BUTIL FENIL METIL KARBAMAT BUTHYL PHENYL METHYL CARBAMATE (BPMC)

dokumen-dokumen yang mirip
MINYAK BIJI GANJA CANNABIS SATIVA SEED OIL

AMONIUM OKSALAT MONOHIDRAT AMMONIUM OXALATE MONOHYDRATE

BENDIOKARB BENDIOCARB

AMONIUM PARA-MOLIBDAT AMMONIUM PARA-MOLYBDATE

1,2-DIBROMO-3-KLOROPROPANA 1,2-DIBROMO-3-CHLOROPROPANE

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

KARBOWAKS 300 CARBOWAX 300

1,2-DIBROMO-1,1-DIFLUOROETHANE 1,2-DIBROMO-1,1-DIFLUOROETANA

1,4-DIKLOROBENZEN-D4 1,4-DICHLOROBENZENE-D4

BROMASIL BROMASIL. 1. N a m a. Golongan Heterocyclic, nitrogen, halogen, aromatic

SEMEN ALUMINA KIMIA CEMENT, ALUMINA, CHEMICALS

SODIUM BROMAT SODIUM BROMATE

PROPILEN KARBONAT PROPYLENE CARBONATE

KRISOIDIN ( JINGGA BASA 2 ) CHRYSOIDINE (C.I. BASIC ORANGE 2)

MINYAK JARAK CASTOR OIL

BRUSIN SULFAT BRUCINE SULFATE

ALIZARIN ALIZARINE. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan senyawa anorganik

RHODAMIN B RHODAMINE B

BENOMIL BENOMYL. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan Karbamat heterosiklik. Sinonim / Nama Dagang

BRODIFAKUM BRODIFACOUM

TRANSFLUTRIN TRANSFLUTHRIN

PARASETAMOL ACETAMINOPHEN

N - Heptana. N - heptane

ASAM TARTARAT TARTARIC ACID

KALSIUM KARBONAT CALCIUM CARBONATE

POLIVINIL ASETAT POLYVINYL ACETATE

ISOPROPIL MIRISTAT ISOPROPYL MYRISTATE

ATROPIN SULFAT ATROPINE SULPHATE

AMIL ALKOHOL AMYL ALCOHOL

KALSIUM HIPOKLORIT CALCIUM HYPOCHLORITE

ASAM ADIPAT ADIPIC ACID

ASAM SALISILAT SALICYLIC ACID

BUTIL BENZIL FTALAT BUTYL BENZYL PHTHALATE

AMMONIUM IODIDA AMMONIUM IODIDE

Asam Maleat MALEIC ACID

ASAM ANTRANILAT ANTHRANILIC ACID

PIPERONAL PIPERONAL. 1. N a m a Golongan Aldehida, Heterosiklik

LEMBAR DATA KESELAMATAN

SERAT KERAMIK CERAMICS FIBER

SODIUM SULFIT SODIUM SULFITE

TOKSIKOLOGI BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Alfi Yasmina. Sola dosis facit venenum

LEMBAR DATA KESELAMATAN

KALSIUM SIANAMIDA CALCIUM CYANAMIDE

11/9/2011 TOKSIKOLOGI. Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Sola dosis facit venenum

KARBOFURAN CARBOFURAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

PIRIDIN PYRIDINE. 2. Sifat Fisika Kimia (1,4,5,6) Nama Bahan Piridin Deskripsi

LEMBAR DATA KESELAMATAN

2,3,7,8 TETRAKLORODIBENZO P - DIOKSIN 2,3,7,8 TETRACHLORODIBENZO P DIOXIN

PROPOKSUR PROPOXUR. 2. PENGGUNAAN Insektisida untuk mengontrol nyamuk penyebab malaria (12).

LEMBAR DATA KESELAMATAN

KARBON DIOKSIDA CARBON DIOXIDE

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

ASAM BORAT BORIC ACID

Polietilen Tereftalat (PET)

DISODIUM OXALATE. Sinonim / Nama Dagang (1,2,3,8) Ethanedioic acid, disodium salt; Oxalic acids, disodium salt; Disodium Sodium oxalate.

LEMBAR DATA KESELAMATAN

ISOAMIL ASETAT ISOAMYL ACETATE

SODIUM HIPOKLORIT SODIUM HYPOCHLORITE

KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL

ALUMUNIUM N a m a Golongan Sinonim / Nama Dagang Nomor Identifikasi : Sifat Fisika Kimia Nama bahan Deskripsi

PROPILEN GLIKOL PROPYLENE GLYCOL

KALIUM HIDROKSIDA POTASSIUM HYDROXIDE

ALIL ALKOHOL. Alil Alcohol

AMONIUM NITRAT AMMONIUM NITRATE

ARSENIK ARSENIC. Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4):

BARIUM SULFAT BARIUM SULFATE

Lenkote Alkali Resisting Primer

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

Material Safety Data Sheet (MSDS) Benzena BAGIAN 1: KIMIA IDENTIFIKASI PRODUK DAN PERUSAHAAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Data Keracunan Rumah Sakit Tahun

KARBON HITAM CARBON BLACK

Wood-Eco Woodstain. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya :

ALUMINIUM HIDROKSIDA ALUMINUM HYDROXIDE

MELAMIN MELAMINE (1, 2, 3, 5, 6, 8)

BESI (II) GLUKONAT ANHIDRAT FERROUS GLUCONATE, ANHYDROUS

VINIL ASETAT VINIYL ACETATE

PENTAERITRITOL PENTAERYTHRITOL

: Prevathon 50 SC Insektisida

ARSENIK TRIOKSIDA ARSENIC TRIOXIDE

KAPTAN CAPTAN. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan Thioftalimida; Sulfenimida

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Lem Vip. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya : 3. Komposisi / Informasi dari zat zat yang digunakan :

TIMBAL ASETAT LEAD ACETAT

Material Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012

ASPIRIN ACETYL SALICYLIC ACID

T-BUTIL ALKOHOL T-BUTYL ALCOHOL

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

ISOOKTANA ISOOCTANE. 2. PENGGUNAAN Digunakan dalam menentukan bilangan oktan bahan bakar, sebagai pelarut. (2)

Lembaran Data Keselamatan Bahan

MENTOL MENTHOL. 1. N a m a Golongan Alisiklik, Alkohol (1).

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Mengendalikan Gulma pada Tanaman Padi secara Tuntas

: DuPont Ammate 150EC Insektisida

Jenis Penggunaan Untuk Campuran Cat Kedap Air ( Waterproofing ) PT. Avia Avian

BENZIL ALKOHOL BENZYL ALCOHOL

Transkripsi:

BUTIL FENIL METIL KARBAMAT BUTHYL PHENYL METHYL CARBAMATE (BPMC) 1. N a m a Golongan Karbamat insektisida Sinonim / Nama Dagang Fenobucarb; 2-sec-butylphenylmethyl carbamate; 0-sec-butylphenyl-nmethylcarbamate; 0-sec-butylphenylmethyl carbamate; 2-(1-methyl-propyl) phenyl methylcarbamate. Bassa; Baycarb; Hopsin; Osbac. Nomor Identifikasi : Nomor CAS : 3766812 Nomor NIOHS : FB54250 Nomor RTECS : FB9450000 Nomor EC (EINECS) : 223-188-8 2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Buthyl Phenyl Methyl Carbamate Deskripsi Kristal berwarna kuning muda atau merah muda. Titik lebur 31-32 C. Tekanan uap pada 20 c : 48 m pa. Larut dalam air pada 30 c : 610mg/l.

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4): Kesehatan 2 = Tingkat keparahan tinggi Kebakaran 1 = Dapat terbakar Reaktivitas 0 = Tidak reaktif Klasifikasi EC: Xn = Berbahaya N = Berbahaya untuk lingkungan T = Beracun F = Mudah terbakar R21 = Berbahaya jika kontak dengan kulit R22 = Berbahaya jika tertelan R23/25 = Toksik jika terhirup dan tertelan R 50/53 = Sangat toksis terhadap organisme akuati, dapat menyebabkan efek buruk jangka panjang di lingkungan akuatik S1/2 = Tutup wadah rapat-rapat dan jauhkan dari jangkauan anak-anak S13 = Jauhkan dari makanan, minuman dan bahan makanan hewan S24 = Hindari kontak dengan kulit S36/37/39 = Gunakan pakaian pelindung dan sarung tangan yang sesuai serta alat pelindung wajah dan mata 3. Penggunaan Insektisida, herbisida.

4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan: Merusak sistim syaraf jika tertelan, terhirup dan kontak dengan kulit Organ sasaran: Sistem saraf Rute paparan Paparan jangka pendek Iritasi, rasa terbakar, mual, muntah, diare, sakit perut, sakit dada, sulit bernapas, denyut jantung tidak teratur, sakit kepala, pening, gangguan penglihatan, dilatasi pupil, kongesti paru-paru, konfulsi dan koma sedikit iritasi Kontak dengan mata Sedikit iritasi. Efeknya sama seperti efek inhalasi : Iritasi, rasa terbakar, mual, muntah, diare, sakit perut, sakit dada, sulit bernapas, denyut jantung tidak teratur, sakit kepala, pening, gangguan penglihatan, dilatasi pupil, kongesti paruparu, konfulsi dan koma. Paparan jangka panjang Efeknya sama seperti efek paparan melalui rute yang lain.. Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek seperti pada paparan jangka pendek.

Kontak dengan mata Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek seperti pada paparan jangka pendek. Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek seperti pada paparan jangka pendek 5. Stabilitas dan reaktivitas Reaktivitas Tancampurkan : Stabil pada tekanan dan suhu normal : Basa, asam, bahan pengoksidasi Butil Fenil Metil karbamat dengan Media alkalin Kondisi asam Pengoksidasi (kuat) : Dapat menyebabkan reaksi exotermik : Dapat menyebabkan reaksi exotermik : Bahaya meledak dan terbakar Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal: oksida karbon, nitrogen 6. Penyimpanan Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku. Lindungi dari kerusakan fisik. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Jauhkan dari makanan, minuman, dan bahan makanan hewan.

7. Toksikologi Toksisitas Data pada manusia : tidak tersedia data toksisitas pada manusia. Data pada hewan Oral-rat LD50 : 410 mg/kg; Oral-mouse LD50 : 410 mg/kg; Unk-rat LD50 : 340 mg/kg; Skin-mouse LD50 : 340-4.200 mg/kg. Karsinogenik Dari data studi menunjukkan pemberian Butil Fenil metil karbamat selama 2 th pada tikus-tikus (rats) 4,1 mg/kg b.w. dengan dosis 100 mg/kg makanan tiap hr menunjukkan tidak ada karsinogenik Mutagenik Sama seperti yang data pada Karsinogenik Data Reproduksi Tidak tersedia data Informasi Ekologi Sangat toksik terhadap kehidupan perairan. Toksisitas pada ikan : LC 50 (96 h) ikan air tawar (rainbor trout ) 211, ikan emas ( golden orfe )237 mg/l Toksisitas pada burung LD 50 (akut oral) bobwhite quail 152, Japanese quail 31 mg/kg Toksisitas alga : EC 50 (Pertumbuhan populasi) alga hijau (Chlorella pyrenoidosa) 272640 µ/l 96 jam 8. Efek Klinis Keracunan akut Efek awal yng terjadi Efek inhibisi kloninesterasi : nasal hiperemia, gelisah, sesak nafas, nafas yang berbunyi akibat cairan di bronchial yang berlebih dan bronkoskonstriksi.efek lain yang timbul setelah beberapa menit sampai beberapa jam terinhalasi : mual, muntah, diare, kram perut, sakit kepala,

vertigo, mata perih, penglihatan menjadi kabur, keluar air mata, keluar air liur, berkeringat dan bingung Iritasi kulit, dermatitis Kontak dengan mata Menimbulkan rasa sakit, hyperemia, mengeluarkan air mata, kejang kelopak mata, miosis, kejang otot ciliari diikuti hilangnya akomodasi, pandangan kabur Mual, muntah, anorexia, kram abdominal dan diare. Keracunan kronik Sama seperti pada keracunan akut. Sama seperti pada keracunan akut. Kontak dengan mata Sama seperti pada keracunan akut. Sama seperti pada keracunan akut. 9. Pertolongan Pertama Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu, gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai

dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan mata Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban pingsan, miringkan kepala menghadap ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. 10. Penatalaksanaan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 ml/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB

Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: - Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. - Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata. - Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. - Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. - Jangan biarkan pasien menggosok matanya. - Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata. b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) - Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. - Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit. - Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. - Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup. - Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya. - Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. c. Dekontaminasi saluran cerna Bila pasien sadar dapat diberikan arang aktif. Dapat dipertimbangkan kumbah lambung jika bahan tertelan dalam jumlah sedang sampai banyak. Namun, karena kemungkinan terjadi kejang atau perubahan status mental yang cepat, kumbah lambung sebaiknya hanya dilakukan setelah intubasi. Antidotum : Sulfas atropin intravena, intramuskular

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan Butil Penil Metil Karbamat : Hindari penghirupan kabut. Untuk mencegah terjadinya bahaya pemaparan : Gunakan pelindung muka, pelindung pernafasan, sarung tangan karet, kacamata pengaman. Jangan makan, minum atau merokok selama bekerja. Ganti pakaian kerja setelah bekerja beberapa jam, cuci sepenuhnya/ seluruhnya sebelum makan. 12. Manajemen Pemadam Kebakaran Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran dapat diabaikan. Karbofuran tidak terbakar. Media pemadam kebakaran: karbon dioksida, serbuk gergaji atau busa tahan alkohol. Dilarang menggunakan semprotan air. 13. Manajemen Tumpahan Tumpahan diserap dengan tanah atau serbuk gergaji dan kumpulkan dalam wadah yang terisolasi dan buang. Wadah bekas dan kemasannya dibakar atau ditanam pada tempat tertentu yang tidak mengganggu lingkungan dan air. 14. Daftar Pustaka Industrial Toxicology Research Centre (council of scientific & industrial Research) Toxicity Data Handbook volume III, Pesticides-A. Lucknow India p. 78 Badan POM RI, (2001), Pedoman Penatalaksanaan Keracunan Untuk Rumah Sakit, Jakarta, hal. 21-22 www.chemadvisor.com (diakses tahun 2012) OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997. Olson K.R., Poisoning & Drug Overdose, Fourth Edition, McGraw Hill Companies, Inc., USA, 2004, p. 292-296 Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens. Third Edition. Noyes Publications. New Jersey. 1991. ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------