III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

BAB 4. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

BAB III BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai denganseptember 2011

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

II. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1b, Data laju pertumbuhan spesifik benih lele Sangkuriang dengan lama pemeliharaan 20 hari

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

ke dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus :

III. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

3. METODE Penelitian 1: Kecernaan pakan dan kecernaan protein pada pemeliharaan ikan lele.

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

METODE KERJA. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di. Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

II. BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK PADA Feeding Rate YANG BERBEDA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Tahap 1 Waktu dan Tempat

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Gambar 4. Kelangsungan Hidup Nilem tiap Perlakuan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)

BAB III BAHAN DAN METODE

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

BAB III METODE PENELITIAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung. 3.2. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4 sebagai berikut: Tabel 4. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian Alat dan Bahan A. Alat Akuarium 60x40x40 cm3 Pompa akuarium 800 liter/jam Selang pompa Filter Heater Bioball Penggaris (cm) Timbangan digital (gram) Thermometer ( 0 C) DO meter (mg/l) ph meter B. Bahan Nitrosomonas sp. (ml) Nitrobacter sp. (ml) Pakan buatan terapung (ukuran 1,3-1,7 mm) Benih ikan gurami ukuran 2-3 cm Kegunaan Wadah pemeliharaan Sirkulasi air Mengalirkan air dari akuarium ke filter Penyaring Menstabilkan suhu Media tumbuh bakteri Mengukur panjang Mengukur berat Mengukur suhu Mengukur oksigen terlarut Mengukur derajat keasaman Bakteri nitrifikasi Bakteri nitrifikasi Sumber nutrisi ikan Kultivan 21

3.3. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemberian bakteri nitrifikasi sebagai biofilter terhadap kelangsungan hidup benih gurami. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen dan pendekatan static group comparison yaitu suatu rancangan penelitian yang menggunakan dua kelompok subyek diantaranya perlakuan A dan perlakuan B, dengan pengulangan sebanyak 3 kali (Notoatmodjo, 2010). Desain penempatan satuan perlakuan seperti terlihat pada gambar 2 berikut : A2 B2 B1 A1 B3 A3 Gambar 3. Rancangan penempatan penelitian A : Perlakuan dengan pemberian bakteri B : Perlakuan tanpa pemberian bakteri 1, 2, 3 : Ulangan 1, 2,dan 3 Tiap unit perlakuan menggunakan akuarium ukuran 60x40x40 cm 3, pompa, dan filter dengan bioball dan kapas untuk semua skema perlakuan. Perbedaan skema ditunjukkan pada perlakuan dengan pemberian bakteri nitrifikasi pada perlakuan B. Ilustrasi satu unit perlakuan dapat dilihat pada Gambar 3. 22

3 1 2 Gambar 4. Ilustrasi satu unit perlakuan 1. Akuarium ukuran 60x40x40 cm 3 2. Pompa 3. Filter dengan bioball digunakan sebagai media hidup bakteri nitrifikasi 3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1. Persiapan Hewan Uji Persiapan dilakukan dengan menyediakan benih ikan gurami dari pembudidaya lampung tengah. Benih ikan berukuran 2-3 cm yang dipeliharan pada akuarium bervolume 72 liter, setiap akuarium berjumlah 72 ekor ikan. Padat tebar benih ikan gurami berukuran 2-3 cm yaitu 60 ekor/m 2 (SNI,2000). Berdasarkan refrensi tersebut, penelitian ini memodifikasi kepadatan ikan menjadi 300 ekor/m 2. Sebelum ditebar, ikan uji diaklimatisasi terlebih dahulu selama beberapa menit. Kemudian apabila terjadi kematian sebelum pemeliharaan lebih dari 10%, maka ikan uji akan diganti semua. 23

Bakteri Nitrifikasi Bakteri Nitrifikasi terdiri dari Nitrosomonas sp. dan Nitrobacter sp. yang diperoleh dari P.T. Sinergi Argo Nusantara, Bandung. Bakteri tersebut merupakan biakan murni yang langsung dapat diaplikasikan pada kolam. Wadah Wadah yang digunakan berupa akuarium dengan ukuran 60x40x40 cm 3 berjumlah 6 buah. Akuarium diisi hingga ketinggian 30 cm kemudian diaerasi penuh selama 24 jam sebelum ikan ditebar. 3.4.2. Pelaksanaan Penelitian Penebaran Benih ikan gurami Ikan yang digunakan adalah benih ikan gurami dengan panjang baku 2-3 cm/ekor dan bobot rata-rata 2-3 gr. Penebaran benih ikan gurami dilakukan dengan padat tebar 300ekor/m 2. Sebelum ditebar benih di aklimatisasi selama beberapa menit. Aklimatisasi benih meliputi suhu, ph dan DO. Pemberian Bakteri Bakteri Nitrifikasi sebanyak 7,2 ml (0,1 ml bakteri nitrifikasi dapat digunakan dalam 1 liter air) di masukan kedalam filter yang berisi bioball. Pemberian bakteri ini dilakukan setelah satu minggu pemeliharaan benih ikan gurami. Sampling Kualitas Air Pengukuran kualitas air dilakukan satu hari dua kali selama 40 hari. Variabel yang diamati yaitu suhu, ph, dan DO air, kemudian dilakukan pengukuran amoniak, nitrit, nitrat yang dilakukan pada awal, tengah dan akhir penelitian. Pengujian amoniak dilakukan di BBPBL Lampung. 24

Manajemen Pakan Pakan yang diberikan selama penelitian adalah pakan terapung komersil berukuran pakan 1,3 1,7 mm dengan kandungan protein 37-38%. Metode pemberian pakan secara adlibitum sebanyak 3 kali sehari. Pemeliharaan selama 40 hari dengan pemberian pakan tiga kali sehari pada pukul 08.00 WIB, 13.00 WIB dan 17.00 WIB. 3.5. Variabel Penelitian Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan, kualitas air (amoniak, nitrit, nitrat, suhu, ph, oksigen terlarut,), kelangsungan hidup, serta FCR. Sampling dilakukan pada hari ke- 1, 20, dan 40 hari dengan mengukur panjang dan berat benih ikan gurami. 3.5.1. Pertumbuhan Pertumbuhan merupakan perubahan yang dialami oleh biota meliputi, ukuran, volume, panjang, serta bobot dalam kurun waktu tertentu (Efendi, 1997). Pada pemeliharaan benih ikan gurami selama 40 hari, pengukuran ditekankan pada berat dan panjang. Berat Berat tubuh diukur dengan menggunakan timbangan digital. Pengukuran berat dilakukan dengan mengambil contoh 30% dari populasi dan dihitung dengan menggunakan rumus : Wt-r = Wt x n Wt-r Wt n : Berat benih rata-rata pada waktu ke-t (g/ekor) : Berat benih contoh pada waktu ke-t (g) : Jumlah sampel benih 25

Panjang Panjang tubuh benih ikan gurami diukur dengan menggunakan penggaris. Pengukuran dilakukan dengan mengambil contoh tiap perlakuan sebanyak 30 % dari populasi. Dengan menggunakan rumus (Effendie, 1997): L t-r = L t x n L t-r L t n : Panjang benih rata-rata pada waktu ke-t (mm/ekor) : Panjang benih contoh waktu ke-t (mm) : Jumlah sampel benih (ekor) 3.5.2. Kuaitas Air (Amoniak, Nitrit, Nitrat, Suhu, ph, DO) Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan thermometer, sedangkan ph diukur dengan menggunakan ph meter, dan DO diukur menggunakan DO meter. Pengukuran amoniak, nitrit, dan nitrat dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung (BBPBL Lampung) dengan 3x pengukuran (awal, tengah, dan akhir). 3.5.3. Tingkat Kelangsungan Hidup Tingkat kelangsungan hidup benih ikan gurami merupakan perbandingan jumlah benih yang hidup dengan total benih yang ditebar pada awal pemeliharaan (Effendie, 1997). 26

SR = x 100% SR Nt No : Kelangsungan hidup (Survival Rate) : Jumlah benih ikan gurami yang hidup di akhir penelitian : Jumlah total benih ikan gurami awal penebaran 3.5.4. Feed Convertion Ratio (FCR) Perhitungan FCR dilakukan untuk mengetahui efisiensi pakan yang dibutuhkan dalam budidaya. Nilai FCR dapat dihitung dengan rumus. FCR = f wt wo : Jumlah pakan yang dihabiskan selama budidaya (kg) : Berat total ikan saat panen (kg) : Berat total ikan saat penebaran (kg) 3.5.5. Analisis Data Data pertumbuhan, amoniak, nitrit, nitrat dan kelangsungan hidup, serta FCR ikan gurami dianalisis dengan menggunakan uji T pada selang kepercayaan 95%. 27