15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif yang didukung dengan studi pustaka. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Wonodri Sendang Raya No 2A Semarang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2009 s/d April 2010. C. Obyek penelitian Obyek penelitian adalah daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) yang diperoleh dari Jl. Karang Rejo Pentul RT 04 RW 02 No 27 Semarang. Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) segar dicuci bersih dan dipotong kecilkecil kemudian di blender hingga halus. Sedangkan ekstrak daun binahong, daun dicuci bersih dan dipotong kecil-kecil kemudian dikering anginkan pada suhu 25ºC- 27ºC selama 5 hari. Setelah kering daun binahong diblender hingga halus agar menjadi serbuk kemudian diayak dengan menggunakan ayakan. Sampel daun binahong segar dan ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dianalisis sebanyak 10 kali pengulangan.
16 D. Bahan Dan Alat Penelitian 1. Bahan Bahan yang digunakan adalah daun binahong segar dan ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis), larutan 2,6-dikhlorofenol indofenol (larutan Dye), larutan asam oksalat 2%, larutan standar vitamin C. 2. Alat Alat yang digunakan adalah neraca analitik, labu ukur 50ml, labu ukur 100ml, buret 50ml, buret mikro, beker glass 500ml, erlenmeyer 250ml, pipet volume 10ml, pipet volume 5ml, gelas ukur 5 ml, pipet tetes, corong, pengaduk, kertas saring, pisau, blender dan ayakan. E. Prosedur Penelitian 1. Perlakuan Sampel a. Daun binahong segar : Daun binahong dicuci bersih dan dipotong kecil-kecil kemudian diblender hingga halus. b. Ekstrak daun binahong : Daun binahong dicuci bersih dan dipotong kecil- kecil kemudian dikering anginkan pada suhu 25ºC-27ºC selama 5 hari. Setelah kering daun binahong diblender hingga halus agar menjadi serbuk kemudian diayak dengan menggunakan ayakan.
17 2. Penetapan Kadar Vitamin C a. Standarisasi 2,6-dikhlorofenol indofenol (larutan Dye) 1) Dipipet 5,0 ml larutan standar vitamin C. 2) Ditambah 2 ml larutan asam oksalat 2 %. 3) Dititrasi dengan larutan Dye sampai warna merah jambu. b. Daun segar 1) Ditimbang ± 8 g daun binahong segar yang sudah diblender dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, ditepatkan dengan larutan asam oksalat 2% sampai tanda batas lalu dihomogenkan, kemudian disaring. 2) Dipipet 5,0 ml larutan dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml. 3) Dititrasi dengan larutan 2,6-dikhlorofenol indofenol (larutan Dye) sampai warna merah jambu konstan. c. Ekstrak daun binahong 1) Ditimbang ± 8 g serbuk daun binahong dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, ditepatkan dengan larutan asam oksalat 2% sampai tanda batas lalu dihomogenkan, kemudian di saring. 2) Dipipet 5,0 ml larutan dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml. 3) Dititrasi dengan larutan 2,6-dikhlorofenol indofenol (larutan Dye) sampai warna merah jambu konstan.
18 F. Perhitungan Kadar vitamin C dalam sampel daun binahong segar dan ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Kadar Vitamin C = 100 x volume titrasi x mg vitamin C standar x fp g sampel Keterangan : fp = Faktor Pengenceran G. Kerangka Konsep Dalam penelitian ini kerangka konsep yang digunakan adalah : Daun binahong segar Kadar Vitamin C Ekstrak daun binahong H. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu : 1. Variabel independent Variabel independent dalam penelitian ini adalah daun binahong segar dan ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis). 2. Variabel dependent Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kadar vitamin C.
19 I. Analisis Data Data diperoleh dari uji kuantitatif dengan menggunakan metode kimia titrasi dengan 2,6-dikhlorofenol indofenol (larutan Dye), sedangkan untuk melihat adanya perbedaan kadar vitamin C pada daun binahong segar dan ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dihitung dengan menggunakan uji SPSS yaitu uji T Test. J. Definisi Operasional Tanaman binahong adalah tanaman asli yang berasal dari Amerika Selatan yang disebut juga (Anredera cordifolia (Ten) Steenis). Binahong merupakan tumbuhan menjalar yang berumur panjang (perenial) dan panjangnya bisa mencapai ± 5m. Binahong mempunyai bentuk daun hijau seperti jantung, tunggal, bertangkai pendek (subsessile), berbatang lunak, silindris, saling membelit, bunganya bertangkai panjang muncul pada ketiak daun dan berakar rimpang. Daun binahong segar adalah daun binahong yang dicuci bersih dan dipotong kecil-kecil kemudian di blender hingga halus. Ekstrak daun binahong adalah daun binahong yang dicuci bersih dan dipotong kecil-kecil kemudian dikering anginkan pada suhu 25ºC-27ºC selama 5 hari. Setelah kering daun binahong diblender hingga halus agar menjadi serbuk kemudian diayak dengan menggunakan ayakan.
20 Vitamin C adalah vitamin yang berbentuk kristal putih agak kuning, tidak berbau, mudah larut dalam air,terasa asam, mencair suhu 190ºC-192ºC, merupakan suatu asam organik, mudah rusak oleh oksidasi yang dipercepat pada suhu tinggi, pemanasan yang terlalu lama, pengeringan, dan lama penyimpanan, tetapi dalam bentuk larutan vitamin C mudah rusak karena oksidasi oleh oksigen dari udara dan mempunyai rumus molekul C 6 H 8 O 6. Penetapan kadar vitamin C dengan metode kimia titrasi 2,6-dikhlorofenol indofenol (larutan Dye).