III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung. 3.2. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4 sebagai berikut: Tabel 4. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian Alat dan Bahan A. Alat Akuarium 60x40x40 cm3 Pompa akuarium 800 liter/jam Selang pompa Filter Heater Bioball Penggaris (cm) Timbangan digital (gram) Thermometer ( 0 C) DO meter (mg/l) ph meter B. Bahan Nitrosomonas sp. (ml) Nitrobacter sp. (ml) Pakan buatan terapung (ukuran 1,3-1,7 mm) Benih ikan gurami ukuran 2-3 cm Kegunaan Wadah pemeliharaan Sirkulasi air Mengalirkan air dari akuarium ke filter Penyaring Menstabilkan suhu Media tumbuh bakteri Mengukur panjang Mengukur berat Mengukur suhu Mengukur oksigen terlarut Mengukur derajat keasaman Bakteri nitrifikasi Bakteri nitrifikasi Sumber nutrisi ikan Kultivan 21
3.3. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemberian bakteri nitrifikasi sebagai biofilter terhadap kelangsungan hidup benih gurami. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen dan pendekatan static group comparison yaitu suatu rancangan penelitian yang menggunakan dua kelompok subyek diantaranya perlakuan A dan perlakuan B, dengan pengulangan sebanyak 3 kali (Notoatmodjo, 2010). Desain penempatan satuan perlakuan seperti terlihat pada gambar 2 berikut : A2 B2 B1 A1 B3 A3 Gambar 3. Rancangan penempatan penelitian A : Perlakuan dengan pemberian bakteri B : Perlakuan tanpa pemberian bakteri 1, 2, 3 : Ulangan 1, 2,dan 3 Tiap unit perlakuan menggunakan akuarium ukuran 60x40x40 cm 3, pompa, dan filter dengan bioball dan kapas untuk semua skema perlakuan. Perbedaan skema ditunjukkan pada perlakuan dengan pemberian bakteri nitrifikasi pada perlakuan B. Ilustrasi satu unit perlakuan dapat dilihat pada Gambar 3. 22
3 1 2 Gambar 4. Ilustrasi satu unit perlakuan 1. Akuarium ukuran 60x40x40 cm 3 2. Pompa 3. Filter dengan bioball digunakan sebagai media hidup bakteri nitrifikasi 3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1. Persiapan Hewan Uji Persiapan dilakukan dengan menyediakan benih ikan gurami dari pembudidaya lampung tengah. Benih ikan berukuran 2-3 cm yang dipeliharan pada akuarium bervolume 72 liter, setiap akuarium berjumlah 72 ekor ikan. Padat tebar benih ikan gurami berukuran 2-3 cm yaitu 60 ekor/m 2 (SNI,2000). Berdasarkan refrensi tersebut, penelitian ini memodifikasi kepadatan ikan menjadi 300 ekor/m 2. Sebelum ditebar, ikan uji diaklimatisasi terlebih dahulu selama beberapa menit. Kemudian apabila terjadi kematian sebelum pemeliharaan lebih dari 10%, maka ikan uji akan diganti semua. 23
Bakteri Nitrifikasi Bakteri Nitrifikasi terdiri dari Nitrosomonas sp. dan Nitrobacter sp. yang diperoleh dari P.T. Sinergi Argo Nusantara, Bandung. Bakteri tersebut merupakan biakan murni yang langsung dapat diaplikasikan pada kolam. Wadah Wadah yang digunakan berupa akuarium dengan ukuran 60x40x40 cm 3 berjumlah 6 buah. Akuarium diisi hingga ketinggian 30 cm kemudian diaerasi penuh selama 24 jam sebelum ikan ditebar. 3.4.2. Pelaksanaan Penelitian Penebaran Benih ikan gurami Ikan yang digunakan adalah benih ikan gurami dengan panjang baku 2-3 cm/ekor dan bobot rata-rata 2-3 gr. Penebaran benih ikan gurami dilakukan dengan padat tebar 300ekor/m 2. Sebelum ditebar benih di aklimatisasi selama beberapa menit. Aklimatisasi benih meliputi suhu, ph dan DO. Pemberian Bakteri Bakteri Nitrifikasi sebanyak 7,2 ml (0,1 ml bakteri nitrifikasi dapat digunakan dalam 1 liter air) di masukan kedalam filter yang berisi bioball. Pemberian bakteri ini dilakukan setelah satu minggu pemeliharaan benih ikan gurami. Sampling Kualitas Air Pengukuran kualitas air dilakukan satu hari dua kali selama 40 hari. Variabel yang diamati yaitu suhu, ph, dan DO air, kemudian dilakukan pengukuran amoniak, nitrit, nitrat yang dilakukan pada awal, tengah dan akhir penelitian. Pengujian amoniak dilakukan di BBPBL Lampung. 24
Manajemen Pakan Pakan yang diberikan selama penelitian adalah pakan terapung komersil berukuran pakan 1,3 1,7 mm dengan kandungan protein 37-38%. Metode pemberian pakan secara adlibitum sebanyak 3 kali sehari. Pemeliharaan selama 40 hari dengan pemberian pakan tiga kali sehari pada pukul 08.00 WIB, 13.00 WIB dan 17.00 WIB. 3.5. Variabel Penelitian Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan, kualitas air (amoniak, nitrit, nitrat, suhu, ph, oksigen terlarut,), kelangsungan hidup, serta FCR. Sampling dilakukan pada hari ke- 1, 20, dan 40 hari dengan mengukur panjang dan berat benih ikan gurami. 3.5.1. Pertumbuhan Pertumbuhan merupakan perubahan yang dialami oleh biota meliputi, ukuran, volume, panjang, serta bobot dalam kurun waktu tertentu (Efendi, 1997). Pada pemeliharaan benih ikan gurami selama 40 hari, pengukuran ditekankan pada berat dan panjang. Berat Berat tubuh diukur dengan menggunakan timbangan digital. Pengukuran berat dilakukan dengan mengambil contoh 30% dari populasi dan dihitung dengan menggunakan rumus : Wt-r = Wt x n Wt-r Wt n : Berat benih rata-rata pada waktu ke-t (g/ekor) : Berat benih contoh pada waktu ke-t (g) : Jumlah sampel benih 25
Panjang Panjang tubuh benih ikan gurami diukur dengan menggunakan penggaris. Pengukuran dilakukan dengan mengambil contoh tiap perlakuan sebanyak 30 % dari populasi. Dengan menggunakan rumus (Effendie, 1997): L t-r = L t x n L t-r L t n : Panjang benih rata-rata pada waktu ke-t (mm/ekor) : Panjang benih contoh waktu ke-t (mm) : Jumlah sampel benih (ekor) 3.5.2. Kuaitas Air (Amoniak, Nitrit, Nitrat, Suhu, ph, DO) Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan thermometer, sedangkan ph diukur dengan menggunakan ph meter, dan DO diukur menggunakan DO meter. Pengukuran amoniak, nitrit, dan nitrat dilakukan di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung (BBPBL Lampung) dengan 3x pengukuran (awal, tengah, dan akhir). 3.5.3. Tingkat Kelangsungan Hidup Tingkat kelangsungan hidup benih ikan gurami merupakan perbandingan jumlah benih yang hidup dengan total benih yang ditebar pada awal pemeliharaan (Effendie, 1997). 26
SR = x 100% SR Nt No : Kelangsungan hidup (Survival Rate) : Jumlah benih ikan gurami yang hidup di akhir penelitian : Jumlah total benih ikan gurami awal penebaran 3.5.4. Feed Convertion Ratio (FCR) Perhitungan FCR dilakukan untuk mengetahui efisiensi pakan yang dibutuhkan dalam budidaya. Nilai FCR dapat dihitung dengan rumus. FCR = f wt wo : Jumlah pakan yang dihabiskan selama budidaya (kg) : Berat total ikan saat panen (kg) : Berat total ikan saat penebaran (kg) 3.5.5. Analisis Data Data pertumbuhan, amoniak, nitrit, nitrat dan kelangsungan hidup, serta FCR ikan gurami dianalisis dengan menggunakan uji T pada selang kepercayaan 95%. 27