Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN PERAPOTIKAN

Hospital Based Pharmaceutical Care

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Pendahuluan Studi Kelayakan Bisnis. Pemasaran Apotek

Tirta Farma meliputi pemilik sarana apotek, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. 5. Kegiatan promosi kesehatan kepada masyarakat perlu

SILABUS MODUL PHARMACEUTICS

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran.

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN MODUL HOSPITAL BASED PHARMACEUTICAL CARE

SILABUS MODUL PRINCIPLES AND PRACTICE OF PHARMACEUTICAL MANUFACTURING

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

kepatuhan pasien dalam menggunakan obat sehingga obat tersebut mampu memberikan efek terapi yang diharapkan.

SILABUS MODUL TECHNOLOGY AND FORMULATION OF SOLID DOSAGE FORMS

5. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) memberikan bekal kepada calon apoteker sebelum terjun langsung ke masyarakat, agar kelak dapat

5. PKPA di Apotek memberikan pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan praktis bagi calon apoteker mengenai sistem managerial obat (pengadaan,

Nomor : 1332/MENKES/SK/X/2002 TENTANG NOMOR. 922/MENKES/PER/X/1993

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

d. Mahasiswa calon Apoteker memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di apotek, seperti masih sulitnya untuk berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SILABUS MODUL. FARMAKOTERAPI NEUROLOGY and PSYCHIATRY

GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK WILAYAH KECAMATAN LAWEYAN KOTA SOLO TAHUN 2007 SKRIPSI

a. bahwa apotek dan pedagang eceran obat merupakan pelayanan kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh swasta;

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

pelayanan non resep, serta pengalaman dalam memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien. 5. Apoteker tidak hanya memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

samping, waktu kadaluarsa (obat racikan), dan cara penyimpanan obat. f. Penyediaan tempat khusus untuk konseling sangat menberikan keuntungan bagi

supaya wawasan dan pengetahuan yang didapatkan lebih banyak.

6. Dalam Praktek Kerja Profesi di apotek pro-tha Farma sebaiknya diwajibkan calon apoteker melakukan Home Care yaitu kunjungan terkait pelayanan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Manual Prosedur. Pembelajaran Metode Problem Based Learning PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Apoteker berperan dalam mengelola sarana dan prasarana di apotek. Selain itu, seorang apoteker juga harus menjamin bahwa:

8. Pelayanan pasien harus disertai dengan KIE untuk memastikan bahwa setiap perbekalan farmasi dan alat kesehatan dapat digunakan dengan maksimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL SURAT IJIN APOTIK (SIA)

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK SAVIRA JL. TENGGILIS UTARA II/12 SURABAYA 17 OKTOBER NOVEMBER 2016 PERIODE XLVII

SILABUS MODUL INTRODUCTION TO PHARMACEUTICAL CHEMISTRY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode zaman penjajahan sampai perang kemerdekaaan tonggak sejarah. apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komponen pokok yang harus selalu tersedia dan tidak tergantikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode Zaman Penjajahan sampai Perang Kemerdekaaan Tonggak sejarah. asisten apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pharmaceutical care atau asuhan kefarmasian merupakan bentuk optimalisasi peran yang

CEK LIST PERMOHONAN PENUTUPAN APOTIK. Nama Apotik :.. Alamat :.. No. Telp. :.. Nama APA :.. No. SIK/SIPA :.. Syarat Permohonan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK KIMIA FARMA 119 JALAN RAYA DELTASARI INDAH BLOK AN 10-11, WARU SIDOARJO 12 OKTOBER - 7 NOVEMBER 2015

DAFTAR PUSTAKA. Anief, M. 2005, Manajemen Farmasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1148/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG PEDAGANG BESAR FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1148/MENKES/PER/VI/2011 TENTANG PEDAGANG BESAR FARMASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2017, No Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

Panduan Modul Manajemen Rumah Sakit

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PENGANTAR. Akhirnya atas partisipasi dan ketulusan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih. Peneliti Tris Mundari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SILABUS MODUL APPLIED PHARMACEUTICAL CHEMISTRY

RELEVANSI PERATURAN DALAM MENDUKUNG PRAKTEK PROFESI APOTEKER DI APOTEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan di Indonesia sebagai salah satu negara berkembang

Analisis Penggunaan Obat di RSUD Kota Yogyakarta Berdasarkan Indikator WHO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profesi adalah kelompok disiplin individu yang mematuhi standar etika dan mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JADWAL BLOK PENGOBATAN RASIONAL

MAKALAH FARMASI SOSIAL

EVALUASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK WILAYAH KOTA SALATIGA TAHUN 2011 SESUAI PERUNDANGAN YANG BERLAKU NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK. UGM) menerapkan metode Problem Based Learning (PBL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN. Tahun 2007 No. 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 15 TAHUN 2007

SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG APOTEK DI APOTEK MARGI SEHAT TULUNG KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SAP NON MODUL METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin Apotek dengan data data sebagai berikut :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN ASPEK ADMINISTRATIF PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2008 SKRIPSI

DARI PETA KURIKULUM Sampai Ke BUKU BLOK : PANDUAN STEP By STEP. (tim kurikulum UGM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PBM

MODUL 5 (FR_4739) CELL AND METABOLISM BUKU PEGANGAN TUTOR

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor 1 Tahun 2006 Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK

EVALUASI MANAJEMEN PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG OBAT INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJONO SELONG LOMBOK TIMUR

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK SAVIRA JL. TENGGILIS UTARA II/ 12 (PRAPEN INDAH BLOK J-24) SURABAYA 28 JULI AGUSTUS 2015

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK SAVIRA JL. TENGGILIS UTARA II NO. 12 (BLOK J-24) SURABAYA (27 JULI - 27 AGUSTUS 2015)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Izin Apotek Pasal 1 ayat (a): Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan

Transkripsi:

Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung MODUL COMMUNITY BASED PHARMACEUTICAL CARE BUKU PEGANGAN MAHASISWA Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Alamat: JL. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 0

Modul : Community Based Pharmaceutical Care Buku Mahasiswa Copyright @ by School of Pharmacy, Faculty of Medicine Islamic Sultan Agung University. Printed in Semarang Designed by: tim modul Cover Designed by: tim modul Published by School of Pharmacy, Faculty of Medicine Islamic Sultan Agung University All right reserved This publication is protected by Copyright law and permission should be obtained from publisher prior to any prohibited reproduction, storage in a retrieval system, or transmission in any form by any means, electronic, mechanical, photocopying, and recording or likewise 1

TIM MODUL Arifin Santoso, M.Sc., Apt (Ketua) Abdur Rosyid, M.Sc., Apt (Sekretaris) Indriyati Hadi S, M.Sc (Evaluasi) Chilmia Nurul Fatiha, M.Sc., Apt (Pelaksana) 2

Kata Pengantar Bismillahirrohmanirrohim Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji bagi Allah SWT, Rob seluruh alam yang telah memberikan karunia kepada kami hingga sekalipun hanya dalam waktu yang sangat lama kami dapat menyelesaikan modul Community Based Pharmaceutical Care. Tujuan utama modul ini disusun adalah untuk menyampaikan konsep konsep pelayanan kefarmasian di apotek yang praktis kepada mahasiswa. Diberikan juga bahasan teori-teori dasar dari peraturan perundang-undangan yang harus ditaati dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, manajemen pelayanan kefarmasian di apotek. Modul ini terdiri dari 4 lembar belajar mahasiswa yang di dalamnya terdapat materi pendukung. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, saransaran baik dari tutor maupun dari mahasiswa akan kami terima dengan terbuka. Semoga modul ini dapat bermanfaat, dan membantu siapa saja yang membutuhkannya. Jazakumullhahi khoiro jaza Tim Penyusun Modul 3

DAFTAR ISI Kata pengantar... 4 Daftar Isi... Kegiatan Belajar... 5 6 Assessment... 10 Sumber Belajar... 15 Lembar Belajar Mahasiswa 1... 16 Lembar Belajar Mahasiswa 2... 18 Lembar Belajar Mahasiswa 3... 19 Lembar Belajar Mahasiswa 4... 20 Lembar Belajar Mahasiswa 5... 21 4

Kegiatan pembelajaran Pada modul ini akan dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut: 1. Tutorial Tutorial akan dilakukan 2 kali dalam seminggu. Setiap kegiatan tutorial berlangsung selama 100 menit. Jika waktu yang disediakan tersebut belum mencukupi, kelompok dapat melanjutkan kegiatan diskusi tanpa tutor di open space area yang disediakan. Keseluruhan kegiatan tutorial tersebut dilaksanakan dengan menggunakan seven jump steps. Pada tutorial 1, langkah yang dilakukan adalah 1-5. Mahasiswa diminta untuk menjelaskan istilah yang belum dimengerti pada skenario masalah, mencari masalah yang sebenarnya dari skenario, menganalisis masalah tersebut dengan mengaktifkan prior knowledge yang telah dimiliki mahasiswa, kemudian dari masalah yang telah dianalisis lalu dibuat peta konsep (concept mapping) yang menggambarkan hubungan sistematis dari masalah yang dihadapi, jika terdapat masalah yang belum terselesaikan atau jelas dalam diskusi maka susunlah masalah tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok ( learning issue) dengan arahan pertanyaan sebagai berikut: apa yang kita butuhkan?, apa yang kita sudah tahu? Apa yang kita harapkan untuk tahu? Langkah ke 6, mahasiswa belajar mandiri (self study) dalam mencari informasi Pada tutorial 2, mahasiswa mendiskusikan temuan-temuan informasi yang ada dengan mensintesakan agar tersusun penjelasan secara menyeluruh dalam menyelesaikan masalah tersebut. 2. Kuliah Ada beberapa aturan cara kuliah dan format pengajaran pada problem based learning. Problem based learning menstimulasi mahasiswa untuk mengembangkan perilaku aktif pencarian pengetahuan. Kuliah mungkin tidak secara tiba-tiba berhubungan dengan belajar aktif ini, Namun demikian keduanya dapat memenuhi tujuan spesifik pada PBL. Adapun tujuan kuliah pada modul ini adalah: 5

a. Menjelaskan gambaran secara umum isi modul, mengenai relevansi dan kontribusi dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda terhadap tema modul. b. Mengklarifikasi materi yang sukar. Kuliah akan lebih maksimum efeknya terhadap pencapaian hasil ketika pertama kali mahasiswa mencoba untuk mengerti materi lewat diskusi atau belajar mandiri. c. Mencegah atau mengkoreksi adanya missconception pada waktu mahasiswa berdiskusi atau belajar mandiri. d. Menstimulasi mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang materi tersebut. Agar penggunaan media kuliah dapat lebih efektif disarankan agar mahasiswa menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab atau kurang jelas jawabannya pada saat diskusi kelompok agar lebih interaktif. Adapun materi kuliah yang akan dilaksanakan sebagai berikut: Minggu 1 1) Pendahuluan (-Pengertian Apotek,Apoteker, SIA, APA,persyaratan APA- Studi kelayakan apotek) Pendiriaan Apotek (Persyaratan pendirian Apotek- Proses pendirian Apotek) (Pengampu : Arifin Santoso, M.Sc., Apt) 2) Pengelolaan Apotek- Pengelolaan SumberDayaManusia- Pengelolaan administrasi apotek (Pengampu : Arifin Santoso, M.Sc., Apt) 3) Pengelolaan Persediaan farmasi - Perencanaan- Pembelian Penyimpanan (Pengampu : Chilmia Nurul Fatiha, M.Sc., Apt ) 4) Pengelolaan resep dan obat-obat khusus Pengelolaan narkotika- Pengelolaan psikotropika- Pengelolaan obatobat rusak dan Expired date- Pengelolaan resep (Pengampu : Chilmia Nurul Fatiha, M.Sc., Apt) 5) Pelayanan Pelayanan resep - Pelayanan obat wajib apotek - Pelayanan obat bebas, bebas Terbatas - Pelayanan obat generik - Pelayanan informasi obat dan konselling (Pengampu : Abdur Rosyid, M.Sc.,Apt) 6) Screening Resep, pelayanan obat dan konseling. (Pengampu : Abdur Rosyid, M.Sc.,Apt) 6

Minggu 2 1) Pengendalian Apotek Pengendalian sediaan Farmasi, Pengendalian harga, Pengendalian uang dan Pengendalian pelayanan (Pengampu : Lintang Antyaning L, M.Sc.,Apt) 2) Penetapan harga dan perpajakan Penetapan harga obat dengan resep- Penetapan harga obat tanpa resep, Jenis pajak dalam apotek (Pengampu : Lintang Antyaning L, M.Sc.,Apt) 3) Manajemen keuangan Pendahuluan analisis keuangan - Neraca laba-rugi - Break event pointdan pay back periode, Analisis keuangan (ROI, ROA, net profit margin, TOR), Nilai waktu uang untuk studi kelayakan (PP, NPV, IRR, MIRR) (Pengampu : Lintang Antyaning L, M.Sc.,Apt) 4) Jaminan mutu pelayanan Apotek Standar pelayanan di Apotek Indikator pelayanan apotek Merancang Jaminan mutu pelayanan di apoter (Pengampu : Lintang Antyaning L, M.Sc.,Apt) 5) Strategi pengembangan Apotek Pengertian manajemen strategi - Strategi bisnisterfragmentasi, Strategi level corporate, bisnis dan fungsional, Strategi pengembanganapotek (Pengampu : Lintang Antyaning L, M.Sc.,Apt) Minggu 3 Praktek Pelayanan Kefarmasian di Apotek Minggu 4 Praktek Pelayanan Kefarmasian di Apotek Minggu 5 1) Swamedikasi di Apotik (VIVA Health 200 menit) 2) Pendampingan laporan 3) Postes Komprehensif 7

3. Praktikum Tujuan utama praktikum pada PBL adalah mendukung proses belajar lewat ilustrasi dan aplikasi praktek terhadap apa yang mahasiswa pelajari dari diskusi, belajar mandiri, dan kuliah. Alasan lain adalah agar mahasiswa terstimulasi belajarnya lewat penemuan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar. Adapun Praktikum yang akan dilaksanakan adalah: a. Minggu 1 - b. Minggu 2 Study Kelayakan Apotik c. Minggu 3 Praktek Pelayanan Kefarmasian di Apotek d. Minggu 4 Praktek Pelayanan Kefarmasian di Apotek e. Minggu 5 Komprehensif 8

ASSESSMENT Sistem penilaian mahasiswa dan aturan assesment adalah sebagai berikut: a. Nilai Pelaksanaan diskusi tutorial (15% dari nilai modul) Pada diskusi tutorial mahasiswa akan dinilai dari: Nilai harian diskusi sebanyak 15% yang meliputi kehadiran, aktifitas interaksi dan kesiapan materi dalam diskusi Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan SGD: Mahasiswa wajib mengikuti 80% kegiatan SGD pada modul yang diambilnya. Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan SGD, maka mahasiswa harus: 1. Mengganti kegiatan SGD pada hari lain dengan tugas, untuk penggantian tersebut, mahasiswa harus berkoordinasi dengan tim modul 2. Mekanisme penggantian SGD adalah sebagai berikut: - mahasiswa mengirimkan surat permohonan susulan SGD kepada sekretaris prodi Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter atau surat keterangan dari orang tua/wali jika berhalangan karena urusan keluarga. Surat permohonan susulan SGD harus disampaikan kepada sekretaris prodi Farmasi maksimal 1 minggu setelah modul berakhir. - Sekretaris prodi Farmasi memverifikasi surat permohonan susulan skill lab - Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris mengeluarkan surat permohonan susulan atas nama mahasiswa tersebut kepada Tim Modul. - Mahasiswa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi tersebut kepada Tim modul/atau bagian untuk memohon kegiatan susulan. Tanpa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi, kegiatan susulan tidak dapat dilayani. 9

- Pelaksanaan kegiatan ulang SGD akan diumumkan oleh tim modul, dan dilaksanakan maksimal 2 minggu setelah modul berakhir. - Permohonan susulan setelah masa 1 minggu tersebut tidak akan dilayani. 3. Setelah melaksanakan tugas pengganti SGD, maka mahasiswa telah dinyatakan mengikuti kegiatan 100% 4. Nilai susulan SGD untuk yang izin karena mengikuti kegiatan kemahasiswaan atau mengharumkan nama Prodi maka diberikan nilai maksimal 100 dan jika izin karena alasan lain (sakit atau acara keluarga) maka diberikan nilai maksimal 65 b. Nilai Praktikum/Skill lab (15 % dari nilai modul) Untuk aktivitas praktikum/skill lab, mahasiswa akan dinilai dalam pengetahuan dan kemampuannya secara tepat dan cepat dalam menyelesaikan problem/masalah yang diberikan. Nilai Praktikum atau Skill lab bisa didapatkan dari ujian response (OSPE) atau nilai harian yang dilaksanakan selama kegiatan Praktikum atau skill lab. Ujian Praktikum atau Skill Lab juga akan dilaksanakan untuk mengkuantifikasi capaian knowledge mahasiswa pada materi dalam praktikum maupun Skill lab. Untuk pembagian bobot penilaian pada masingmasing komponen akan dilakukan oleh dosen pengampu praktikum atau tim modul. Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan Praktikum atau Skill lab: Mahasiswa wajib mengikuti 100% kegiatan Praktikum atau Skill lab pada modul yang diambilnya. Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan Praktikum atau Skill lab, maka mahasiswa harus: Mengganti kegiatan Praktikum atau skill lab pada hari lain, untuk penggantian tersebut, mahasiswa harus berkoordinasi dengan dosen pengampu praktikum atau tim modul. 10

1. Mekanisme penggantian Praktikum atau Skill lab adalah sebagai berikut: - mahasiswa mengirimkan surat permohonan susulan Praktikum atau skill lab kepada sekretaris prodi Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan Praktikum atau skill lab tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter atau surat keterangan dari orang tua/wali jika berhalangan karena urusan keluarga. Surat permohonan susulan Praktikum atau skill lab harus disampaikan kepada sekretaris prodi Farmasi maksimal 1 minggu setelah modul berakhir. - Sekretaris prodi Farmasi memverifikasi surat permohonan susulan Praktikum atau skill lab - Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris mengeluarkan surat permohonan susulan atas nama mahasiswa tersebut dialamatkan kepada Tim Modul. - Mahasiswa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi tersebut kepada Tim modul atau bagian untuk memohon kegiatan susulan. Tanpa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi, kegiatan susulan tidak dapat dilayani. - Pelaksanaan kegiatan ulang Praktikum atau skill lab akan diumumkan oleh tim pengampu praktikum atau tim modul, dan dilaksanakan maksimal 2 minggu setelah modul berakhir. 2. Setelah melaksanakan tugas pengganti Praktikum atau skill lab, maka mahasiswa telah dinyatakan mengikuti kegiatan 100% Jika sampai batas waktu yang ditetapkan mahasiswa tidak melakukan kegiatan susulan Praktikum atau skill lab, maka nilai mid modul dan akhir modul tidak dapat dikeluarkan dan mahasiswa dinyatakan tidak lulus modul sehingga harus mengulang modul. c. Nilai Ujian 1. Mid Modul (25% dari nilai modul) 2. Post Test (30% dari nilai modul) 3. Nilai Laporan Praktek Di Apotik ( 15 % dari nilai modul) 11

Merupakan ujian knowledge terhadap semua materi yang telah diberikan. Materi dan pelaksanaan ujian akan diatur secara teknis oleh tim modul. Ketentuan bagi mahasiswa Siswa dapat mengikuti ujian susulan akhir modul jika memenuhi prasyarat sebagai berikut: 1. mengikuti 80% dari keseluruhan SGD 2. mengikuti 100% dari keseluruhan skill lab 3. mengikuti 75% dari keseluruhan kuliah Bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian akhir modul wajib mengajukan permohonan ujian susulan kepada sekprodi maksimal satu minggu setelah ujian tersebut dilaksanakan. Tata cara permohonan ujian susulan dilaksanakan sebagaimana yang berlaku, yakni siswa mengajukan permohonan kepada sekprodi dilampiri alasan ketidakhadirannya pada ujian tersebut, selanjutnya surat permohonan ujian susulan dikeluarkan oleh sekretaris prodi Farmasi untuk disampaikan kepada Tim modul terkait. Pelaksanaan ujian susulan mid modul akan ditetapkan oleh Tim modul. Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan kuliah pakar 1. Kehadiran kuliah harus memenuhi 75% dari total perkuliahan 2. Jika ada mahasiswa yang mengajukan izin maka harus membawa syaratsyarat: - Izin karena keluarga menikah harus membawa surat undangan dan Kartu Keluarga yang masih berlaku - Izin karena sakit harus membawa surat dokter - Izin karena ada acara keluarga harus membawa surat izin yang ditandatangani orang tua di atas materai 3. Jika pengisi kuliah pakar berasal dari dosen luar/praktisi maka kehadiran mahasiswa tetap harus memenuhi kehadiran 75% 4. Pengajuan izin kuliah pakar maksimal 1 minggu setelah modul berakhir 5. Jika ada mahasiswa yang tidak masuk kuliah maka harus membuat tugas/paper dari dosen atau tim modul. Setelah melaksanakan tugas 12

pengganti kuliah, maka mahasiswa telah dinyatakan mengikuti kegiatan 75% 6. Jika sampai batas waktu yang ditetapkan, mahasiswa tidak mengajukan izin tidak mengikuti kuliah atau tidak mengumpulkan tugas, maka mahasiswa dianggap tidak hadir dalam perkuliahan. Penetapan Nilai Akhir Modul: Nilai akhir modul dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Nilai SGD x 15) + (Nilai Skill lab x 15) + (Nilai ujian modul x 55) 100 Standar kelulusan ditetapkan dengan PAP (Penilaian Acuan Patokan) relatif 13

SUMBER BELAJAR Anief, M., 2001, Manajemen Farmasi, Cetakan III, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Anief, M., 2005, Manajemen Farmasi, Cetakan ke-4, GMU Press, Yogyakarta. Anonim, 1981, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 280/Menkes/SK/V/1981 tentang Ketentuan dan Tata Cara pengelolaan Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1992, Undang-Undang RI No. 23 tentang Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan RI No 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Ijin Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1997 a, Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 1997 b, Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 2002, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Ijin Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 2004 a, Standar Kompetensi Farmasis Indonesia, Badan Pimpinan Pusat, ISFI, Jakarta Barat. Anonim, 2004 b, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1027/MenKes/SK/IX/2004 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Hartini,S,Y., Sulasmono., 2006, APOTEK : Ulasan Beserta Naskah Peraturan Perundang-Undangan Terkait Apotek, Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Hartono, 1998, Manajemen Apotik, Medan Hartono., 2003, Manajemen Apotek, Depot Informasi Obat, Jakarta Barat. Moekijat, Drs, 2005, Pengantar Sistem Informasi Manajemen, Mandar Maju, Bandung. Quick, JD., Rankin, JR., Laing, RO., O Cannor, RW., Hogerzeil, HV.,Dukes, MNG., Garnet, A., 1997, Managing Drug Supply : The Selection, Procurement, Distribution, and Use of Pharmaceutical, 2nd edition, Kumarian Press, Boston. Siregar, C., dan Endang K., 2004, Farmasi Klinik, Buku Kedokteran, Bandung. Seto, S., 2001, Manajemen Farmasi, Airlangga University Press, Surabaya Sulasmono, dan Hartini, Y. S., 2007, Apotek Ulasan Beserta Naskah Peraturan Perundang-Undangan Terkait Apotek Termasuk Naskah dan Ulasan Permenkes Tentang Apotek Rakyat, Edisi Revisi, Penerbit Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 14

Penjabaran Pembelajaran LBM Lembar Belajar Mahasiswa (LBM 1) 16-21 Oktober 2017 WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM AT SABTU Tanggal 16/10/17 17/10/17 18/10/17 19/10/17 20/10/17 21/10/17 06.45 07.35 07.35 08.25 08.25 09.15 09.15 10.05 Kuliah 1 Kuliah 5 10.05 10.55 Kuliah 10.55 11.45 pilihan Kuliah 2 Kuliah 3 Kuliah 6 11.45 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT 13.00 13.50 13.50 14.40 Kuliah 4 14.40-15.00 SHOLAT 15.00-15.50 Kuliah SGD 1 15.50-16.40 Pilihan SGD 2 1) Pendahuluan (-Pengertian Apotek,Apoteker, SIA, APA,persyaratan APA- Studi kelayakan apotek) Pendiriaan Apotek (Persyaratan pendirian Apotek- Proses pendirian Apotek) (Pengampu : Arifin Santoso, M.Sc., Apt) 2) Pengelolaan Apotek- Pengelolaan SumberDayaManusia- Pengelolaan administrasi apotek (Pengampu : Arifin Santoso, M.Sc., Apt) 3) Pengelolaan Persediaan farmasi - Perencanaan- Pembelian Penyimpanan (Pengampu : Chilmia Nurul Fatiha, M.Sc., Apt ) 4) Pengelolaan resep dan obat-obat khusus Pengelolaan narkotika- Pengelolaan psikotropika- Pengelolaan obatobat rusak dan Expired date- Pengelolaan resep (Pengampu : Chilmia Nurul Fatiha, M.Sc., Apt) 5) Pelayanan Pelayanan resep - Pelayanan obat wajib apotek - Pelayanan obat bebas, bebas Terbatas - Pelayanan obat generik - Pelayanan informasi obat dan konselling (Pengampu : Abdur Rosyid, M.Sc.,Apt) 6) Screening Resep, pelayanan obat dan konseling. (Pengampu : Abdur Rosyid, M.Sc.,Apt) 15

Judul : Membantu Memilihkan Obat Skenario Perluasan akses informasi kesehatan melalui internet dan keinginan untuk memperoleh suatu solusi mudah, murah dan cepat atas masalah kesehatan, mendorong meningkatnya swamedikasi di masyarakat. Tetapi, pada prakteknya swamedikasi seringkali menjadi penyebab terjadinya medication error/kesalahan pengobatan. Disini apoteker memiliki peran yang sangat penting dikarenakan dalam swamedikasi memungkinkan interaksi masyarakat dengan apoteker. Untuk mendukung pelaksanaan swamedikasi secara tepat, aman dan rasional, selain pelayanan obat yang tergolong over the counter (obat bebas dan bebas terbatas), apoteker juga memiliki hak dalam menyerahkan beberapa obat keras (Obat Wajib Apotek/OWA) tanpa resep dokter. Diskusikan skenario diatas menggunakan seven jump steps 1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang belum jelas cantumkan sebagai tujuan pembelajaran 2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan 3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memeperoleh penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki. 4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda diskusikan 5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning Issue/ Lerning Objective) 6. Lakukan belajar mandiri untuk memperoleh informasi yang anda butuhkan guna menjawab Learning Issue yang telah anda tetapkan 7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok, sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah 16

Penjabaran Pembelajaran LBM Lembar Belajar Mahasiswa (LBM 2) 23 28 Oktober 2017 WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM AT SABTU Tanggal 23/10/17 24/10/17 25/10/17 26/10/17 27/10/17 28/10/17 06.45 07.35 07.35 08.25 08.25 09.15 09.15 10.05 Kuliah Skill 10.05 10.55 Kuliah 10.55 11.45 Pilihan 11.45 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT 13.00 13.50 13.50 14.40 Kuliah 14.40-15.00 SHOLAT 15.00-15.50 Kuliah SGD 1 15.50-16.40 Pilihan SGD 2 Kuliah 1) Pengendalian Apotek Pengendalian sediaan Farmasi, Pengendalian harga, Pengendalian uang dan Pengendalian pelayanan (Pengampu : Lintang Antyaning L, M.Sc.,Apt) 2) Penetapan harga dan perpajakan Penetapan harga obat dengan resep- Penetapan harga obat tanpa resep, Jenis pajak dalam apotek (Pengampu : Lintang Antyaning L, M.Sc.,Apt) 3) Manajemen keuangan Pendahuluan analisis keuangan - Neraca laba-rugi - Break event pointdan pay back periode, Analisis keuangan (ROI, ROA, net profit margin, TOR), Nilai waktu uang untuk studi kelayakan (PP, NPV, IRR, MIRR) (Pengampu : Lintang Antyaning L, M.Sc.,Apt) 4) Jaminan mutu pelayanan Apotek Standar pelayanan di Apotek Indikator pelayanan apotek Merancang Jaminan mutu pelayanan di apoter (Pengampu : Lintang Antyaning L, M.Sc.,Apt) 5) Strategi pengembangan Apotek Pengertian manajemen strategi - Strategi bisnisterfragmentasi, Strategi level corporate, bisnis dan fungsional, Strategi pengembanganapotek (Pengampu : Lintang Antyaning L, M.Sc.,Apt) 17

Judul : Bingung mau buat apotik Skenario Akhir-akhir ini banyak apotek yang gulung tikar akibat kurangnya inovasi dan manajemen yang jelek ataupun apotek yang baru buka 3 bulan kemudian tutup dikarenakan perencanaan yang tidak matang, buka apotek tidak sama dengan buka warung ataupun toko perlu perencanaan yang matang dan pengembangan yang terencana bahasa kerennya studi kelayakan atau feasibility Study Diskusikan skenario diatas menggunakan seven jump steps 1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang belum jelas cantumkan sebagai tujuan pembelajaran 2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan 3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memeperoleh penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki. 4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda diskusikan 5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning Issue/ Lerni ng Objective) 6. Lakukan belajar mandiri untuk memperoleh informasi yang anda butuhkan guna menjawab Learning Issue yang telah anda tetapkan 7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok, sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah 18

Penjabaran Pembelajaran LBM 3 Lembar Belajar Mahasiswa (LBM 3) 30 Oktober 4 November 2017 WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM AT SABTU Tanggal 30/10/17 31/10/17 01/11/17 02/11/17 03/11/17 04/11/17 06.45 07.35 07.35 08.25 08.25 09.15 09.15 10.05 10.05 10.55 10.55 11.45 11.45 13.00 Praktek Pelayanan Kefarmasian di Apotek 13.00 13.50 13.50 14.40 14.40-15.00 15.00-15.50 15.50-16.40 19

Penjabaran Pembelajaran LBM Lembar Belajar Mahasiswa (LBM 4) 6 11 November 2017 WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM AT SABTU Tanggal 06/11/17 07/11/17 08/11/17 9/11/17 10/11/17 11/11/17 06.45 07.35 07.35 08.25 08.25 09.15 09.15 10.05 10.05 10.55 10.55 11.45 11.45 13.00 Praktek Pelayanan Kefarmasian di Apotek 13.00 13.50 13.50 14.40 14.40-15.00 15.00-15.50 15.50-16.40 20

Penjabaran Pembelajaran LBM Lembar Belajar Mahasiswa (LBM 5) 13 18 November 2017 WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM AT SABTU Tanggal 13/11/17 14/11/17 15/11/17 16/11/17 17/11/17 18/11/17 06.45 07.35 07.35 08.25 08.25 09.15 09.15 10.05 10.05 10.55 LAPORAN HASIL PRAKTEK DI APOTIK 10.55 11.45 11.45 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT 13.00 13.50 13.50 14.40 Kuliah 1 Kompre Kompre 14.40-15.00 SHOLAT 15.00-15.50 15.50-16.40 Kuliah 2 Kompre Kompre 21