SELAMAT DATANG SEMINAR. Laporan TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai

Tegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA

UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRANSFORMATOR TERDESTILASI PADA TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TEGANGAN IMPULS DI PT. BAMBANG DJAJA

Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang

STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI DENGAN PEMBASAHAN

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA SKRIPSI OLEH : JOIN WAN CHANLYN S NIM :

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG

SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

PENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

LUQMAN KUMARA Dosen Pembimbing :

PERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK

BAB I PENDAHULUAN. Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola.

1 BAB I PENDAHULUAN. Petir adalah suatu gejala alam, yakni peluahan muatan listrik statis yang

Analisis Tegangan Tembus Minyak Biji Karet (Rubber Seed Oil) Sebagai Alternatif Bahan Isolasi Cair

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas

PENGARUH POSISI STUB ISOLATOR TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR PIRING GELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Preparasi, Pencetakan dan Penyinteran Varistor

BAB II BUSUR API LISTRIK

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

Siswanto Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendistribusikan energi listrik tersebut. Hal ini tentunya akan

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran

Campuran udara uap air

UJI TEGANGAN TEMBUS ARUS BOLAK-BALIK PADA MINYAK JARAK SEBAGAI ALTERNATIF ISOLASI CAIR. Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang

BAB I TEORI DASAR LISTRIK

III. METODE PENELITIAN. dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi

PEMETAAN MEDAN LISTRIK

BAB III FORMULASI PENENTUAN SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

OPTIMASI JARAK MAKSIMUM PENEMPATAN LIGHTNING ARRESTER SEBAGAI PROTEKSI TRANSFORMATOR PADA GARDU INDUK. Oleh : Togar Timoteus Gultom, S.

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Namun masalah utama dalam energi listrik adalah menyangkut. menimbulkan masalah baru yaitu masalah isolasi.

ARESTER SEBAGAI SISTEM PENGAMAN TEGANGAN LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20KV. Tri Cahyaningsih, Hamzah Berahim, Subiyanto ABSTRAK

Pengujian Recloser Tegangan Menengah Menggunakan Tegangan Tinggi Impuls

SOAL PERSIAPAN IPA-FISIKA TAHUN PELAJARAN

Pilihan ganda soal dan jawaban teori kinetik gas 20 butir. 5 uraian soal dan jawaban teori kinetik gas.

1. Persamaan keadaan gas ideal ditulis dalam bentuk = yang tergantung kepada : A. jenis gas B. suhu gas C. tekanan gas

1 BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan daya listrik dari pembangkit ke konsumen yang letaknya dapat

Rancang Bangun Pemotong Surja Tegangan Pada kwh Meter Tiga Fasa Menggunakan PCB (Printed Circuit Board)

Disusun Oleh : REZA HIDAYATULLAH Pembimbing : Dedy Zulhidayat Noor, ST, MT, Ph.D.

Horizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH 20 KV

5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab

ANALISIS UMUR LAMPU PIJAR TERHADAP PENGARUH POSISI PEMASANGAN

Bab III ENERGI LISTRIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Menentukan Solusi Numerik Model Dinamik Suhu dan Tekanan Udara di Atmosfer Dengan Metode Runge Kutta Orde Empat

ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR. Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak

Soal Teori Kinetik Gas

BAB III PEMUTUS TENAGA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Desain isolasi untuk tegangan tinggi (HV) dimaksudkan untuk

EVALUASI PENGARUH KELEMBABAN UDARA TERHADAP TEGANGAN GAGAL IMPULS PADA ISOLATOR GANTUNG 150 KV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengujian Tegangan Impuls Pada Isolator Tonggak Pin ( PinPost) Untuk Saluran Udara Tegangan Menengah

ISOLASI TEGANGAN TINGGI Bahan Listrik Bahan listrik merupakan elemen yang paling di dalam penyaluran dan penggunaan enaga listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB TEORI KINETIK GAS

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap III Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMP

KATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis

KUAT MEDAN ELEKTRIK DI PERMUKAAN ISOLATOR PENDUKUNG

BAB IV PENGUJIAN ALAT

TEMPERATUR. dihubungkan oleh

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.9. lithosfer. hidrosfer. atmosfer. biosfer

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga untuk mentransmisikan energi yang besar digunakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. lebih impuls yang disebabkan oleh adanya operasi hubung-buka (switching. ketahanan peralatan dalam memikul tegangan lebih impuls.

BAHAN DIELEKTRIK. Misal:

9/17/ KALOR 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.1. argon. oksigen. nitrogen. hidrogen

KARAKTERISTIK BERBAGAI JENIS BAHAN ISOLASI KABEL INSTALASI TEGANGAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan sepeda motor di Indonesia mencapai 1 juta unit per tahun, jumlah

Bab IV Data Percobaan dan Analisis Data

2.2.3 Persentil Konsep Perancangan dan Pengukuran Concept Scoring Hidrogen Karbon Monoksida 2-25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan bagian peralatan yang terhubung secara fisik dengan tanah. berfungsi sebagai penggantung atau penopang konduktor [2].

Xpedia Fisika DP SNMPTN 01. Pertanyaan berhubungan dengan grafik perpindahan s terhadap waktu t dan grafik kecepatan v terhadap waktu t

BAB III KWH METER SEBAGAI ALAT UKUR ENERGI LISTRIK. dan ampermeter. Jika V volt yang ditunjukkan oleh voltmeter dan I amper yang

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai

Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. BAB I PENDAHULUAN

Analisis Pengaruh Kenaikan Suhu Isolasi Minyak Dan Kertas Serta Jumlah Lapisan Isolasi Kertas Terhadap Tegangan Tembus Isolasi Transformator

Transkripsi:

SELAMAT DATANG DI SEMINAR Laporan TUGAS AKHIR

UJI TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA TEKANAN DAN TEMPERATUR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN ELEKTRODA BOLA ARIF WIBOWO L2F 303426 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2006

LATAR BELAKANG Penerapan peralatan tegangan tinggi yang menggunakan elektroda homogen untuk melindungi isolator dari tegangan lebih eksternal yang disebabkan oleh petir atau tegangan lebih internal yang disebabkan oleh switching surge. Isolasi antar elektroda menggunakan isolasi gas berupa udara yang kenyataannya akan mengalami perubahan karena iklim yang berubah-ubah seperti panas matahari, hujan, kontaminasi udara dari hasil pembakaran seperti yang berasal dari kendaraan bermotor, rumah tangga, industri, rokok, sampah.

TUJUAN Tujuan penulisan adalah mengamati karakteristik dan menganalisa perubahan tegangan tembus pada isolasi udara yang disebabkan oleh kenaikan tekanan dan temperatur yang berbeda-beda dalam medan homogen menggunakan elektroda bola.

PEMBATASAN MASALAH Pembatasan tugas akhir ini sebagai berikut : 1. Penempatan elektroda adalah horisontal dan tegak lurus atau 90 derajat dengan lampu pijar. 2. Jarak sela antara elektroda bola 10 mm dan besarnya tetap untuk berbagai keadaan pengujian. 3. Variasi tekanan udara berada dikisaran 760 mmhg, tekanan dalam ruang uji diatur dengan cara memompakan udara ke dalam ruang uji antara 0 22 mmh2o dengan suhu ruang konstan 30 0 C. 4. Variasi temperatur dalam ruang uji diatur dengan menggunakan lampu pijar Philips dengan daya yang bervariasi antara 25 100 W tanpa tambahan tekanan udara. 5. Komposisi udara berupa 78 % nitrogen, 21 % oksigen dan 1 % uap air, karbondioksida, dan gasgas lainnya.

DASAR TEORI DASAR TEORI YANG DIGUNAKAN MELIPUTI : 1. Ionisasi dan De-ionisasi 2. Mekanisme Townsend 3. Mekanisme Streamer 4. Komposisi udara 5. Faktor koreksi 6. Kelembaban 7. Tekanan 8. Standarisasi IEC 52 tahun 1960

TAHAPAN PENGUJIAN 10 mm UDARA V Gambar elektroda bola jika dilihat dari depan dan atas

Mulai Menyiapkan peralatan dan bahan Mengatur sela elektroda sebesar 10 mm Mengatur lampu & temperatur ruang uji Menaikkan tegangan sampai terjadi tegangan tembus kemudian mereset untuk menormalkan kembali Mencatat tegangan tembus efektif (rms) dengan jeda tiap peristiwa tembus selama 5 menit Tidak 6 x Ya Menghitung rata-rata tegangan tembus Selesai Gambar Diagram alir proses pengujian tegangan tembus di udara dengan temperatur yang bervariasi

Mulai Menyiapkan peralatan dan bahan Mengatur sela elektroda sebesar 10 mm Mengatur temperatur ruang uji Mengatur tekanan ruang uji Menaikkan tegangan sampai terjadi tegangan tembus kemudian mereset untuk menormalkan kembali Mencatat tegangan tembus efektif (rms) dengan jeda tiap peristiwa tembus selama 5 menit Tidak 6 x Ya Menghitung rata-rata tegangan tembus Selesai Gambar Diagram alir proses pengujian tegangan tembus di udara dengan tekanan yang bervariasi

DIAGRAM SANKEY LAJU ALIRAN MASSA UDARA Massa mula-mula udara campuran m 2 Massa udara yang dimasukkan m 1 m out Massa akhir udara campuran

DATA DAN ANALISA Tegangan tembus 22,10 ( Kilo Volt ) 22,0 Pada t = 30 0 C 21,90 Pada t = 32 0 C 21,80 Pada t = 33 0 C Pada t = 34 0 C Pada t = 35 0 C Pada t = 36 0 C 21,70 21,60 21,50 28 30 31 32 33 34 35 36 37 38 TEMPERATUR (DERAJAT CELCIUS) Tegangan tembus saat pengujian Grafik Pengujian Tegangan Tembus Pada Lampu 25W Philips, 0,25 Klux.

Tegangan tembus ( Kilo Volt ) 21,50 21,40 21,30 Pada t = 30 0 C Pada t = 36 0 C 21,20 21,10 Pada t = 38 0 C 21,00 20,90 20,80 Pada t = 43 0 C Pada t = 45 0 C Pada t = 46 0 C 28 32 34 36 38 40 42 44 46 TEMPERATUR (DERAJAT CELCIUS) tembus saat pengujian Tegangan tembus saat pengujian Grafik Pengujian Tegangan Tembus Pada Lampu 60W Philips, 0,80 Klux. 48

Tegangan tembus ( Kilo Volt ) 20,50 20,40 Pada t = 30 0 C Pada t = 37 0 C 20,30 20,20 Pada t = 45 0 C Pada t = 50 0 C Pada t = 39 0 C Pada t = 47 0 C 20,10 20,00 19,90 19,80 28 32 36 40 44 48 52 56 60 TEMPERATUR (DERAJAT CELCIUS) Tegangan tembus saat pengujian Grafik Pengujian Tegangan Tembus Pada Lampu 75W Philips, 1,0 Klux.

Tegangan tembus ( Kilo Volt ) 20,35 20,30 20,25 20,20 Pada t = 33 0 C Pada t = 40 0 C Pada t = 37 0 C 20,15 Pada t = 46 0 C Pada t = 49 0 C 20,10 Pada t = 52 0 C 28 32 36 40 44 48 52 56 60 TEMPERATUR (DERAJAT CELCIUS) Tegangan tembus saat pengujian Grafik Pengujian Tegangan Tembus Pada Lampu 100W Philips, 1,4 Klux.

Tegangan tembus ( Kilo Volt ) 24,25 24,00 23,75 23,50 23,25 23,00 22,75 22,50 22,25 22,00 21,75 21,50 21,25 2 6 10 14 18 22 26 TEKANAN ( mmh 2 O) Tegangan tembus saat pengujian Grafik pengujian tegangan tembus isolasi udara dengan tekanan udara 2, 6, 10, 14, 18, dan 22 mm H2O

NILAI PERKIRAAN KENAIKAN TEGANGAN TEMBUS STANDAR JIKA TERJADI KENAIKAN TEMPERATUR 1 (SATU) DERAJAT CELCIUS 1. Pada kondisi 1. Lampu 25W Philips, 0,25 Klux tanpa tambahan tekanan, tegangan tembus akan turun sebesar 0,026544 kv. 2. Pada kondisi 2. Lampu 60W Philips, 0,8 Klux tanpa tambahan tekanan, tegangan tembus akan turun sebesar 0,0398 kv. 3. Pada kondisi 3. Lampu 75W Philips; 1,0 Klux tanpa tambahan tekanan, tegangan tembus akan turun sebesar 0,013876 kv. 4. Pada kondisi 4. Lampu 100W Philips; 1,4 Klux tanpa tambahan tekanan, tegangan tembus akan turun sebesar 0,0085 kv. 5. Pada kondisi 5. Tanpa lampu temperatur konstan 30 o C dengan tekanan udara 22 2 mm air, tegangan tembus akan turun sebesar 0,0294 kv setiap terjadi penurunan tekanan udara 1 (satu) mm air.

KESIMPULAN 1. Tegangan tembus udara berbanding lurus dengan tekanan dan prosentase udara, akan tetapi berbanding terbalik dengan kenaikan temperatur. Hal ini karena udara sebagai gas elektronegatif memiliki sifat elektrik non konduktif. Tegangan tembus berbanding lurus dengan kelembaban udara (International Electrotechnical Commission Publication 52 tahun 1960 : 23). 2. Pada kondisi 1. Lampu 25W Philips, 0,25 Klux tanpa tambahan tekanan, tegangan tembus akan turun sebesar 0,026544 kv setiap terjadi kenaikan temperatur 1 (satu) derajat celcius. 3. Pada kondisi 2. Lampu 60W Philips, 0,8 Klux tanpa tambahan tekanan, tegangan tembus akan turun sebesar 0,0398 kv setiap terjadi kenaikan temperatur 1 (satu) derajat celcius. 4. Pada kondisi 3. Lampu 75W Philips; 1,0 Klux tanpa tambahan tekanan, tegangan tembus akan turun sebesar 0,013876 kv setiap terjadi kenaikan temperatur 1 (satu) derajat celcius. 5. Pada kondisi 4. Lampu 100W Philips; 1,4 Klux tanpa tambahan tekanan, tegangan tembus akan turun sebesar 0,0085 kv setiap terjadi kenaikan temperatur 1 (satu) derajat celcius. 6. Pada kondisi 5. Tanpa lampu temperatur konstan 30 o C dengan tekanan udara 22 2 mm air, tegangan tembus akan turun sebesar 0,0294 kv setiap terjadi penurunan tekanan udara 1 (satu) mm air.

SARAN Saran yang dapat dikemukakan bagi para pembaca dan peminat dalam bidang isolasi gas yang berupa udara, dapat meneruskan penelitian ini dengan tegangan searah dan atau tegangan impuls.

TERIMA KASIH