BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Hal ini disebabkan penggunaan metode dan pendekatan ini

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE DAN PENELITIAN. pelaksanaan program green school dalam menanamkan pendidikan karakter

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. gunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian. kualitatif yang bersifat deskriptif untuk memandu peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan pada jenis penelitian lapangan (field

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. berhenti merokok, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Arab di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian lapangan (field research), yang dimaksud dengan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sugiyono (2011:9)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan metode studi kasus. Studi kasus merupakan strategi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang meningkatkan aplikasi didalam mencegah masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data

BAB III METODOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.kegiatan ilmiah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data deskripstif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, menyusun gambaran dan suatu permasalahan secara detail dan sistematis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menurut Emzir (2008:28) pendekatan kualitatif merupakan salah satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan pandangan konstruktivisme (seperti makna jamak dari pengalaman individual, makna yang secara sosial dan historis dibangun dengan maksud mengembangkan suatu teori dan pola). Menurut pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk mendiskripsikan peristiwa-peristiwa sebagaimana terjadi secara alami, melalui pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti sendiri. Penelitian kualitatif deskriptif ini dilakukan karena peneliti akan membuat deskripsi narasi sesuai dengan topik yang akan diteliti. Menurut Moleong (2014:6) penelitian kualitatif adalah penelitian untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Menurut pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian kualitatif yaitu mendiskripsikn kondisi alamiah secara keseluruhan tentang pelaksanaan penilaian autentik dalam bentuk kata-kata dan bahasa di kelas 1 B SDN Purwantoro 1 Kota Malang. 33

34 B. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti sebagai human instrument atau key instrument, untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, maka peneliti hadir dalam proses pelaksanaan penilaian autentik di SDN Purwantoro 1 Kota Malang. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk melihat semua proses pelaksanaan penilaian autentik pada kelas I B SDN Purwantoro 1 Kota Malang. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengamat. Melalui pengamatan yang dilakukan sendiri oleh peneliti ini, peneliti berusaha mengamati kegiatan peserta didik maupun guru kelas I B SDN Purantoro 1 Kota Malang dalam proses pelaksanaan penilaian autentik. Semua kegiatan tersebut diamati dari awal hingga akhir proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik dan guru. Tidak hanya mengamati, peneliti juga mencatat segala sesuatu yang telah terjadi pada saat proses pembelajaran hingga saat melakukan penilaian secara autentik. Sebagai pengamat, peneliti mengamati proses pembelajaran hingga saat proses penilaian autentik dilakukan di kelas I B SDN Purwantoro 1 Kota Malang. Disana peneliti melakukan interaksi dengan kepala sekolah dan guru kelas I B yang memberikan penilaian secara autentik kepada seluruh peserta didik kelas I B guna mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti. Oleh karena itu, kehadiran peneliti diketahui oleh pihak-pihak yang terkait seperti kepala sekolah dan guru kelas I B SDN Purwantoro 1 Kota Malang. C. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian adalah SDN Purwantoro 1 Kota Malang yang memiliki 13 kelas. SDN Purwantoro 1 Kota Malang ini terletak di tengah-tengah keramaian

35 kota Malang, namun walaupun demikian tidak mengurangi tingkat kenyamanan peserta didik dalam belajar. Karena didukung dengan fasilitas-fasilitas yang baik, jadi peserta didik sangat nyaman belajar di sekolah ini. Fasilitas tersebut seperti perpustakaan sekolah, lab. komputer, masjid, kantin dan ruang kelas yang luas dan tertata rapi. Letaknya yang strategis membuat sekolah ini terkenal banyak orang. Peserta didik yang ada di SDN Purwantoro 1 Kota Malang ini berasal dari latar belakang keluarga yang beragam, mulai dari kalangan sosial bawah sampai atas. Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 selama kurang lebih 2 minggu sesuai dengan kesepakatan bersama guru kelas. Peneliti akan meneliti proses penilaian autentik pada 2 sub tema dan masing-masing sub tema terdiri dari 6 pembelajaran. Penelitian dilakukan selama 12 kali dalam proses pembelajaran tematik dengan harapan semua data yang diperlukan dalam penelitian dapat diperoleh secara maksimal. D. Sumber Data Sumber data atau informan yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian terdiri atas : 1. Kepala Sekolah SDN Purwantoro 1 Kota Malang Kepala sekolah membantu memberikan informasi terkait pelaksanan penilaian autentik yang ada di SDN Purwantoro 1 Kota Malang khususnya pada proses penilaian autentik kelas I B kepada peneliti dan membantu memberikan informasi terkait faktor penghambat dan juga faktor pendukung yang ada dalam pelaksanaan penilaian autentik.

36 2. Guru kelas I B SDN Purwantoro 1 Kota Malang Guru membantu memberikan informasi kepada peneliti terkait dengan proses pelaksanaan penilaian autentik pada kelas I B, faktor penghambat maupun faktor pendukung yang ada saat proses pelaksanaan penilaian autentik di kelas I B dan solusi yang pernah diberikan untuk mengatasi faktor penghambat tersebut. Data yang ingin diperoleh dari guru meliputi, (1) lembar observsi, lembar penilaian diri, lembar penilaian antar teman dan lembar jurnal penilaian sikap, untuk mengetahui kesesuaian penilaian sikap peserta didik yang dilakukan oleh guru; (2) lembar tes tulis dan penugasan, untuk mengetahui kesesuaian penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh guru; (3) dokumentasi portofolio, untuk mengetahui penilaian keterampilan yang dilakukan oleh guru; (4) Dokumentasi RPP dan silabus untuk mengetahui rencana pelaksanaan pembelajaran dan rencana pelaksanaan penilaian. E. Instrumen Penelitian Alat bantu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. 1. Pedoman wawancara Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara semi terstruktur, menurut Sugiyono (2014:233) wawancara semi terstruktur adalah jenis wawancara dalam kategori in-dept interview, dimana tujuan wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Pada penelitian ini, wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan penilaian

37 autentik, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan penilaian autentik, serta solusi yang dilakukan dalam proses penilaian autentik. Wawancara dilakukan dengan guru kelas I B dan kepala sekolah SDN Purwantoro 1 Kota Malang. Pedoman wawancara yang digunakan peneliti yaitu pedoman wawancara pelaksanaan penilaian autentik yang meliputi: a. Pedoman wawancara guru kelas I B dan kepala sekolah SDN Purwantoro 1 Kota Malang tentang pelaksanaan penilaian autentik berdasarkan penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. b. Pedoman wawancara guru kelas I B dan kepala sekolah SDN Purwantoro 1 Kota Malang tentang faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan penilaian autentik kelas I B SDN Purwantoro 1 Kota Malang. c. Pedoman wawancara guru kelas I B dan kepala sekolah SDN Purwantoro 1 Kota Malang tentang solusi yang dilakukan dalam proses pelaksanaan penilaian autentik kelas I B SDN Purwantoro 1 Kota Malang. 2. Pedoman observasi Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipasi aktif, menurut Sugiyono (2014:227) observasi partisipasi aktif adalah jenis observasi yang peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap. Pada penelitian ini, teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan penilaian autentik oleh guru. Observasi ini dilakukan di dalam ruang kelas ketika proses pembelajaran berlangsung. Peneliti mengamati guru dalam melaksanakan penilaian autentik dalam pembelajaran tematik di dalam kelas. Pedoman observasi yang digunakan peneliti yaitu pedoman observasi pelaksanaan penilaian autentik yang meliputi:

38 a. Pedoman observasi pelaksanaan penilaian autentik berdasarkan penilaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran tematik pada peserta didik kelas I B SDN Purwantoro 1 Kota Malang. b. Pedoman observasi untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan penilaian autentik pada peserta didik kelas I B SDN Purwantoro 1 Kota Malang. c. Pedoman observasi untuk mengetahui solusi yang dilakukan dalam proses penilaian autentik pada peserta didik kelas I B SDN Purwantoro 1 Kota Malang. 3. Pedoman dokumentasi Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk merekam data hasil observasi dan wawancara. Selain itu, dokumentasi juga dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis format penilaian autentik dari RPP yang dibuat guru kelas I B. F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk memperoleh segala informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu : 1. Tahapan Persiapan Tahap persiapan meliputi menyusun perencanaan penelitian, menentukan lokasi penelitian, membuat surat izin penelitian, melakukan penelitian

39 pendahuluan guna memperoleh data untuk memperkuat alasan penelitian ini dilaksanakan. Untuk memperoleh data tersebut, yang pertama peneliti melakukan wawancara terhadap kepala sekolah SDN Purwantoro 1 Kota Malang terkait dengan pelaksanaan penilaian autentik yang ada di sekolah tersebut. Yang kedua, peneliti melakukan observasi di setiap kelas tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, dari hasil observasi tersebut peneliti memilih kelas I B untuk melakukan penelitian. Setelah itu, peneliti kembali melakukan wawancara terhadap guru kelas I B dan melakukan observasi di kelas I B guna melengkapi data yang ingin di peroleh peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya. Tahap selanjutnya mengajukan proposal dan menyusun instrumen penelitian. 2. Tahapan Pelaksanaan Mengumpulkan data yang berkaitan dengan proses pelaksanaan penilaian autentik berdasarkan kurikulum 2013 kelas I B SDN Purwantoro 1 Kota Malang. Data diperoleh dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi kepada guru kelas I B dan kepala sekolah yang berkaitan dengan pelaksanaan penilaian autentik. 3. Tahapan Analisis Data Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah menganalisis data baik diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pada tahap ini peneliti menyusun secara sistematis data yang diperoleh, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari kemudian mengambil kesimpulan dari data yang telah dianalisis.

40 4. Tahapan Penulisan Laporan Tahapan penulisan laporan meliputi kegiatan penyusunan penelitian dari semua rangkaian penelitian yang telah dilaksanakan, melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindaklanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis skripsi. G. Analisis Data Menurut Moleong (2014:148) analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Model Milles dan Huberman. Teknik analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas hingga datanya jenuh. Adapun aktivitas dalam analisis data dapat dijelaskan sebagai berikut. (Sumber: Miles dan Huberman, 1992:16) Gambar 3.1. Komponen dalam analisis data (interactive model)

41 1. Data reduction (Reduksi Data) Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti yang telah dikemukakan, semakin lama penelitian ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Menurut Miles dan Huberman (1992:16) reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data ini berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka macam cara, yaitu melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. 2. Data Display (penyajian data) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data agar data dapat terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga mudah untuk dipahami. Menurut Miles dan Huberman (1992:17) penyajian data dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Pada penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau teks, jenis matriks, grafik, jaringan dan bagan. Penyajian data dalam penelitian ini bentuk teks yang bersifat naratif. Teks naratif digunakan

42 untuk memperjelas informasi yang telah diperoleh berdasarkan data yang sudah dipilah-pilah kemudian dideskripsikan sesuai dengan topik yang diteliti. 3. Conclusion Drawing/verification (Penarikan kesimpulan) Menurut Miles dan Huberman (1992:19) penarikan kesimpulan adalah sebagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulankesimpulan yang ada juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Maknamakna yang muncul dari data tersebut harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya yakni yang merupakan validitasnya. H. Pengecekan Keabsahan Data Penelitian diperlukan suatu teknik pemeriksaan keabsahan data. Sebagai pembuktian bahwa data atau informasi yang diperoleh benar-benar mengandung nilai kebenaran. Menurut Sugiyono (2014:272) untuk memperoleh keabsahan data temuan perlu diteliti kreadibilitasnya dengan menggunakan teknik sebagi berikut: 1. Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan yaitu mengadakan observasi terus menerus terhadap objek penelitian. Guna memahami gejala lebih mendalam terhadap berbagai aktifitas yang sedang berlangsung dalam pelaksanaan penilaian autentik di sekolah dasar digunakan sumber data. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan pengamatan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti. Melalui membaca, wawasan peneliti akan semakin luas, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang

43 ditemukan itu benar/dipercaya atau tidak. Selain itu, peneliti dapat menambah waktu penelitian agar data yang ditemukan benar dan dapat dipercaya. 2. Triangulasi Menurut Moleong (2014:330) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan dengan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan triangulasi metode yang meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Terdapat dua strategi dalam melakukan triangulasi metode, yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.