BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2017 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KENDAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 57 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 89 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 40 PERATURAN WALIKOTA CILEGON TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1 TAHUN 2013

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 147 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN TATTTT5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENT ANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 07 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

NOMOR : 2 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PADA BANK UMUM

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18.a TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 84 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR 07 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

Bupati Garut P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 382 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI BURU SELATAN PERATURAN BUPATI BURU SELATAN NOMOR : 07 TAHUN 2012 T E N T A N G SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 18 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROPINSI RIAU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 113 TAHUN 2014 TENT ANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17 TAI-IIIN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TRANSAKSI NON TUNAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 283 ayat (2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah, yang mengamanatkan bahwa pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara tertib, taat pada Peraturan Perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat; b. bahwa sebagai upaya peningkatan akuntabilitas transparansi pengelolaan Keuangan Daerah dan menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 910/1867/SJ tanggal 17 April 2017 tentang Implementasi Transaksi Non Tunai Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,perlu adanya ketentuan yang mengatur tentangpenerapan Pelaksanaan Transaksi Non Tunai di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang; c. bahwaberdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Transaksi Non Tunai Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2.Undang-Undang...

-2-2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan NegaraLembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4576); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SistemPengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4890); 9. Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 11.Peraturan...

-3-11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangpedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangpedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Nomor 2 Tahun 2009 Nomor 02); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TRANSAKSI NON TUNAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4. Bupati adalah Bupati Tangerang. 5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan Perda. 6. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada Pemerintah Kabupaten Tangerang selaku pengguna anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. 7. Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut OPDadalah unsur pembantu Bupati dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 8.Pejabat...

-4-8. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang selanjutnya disebut dengan kepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. 9. Badan Pengelola Keuangan dan Aset daerah yang selanjutnya disingkat BPKAD atau dengan sebutan lain adalah SKPKD. 10. Bendahara Umum Daerah, yang selanjutnya disingkat BUD adalah pejabat yang mempunyai kewenangan untuk melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah. 11. Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat PA adalah Kepala OPD yang berwenang dan bertanggungjawab atas penggunaan anggaran OPD. 12. Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. 13. Bendahara Penerimaan Pembantu adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggung-jawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada unit kerja OPD. 14. Bendahara Penerimaan PPKD adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggung-jawabkan penerimaan uang yang bersumber dari transaksi PPKD. 15. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menata-usahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada OPD. 16. Bendahara Pengeluaran Pembantu adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggung-jawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada unit kerja OPD. 17. Bendahara Pengeluaran PPKD adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan transaksi PPKD. 18. Penerimaan daerah adalah uang yang masuk ke Kas Umum Daerah. 19. Pengeluaran daerah adalah uang yang keluar dari Kas Umum Daerah; 20. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Kepala Daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah; 21. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Kepala Daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah pada Bank Umum; 22.Bukti...

-5-22. Bukti Penerimaan adalah suatu surat/ dokumen yang menerangkan bahwa telah diterimanya sejumlah nilai uang masuk ke kas bendahara; 23. Bukti Pengeluaran adalah suatu surat/ dokumen yang menerangkan bahwa telah dilakukannya pengeluaran sejumlah nilai uang dari kas bendahara; 24. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA; 25. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh Kuasa BUD berdasarkan SPM; 26. Wajib Pajak Daerah adalah orang pribadi atau Badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah; 27. Wajib Retribusi Daerah adalah orang pribadi atau Badan, meliputi pembayar retribusi dan pemungut retribusi yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan retribusi daerah; 28. Penerima Hak adalah pejabat negara/pegawai negeri/pihak ketiga/pihak lain yang berhak menerima pembayaran atas pelaksanaan kegiatan/tugas yang membebani APBD; 29. Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut Aplikasi SIPKD adalah program aplikasi komputer yang digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah; 30. Transaksi adalah pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain secara tunai dan non tunai; 31. Transaksi non tunai merupakan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak-lain dengan menggunakan instrument berupa Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), cek, bilyet giro, uang elektronik atau sejenisnya, surat perintah pencairan dana, daftar rekapitulasi penyaluran dana/ pembayaran, serta daftar penguji. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan Bupati ini meliputi : 1. transaksi Penerimaan Daerah pada Bendahara Penerimaan/ Bendahara Penerimaan Pembantu; dan 2. transaksi Pengeluaran Daerah pada Bendahara Pengeluaran/ Bendahara Pengeluaran Pembantu. BAB III...

-6- BAB III TRANSAKSI NON TUNAI Pasal 3 (1) OPD dalam melakukan transaksi harus dilakukan secara Transaksi Non Tunai. (2) Transaksi Non Tunai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap: a. Transaksi Penerimaan Daerah yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan, Bendahara Penerimaan Pembantu, Wajib Pajak atau Wajib Retribusi;dan b. transaksi Pengeluaran Daerah yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu. (3) Transaksi Penerimaan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, meliputi: a. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dengan nilai transaksi diatas Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah); b. Kasir Rumah Sakit Umum Daerah dan Puskesmas dengannilai transaksi diatasrp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah); c. Penerimaan Daerah berupa pendapatan lain-lain PAD yang sah dengan nilai transaksi diatasrp.500.000,00 (Lima ratus ribu rupiah); (4) transaksi Penerimaan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,meliputi: a. pengeluaran daerah Belanja Tidak Langsung yaitu Belanja Pegawai, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah kepada Pemerintah Desa, Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa dan Partai Politik, dan Belanja Tidak Terduga; b. pengeluaran daerah Belanja Langsung yaitu Belanja Pegawai berupa Honorarium dan Uang Extrafooding dengan nilai transaksi di atas Rp.1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah ); c. pengeluaran daerah Belanja Langsung yaitu Belanja Barang dan Jasa kepada penerima hak/pihak ketiga/rekanan dengan nilai transaksi diatasrp. 1.500.000,00 ( satu juta lima ratus ribu rupiah ); d. pengeluaran daerah Belanja Langsung yaitu Belanja Barang dan Jasa untuk Perjalanan Dinas Dalam Daerah dan Luar Daerah yaitu Uang Harian, Representasi, dan Transport Lokal bagi Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang; e. pengeluaran daerah Belanja Langsung yaitu Belanja Modal kepada penerima hak/pihak ketiga/rekanan dengan nilai transaksi diatas Rp. 2.000.000,00 Dua juta rupiah ); (5) Batasan nilai sebagaimana tersebut pada ayat (3) dan ayat (4)didasarkan atas tiap 1(satu) bukti penerimaan dan pengeluaran. (6) Pengecualian pelaksanaan Transaksi Non Tunai sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), harus didasarkan dengan pertimbangan keterbatasan infrastruktur yang terkait dengan penyelenggaraan transaksi non tunai yang belum dapat dipenuhi oleh pihak pemerintah daerah dan/atau perbankan serta aplikasi sistem informasi pengelolaan keuangan daerah. Pasal 4...

-7- Pasal 4 (1) Dalam rangka pelaksanaan Transaksi Non Tunai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Bupati dapat membentuk Tim Koordinasi persiapan implementasi Transaksi Non Tunai; (2) Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertugas melakukan koordinasi dengan Lembaga Keuangan Bank dan/atau lembaga keuangan bukan bank terkait di daerah. (3) Hasil koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), direncanakan dan dirumuskan secara bersama-sama dalam bentuk Kesepakatan Bersama dan/atau Perjanjian Kerjasama sebagai bahan dalam menyusun kebijakan dan implementasi transaksi non tunai untuk layanan keuangan yang dilakukan oleh: a. Pemerintah kepada masyarakat; dan/atau b. Masyarakat kepada Pemerintah. Pasal 5 (1) Pembayaran atas DPA hanya dapat dilakukan dengan mekanisme Uang Persediaan/Ganti Uang Persediaan/Tambahan Uang Persediaan dan Langsung (LS) Pihak Ketiga. (2) Pembayaran atas DPA dengan mekanisme Langsung (LS) Bendahara setelah berlakunya Peraturan Bupati ini dinyatakan tidakberlaku, kecuali kegiatan dalam tahun anggaran 2017 yang mengakibatkan adanya hak oleh penerima hak yang bersangkutan dapat menerima haknya secara tunai dalam pembayaran atas DPA tahun anggaran 2018. BAB IV PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL Pasal 6 PA menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian internal terhadap pelaksanaan Transaksi Non Tunai atas Dokumen Pelaksanaan Anggarandi lingkup OPD masing-masing, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. BAB V MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRANSAKSI NON TUNAI Pasal 7 (1) PA melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan transaksi Non Tunaipada OPD yang dipimpinnya. (2) PPKD selaku BUD dapat melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan transaksi non tunai padaopd. BAB VI...

-8- BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 8 Pada saat Peraturan Bupati Tangerangini mulai berlaku, Peraturan Bupati Tangerang Nomor 144 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis dan Prosedur Pembayaran Atas Dokumen Pelaksanaan Anggaran, dinyatakan tetap berlaku sepanjang belum diganti dan tidak bertentangan dengan Peraturan BupatiTangerang ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan Bupati Tangerang ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2018. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati Tangerangini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan ditigaraksa pada tanggal25 Oktober 2017 BUPATI TANGERANG, ttd Diundangkan ditigaraksa Padatanggal 25 Oktober 2017 SEKRETARIS DAERAH, A. ZAKI ISKANDAR ttd. H. MOCH. MAESYAL RASYID BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 72