BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB I 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. kapasitasnya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan (Hanafi dan Halim, 2005). Maka dari

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal berperan penting dalam pembangunan ekonomi pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan seperti manajemen, investor, kreditor, pemerintah, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaaat dari

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sengit. Tidak sedikit perusahaan yang berlomba-lomba menarik perhatian investor

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai berbagai fungsi. Fungsi utamanya yakni compliance function

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan (Daniswara dan Kiswara, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan stakeholder lainnya. Prinsip-prinsip yang tercantum dalam pedoman

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Informasi yang didistribusikan kepada masyarakat harus bersifat tulus,

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi menghasilkan laporan kegiatan ekonomi dari suatu entitas yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan wahana bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan perusahaan go public. Pasar yang efisien dan efektif

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan, laporan keuangan adalah suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go publik

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh auditor yang independen. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan go public, laporan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman, 2008). Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. saham, pemerintah, kreditur, dan lain-lain (Rachmawati, 2008) Semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia pada saat ini yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (pihak

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. public (Juniati, 2012). Laporan keuangan merupakan informasi yang harus disampaikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. merupakan respon positif dari para investor. Beragamnya produk-produk investasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya (going concern). Untuk itu tak sedikit dari perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah mengalami peningkatan yang sangat pesat dalam perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi perdagangan di BEI pada tanggal 22 Mei 1995 yang dikenal dengan JATS (The Jakarta Automated Trading System). Pasar modal adalah salah satu alternatif khusus bagi para investor untuk menanamkan modal atau berinvestasi dan memungkinkan para investor tersebut memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik. Bisnis pasar modal di masa mendatang akan menjadi bisnis yang sangat kompleks dan persaingan akan semakin ketat begitu juga dalam hal memperoleh informasi dalam membuat sebuah keputusan. Salah satu sumber informasi yang sangat penting dalam investasi pasar modal adalah laporan keuangan yang disediakan perusahaan yang sudah go public. Maka dari itu semakin besar perkembangan pasar modal semakin besar pula sumber informasi yang tersedia dari perusahaan yang sudah go public. Penanaman modal yang dilakukan investor dapat berdampak pada perusahaan para investor yang nantinya akan berprospek baik, informasi seputar kinerja perusahaan tersebut bisa dilihat dari berbagai media dan biasanya perusahaan yang berprospek baik memiliki laporan keuangan yang baik pula secara periodik dari perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan merupakan proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan dengan aktifitas perusahaan dan juga aktifitas dari pihak-pihak yang 1

berkepentingan, yang berbentuk laporan laba/rugi, neraca, laporan ekuitas, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan dua daftar yang disusun oleh bagian akuntansi pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar posisi keuangan dan daftar laba rugi. Menurut PSAK 1 tahun 2015, penyajian pos-pos dalam laporan keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dapat dipisahkan jika relevan terhadap keterpahaman atas laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Laporan keungan yang menjadi sumber informasi adalah laporan keungan yang bersifat relevan. Karena laporan keuangan tersebut digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan oleh para manajamen perusahaan dan juga pemegang saham. Maka semakin relevan laporan keuangan itu akan semakin mempermudah pemegang saham dalam mengontrol manajemen perusahaan karena laporan keuangan tersebut digunakan manajemen perusahaan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi perusahaan kepada pemegang saham. Informasi mengenai laporan keuangan harus disampaikan tepat waktu dan sesegara mungkin kepada para pemakai utama (investor dan kreditor) agar menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan dan keputusan-keputusan ekonomi dapat segera diambil. Dinita (2011:1) Pelaporan keuangan perusahaan dianggap pemakai utama (investor dan kreditor) sebagai good news dan bad news. Good news memiliki arti bahwa informasi yang disajikan dianggap sebagai hal penting dan dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan kredit maupun keuangan. Adapun bad news mempunyai pengertian bahwa informasi yang 2

disajikan tidak dapat memnuhi informasi kunci sehingga investor dan kreditor sebagai pengguna utama memandang bahwa financial reporting masih bermanfaat namun perlu diperbaiki. Namun laporan keuangan tersebut tidak akan dianggap good news jika menyampaikan informasinya tidak tepat waktu penyampaiannya. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut tentunya memiliki karakteristik agar laporan tersebut lebih berkualitas dan dapat digunakan oleh para pengguna. Beberapa karakteristik dari laporan keuangan adalah bisa dipahami, bermanfaat untuk pengambilan keputusan, relevan, mempunyai nilai prediksi dan tepat waktu. Tepat waktu bisa diartikan sebagai ketersediaan informasi ke pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (Mamduh dan Halim, 2003:35). Hal tersebut mencerminkan bahwa ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam penyajian laporan keuangan. Ada banyak skandal Akuntansi besar di dunia yang terjadi, kasus kecurangan tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Waste Management (1998) Kasus yang dilakukan adalah melaporkan sebesar $10 miliar dalam pendapatan palsu. 2. Enron Corporation (2001) Kasus yang dilakukan adalah pemegang saham kehilangan $74 miliar, ribuan karyawan dan investor kehilangan dana pensiun mereka, dan banyak karyawan kehilangan pekerjaan mereka 3. Worldcom (2002) 3

Kasus yang dilakukan adalah peningkatan aset sebanyak $11 miliar, menyebabkan 30.000 pekerjaan hilang dan $180 miliar kerugian yang dialami investor. 4. Tyco International (2002) Kasus yang dilakukan adalah mantan CEO dan CFO yaitu Dennis Kozlowski dan Mark H. Swartz melakukan pencurian sebesar $150 juta dari perusahaan dan terjadi inflasi di perusahaan sampai $500 juta. 5. Healthsouth (2003) Kasus yang dilakukan adalah pemalsuan peningkatan laba sebesar $1,4 miliar untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan. Kasus-kasus tersebut terjadi karena tata kelola perusahaan yang tidak berprospek dengan baik, maka dari itu ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan harus benar-benar segera dilakukan dan peran serta komite audit di perusahaan sangat penting agar dapat mengurangi kasus kecurangan tersebut. Ketepatan waktu (timeliness) pelaporan keuangan sangat penting bagi suatu perusahaan karena akan mempengaruhi tingkat manfaat dan nilai dari laporan tersebut. Semakin lama penundaan laporan akan mengurangi arti dan relevansi dari informasi tersebut. Menurut PSAK 1 tahun 2013, laporan keuangan harus dibuat dan disajikan untuk umum dalam jangka waktu yang wajar dari penutupan perusahaan keuangan akhir tahun, jika menunda penyajian laporan keuangan tersebut maka kegunaan dari laporan keuangan tersebut akan berkurang. Keterlambatan publikasi laporan keuangan mengindikasikan adanya masalah dalam laporan keuangan emiten sehingga memerlukan waktu 4

penyelesaian yang lebih lama (Masodah dan Fitri, 2009:1). Publikasi laporan keuangan adalah menerbitkan laporan keuangan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun ke media cetak. Kebutuhan akan ketetapan waktu pelaporan keuangan secara jelas telah disebutkan dalam kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan bahwa ketetapan waktu merupakan salah satu karakteristik yang harus dipenuhi agar laporan keuangan yang disajikan relevan untuk pembuat keputusan (Sulistyo, 2010:1). Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu (timeliness) dalam penyajian laporan keuangan kepada publik di Indonesia telah diatur dalam UU No.8 Tahun 1995 dan Keputusan Bapepam No.80/PM/1996 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala dan laporan audit independennya kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ke empat (120 hari) setelah tanggal laporan perusahaan. Kemudian diperketat dengan dikeluarkannya Kep- 17/PM/2002 dan telah diperbaharui dengan peraturan Bapepam No X.K.2, lampiran Keputusan ketua BAPEPAM Nomor: Kep-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Penyempurnaan ini dimaksudkan agar investor lebih cepat memperoleh informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi serta menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal. Selain itu, Bursa Efek Indonesia juga menerbitkan keputusan direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor 307/BEJ/07-2004 yaitu Peraturan Nomor 1-H yang 5

mengatur ketentuan pemberian sanksi atau denda administrasi bagi perusahaan yang terlambat dalam penyampaian laporan keuangan, yang isinya: 1) Peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan; 2) Peringatan tertulis II dan denda sebesar Rp 50.000.000,00 apabila mulai hari kalender ke 31 hingga kalender 60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan; 3) Peringatan tertulis III dan denda Rp 150.000.000,00 apabila mulai hari kalender ke 60 hingga kalender ke 90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan atau menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud pada ketentuan peraturan II di atas; 4) Penghentian sementara perdagangan dalam hal kewajiban laporan keuangan dan atau denda tersebut di atas belum dilakukan oleh perusahaan. Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris disebuah perusahaan, yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh dewan komisaris untuk membantu melakukan pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam mengelola perusahaan tersebut. Menurut Anggraini (2011:5) salah satu tugas dan tanggung jawab yang diemban komite audit adalah memverifikasi kebenaran laporan tahunan atau laporan keuangan serta berupaya memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang dibuat oleh manajemen telah memberikan gambaran yang sebenarnya atau aspek 6

transparency sehingga laporan keuangan tersebut dapat membantu para pengambil keputusan dalam mengambil keputusan yang tepat. Adanya komite audit di perusahaan merupakan ciri dari perusahaan yang nantinya akan berprospek baik kedepannya. Efektivitas komite audit tersebut dapat diketahui melalui pemahaman atas karakteristik karakteristik yang dimiliki komite audit. Karakteristik tersebut antara lain ukuran komite audit, komposisi komisaris independen dalam komite audit, frekuensi pertemuan komite audit, dan pengetahuan keuangan anggota komite audit. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa ketepatan waktu laporan keuangan dan komite audit sangat penting bagi suatu perusahaan dan para pemakai laporan keuangan. Namun, kenyataannya sekarang ini masih sering terjadi keterlambatan publikasi laporan keuangan yang dilakukan oleh emiten di BEI. Tercatat pada tahun 2008 sebanyak 52 (64,20%) perusahaan manufaktur dan tahun 2009 sebanyak 72 (88,75%) perusahaan manufaktur yang tercatat belum menyampaikan laporan keuangan auditan. Akuntan publik bertugas memberikan assurance terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun dan diterbitkan oleh manajemen, assurance tersebut diberikan melalui opini akuntan publik. Perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion dari auditor untuk laporan keuangan cenderung akan lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya karena unqualified opinion merupakan good news dari auditor dan cenderung tidak akan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan apabila menerima opini selain unqualified opinion karena hal tersebut dianggap bad news. 7

Beberapa penelitian yang membahas mengenai ketetapan waktu pelaporan keuangan yaitu pada Anggraini (2011:43). Penelitiannya membahas tentang Pengaruh Karakteristik Komite Audit dan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Menurut hasil penelitian tersebut telah disimpulkan bahwa ukuran dan jumlah komite audit, pertemuan rutin anggota komite audit, komisaris independen dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu (timeliness) pelaporan keuangan. Penelitian lain yaitu Islam (2015:27), penelitian ini membahas tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan: Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating. Menurut hasil penelitian tersebut telah disimpulkan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu (timeliness) pelaporan keuangan. Sedangkan Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Pihak Asing, Profitabilitas dapat memperkuat atau memperlemah kepemilikan pihak asing, Profitabilitas dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh solvabilitas, dan Profitabilitas dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu (timeliness) laporan keuangan. Penelitian berikutnya yaitu Purbasari (2014:38), penelitiannya membahas tentang Analisis Pengaruh Karakteristik Komite Audit dan Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu (Timeliness) Pelaporan Keuangan. Menurut hasil penelitian tersebut telah disimpulkan bahwa ukuran komite audit, komposisi komisaris independe, frekuensi pertemuan komite audit, keahlian komite audit dan 8

profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu (timeliness) pelaporan keuangan. Penelitian ini mengembangkan penelitian Purbasari (2014) yang membahas mengenai pengaruh karakteristik komite audit dan profitabilitas terhadap timeliness pelaporan keuangan. Penelitian ini penting untung mengembangkan penelitian Purbasari tersebut karena pengaruh karakteristik komite audit dan profitabilitas penting dalam mengembangkan kinerja manajemen di perusahaan dan terbukti bahwa komite audit dan profitabilitas berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan. Peneliti juga mengembangkan penelitian tersebut dengan mengubah varibel profitabilitas dengan opini audit. Peneliti menggunakan ketepatan waktu (timeliness) pelaporan keuangan sebagai variabel terikat. Variabel terikat yang dilakukan peneliti sama dengan penelitan terdahulu. Variabel bebas yang digunakan dalam penilitian ini juga sama dengan penelitian tedahulu, yaitu karakteristik komite audit yang terdiri dari ukuran komite audit, komposisi komisaris independen, frekuensi pertemuan anggota komite audit, dan keahlian keuangan komite audit. Hanya saja, perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu dengan menambahkan salah satu variabel bebasnya yaitu opini audit. Tabel 1.1 Research Gap No Variabel Peneliti Hasil 1 Ukuran Komte Audit Purbasari (2014) Widyasari (2014) 2 Komposisi Komisaris Independen Dalam Komite Purbasari (2014) Audit 3 Frekuensi Pertemuan Komite Purbasari (2014) Audit Widyasari (2014) 4 Keahlian Komite Audit Widyasari (2014) Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh Tidak berpengaruh 9

Purbasari (2014) Sarifatullutfiah (2015) 5 Opini Audit Anggraini (2016) Hantono (2015) Destiana (2012) Berpengaruh Tidak berpengaruh Berpengaruh Dapat dilihat berdasarkan tabel 1.1 bahwa terjadi keragaman hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai variabel yang akan diteliti, karena adanya research gap inilah yang membuat peneliti lebih tertarik untuk melakukan penelitian ini. Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena pertama, dengan adanya komite audit dalam suatu perusahaan maka proses pelaporan keuangan akan termonitor dengan baik. Karakteristik komite audit tersebut memastikan bahwa perusahaan-perusahaan telah menerapkan standar akuntansi yang akan menghasilkan informasi keuangan yang akurat dan berkualitas, dan diharapkan dapat menjadi kunci bagi perusahaan untuk ketetapan waktunya dalam penyampaian laporan keuangan. Peneliti ini mengambil sampel dari sektor industri manufaktur karena sektor manufaktur juga memiliki tingkat kompetisi yang kuat sehingga rawan terhadap kasuskasuskecurangan dalam keuangan yang berimplikasi pada kelangsungan hidup perusahaan dan juga ketetapan penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini mengambil judul Analisis Pengaruh Karakteristik Komite Audit dan Opini Audit terhadap Ketepatan Waktu (Timeliness) Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 10

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan masalah yaitu : 1) Apakah ukuran komite audit, komposisi komisaris independen dalam komite audit, frekuensi pertemuan dari komite audit, keahlian keuangan komite audit, dan opini audit secara parsial berpengaruh terhadap ketepatan waktu (timeliness) peyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2) Apakah ukuran komite audit, komposisi komisaris independen dalam komite audit, frekuensi pertemuan dari komite audit, keahlian keuangan komite audit, dan opini audit secara simultan berpengaruh terhadap ketepatan waktu (timeliness) peyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui pengaruh ukuran komite audit, komposisi komisaris independen dalam komite audit, frekuensi pertemuan dari komite audit, keahlian keuangan komite audit, dan opini audit secara parsial 11

berpengaruh terhadap ketepatan waktu (timeliness) peyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Untuk mengetahui pengaruh ukuran komite audit, komposisi komisaris independen dalam komite audit, frekuensi pertemuan dari komite audit, keahlian keuangan komite audit, dan opini audit secara simultan berpengaruh terhadap ketepatan waktu (timeliness) peyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : 1) Manfaat Teoritis a. Bagi Penulis Penelitian ini sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah referensi mengenai auditing, terutama pemahaman mengenai analisis pengaruh karakteristik komite audit dan opini audit terhadap ketepatan waktu (timeliness) peyampaian laporan keuangan. b. Bagi Akademisi Penelitian ini memberikan informasi dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya terutama penelitian yang berkaitan 12

dengan peran sentral komite audit dan opini audit terhadap ketepatan waktu (timeliness) peyampaian laporan keuangan. c. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam memberikan masukan kepada para pemakai laporan keuangan dan praktisi penyelenggara perusahaan dalam upaya ketepatan waktu (timeliness) peyampaian laporan keuangan perusahaan. d. Bagi Penelitian Mendatang Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan acuan bagi pihakpihak yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini. 2) Manfaat Praktis Membantu profesi auditing dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses audit dengan mengendalikan faktor-faktor dominan yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu (timeliness). Selain itu untuk praktisi, terutama manajemen perusahaan, analisis, investor, hasil penelitian akan memberikan gambaran tentang pentingnya tepat waktu dalam melaporkan keadaan keuangan perusahaan. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan bukti empiris bagi perkembangan ilmu ekonomi khususnya mengenai karakteristik yang dimiliki komite audit, dan opini audit serta pengaruhnya terhadap ketepatan waktu (timeliness) pelaporan keuangan dan dapat menjadi acuan untuk melakukan penelitian sejenis lainnya kedepan. 13