BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Data Mining

KLASIFIKASI KELAYAKAN KREDIT CALON DEBITUR BANK MENGGUNAKAN ALGORITMA DECISION TREE C4.5

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan simpan pinjam layaknya bank, dimana ijin operasionalnya di bawah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN DATA MINING UNTUK REKOMENDASI BEASISWA PADA SMA MUHAMMADIYAH GUBUG MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENENTUKAN HASIL SELEKSI MASUK SMAN 1 GIBEBER UNTUK SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (Study Kasus : Hockey Kabupaten Kendal)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PENERAPAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK DETEKSI BAKTERI E-COLI

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN ALGORTIMA C4.5 UNTUK PENENTUAN KELAYAKAN KREDIT

KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Penerapan Fungsi Data Mining Klasifikasi untuk Prediksi Masa Studi Mahasiswa Tepat Waktu pada Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi

IMPLEMENTASI TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA PADA UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL)

BAB 3 ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Perbandingan Algoritma ID3 Dan C4.5 Untuk Klasifikasi Penerima Hibah Pemasangan Air Minum Pada PDAM Kabupaten Kendal

BAB III METODE PENELITIAN

LANDASAN TEORI Data Mining

PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 BERBASIS FORWARD SELECTION

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN

PENERAPAN DATA MINING UNTUK MENGANALISA JUMLAH PELANGGAN AKTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KLASIFIKASI PELANGGAN DENGAN ALGORITME POHON KEPUTUSAN DAN PELUANG PELANGGAN YANG MERESPONS PENAWARAN DENGAN REGRESI LOGISTIK

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 DALAM PEMILIHAN BIDANG PEMINATAN PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree

BAB III PEMBAHASAN. Sumber data diperoleh dari Koperasi X yang terdiri dari 3 file excel

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien

SOLUSI PREDIKSI MAHASISWA DROP OUT PADA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DATA MINING UNTUK MENGANALISA PREDIKSI MAHASISWA BERPOTENSI NON-AKTIF MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE C4.5

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dalam melakukan Kegiatan usahanya sehari-hari bank harus

JURNAL ITSMART Vol 4. No 2. Desember 2015 ISSN :

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree

ANALISIS INFORMATION GAIN ATTRIBUTE EVALUATION UNTUK KLASIFIKASI SERANGAN INTRUSI

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Data Mining. Pengenalan Sistem & Teknik, Serta Contoh Aplikasi. Avinanta Tarigan. 22 Nov Avinanta Tarigan Data Mining

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN MITRA KERJA

PENERAPAN ALGORITMA KLASIFIKASI C4.5 UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

Algoritma Data Mining (2) Tugas Klasifikasi

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE NAIVE BAYES CLASSIFICATION DALAM KLASIFIKASI KELAYAKAN CALON PENDONOR DARAH (STUDI KASUS PMI KAB. DEMAK)

BAB 2. Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PENERAPAN DATA MINING KLASIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITNMA C 4.5 PADA DATA NASABAH KREDIT KOPERASI SIMPAN PINJAM GRAHA MANDIRI TEGAL

BAB II KAJIAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori-teori dasar mengenai kredit, database,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. basis data dan mengubahnya menjadi informasi yang berguna. Metode data

PENERAPAN ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI PREDIKAT KEBERHASILAN MAHASISWA DI AMIK TUNAS BANGSA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN AKURASI KLASIFIKASI TINGKAT KEMISKINAN ANTARA ALGORITMA C 4.5 DAN NAÏVE BAYES

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DATA MINING KLASIFIKASI BERBASIS DECISION TREE. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

KLASIFIKASI PADA TEXT MINING

BAB II LANDASAN TEORI

KLASIFIKASI KREDIT MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE PADA NASABAH PD BPR BKK GABUS

Analisis perbandingan Klasifikasi penyakit jantung dengan menggunakan naïve bayes

PENERAPAN KLASIFIKASI DENGAN ALGORITMA CART UNTUK PREDIKSI KULIAH BAGI MAHASISWA BARU

IMPLEMENTASI ALGORITMA ID3 UNTUK KLASIFIKASI PERFORMANSI MAHASISWA (STUDI KASUS ST3 TELKOM PURWOKERTO)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 koperasi Indonesia adalah

Konsep Data Mining. Klasifikasi : Pohon Keputusan. Bertalya Universitas Gunadarma 2009

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian terkait Penelitian ini sebelumnya dilakukan studi kepustakaan dari penelitian terdahulu sebagai dasar atau acuan untuk menyelesaikan tugas akhir. Dari studi kepustakaan tersebut, penulis menemukan beberapa penelitian yang mendukung untuk mengangkat topik yang berkaitan dengan penelitian penulis. Oleh karena itu, akan dilakukan langkah kajian terhadap beberapa penelitian mengenai algoritma yang digunakan serta yang akan diangat oleh penulis dalam tugas akhir ini. Tabel 2.1 State-of-the-Art NO Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian 1. Prediksi Kredit Macet Melalui Perilaku Nasabah Pada Koperasi Simpan Pinjam Menggunakan Metode Klasifikasi C4.5 [3] 2 A New Credit Scoring Method Based on Rough Sets and Decision Tree [4] Algoritma Decision Tree C4.5 Algoritma Decision Tree C4.5 dengan metode dasar Rought Sets - Penggunaan rought set, untuk Menggunakan data nasabah berjumlah 1312, Memiliki akurasi sebesar 92 %. Dapat digunakan untuk mendeteksi perilaku nasabah yang akan diberikan kredit. Menggunakan data German set dan Australia Set memperoleh akurasi sebesar 73 % dan 86. 5

6 3 Credit Scoring Menggunakan Metode Support Machine Vector Teknik Seleksi Atribut Berbasis Chi Squared Stastistic Dan Particle Swarm Opimazation [5] 4 Comparative Study Of Data Mining Model For Credit Card Aplication Scoring In Bank [6] meningkatkan performa dan akurasi dengan mengurangi atribut yang redundan. Support Machine Vector Berbasis Chi Squared Stastistik Dan Particle Swarm Optimazation Naïve bayes Classifier dan ID3 classifier penggunaan Rought sets dapat menaikan akurasi. Credit scoring menggunakan data set German dengan 20 predictor variables weighted chi squared statistic, dengan 19 atribut lalu terpilih 14 atribut untuk PSO proses, SVM Berbasis Chi Squared Stastistik Dan Particle Swarm Optimazation menghasilkan akurasi 77, 80% Menggunakan data set 1000 record dan memiliki 2 kelas label (Approved Or Rejected), mengkomparasi antaranaive bayes dan ID3 menghasilkan akurasi sebesar 82 %

7 dan 76%. 2.2 Tinjauan Pustaka 2.2.1 Bank Bank sebagai lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit. Menurut UU RI No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang dimaksud dengan bank adalah Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat [2]. 2.2.2 Kredit Pengertian kredit telah diatur dalam undang-undang yang berlaku di Indonesia yaitu : Undang-Undang No.14 tahun 1967 bab 1, 2 yang menyatakan : Kredit adalah penyedia uang atau yang disamakan dengan itu bedasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan lain pihak dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutang setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan. Selanjutnya pengertian tersebut disempurnakan lagi dalam Undang-Undang No.7 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang No10 tahun 1998, yang mendifinisikan kredit sebagai berikut: Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu bedasarkan persetujuan atau kesepakatan panjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

8 mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga [2]. 2.2.3 Prinsip - Prinsip Perkreditan Prinsip perkreditan disebut juga sebagai konsep 5C, Pada dasarnya konsep 5C ini akan dapat memberikan informasi mengenai tekad baik dan kemampuan membayar nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Prinsip 5C tersebut antara lain adalah [2] : 1. Character Menilai karakter untuk mengetahui apakah calon debitur merupakan orang yang jujur dan punya etikat baik untuk melakukan kewajiban yang harus dilakukan oleh debitur. 2. Capacity Menilai kemapuan debitur untuk melakukan pelunasan kewajibannya dari usaha yang dilakukan atau usaha yang akan dibiayai oleh kredit bank. 3. Capital Menilai besar atau kecilnya modal seorang calon debitur, serta menilai modal akan didistribusikan. 4. Collateral Menilai jaminan fisik harta benda yang akan digunakan sebagai penjamin apabila seorang calon debitur tidak bisa memenuhi kewajiban, misal terjadi sesuatu seperti kecelakaan dan hal lain yang mengakibatkan peminjam tidak dapat melakukan pelunasan. 5. Condition of Economy Melihat bagaimana situasi, kondisi ekonomi dan sektor usaha calon debitur atau peminjam. Agar mengurangi resiko yang muncul yang disebabkan kondisi ekonomi.

9 2.2.4 Prosedur Pemberian Kredit Prosedur secara umum pemberian kredit serta penilaian di dunia perbankan adalah sebagai berikut yang dapat dilihat pada gambar 2.1 [2] :

10 Keterangan: AD ( administrasi officer) AO( Account Officer) ADK (administrasi Kredit) AMO (supervisor)

11 Gambar 2.1 Alur pemberian kredit bank Untuk mengetahui layak atau tidak layaknya kredit yang akan diberikan kepada calon debitur, maka diperlukan suatu penilaian kelayakan pemberian kredit dengan menggunakan prinsip 5C. 2.2.5 Tahapan Data Mining Data Mining dan Knowlagde Discovery Database untuk mencari informasi dari suatu basis data yang menghasilakan suatu informasi yang tersembunyi. Proses tahapan KDD akan dijelaskan sebagai berikut: [7] Gambar 2. 2 Tahapan Data Mining KDD 1) Seleksi data / Data Selection Seleksi atau pemilihan untuk mendapatkan data baru dari sekumpulan data. Dilakukan sebelum tahapan penggalian informasi. Kemudian data baru yang berasal dari hasil seleksi akan digunakan dalam proses data mining.

12 2) Pembersihan Data Tahapan pembersihan data yang berguna untuk menghilangkan noise, data yang tidak relevan, typhografi (kesalahan dalam pengetikan), membuang atribut atribut yang tidak relevan dengan hipotesa. Pembersihan ini akan mempengaruhi performa data mining. 3) Transformasi Proses pengubahan data kebentuk yang sesuai dengan teknik data mining yang digunakan, karena beberapa teknik data mining membutuhkan format data yang khusus. 4) Data Mining Menemukan pola atau informasi yang berhasil digali, dengan mengimplementasikan teknik, metode dan algoritma data mining yang bervariasi. 5) Interpretasi/Evaluasi Pola maupun informasi yang didapatkan dari proses data mining kemudian dievaluasi dan di presentasikan kedalam bentuk yang mudah untuk dimengerti. Pada Tahapan ini pola tersebut akan diperiksa yang bertentangan dengan hipotesa yang sebelumnya telah ada. 2.2.6 Tugas Dalam Data Mining Pengelompokan data mining berdasarkan tuganya [8] 1.Deskripsi Untuk mengambarkan pola dan kecenderungan yang ada dalam data, misalnya untuk mengetahui banyak sedikitnya dukungan dalam pemilihan gubernur. Deskripsi pola kecenderungan akan dapat memberikan penjelasan untuk suatu pola dan kecenderungan. 2. Estimasi

13 Estimasi memiliki atribut target yang lebih kearah numerik dari pada katagori, Estimasi serupa dengan klasifikasi perbedaanya adalah variable targetnya yang berupa numeric. Misalnya mengukur estimasi tekanan darah pada suatu rumah sakit berdasarkan jenis kelamin, umur, berat badan dan level sodium darah. Hubungan antara tekanan darah dan nilai variable prediksi pada proses pembelajaran akan menghasilkan estimasi. 3. Prediksi Prediksi dinilai pada masa mendatang, misalnya Prediksi curah hujan dalam tiga bulan yang akan datang. Prediksi kelulusan mahasiswa. 4. Klasifikasi Klasifikasi terdapat variable target dan variable katagori, variable katagori merupakan penentuk variable target. Misalnya adalah Memperkirakan apakah pemmberian kredit akan terjadi kredit lancar atau kredit macet Memperkirakan apakah debitur layak atau tidak layak untuk diberikan kredit 5. Pengklusteran Pengelompokan record, mengamati kelas objek objek untuk mengetahui kemiripan. Kumpulan record yang memiliki kemiripan antara satu dengan yang lain dan record yang tidak memiliki kemiripan dengan record record yang lain, Pengklusteran berbeda dengan klasifikasi karena pengklusteran tidak memiliki variable target dan juga tidak melakukan klasifikasi, memprediksi atau mengestimasi nilai dari suatu variable target. Pengklusteran membagi semua data menjadi kelompok yang memliki kesamaan atau homogen, kesamaan dalam record pada suatu kelompok memiliki nilai maksimal. Sedangkan kemiripan record dalam kelompok lain memiliki nilai minimal.

14 6. Asosiasi Asosiasi adalah untuk menemukan atribut yang muncul pada satu waktu. Dalam perdagangan disebut analisa keranjang pasar, contoh penggunaan asosiasi dalam dunia bisnis adalah: Untuk mengetahui jumlah pelanggan operator yang diharapkan memberikan respon positif pada penawaran upgrade layanan yang diberikan. Mengetahui pola beli konsumen, dengan mengetahui pembelian barang yang dilakukan bersamaan dan yang tidak dibeli secara bersamaan. 2.2.7 Metode Klasifikasi suatu pekerjaan dalam menilai objek data kemudian dimasukan kedalam kelas tertentu dari sekelompok kelas yang tersedia disebut klasifikasi. Pekerjaan utama yang dilakukan dalam mengklasifikasikan suatu objek antara lain, pembangunan model sebagai prototype yang akan disimpan dalam bentuk memori dan penggunaan model ini berfungsi untuk mengenalkan atau mengklasifikasikan suatu objek data lain untuk mengetahui dikelas mana objek data tersebut didalam model yang sudah disimpan. [9] empat komponen komponen dalam klasifikasi dilakukan berdasarkan [10]: A. Kelas Variabel dependen berupa kategorikal yang mempresentasikan label yang ada dalam obyek. Contohnya: Kelayakan pemberian kredit (Layak atau Tidak Layak) B. Variabel Predictor

15 Variabel Independen direpresentasikan sebagai karakteristik data (atribut). Contohnya:, umur, Karakter, Penghasilan, Jumlah Tanggunangan,Nilai Anggunan. C. Dataset Training Suatu data set berisi nilai dari kedua komponen diatas yang digunakan untuk menentukan kelas yang cocok berdasarkan predictor. D. Testing dataset Memuat data baru untuk diklasifikasikan oleh model yang telah dibuat kemudian dievaluasi akurasi klasifikasinya. 2.2.8 Algoritma Decision Tree C4.5 Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang berguna dalam membentuk pohon keputusan. Metode prediksi dan klasifikasi yang digunakan untuk eksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi diantara variabel target dengan beberapa calon variabel input disebut dengan pohon keputusan. Pohon keputusan sangat bagus untuk langkah awal pada proses permodelan bahkan ketika menjadi model akhir dari beberapa teknik, karena pohon keputusan merupakan perpaduan antara permodelan dan eksplorasi data. Hal pertama yang harus dilakukan untuk membangun pohon keputusan adalah memilih atribut sebagai akar, kemudian dari akar tersebut dibuat cabang untuk tiap nilai. Selanjutnya kasus dibagi dalam cabang. Berikutnya proses diulangi pada setiap cabang hingga seluruh cabang memiliki kelas yang sama [8].

16 Pemilihan atribut dengan akar berdasarkan jumlah gain yang memiliki nilai terbesar dari atribut yang tersedia. Gain dapat dihitung dengan rumus berikut ini [8]. n Gain ( S, A ) = Entropy ( S ) - Si i=1 Entropy ( S ) Keterangan: S : Himpunan kasus A : Atribut N : Jumlah partisi atribut A Si : Jumlah kasus pada partisi ke-i S : Jumlah kasus dalam S Dari perhitungan didapatkan nilai gain dari atribut dengan nilai terbesar.. Gain merupakan attribute selection measure berguna untuk memilih test attribute pada pohon. Atribut yang memiliki information gain terbesar terpilih sebagai test Atribute dalam node tertentu. Untuk menghitung nilai entropi dengan menggunakan persamaan berikut : S Keterangan : S : Himpunan kasus A : Atribut N : Jumlah partisi S Pi : Proporsi dari Si terhadap S Pada algoritma C4.5 untuk membangun pohon keputusan adalah sebagai berikut : 1. Memilih atribut untuk menjadi akar 2. Membuat nilai untuk tiap tiap cabang

17 3. Membagi kasus dalam seluruh cabang. Kemudian mengulangi proses pada semua cabang hingga seluruh kasus pada cabang mempunyai kelas yang sama [8]. 2.2.9 Confusion Matrix Confusion matrix merupakan salah satu metode untuk menilai performa klasifikasi yang didasarkan pada objek benar dan salah. Serta memberi keputusan yang didapatkan dalam training dan testing. Informasi di dalam Confusion matrix memiliki sifat aktual dan diprediksi didalam sistem klasifikasi [8]. Tabel 2.2 Tabel Confusion Matrix Classification Predicted Class Class = Yes Class = No B Class A (false negative = Yes (true positif tp) Observed Class fn) C D Class (false positif (true negative = No fp) tn) Keterangan: a. True Positive (tp) = proporsi positif dalam data set yang diklasifikasikan positif b. True Negative (tn) = proporsi negative dalam data set yang diklasifikasikan negative c. False Positive (fp) = proporsi negatif dalam data set yang diklasifikasikan potitif d. FalseNegative(fn) = proporsi negative dalam data set yang diklasifikasikan negative.

18 Berikut adalah persamaan model confusion matrix: a. Nilai akurasi merupakan proporsi jumlah prediksi benar dihitung dengan persamaan berikut ini: b. Recall adalah membandingkan proporsi tupelo positif dihitung dengan persamaan berikut ini: c. Specificity adalah memabndikan proporsi tupelo negative dihitung dengan persamaan berikut : d. Precision merupakan jumlah proporsi kasus yang memiliki diagnosis hasil positif dihitung dengan persamaan berikut: e. Negative predictive value merupakan jumlah proporsi kasus yang memiliki diagnosis hasil positif dihitung dengan persamaan berikut :

19 2.3 Kerangka Pemikiran Pada penelitian tugas akhir ini dibuat kerangka penelitian bertujuan agar penelitian dapat dilakukan secara bertahap serta konsisten dan merupakan garis besar dari langkah langkah penelitian yang dilakukan dalam penelitian. Gambar 2. 3 Kerangka Pemikirann