Dr. dr. H. Bachtiar Baso, M.Kes. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

dokumen-dokumen yang mirip
Gambaran Masalah SIK Kebijakan SIK Fokus Penguatan SIK Upaya yg dilakukan

HEALTH METRICS NETWORK (HMN) SYSTEM. Dosen Pengampu : dr. Mahalul Azam M.Kes. Disusun Oleh :

Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan. Pusat Data dan Informasi 2017

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Dr. dr. H. Racmat Latief, SpPD, KPTI, M.Kes, FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Puskesmas

Pengantar Sistem Informasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

MENUJU TATA KELOLA TIK YANG LEBIH BAIK Sekilas Cetak Biru TIK Kementerian PUPR Oleh: Masagus Z. Rasyidi (Kepala Subbidang Layanan TI, PUSDATIN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Deskripsi: Dimensi Grand Design Sistem Informasi Kesehatan

PERANCANGAN TATA KELOLA MANAJEMEN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ITIL V3 DOMAIN SERVICE DESIGN DI PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M.

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

By: Dwi H a H ndono ndono Sulisty o Sulisty 1

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INFORMASI GEOSPASIAL STRATEGIS NASIONAL

SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN JAKARTA, APRIL 2018

dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

INTEGRASI INFORMASI KESEHATAN PADA INSTANSI KESEHATAN DI KOTA PEKALONGAN MELALUI SISTEM INFORMASI LAYANAN KESEHATAN

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PENYUSUNAN PROFIL PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2012

Definisi Sistem Suartini Bambang Kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen yang berkaitan untuk berinteraksi satu sama lain dalam rangka menciptakan ha

RANCANGAN i

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 394 /KPTS/013/2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1338 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA DIGILIB UNIVERSITAS XYZ MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.0

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

Tata Kelola TIK dan Implementasinya pada Instansi Pemerintah

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini merupakan penutup yang membahas kesimpulan berdasarkan

Manejemen Pusat Data

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA SAMARINDA BERBASIS WEB

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)

No Upaya untuk menyelenggarakan Standardisasi Industri melalui perencanaan, penerapan, pemberlakuan, pembinaan dan pengawasan Standar Nasional

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN

Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian ini mempunyai direktorat-direktorat yang dapat menunjang

ABSTRAK. Kata kunci : Manajemen, Risiko, COBIT 5, APO12

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta)

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan

STRUKTUR ORGANISASI DINKOMINFO Menurut 6 Peraturan Pemerintah, Kebijakan Lokal, & Best Practice Framework

Tata Kelola dan Tata Laksana Integrasi Informasi Antar SKPD di Tingkat Kab/Kota. Arief Sartono

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANALISA TATA KELOLA SISTEM INFORMASI PELAYANAN NASABAH MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 DOMAIN DS3 (Studi Kasus: BMT PETA Cabang Blora)

2 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran

HARAPAN dan ALTERNATIF KONSEP PROGRAM JKN di MASA MENDATANG *pandangan pengelola rumah sakit

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG

RANGKUMAN RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL (RAKERKESNAS) 2015 REGIONAL TIMUR

COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Dengan ini saya mengucapkan selamat bekerja, semoga semua rencana kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan berhasil guna.

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBIAYAAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KEAMANAN DATA PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT XYZ MELALUI AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BERDASARKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

Konsep Satu Data Kesehatan Dalam ehealth Indonesia

PELAKSANAAN KEGIATAN

SIK: LEVEL KEBUTUHAN INFORMASI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN Tentang:

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

Transkripsi:

Penilaian Kapasitas Sistem Informasi Kesehatan Dr. dr. H. Bachtiar Baso, M.Kes. Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Pada Pertemuan Pemutakhiran Data Tanggal 3-6 April 2018 di Hotel Grand Imawan Makassar

Informasi sebagai Komponen Sistem Kesehatan Leadership / Governance Upaya Kesehatan Health Financing Service Delivery Pemberdayaan Masyarakat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Sistem Kesehatan (menurut WHO) Sistem Kesehatan (menurut SKN) Medical Products & Technology Health Workforce Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan Pembiayaan Kesehatan Information Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Kedudukan SIK dalam Sistem Kesehatan menurut WHO dalam buku Design and Implementation of Health Information System, Geneva, 2000 A health information system cannot exist by itself, but is a functional entity within the framework of a comprehensive health system. Effective health information systems provide information support to the decision-making process at all levels. Health information systems should be transformed into effective management tools. Sumber: Bambang Hartono SISTEM INFORMASI KES NASIONAL SISTEM INFORMASI KES PROVINSI SISTEM INFORMASI KES KAB/KOTA SISTEM INFORMASI DI FASYANKES SISTEM KESEHATAN & MANAJEMEN KES NASIONAL SISTEM KESEHATAN & MANAJEMEN KES PROVINSI SISTEM KESEHATAN & MANAJEMEN KES KABUPATEN/KOTA MANAJEMEN FASYANKES: MANAJEMEN KLIEN/PASIEN MANAJEMEN INSTITUSI MANAJEMEN WILAYAH

Kondisi SIK Handal Sistem Informasi Kesehatan merupakan suatu sistem yang menyediakan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di setiap jenjang administrasi kesehatan, baik di tingkat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, di tingkat kab/kota, di tingkat provinsi, maupun di tingkat pusat. Sistem informasi kesehatan yang efektif harus dapat memberikan dukungan informasi pada proses pengambilan keputusan di semua tingkatan. Sistem informasi harus dapat menjadi alat manajemen yang efektif. Peningkatan sistem informasi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, kualitas, dan penggunaan informasi kesehatan untuk pengambilan keputusan Komponen Standar

Komponen SIK Sumber daya SIK 1 6 Penyebarluasan dan penggunaan Indikator 2 SIK 5 Kualitas data Sumber data 3 Manajemen data 4 Sumber: HMN

Standar SIK 1 2 3 4 5 6 Sumber daya SIK Kebijakan dan perencanaan Koordinasi dan kepemimpinan Kelembagaan Sumber daya manusia Pembiayaan Infrastruktur Indikator Jenis indikator Key principles Proses pemilihan Sumber data Statistik vital Survei berbasis masyarakat Pencatatan kesehatan dan penyakit Pencatatan pelayanan kesehatan Pencatatan sumber daya Contents Capacity & Practices Dissemination Integration and use Manajemen data Overall structure SOP User dimension bank data Standards dimension metadata Tools dimension kode unik Kualitas data Indikator status kesehatan Indikator faktor risiko Data-collection method Timeliness Periodicity Consistency Representativeness Disaggregation Adjustment methods Penyebarluasan dan penggunaan Analisis dan penggunaan informasi Penggunaan informasi Kebijakan dan advokasi Perencanaan dan penetapan prioritas Alokasi sumber daya Pelaksanaan kegiatan Sumber: HMN

Penilaian Kondisi SIK Komponen & Standar Penilaian Kondisi Framework penilaian menggunakan HMN Assessment Tools

Tujuan Penilaian Komponen & Standar Penilaian Kondisi Menilai status SIK dan performa SIK dari waktu ke waktu Menentukan prioritas penguatan SIK nasional Memberikan informasi status SIK terhadap semua pemangku kepentingan Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk peningkatan kapasitas SIK nasional Menilai status SIK dan kinerja SIK dari waktu ke waktu; Memberikan informasi status SIK terhadap semua pemangku kepentingan; Menentukan prioritas penguatan SIK nasional; dan Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk peningkatan kapasitas SIK nasional

Hasil Penilaian SIK Menggunakan HIS Assessment Tools dari HMN No Komponen SIK 2007 2012 2016 1 Sumber Daya 47% 54,1% 58% 2 Indikator 61% 67,2% 76% 3 Sumber Data 51% 59,9% 69% 4 Manajemen data 35% 32,6% 56% 5 Kualitas Data 55% 69,8% 72% 6 Penggunaan Informasi 57% 74,2% 84%

Rekomendasi Penilaian SIK Tahun 2016 Rekomendasi HMN COBIT Penerapan regulasi yang mencakup semua aspek SIK : Penataan dan penguatan kebijakan dan regulasi sistem informasi kesehatan, terutama untuk menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan dan Peta Jalan SIK dalam bentuk petunjuk yang lebih teknis; Penataan dan penguatan organisasi sistem informasi kesehatan, baik di tingkat pusat maupun di daerah terutama fasilitas pelayanan kesehatan. Komite SIK nasional yang representatif dan berperan aktif Koordinasi lintas sektoral Peningkatan kapasitas SDM melalui optimalisasi jabatan fungsional yang ada (seperti pranata komputer, statistisi, epidemiolog, atau lainnya) dan/atau melalui pengembangan jabatan fungsional informatika kesehatan. Penentuan indikator kesehatan baru di level Nasional dan Sub level Nasional perlu melibatkan pemangku kepentingan Indikator minimal yang ditentukan dan mencakup semua kategori (determinan kesehatan, sistem kesehatan, status kesehatan) Memanfaatkan sumber data berbasis populasi untuk penghitungan indikator dan validasi sumber data rutin Mengoptimalkan sumber data lintas sektor seperti data klaim asuransi kesehatan, data kependudukan dan catatan sipil, data survey berbasis populasi V V V V V - V - V - V V

Rekomendasi Penilaian SIK Tahun 2016 Rekomendasi HMN COBIT Pengembangan data repository untuk menggabungkan berbagai macam sumber data V V Menggabungkan (linkage) berbagai sumber data untuk kebutuhan analisis dan visualisasi data, terutama dengan pendekatan spasial V V Meningkatkan kualitas data untuk indikator determinan penyakit dan program-program yang kurang mendapatkan prioritas Penataan standarisasi informasi kesehatan, yang dilakukan melalui kodefikasi data, penyusunan kamus data kesehatan (dataset), dan kepemilikan data. Pengembangan akses/sharing data, (API, web service) Penguatan keamanan sistem informasi, melalui peningkatan kesadaran dan pemanfaatan teknologi keamanan informasi yang handal. Memperluas sumber data baik itu data rutin dari fasilitas kesehatan swasta, data lintas sektor dan data berbasis populasi. V V V - Pengukuran kinerja melalui kontribusi dan pemanfaatan data secara optimal. - V Penguatan infrastruktur TIK di fasilitas pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kementerian Kesehatan (data center dan DRC) serta penyediaan pendukung operasional dan pemeliharaan infrastruktur TIK - V

Hasil dari penilaian tersebut dapat memberikan informasi posisi kita saat ini, bagaimana posisi kita dengan yang lainnya, dan merencanakan penguatan komponen dengan melakukan prioritas penguatan yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga perencanaan penguatan menjadi tepat sasaran dan optimal. Oleh karena itu, penilaian kondisi SIK perlu dilakukan untuk memastikan kesesuaian intervensi penguatan SIK di berbagai level/tingkatan. Penilaian inipun harus dapat dilakukan secara periodik untuk melihat apakah intervensi yang dilakukan mampu dan efektif untuk meningkatkan situasi SIK di wilayah kita. Adanya penilaian kapasitas sistem informasi kesehatan dapat menjadi landasan bagi setiap daerah untuk memandang diri sendiri, membenahi dan mengetahui apa yang benar-benar dibutuhkan agar terwujud sistem informasi kesehatan yang handal yang dapat menghasilkan data dan informasi yang berkualitas serta dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan semua program yang dijalankan yang pada akhirnya dapat Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia lndonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera.

Terima Kasih