000) Kondisi atas semua jenis persediaan di atas dalam kondisi baik. C.2 Aset Tetap Saldo aset Tetap 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah senilai Rp 24.478.930.770 dan Rp22.541.249.911 yang merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian Aset Tetap Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 19. Rincian Aset Tetap No. Uraian 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Selisih 1 Tanah 12,451,501,850 12,451,501,850 0 2 Tanah BLU - - 0 3 Peralatan dan Mesin 3,280,766,558 2,671,534,758 609,231,800 4 Peralatan dan Mesin BLU - - 0 5 Gedung dan Bangunan 8,654,133,364 8,574,283,364 79,850,000 6 Gedung dan Bangunan BLU - - 0 7 Jalan Irigasi dan Jaringan 3,520,944,165 1,796,378,166 1,724,565,999 8 Jalan Irigasi dan Jaringan BLU - - 0 9 Aset Tetap Lainnya 59,800,000 59,800,000 0 10 Aset Tetap Lainnya BLU - - 0 11 KDP - - 0 Jumlah Akum. Penyusutan Nilai Buku Aset Tetap 27,967,145,937 25,553,498,138 2,413,647,799 (3,488,215,168) (3,012,248,227) (475,966,941) 24,478,930,769 22,541,249,911 1,937,680,858 Laporan Keuangan 21

Tanah Rp12.451.501.8 50,00 C.2.1 Tanah Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing senilai Rp12.451.501.850 dan Rp12.451.501.850 tidak ada perbedaan antara belanja modal tanah dengan perolehan tanah dari transaksi pada 31 Desember 2014. Daftar aset tanah per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 disajikan dalam <Lampiran 17>. Mutasi aset tanah per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013 12,451,501,850 Mutasi tambah: - Uraian mutasi tambah 1 0 - Uraian mutasi tambah 2 0 - dst 0 Total Mutasi Tambah 0 Mutasi kurang: - Mutasi Kurang 1 0 - Mutasi Kurang 2 0 - dst 0 Total Mutasi Kurang 0 Saldo per 31 Desember 2014 12,451,501,850 Peralatan dan Mesin Rp3.280.766.55 8 C.2.2 Peralatan dan Mesin Saldo aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah Rp3.280.766.558 dan Rp. 2.671.534.758. Realisasi belanja modal peralatan dan mesin per 31 Desember 2014 adalah senilai Rp609.231.800. Sedangkan perolehan peralatan dan mesin dari pembelian adalah senilai Rp609.231.800 tidak terjadi perbedaan antara belanja modal peralatan dan mesin dengan perolehan dari transaksi pembelian. Mutasi nilai aset peralatan dan mesin per tanggal pelaporan Laporan Keuangan 22