STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN

dokumen-dokumen yang mirip
kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi:

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap pengujian tanah tanpa bahan tambah. limbah cair pabrik susu 35%

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

BAB III METODOLOGI. langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi. Teweh Puruk Cahu sepanajang 100 km.

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

PENGARUH CAMPURAN ABU SABUT KELAPA DENGAN TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR TERENDAM (SOAKED) DAN CBR TIDAK TERENDAM (UNSOAKED)

BAB III METODOLOGI. konsultasi kepada dosen pembimbing merupakan rangkaian awal dalam pekerjaan

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

ANALISIS PENINGKATAN NILAI CBR PADA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DENGAN BATU PECAH

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu dan Semen Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro

PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT GUNA MENINGKATKAN STABILITAS TANAH LEMPUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (ABU AMPAS TEBU) UNTUK MEMPERBAIKI KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG SEBAGAI SUBGRADE JALAN (059G)

KOMPOSISI TANAH. Komposisi Tanah 2/25/2017. Tanah terdiri dari dua atau tiga fase, yaitu: Butiran padat Air Udara MEKANIKA TANAH I

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

Pengaruh Kandungan Material Plastis Terhadap Nilai CBR Lapis Pondasi Agregat Kelas S

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG YANG DITAMBAHKAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBGRADE JALAN. (Studi Kasus: Desa Carangsari - Petang - Badung)

KORELASI ANTARA HASIL UJI KOMPAKSI MODIFIED PROCTOR TERHADAP NILAI UJI PADA ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER

distabihsasi dan pengujian sifat mekanis contoh tanah yang telah distabilisasi dengan

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GEDE BAGE BANDUNG DENGAN ENZIM DARI MOLASE TERFERMENTASI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak yang diambil dari

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : GIOVANNI RAMADHANY GINTING

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

DAFTAR ISI. TUGAS AKHIR... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENDADARAN... iii. PERNYATAAN... iv. PERSEMBAHAN... v. MOTTO...

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

TINJAUAN KUAT DUKUNG, POTENSI KEMBANG SUSUT, DAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG PEDAN KLATEN. Abstraksi

III. METODE PENELITIAN. yang diambil adalah tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah yang telah

TINJAUAN SIFAT PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR ABSTRAKSI

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

TUGAS AKHIR PENGUJIAN CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN ABU VULKANIK

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

POTENSI PENAMBAHAN DOLOMIT DAN BOTTOM ASH TERHADAP PENINGKATAN NILAI CBR TANAH EKSPANSIF

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

ANALISIS UJI KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH DI LABORATORIUM DENGAN MODEL PENDEKATAN. Anwar Muda

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH TIMBUNAN PADA LAPIS TANAH DASAR (STUDI KASUS JALAN SOEKARNO-HATTA PALEMBANG)

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,

ABSTRAK

Seminar Nasional : Peran Teknologi di Era Globalisasi ISBN No. :

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN (DENGAN SLAG BAJA DAN FLY ASH) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

Hansdy Wicaksono 1, Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Daya Dukung Tanah Lempung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN SEMEN (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

PENGARUH PERSENTASE KADAR BATU PECAH TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH PASIR (Studi Laboratorium)

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN KERIKIL UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG (CBR) DI LABORATORIUM SEBAGAI BAHAN TIMBUNAN

KAJIAN PENINGKATAN NILAI CBR MATERIAL LAPISAN PONDASI BAWAH AKIBAT PENAMBAHAN PASIR

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

gambar 3.1. teriihat bahwa beban kendaraan dilimpahkan ke perkerasan jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM DENGAN LAMANYA WAKTU PENGERAMAN (CURING) TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

PENENTUAN NILAI CBR DAN NILAI PENYUSUTAN TANAH TIMBUNAN (SHRINKAGE LIMIT) DAERAH BARITO KUALA

PERBAIKAN SUBGRADE DENGAN SERBUK BATA MERAH DAN KAPUR (STUDI KASUS TANAH LEMPUNG TANON SRAGEN )

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu dan Kapur Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro

Transkripsi:

Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN Parea Russan Ranggan 1, Hendrianto Masiku 2, Marthen Luther Paembonan 3, Israel Padang 4, dan Yudistira Upa 5 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara No. 12 Makale 91811, Tana Toraja usd_blessing@yahoo.com 2 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara No. 12 Makale 91811, Tana Toraja Email: henriantomasiku@yahoo.com 3 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara No. 12 Makale 91811, Tana Toraja Email: mlpaembonan@yahoo.com 4 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara No. 12 Makale 91811, Tana Toraja Email: padangisrael@yahoo.com 5 MahasiswaJurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Jl. Nusantara No. 12 Makale 91811, Tana Toraja Email: Yudistiraupa@yahoo.com ABSTRAK Tanah merupakan aspek penting dalam pekerjaan konstruksi Teknik sipil sebab hampir seluruh konstruksi Teknik sipil meletakkan struktur pekerjaan di atas tanah. Tanah dasar merupakan bagian terpenting dari konstruksi sebab berfungsi untuk mendukung beban lapis pekerjaan. Tanah mempunyai sifat fisik yang berbeda-beda, tergantung dari jenis dan struktur tanah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan semen pada stabilisasi tanah lempung untuk daya dukung tanah serta sebagai perbandingan nilai CBR antara tanah lempung tanpa penambahan semen dengan tanah yang distabilisasi dengan menggunakan semen. Dalam penelitian ini tanah lempung yang dipergunakan berasal dari Dusun Bonoran, Kel. Panta nakan lolo, Kec. Kete Kesu. Penelitian ini dilakukan pada sampel tanah lempung dan tanah yang diberikan tambahan stabilisasi kimiawi berupa penambahan semen Portland dengan berbagi variasi campuran. Pengujian dilakukan di Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum, Makale, Tana Toraja. Penelitian tanah yang dilakukan di laboratorium meliputi penelitian Sifat Fisik tanah yaitu batas-batas Atterberg dan sifat mekanik tanah yaitu Pemadatan dan California Bearing Ratio (CBR). Hasil penelitian menunjukkan Nilai CBR pada pengujian tanah asli adalah 36%, untuk nilai CBR tanah dengan campuran semen 10% dengan nilai CBR 40%, dan untuk campuran semen 12% dengan nilai CBR 48%, sedangkan untuk penambahan semen 15% didapatkan nilai CBR sebesar 60% dimana dapat disimpulkan bahwa nilai CBR tanah yang dicampurkan dengan semen dapat meningkatkan nilai CBR tanah lempung, serta mempengaruhi daya dukung tanah lempung. Kata Kunci : Tanah Lempung, Semen Portland, CBR, Daya dukung tanah 1. PENDAHULUAN Tanah merupakan aspek penting dalam pekerjaan konstruksi Teknik sipil sebab hampir seluruh konstruksi teknik sipil meletakkan struktur pekerjaan di atas tanah. Tanah berasal dari pelapukan batuan yang menjadi butiran yang terjadi secara fisik maupun kimia dengan atau tanpa kandungan organik. Sifat fisik tanah dipengaruhi oleh sifat batuan induk yang merupakan material asalnya. Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pengaruh penambahan Semen pada daya dukung tanah lempung untuk nilai CBR? 2. Apakah nilai california bearing ratio (CBR) tanah lempung dapat dinaikkan setelah dilakukan stabilisasi tanah menggunakan semen? Tujuan penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh penambahan semen pada Stabilisasi tanah lempung untuk nilai CBR. 2. Mengetahui nilai California Bearing Ratio (CBR) untuk tanah lempung setelah dilakukan stabilisasi dengan semen. GEO - 55

Sifat-sifat fisik tanah Sifat-sifat fisik tanah merupakan prosedur-prosedur umum yang digunakan untuk membeda-bedakan berbagai keadaan yang dimiliki suatu jenis tanah tertentu. Sifat-sifat fisik tanah yang ada antara lain : Porositas (Porosity) (1) dengan N : porositas, V v : Volume rongga (cm 3 ), V : Volume total (cm 3 ) Angka pori (Void Ratio) dengan E: angka pori, V v : volume rongga (cm3), Vs : volume butiran (cm 3 ) a. Batas-batas atterberg (Atterberg Limit) Atterberg adalah seorang peneliti tanah berkembangsaan swedia yang telah menemukan batas-batas atterberg pada tahun 1911. Atterberg mengusulkan ada lima keadaan konsistensi tanah. Batas-batas konsistensi tanah ini didasarkan pada kadar, yaitu batas c (liquid limit), batas plastis (plastis limit ), batas susut (shrinkage limit), batas lengket (sticky limit) dan batas kohesi (cohesion limit). Tetapi pada umumnya batas lengket dan batas kohesi tidak digunakan. (2) 1. Batas c (Liquid limit) dengan LL: Batas c, Wn: kadar pada tumbukan ke-n, N : jumlah tumbukan 2. Batas plastis (Plastic Limit) Batas plastis dapat didefinisikan sebagai kadar pada tanah dimana pada batas bawah daerah plastis atau kadar minimum. 3. Indeks plastisitas (Plasticity Index) IP = LL PL (4) dengan LL : Batas C, PL: Batas Plastis 4. Kadar (5) dengan Wc: Kadar, W1: Tinbox Kosong, W2: Tinbox + Tanah basah, W3: tinbox + tanah 5. jenis (Specific Gravity) (6) dengan γ s : Volume Padat (gr/cm 3 ), γ w: Volume Air (gr/cm 3 ), G s: Jenis Tanah 6. Pemadatan tanah (Compaction) Pada pengujian pemadatan di laboratorium alat pemadatan berupa silinder mould dengan volume 9,34 x 10-4 m 3, dan penumbuk dengan 2,5 Kg dengan tinggi jatuh 30,5 cm. pada pengujian Compaction tanah dipadatkan dalam 3 lapisan (Standar Protocol) dan 5 lapisan (modified Protocol) dengan pukulan sebanyak 25 kali pukulan. Pengujianpengujian tersebut dilakukan dengan pemadatan sampel tanah basah (pada kadar terkontrol) dalam suatu cetakan dengan jumlah lapisan tertentu. Setiap lapisan yang dipadatkan dengan sejumlah tumbukan yang ditentukan dengan penumbuk dengan massa dan tinggi jatuh tertentu. Standar AASHTO hendaknya digunakan sebagai acuan rincian pengujian tersebut. Kadar yang memberikan unit yang maksimum disebut kadar optimum. Usaha pemadatan diukur dari segi energi tiap satuan volume dari tanah yang telah dipadatkan. Pengujian California Bearing Ratio (CBR) Gambar 1. Batas-batas atterberg California Bearing Ratio (CBR) adalah percobaan daya dukung tanah yang dikembangkan oleh California state Haighway Department. Ada dua macam pengukuran CBR : 1. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada 0,254 cm (0,1 ) terhadap penetrasi standar besarnya 70,37 kg/cm 2 (1000 psi) nilai CBR = (PI/70,37) x 100% (PI dalam kg/cm 2 (3) GEO - 56

2. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada 0,508 cm (0,2 ) terhadap penetrasi standar yang besarnya 105,56 kg/cm 2 (1500 psi) nilai CBR = (PI/105,56) x 100 % (PI dalam kg/cm 2 ). Dari kedua hitungan tersebut digunakan nilai terbesar. Dimana nilai CBR dapat di rumuskan sebagai berikut : (7) Kekuatan tanah diuji dengan uji CBR. Nilai kekuatan tanah tersebut digunakan sebagai acuan perlu tidaknya stabilisasi setelah dibandingkan dengan yang disyaratkan dalam spesifikasinya. 2. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian lokasi pengambilan sampel tanah dari Dusun Bonoran, kel. Panta nakan Lolo, Kec. Kete Kesu. Penelitian ini dilakukan pada sampel tanah lempung (tanah asli) dan pada tanah lempung yang di berikan tambahan stabilisasi kimiawi berupa penambahan semen Portland dengan berbagai variasi campuran. Pengujian dilakukan di Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum, Makale, Tana Toraja. 3. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian batas c kode cawan Cawan Tabel 1. Pengujian Kadar cawan+tanah cawan+tanah basah jumlah putaran kadar F1 15.8 75.7 50.7 20 71.63 F2 16.6 77.7 48.9 15 87.61 Ivc 16.5 75.3 56.1 25 48.88 Pengujian Tanah Dengan tambahan semen Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara tanah asli yang tanpa menggunakan tambahan semen dengan tanah yang ditambahkan semen denganvariasi campuran 10%, 12% dan 15%. Pengujian Batas c Tanah dengan campuran Semen Tabel 2. Hasil Pengujian Batas C Pada Tanah dengan campuran semen 10% kode cawan Cawan jumlah cawan+tanah cawan+tanah putaran basah kadar F1 15.8 53.6 39.7 28 62.3 Z4 16.4 60.7 40.3 10 85.35 W3 16.5 65.5 51.7 37 39.20 kode cawan Tabel 3. Hasil Pengujian Batas C tanah dengan campuran 12% semen jumlah Cawan cawan+tanah cawan+tanah putaran basah kadar F1 15.8 60.2 49.4 25 32.14 Z4 16.4 64.3 49.3 12 45.6 W3 16.5 65.5 51.7 24 39.2 Tabel 4. Hasil Pengujian Batas c tanah untuk campuran semen 15% kode jumlah Cawan cawan+tanah cawan+tanah kadar cawan putaran basah Z4 16.4 77.7 57.7 23 48 IVc 16.6 67.8 50.1 20 52.8 F2 16.5 70.7 50.7 17 58.4 GEO - 57

Pengujian batas plastis Berdasarkan pengujian Batas plastis yang di lakukan di laboratorium Dinas Pekerjaan Umum didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 5. Hasil Pengujian Batas Plastis Hasil pengujian indeks plastis Cawan F1 Ivc cawan kosong 15,8 16,5 cawan + Tanah basah 68,5 53,3 cawan + Tanah Kering 53,1 40,1 Air 15,4 13,2 Tanah Kering 37,3 23,5 Kadar Air 41,1 56,1 Kadar Air rata-rata 48,6 Hasil pengujian Indeks Plastis didapatkan dari nilai Batas C dan Batas Plastis pengujian dari pengujian sebelumnya, dimana nilai Indeks Plastis di tentukan dengan persamaan sebagai berikut: dengan IP = Indeks Plastis, LL = Nilai Rata-rata Batas C, PL = Nilai Rata-rata Batas Plastis Berdasarkan persamaan diatas dapat diketahui bahwa nilai Indeks Plastis (IP) > 11 Hasil uji analisa saringan Tabel 6. Analisa Saringan BERAT. B PERSENTASE NOMOR SARINGAN saringan Tertahan TERTAHAN TERTAHAN LOLOS SARINGAN + (GR) % % tertahan 11/2* (38,1mm) 655 0 0 0 100 1* (25,4) 604 0 0 0 100 3/4* (19,1mm) 536 0 0 0 100 3/8* (9,52 mm) 515.9 520.9 50 50 2.5 97.5 N0.4 (4,75mm) 426.5 806.6 335.1 385.1 19.255 80.745 NO.8(2.36mm) 431 716 285 670.1 33.505 66.495 N0.10(1,18mm) 425.2 738 312.8 982.9 49.145 50.855 N0.30 (0,60 mm) 402.4 820 417.6 1400.5 70.025 29.975 NO.50 (0,30 mm) 405.3 573 167.7 1568.2 78.41 21.59 N0.100 (0,15 mm) 397.4 563 165.6 1733.8 86.69 13.31 N0. 200 (0,075 mm) 401.4 648.9 247.5 1981.3 99.065 0.935 PAN 470 488.7 18.7 2000 100 0 GEO - 58

Hasil pengujian pemadatan Tabel 7. data Uji Sifat Fisik Tanah asli NO Pengujian Hasil 1 Kadar (water content) 45.6 2 Jenis (specific gravity) 2,6 3 Batas c (liquid limit) 65.36 4 Batas plastis (plastic limit) 48.6 5 Indeks plastisitas (plasticity index) 16.79 6 Persen lolos saringan no.200 0.94 Percobaan pemadatan ini dilakukan untuk mencari kadar, pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar dan isi tanah dengan memadatkan didalam mold pemadatan, kemudian ditumbuk dengan alat penumbuk yang memiliki beban penumbuk 2,5 kg (5,5lbs) dengan ketinggian jatuh 12 in (304,8 mm). Penambahan Lapisan tanah Tabel 8. Pengujian Kadar dan Penambahan Air tinbox tinbox tinbox + T. + T. Kering basah contoh Kadar % 1 2 3 4 5 6 (4-5) 7 (5-3) 8(6/7) x 100 % 0 % (140 ml) 3% -3% 6% -6% A 15.8 64.2 56.1 8.1 40.3 20.10 T 16.2 55.5 50.9 4.6 34.7 13.26 B 16.5 60.5 51.3 9.2 34.8 26.44 Rata rata 19.93 A 16 53.6 47.1 6.5 31.1 20.90 T 18.8 52.5 47.9 4.6 29.1 15.81 B 17.1 55.5 46.9 8.6 29.8 28.86 Rata rata 21.86 A 20 62.4 61.1 1.3 41.1 18.57 T 17.1 54.8 52.5 2.3 35.4 32.86 B 16.2 69.2 68.8 0.4 52.6 5.71 Rata rata 19.05 A 15.2 57.8 41.1 16.7 25.9 64.48 T 17.2 61.2 55.1 6.1 37.9 16.09 B 13.9 53.6 51.1 2.5 37.2 6.72 Rata rata 29.10 A 14.2 50 47.2 2.8 33 8.48 T 18.8 70.6 67.5 3.1 48.7 6.37 B 19.1 65.3 59.2 6.1 40.1 15.21 Rata rata 10.02 GEO - 59

Pemadatan Tanah dengan Semen 10 %,Semen 12 % dan 15 % Penambahan Tabel 9. Pengujian penambahan dan kadar tanah + semen 10% Lapisan tanah tinbox tinbox + T. basah tinbox + T. Kering contoh Kadar % 1 2 3 4 5 6 (4-5) 7 (5-3) 8(6/7) x 100 % 0 % (260 ml) 3% -3% 6% -6% A 15.8 65.2 56.1 9.1 40.3 22.58 T 16.2 63.4 53.8 9.6 37.6 25.53 B 16.5 66.2 63.2 3 46.7 6.42 Rata rata 18.18 A 15.8 56 49.8 6.2 34 18.24 T 16.6 60.4 55.2 5.2 38.6 13.47 B 16.5 59.7 49.9 9.8 33.4 29.34 Rata rata 20.35 A 20 55.2 53.9 1.3 33.9 18.57 T 17.1 56.3 54.7 1.6 37.6 22.86 B 16.2 61.5 60.3 1.2 44.1 17.14 Rata rata 19.52 A 15.2 49.3 41.1 8.2 25.9 31.66 T 17.2 52.4 48.4 4 31.2 12.82 B 13.9 57.9 49.9 8 36 22.22 Rata rata 22.23 A 14.2 53.2 47.2 6 33 18.18 T 18.8 59.9 54.6 5.3 35.8 6.83 B 19.1 60.4 58.8 1.6 39.7 4.03 Rata rata 12.34 Penambahan Tabel 10. Pengujian Penambahan dan Kadar tanah dengan campuran semen 12% Lapisan Kadar % tanah tinbox tinbox + T. basah tinbox + T. Kering contoh 1 2 3 4 5 6 (4-5) 7 (5-3) 8(6/7) x 100 % 0 % (270 ml) 3% -3% A 15.8 67.3 56.1 11.2 40.3 27.79 T 16.2 62.5 53.4 9.1 37.2 24.46 B 16.5 65.9 61.2 4.7 44.7 10.51 Rata rata 20.92 A 15.8 67.8 55.6 12.2 39.8 30.65 T 16.6 62.1 56.1 6 39.5 15.19 B 16.5 63.4 55.9 7.5 39.4 19.04 Rata rata 21.63 A 20 57.6 56.3 1.3 36.3 18.57 T 17.1 55.3 54.2 1.1 37.1 15.71 B 16.2 61.1 59.7 1.4 43.5 20.00 GEO - 60

6% -6% Rata rata 18.10 A 15.2 49.3 41.1 8.2 25.9 31.66 T 17.2 52.4 48.4 4 31.2 12.82 B 13.9 57.9 49.9 8 36 22.22 Rata rata 22.23 A 14.2 68.9 61.6 7.3 47.4 15.40 T 18.8 67.3 60.5 6.8 41.7 16.31 B 19.1 60.4 54.6 5.8 35.5 16.34 Rata rata 16.02 Tabel 11. Penambahan dan pengurangan kadar pada pengujian pemadatan untuk Tanah dengan variasi 15% Penambahan Lapisan tanah tinbox tinbox + T. basah Kadar % tinbox + T. Kering contoh 1 2 3 4 5 6 (4-5) 7 (5-3) 8(6/7) x 100 % 0 % (320 ml) 3% -3% 6% -6% A 15.8 64.2 54.3 9.9 38.5 25.71 T 16.2 55.2 49.1 6.1 32.9 18.54 B 16.5 60.5 52.1 8.4 35.6 23.60 Rata rata 22.62 A 16 63.2 53.1 10.1 37.1 27.22 T 18.8 55.5 47.9 7.6 29.1 26.12 B 17.1 55.5 46.9 8.6 29.8 28.86 Rata rata 27.40 A 15.2 62.8 53.1 9.7 37.9 25.59 T 17.2 61.2 55.1 6.1 37.9 16.09 B 13.9 58.6 52.1 6.5 38.2 17.02 Rata rata 19.57 A 20 62.4 60.1 2.3 40.1 32.86 T 17.1 56.8 52.5 4.3 35.4 61.43 B 16.2 69.2 68.8 0.4 52.6 5.71 Rata rata 33.33 A 14.2 53.7 47.2 6.5 33 19.70 T 18.8 68.5 60.7 7.8 41.9 18.62 B 19.1 65.3 60.5 4.8 41.4 11.59 Rata rata 16.64 GEO - 61

Hasil pengujian CBR pada tanah asli Tabel 12. Hasil Pengujian CBR Pengujian California Bearing Ratio (CBR) Laboratorium Hasil pengujian CBR yang dilakukan pada Variasi campuran semen 10%, 12 %, dan 15% yang didapatkan dari pengujian dilaboratorium ditunjukkan pada : Tabel 13. Hasil Pengujian CBR Tanah dengan campuran semen 10 % GEO - 62

Tabel 14. Hasil Pengujian Data CBR Tanah lempung Campuran Semen 12 % Tabel 15. Hasil Pengujian Data CBR tanah dengan campuran semen 15% GEO - 63

4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta hasil yang telah di tunjukkan pada Bab sebelumnya, dapat disimpulkan berdasarkan rumusan masalah bahwa : 1. Pengaruh penambahan semen untuk daya dukung tanah lempung sangat baik karena dapat meningkatkan nilai dari CBR tanah asli dimana pada perbandingan nilai CBR antara tanah asli dengan nilai CBR tanah yang di campurkan dengan semen dapat naik secara siknifikan dimana nilai CBR tanah asli sebesar 36 % sedangkan untuk penambahan semen 10 % nilai CBR yang di dapatkan sebesar 40%, untuk penambahan semen 12 % nilai CBR yang di dapatkan sebesar 48% dan untuk penambahan semen 15% nilai CBR yang di dapatkan sebesar 60%. 2. Nilai CBR dapat ditingkatkan dengan menggunakan semen dari nilai CBR 36 % untuk tanah biasa dapat naik sampai 60% untuk penambahan semen 15% dari tanah yang digunakan maka dapat disimpulkan bahwa nilai CBR dapat di tinggkatkan dengan cara penambahan semen. DAFTAR PUSTAKA Bowless J. E, 1991, Sifat-sifat Fisis Dan Geoteknis Tanah, Ahli Bahasa Johan Kelanaputra Hainim, Penerbit Erlangga. Hary Christady Hardiyatmo, 1992, Mekanika Tanah I, Penerbit Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Peck B, Ralph dan Terzaghi Karl, 1987, Mekanika Tanah dalam Prakter Rekayasa jilid I edisi kedua, Ahli bahasa Ir.Bagus Witjaksono & Ir. Benny Krisna R. Penerbit Erlangga, Jakarta. SNI 03-1744-1989, Metode Pengujian CBR Laboratorium GEO - 64