UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERENCANAAN TA 37 AGUNG DWI NUGROHO L2B ALUR PIKIR IN-PUT PROSES OUTPUT

APARTEMEN DI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Dukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Daya Tampung dan Peminat Kedkteran Gigi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

Desa Mandiri Berbasis Ecovillage

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

KONDOMINIUM BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Bisnis Bintang 4 di Kota Jambi. Rahma Mastovani_ L2B008122

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LP3A TUGAS AKHIR 135 MONALISA SAPUTRI SARANA REKREASI & EDUKASI PETERNAKAN SAPI PERAH DI DESA JETAK 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA UNDIP - 1 -

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Riverside Resort Hotel di Cijulang, Kabupaten Pangandaran 1

KAMPUNG NELAYAN MODERN DESA KARANGSONG BAB I PENDAHULUAN

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

PKM UNDIP DI TEMBALANG TA - 37 BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

KAMPUS FKIP UHAMKA TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

KAMPUS FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KAMPUS FISIP UNDIP SEMARANG (Penekanan Desain Gaya Arsitektur Renzo Piano)

Women and Child Center di Semarang

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

TUGAS AKHIR. Kantor PT. Angkasa Pura 1 Semarang

LP3A Tugas Akhir Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Diponegoro Tembalang

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SANGGAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI INKLUSIF DI YOGYAKARTA. Siwi Gita Kartika I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru 1

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

REDESAIN KAMPUS JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO dengan Penekanan Desain Arsitektur Dekonstruksi

GEDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI DAN FASILITAS KEMAHASISWAAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP DI SEMARANG DENGAN KONSEP BANGUNAN HEMAT ENERGI

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN STIRENA ROSSY TAMARISKA ( ) 1

WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK

BAB III METODE PENELITIAN

Gigih Juangdita

BAB I PENDAHULUAN TA 29

REDESAIN KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, analisis kualitatif adalah analisis dengan cara mengembangkan,

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. maupun sekelompok bangunan yang memfasilitasi kegiatan penelitian dan

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

REDESAIN TERMINAL PELABUHAN PENYEBERANGAN BENGKALIS-RIAU

BAB III METODE PERANCANGAN

ASRAMA MAHASISWA UNDIP DI KAMPUS TEMBALANG (Penekanan Desain Arsitektur Kontekstual)

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REDESAIN PASAR INDUK BATANG Penekanan Desain Arsitektur Tropis

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ARSITEKTUR ARC 205

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang I.1.1. Kampus Menjadi Generator Pertumbuhan Ekonomi Bagi Daerah Disekitarnya 1

TUGAS AKHIR 118 PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

MASJID BESAR KOTA SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia termasuk dalam universitas yang bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Persaingan yang ketat di dunia pendidikan, mendorong menetapkan visinya pada tahun 2020 sebagai Universitas berbasis riset yang unggul berkelas dunia. Upaya yang diambil untuk mewujudkan visi dan misi tersebut adalah dengan melaksanakan Sepuluh Strategi Pengembangan Undip dimana ada dua poin langkah yang menyebutkan untuk melaksanakan pembangunan yang terintegrasi dan modernisasi fasilitas yang ada, salah satunya pada. Berdasarkan Rencana Pengembangan Universitas Diponegoro, salah satunya mengenai rencana pembukaan program studi baru menuntut adanya suatu perencanaan dan perancangan yang matang terutama dalam sarana dan prasarana pendidikan. Dengan sistem kompetensi pembelajaran yang dimiliki berbeda dengan fakultas peternakan dan pertanian pada universitas lain, dimana antara jurusan peternakan dan pertanian memiliki keterikatan dan tidak dapat dipisahkan merupakan suatu potensi yang dimiliki oleh FPP sehingga perlu penanganan yang berbeda pula untuk perencanaan dan perancangan fasilitas pendidikannya. Di sisi lain, permasalahan yang telah terjadi di Universitas diponegoro sekarang yaitu penataan massa bangunan yang tidak terkoordinasi dan terkesan menyebar menyebabkan mahasiswa bahkan dosen kelelahan dan kewalahan untuk menyusuri gedung kuliah, laboratorium, ruang dosen dan sarana prasara lainnya sehingga menghabiskan waktu dan tenaga yang juga berdampak pada kelangsungan kegiatan belajar mengajar. Berkaca dari kondisi fakultas yang sudah ada tersebut dan dengan memperhatikan sistem kompetensi pembelajaran yang dimiliki maka dengan mengusung konsep kampus terpadu dengan menerapkan Integrated Campus as a Living Laboratory diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan yang telah ada sehingga mampu mewadahi kebutuhan belajar mengajar untuk perencanaan 20 tahun yang akan datang. Integrated Campus as a Living Laboratory bertujuan untuk menciptakan kampus terpadu yaitu memenuhi koordinasi dan integrasi antar fasilitas kegiatan akademik, manajemen dan praktikum untuk semua program studi yang ada, serta menciptakan suasana kampus yang hidup dengan kegiatan praktikum yang berkelanjutan. 1.2. TUJUAN DAN SASARAN 1.2.1. Tujuan Tujuan dari penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur LP3A ini adalah untuk mendapatkan data-data beserta analisanya yang digunakan sebagai program dasar landasan perencanaan dan perancangan Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip agar menjadi sebuah kampus jurusan peternakan dan pertanian yang sesuai dengan tujuan dari pendidikan peternakan dan pertanian itu TA-134 1

sendiri, mampu mengatasi perubahan kegiatan didalamnya dan memiliki ciri khas serta arti tersendiri bagi pendidikan peternakan dan pertanian di. 1.2.2. Sasaran Sasaran dari penyusunan LP3A ini adalah tersusunnya langkah-langkah Perencanaan dan Perancangan Universitas Diponegoro. 1.3. MANFAAT 1.3.1. Secara Subjektif Sebagai pemenuhan syarat tugas akhir Jurusan Teknik Arsitektur Undip yang nantinya digunakan sebagai masukan desain untuk pedoman dalam perencanaan dan perancangan. 1.3.2. Secara Objektif Sebagai sumbangan bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan khususnya di bidang arsitektur. 1.4. LINGKUP PEMBAHASAN 1.4.1 Secara Substansial Ruang lingkup perencanaan dan perancangan adalah bangunan yang lebih terfokus pada penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dan kegiatan akademik kemahasiswaan lainnya. 1.4.2 Secara Spasial Kampus ini termasuk dalam lingkup kampus. 1.5. METODE PEMBAHASAN Metode pembahasan yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpulkan data sehingga diperoleh suatu pendekatan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan laporan. Adapun penjabaran mengenai metode pembahasan adalah sebagai berikut: Survey lapangan, dilakukan untuk mendapatkan data primer, mengenai kebutuhan ruang, besaran ruang, struktur organisasi, kelompok pengguna bangunan, serta kegiatan sebagai acuan bagi perencanaan dan perancangan yang akan dilakukan. Studi literature, dilakukan untuk mendapatkan data sekunder, dalam hal ini berupa studi kepustakaan mengenai bangunan kampus, standar ruang serta pengumpulan data informasi dan peta dari instansi terkait. Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait untuk melengkapi data primer mengenai persoalan yang dibahas. 1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Kerangka bahasan laporan perencanaan dan perancangan Tugas Akhir dengan judul adalah sebagai berikut: TA-134 2

BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, metode penulisan dan sistematika bahasan yang mengungkapkan permasalahan secara garis besar serta alur pikir dalam menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan (LP3A). BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas mengenai literatur yang terkait tentang tinjauan umum Fakultas Peternakan dan Pertanian, serta tinjauan teoritis mengenai standar standar perancangan ruang menurut peraturan standar pendidikan tinggi bidang ilmu peternakan dan pertanian BAB III TINJAUAN DATA Menguraikan tentang tinjauan umum Kampus, berupa data fisik dan data non-fisik Fakultas Peternakan dan Pertanian mengenai rencana induk pengembangannya, yang juga disertai dengan peraturan dan kebijakan pemerintah setempat. BAB IV PENDEKATAN PERENCANAAN & PERANCANGAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Berisi tentang kajian/ analisa perencanaan yang pada dasarnya berkaitan dengan pendekatan aspek fungsional dan aspek kinerja, aspek teknis dan aspek kontekstual BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Berisi tentang program dasar perencanaan dan perancangan berdasarkan analisa pendekatan perencanan dan perancangan TA-134 3

1.7. ALUR PIKIR IN-PUT PROSES OUT-PUT PERENCANAAN ARSITEKTUR yang memiliki rencana pengembangan dalam segi akademik dan fisik membutuhkan sebuah sarana pendidikan yang mampu mengakomodasi dan mengintegrasi sistem kompetensi pembelajaran yang ada FENOMENA : memiliki rencana pengembangan dalam segi akademik dan fisik PROBLEM AREA : Fasilitas yang sudah ada belum memenuhi sistem kompetensi pembelajaran Fakultas Peternakan dan Pertanian KEBUTUHAN POTENSIAL DAN AKTUAL : Dibutuhkan sarana fasilitas pendidikan yang dapat mengintegrasi dan mengakomodasi sistem kompetensi pembelajaran Fakultas Peternakan dan Pertanian ORIGINALITAS : Desain kampus terpadu yang dapat mengakomodasi dan mengintegrasi kegiatan belajar mengajar dilengkapi dengan fasilitas laboratorium ruang maupun luar dan menciptakan kampus dengan memfasilitasi kegiatan praktikum secara berkelanjutan KEGIATAN : Dasar-dasar kegiatan dalam lingkup akademis dan manajemen STRUKTUR ORGANISASI : Struktur pelaku kegiatan berdasarkan sasaran kegiatan STANDAR FASILITAS, UTILITAS, MEE: Disesuaikan dengan kebutuhan dalam seluruh proses kegiatan STANDAR KAPASITAS : Jumlah pelaku kegiatan / daya tampung yang dibutuhhkan dalam proses kegiatan yang meliputi proses kegiatan belajar mengajar dan manajemen STUDI FASILITAS : Pemilihan fasilitas sesuai dengan kebutuhan dan pelaku kegiatan PROSES KEGIATAN : Hasli pendataan alur/proses kegiatan berdasarkan pelaku kegiatan dari prosesbelajar mengajar dan manajemen KELOMPOK KEGIATAN: Pengelompokan kegiatan berdasarkan sasaran kegiatan yang dilakukan oleh pelaku kegiatan PREDIKSI KAPASITAS : Perkiraan kapasitas pelaku kegiatan dari tiap fasilitas yang dapat ditampung dalam STANDAR KAPASITAS : Standar jumlah pelaku kegiatan yang terdapat dalam sebuah fasilitas STUDI KAPASITAS : KELOMPOK FASILITAS DAN RUANG, UTILITAS, MEE: Pengelompokan jenis fasilitas dan ruang berdasarkan proses kegiatan dalam Fakultas Peternakan dan Pertanian oleh pelaku kegiatan. Utiilitas dan MEE menyesuaikan jenis fasilitas dan ruang yang dibutuhkan. KAPASITAS FASILITAS & RUANG, UTILITAS, MEE Daya tampung ideal yang sesuai dengan kebutuhan dari fasilitas dan ruang, utilitas serta MEE yang akan digunakan sebagai dasar perancangan TA-134 4

STANDAR BESARAN RUANG : Standar besaran ruang sebuah fasilitas berdasarkan kapasitasnya ASPEK FUNGSIONAL : Dasar-dasar fungsi dan program ruang ASPEK KONTEKSTUAL : Konteks yang terlibat dalam Fakultas Peternakan dan Pertanian Universsitas Diponegoro ASPEK TEKNIS : Dasar-dasar struktur Fakultas Peternakan dan Pertanian disesuaikan dengan kebutuhan dan fasilitas yang terdapat di dalamnya TAPAK TERSEDIA : Berada dalam lingkungan pendidikan KARAKTER TAPAK : Topografi Lebar Jalan Arah jalan dan jumlah ruas jalan Utilitas di sekitar tapak KELOMPOK KEGIATAN / FASILITAS: Fasilitas akademik Fasilitas manajemen Fasilitas penunjang Pengukuran jumlah pelaku kegiatan yang dapat ditampung dalam sebuah fasilitas berdasarkan studi / perhitungan terhadap perkiraan fasilitas dalam suatu ruang. PERHITUNGAN BESARAN RUANG : Perhitungan besaran ruang yang dibutuhkan oleh suatu fasilitas berdasarkan standard an studi banding kapasitasnya PERANCANGAN ARSITEKTUR CITRA / IMAGE : Citra yang akan ditampilkan dalam bangunan Fakultas Peternakan dan Pertanian sesuai dengan karakter induk akademik bidang ilmu agraris yaitu pengaplikasian vegetasi pada fasad bangunan dan kawasan perkandangan yang terkoordir sebagai pembeda dari bangunan fakultas lain di kawasan PENILAIAN TAPAK : Penilaian tapak berdasarkan peraturan daerah setempat dan berdasarkan masterplan dalam Rencana Induk Pengembangan DESAIN GRAFIS POTENSI & MASALAH TAPAK: Analisa potensi masalah tapak meliputi : Aksesibilitas menuju tapak Aksesibilitas dalam tapak Arah mata angin Kebisingan Arah sinar matahari Arah angin EKSPLORASI : Eksplorasi desain berdasarkan karakter tapak dan kelompok kegiatan/fasilitas PROGRAM RUANG : Ukuran besaran ruang akhir yang akan digunakan sebagai acuan perancangan berdasarkan pelaku kegiatan, kapasitas, dan standar besaran ruang fasilitas-fasilitas yang ada di dalam Fakultas Peternakan dan Pertanian FUNGSI DAN KARAKTER BANGUNAN: Fungsi utama fasilitas ini adalah sebagai sarana pendidikan perguruan tinggi di bidang ilmu peternakan dan pertanian. Fasilitas Fakultas Peternakan dan Pertanian mengambil karakter sesuai induk ilmu bidang agraris yaitu pengaplikasian vegetasi pada bangunan. Penekanan desain yang akan digunakan adalah Integrated Campus as a Living Laboratory yang bertujuan untuk menciptakan kampus terpadu, yaitu memenuhi koordinasi dan integrasi antar fasilitas kegiatan akademik, manajemen dan praktikum untuk semua program studi yang ada, serta menciptakan suasana kampus yang hidup dengan kegiatan praktikum yang berkelanjutan. KELAYAKAN TAPAK : Lokasi layak dijadikan tapak Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro dan memiliki daya dukung lahan ZONING : Zoning Makro Zoning Mikro TA-134 5

RESPON TAPAK AKSIS-ORIENTASI : Analisa respon tapak berdasarkan : Arah mata angin Point of view menuju tapak Main eye catcher TAPAK IKLIM DAN CUACA: Kebutuhan fasilitas berdasarkan iklim dan cuaca lokasi tersedia PERSYARATAN DAN KARAKTER FISIK : Menyesuaikan konteks fungsional bangunan pendidikan bidang ilmu peternakan dan pertanian Memberikan elemen vegetasi pada fasad bangunan CONTOH WUJUD BANGUNAN SEJENIS: Preseden bentuk bangunan dengan karakter fisik yang sama dan telah terbangun sebelumnya ZONING GUBAHAN MASA: Zoning sesuai hirarki keruangan dalam Menghasilkan zoning makro dalam PROGRAM RUANG : Zoning sesuai program ruang dalam zoning makro Menghasilkan zoning mikro dalam SIRKULASI: Alur sirkulasi dalam SITE PLAN: Perletakan dalam lokasi tapak PROGRAM RUANG: Zoning Mikro dalam SIRKULASI : Alur sirkulasi dalam CONTOH BANGUNAN SEJENIS: Bangunan dengan karakter sjenis yang HIRARKI KERUANGAN : Fasilitas aksesibilitas tinggi Fasilitas aksesibilitas sedang Fasilitas aksesibilitas rendah Fasilitas diakses untuk umum Fasilitas diakses untuk kalangan tertentu Area servis : Utilitas dan MEE EKSPLORASI FIGURASI BENTUK : Eksplorasi bentuk bangunan berdasarkan aspek iklim dan cuaca, persyaratan dan karakter fisik dari wujud bangunan sejenis ALTERNATIF STUDI PROPORSI: Studi proporsi pembagian ruang-ruang dalam STUDI 3D: Studi 3D sesuai dengan proporsi pembagian ruang EKSPLORASI SIRKULASI & KERUANGAN : Eksplorasi alur sirkulasi antar ruang dalam pada siteplan HUBUNGAN RUANG : Eksplorasi hubungan antar ruang sesuai pada siteplan EKSPLORASI FIGURASI BENTUK: GUBAHAN MASA : Konsep berdasarkan hasil eksplorasi dan figurasi bentuk SITE PLAN: Perletakan dalam lokasi tapak DENAH : Hasil eksplorasi sirkulasi dan hubungan ruang sesuai bentuk TAMPAK & POTONGAN: Tampak hasil eksplorasi figurasi TA-134 6

telah ada sebelumnya KARAKTER ELEMEN BANGUNAN: Fungsional dan memberikan elemen vegetasi pada fasad bangunan SITE PLAN DENAH TAMPAK: Tampak Depan Tampak Belakang Tampak Samping Kanan Tampak Sampik Kiri POTONGAN: Potongan bangunan secara keseluruhan Potongan Detail Potongan Detail struktur bangunan Eksplorasi bentuk bangunan sesuai denah dan karakter elemen bangunan ELEMEN BANGUNAN: Pondasi Struktur Atap Porositas Material STRUKTUR & KONSTRUKSI: Jenis struktur dan konstruksi yang akan digunakan sesuai eksplorasi figurasi bentuk SUBSTANSI & MATERI PRESENTASI TEKNIK MENGGAMBAR: Menggunakan media digital dengan CAD dan Google SketchUp TEKNIK PRESENTASI: Menggunakan media Power Point dibantu dengan media Photoshop dan Corel Draw Bagan 1 Alur Pikir Sumber : Analisa Pribadi bentuk bangunan dengan potongan struktur dan konstruksi yang digunakan DESAIN GRAFIS (PRADESAIN) TA-134 7