225 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 225-230 HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI BERUSIA 7-12 BULAN DI KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR RELATIONS WITH EXCLUSIVE BREASTFEEDING MOTOR TREND 7-12 MONTH OLD BABY IN DISTRICT DARUL IMARAH ACEH BESAR DISTRICT Pipiet Riani*, Iskandar**, Ampera Miko*** Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh Abstrak : Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasan bayi. Oleh karena, pemberian ASI perlu mendapat perhatian para ibu dan tenaga kesehatan agar proses menyusui dapat terlaksana dengan benar. Pemberian ASI Eklusif dapat menurunkan risiko kematian bayi. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan usia sekitar enam bulan. Tumbuh kembang dapat berjalan dengan pemberian ASI eksklusif seperti ketrampilan motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian dimana ketrampilan ini menunjukkan tingkah laku yang menggerakkan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang tubuh, misalnya mengangkat kepala dan duduk. Rendahnya Pemberian ASI Eksklusif menjadi ancaman bagi perkembangan anak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan perkembangan motorik bayi berusia 7-12 bulan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 sampai dengan 30 Agustus 2014 di Wilayah Puskesmas Darul Imarah Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan desain crosssectional dengan jumlah sampel adalah 120 orang bayi yang berusia 7-12 bulan dan mendapat ASI Eksklusif dan data penelitian dianalisis menggunakan Chi-Square. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan perkembangan motorik bayi berusia 7-12 bulan (p<0.05). Bayi berusia 7-12 bulan yang mendapat ASI Eksklusif memiliki pertumbuhan dan perkembangan Motorik yang baik. Kata Kunci: Asi Eklusif, Perkembangan Motorik, Bayi berusia 7-12 bulan Abstract: ASI is essential for optimal growth and development both physically and mentally and infant intelligence. ASI can reduce the risk of infant mortality. ASI can be the growing of the age of about six months. Growth be run with ASI Exclusive as gross motor skills, speech and language and social skills. Low ASI Exclusive be threat to a child's development. The purpose of this study was to determine the relationship ASI Exclusive with infant motor development 7-12 months old. This study was conducted on 24 to August 30, 2014 at the Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. This study used a cross-sectional design with a sample of 120 infants aged 7-12 months and using Chi-Square analyzed. The results there is a relationship ASi Exclusive with the motor development of infants aged 7-12 months (p <0.05). Infants aged 7-12 months ASI Exclusive has a growth and development of good motor skills. Keywords: ASI Exclusive, Motor Development, Infants aged 7-12 months PENDAHULUAN Proses perkembangan jasmani dan perkembangan rohani sudah dimulai sejak anak di dalam kandungan. Pada waktu lahir kemampuan otak telah terbentuk 50% dan kemampuan itu akan terus bertambah sampai umur 5 tahun (Zulkifli, 2009). Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategi for Infant and Young Child Feeding, (World Health Organization) WHO/UNICEF (United Nations Of Children's Fund) tahun 2001 merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu, pertama memberikan ASI kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua hanya memberikan ASI (air susu ibu) saja atau ASI Eksklusif sejak lahir sampai bayi usia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping ASI 219
Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Perkembangan Motorik Bayi. 226 (MP ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak usia 24 bulan atau lebih. 1 Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasan bayi. Oleh karena itu, pemberian ASI perlu mendapat perhatian para ibu dan tenaga kesehatan agar proses menyusui dapat terlaksana dengan benar. Selain itu, pemberian ASI dapat menurunkan risiko kematian bayi. 2 Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan usia sekitar enam bulan. Pemberian ASI tanpa pemberian makanan lain selama enam bulan disebut dengan menyusui secara eksklusif. 3 Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 di Indonesia pemberian ASI baru mencapai 15,3 persen dan pemberian susu formula meningkat tiga kali lipat dari 10,3% menjadi 32,5%. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan, Budiharja, menyatakan bahwa angka ini cukup memprihatinkan. Ia menilai rendahnya kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah, termasuk di dalamnya kurangnya pengetahuan ibu hamil, keluarga dan masyarakat, akan pentingnya ASI. 4 Rekomendasi pemberian ASI Eksklusif sampai umur 6 bulan tampaknya masih memiliki banyak kendala, hal ini dapat dilihat dari 14% bayi hanya mendapatkan ASI Eksklusif sampai usia 5 bulan serta 8% bayi mendapat ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan (Depkes RI, 2004). Terkait hal itu perlu diketahui bahwa 80% kecerdasan anak ditentukan saat umur 0-6 bulan dengan pemberian ASI Eksklusif untuk membangun sel- sel saraf (Prasetyono, 2009). Hellen Keller International menjelaskan bahwa pada tahun 2002 di Indonesia, diketahui bahwa rata-rata bayi Indonesia hanya mendapatkan ASI Eksklusif selama 1,7 bulan. Turunnya angka ini terkait pengaruh sosial budaya di masyarakat, yang menganjurkan supaya diberi makanan tambahan sebelum berusia 6 bulan. 5 Rendahnya pemberian ASI dapat menjadi ancaman bagi Tumbuh Kembang Anak (TKA). Padahal, kandungan ASI kaya akan karetonoid dan selenium, sehingga ASI berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi untuk mencegah berbagai penyakit. Setiap tetes ASI juga mengandung mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit dan antibodi yang lebih efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam susu formula, sehingga jika anak mendapatkan ASI bisa dihindarkan dari kematian yang seharusnya tidak perlu. Susu formula dapat meningkatkan resiko terjadinya asma dan alergi. Sementara itu, menurut Satuan Tugas ASI Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian ASI bisa menurunkan persentase kematian hingga 13 %. 6 Tumbuh kembang dapat berjalan dengan pemberian ASI Eksklusif seperti ketrampilan
227 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 225-230 motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian dimana ketrampilan ini menunjukkan tingkah laku yang menggerakkan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang tubuh, misalnya mengangkat kepala dan duduk. Dalam melakukan tes perkembangan pada anak di Puskesmas Karanganyar menggunakan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) yang dilakukan setiap kunjungan. Diketahui tumbuh kembang pada bayi usia 3 sampai 6 bulan di Puskesmas Karanganyar dikatakan normal apabila anak dapat melakuka keseluruhan skrining Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) dengan baik. Dari study pendahuluan diperoleh data semua perkembangan bayi baik. 7 Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Aceh jumlah balita yang tercatat pada tahun 2012 berjumlah 101,140 dan yang mendapatkan ASI Eksklusif hanya 13,671 bayi yaitu 27%. Sedangkan daerah Aceh Besar jumlah bayi 7,909 dan yang mendapatkan ASI Eksklusif 1,331 bayi yaitu 33,7% (Sumber KIA). Pada bulan Agustus 2013 di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar jumlah bayi 0-6 bulan 435 bayi, dan yang dapat ASI esklusif 45%. 8 Data tersebut memungkinkan adanya bayi yang perkembangan motoriknya terhambat dikarenakan tidak menerima ASI secara eksklusif. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti hubungan ASI Eksklusif dengan perkembangan motorik bayi berusi 7-12 Bulan di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain crossectional. Tempat penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Dilaksanakan pada tanggal 24 sampai dengan 30 Agustus 2014. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bayi berusia 7-12 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif yang ada pada Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Penentuan pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple random sampling. Berdasarkan hasil diatas maka sampel kasus dalam penelitian ini adalah 60 bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif dan 60 bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif dengan kriteria sebagai berikut: a. Orang tua/ pengasuh bayi mengizinkan bayinya untuk berada dalam penelitian b. Bayi yang berusia 7-12 bulan Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara terstruktur dan observasi serta memakai kuesioner Pra Skrining Test (KPSP). Analisa ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan perkembangan tingkah laku, motorik halus, bahasa dan motorik kasar pada bayi yang diberikan ASI Eksklusif dengan bayi yang diberikan MP-ASI dini, kemudian disesuai dengan tingkat kemaknaan (α) 0,05 (95%). Skor diperoleh dengan menggunakan metode statistik Chi-Square dengan sistem komputerisasi. Pengambilan keputusan ada tidaknya hubungan berdasarkan nilai probabilitas (P -value).
Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Perkembangan Motorik Bayi. 228 Apabila P-value 0,05 maka tidak ada hubungan antara pemberian ASI ekeklusif dengan perkembangan motorik bayi berusia 7-12 bulan dan apabila P-value < 0,05 maka ada HASIL PEMBAHASAN hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan perkembangan motorik bayi berusia 7-12 bulan Tabel. 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar No Karakteristik Responden N % 1 Pendidikan Ibu Tidak Bersekolah 4 3,3 SD/MIN 8 6,7 SMP/MTSN 13 10,8 SMA/MA 66 55 D-III/S1/S2 29 24,2 2 Umur Ibu < 30 81 67,5 30 39 32,5 Sumber : Data Primer yang Diolah 2014 Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa pendidikan terakhir responden lebih dominan adalah pendidikan terakhir SMA/MA yaitu 55 % dan sebagian besar responden tersebut memiliki umur < 30 tahun yaitu 67,5 %. Tabel. 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Sampel di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar No Karakteristik Sampel N % 1 Jenis Kelamin Laki-laki 63 52,5 Perempuan 57 47,5 2 Umur Sampel 7-8 bulan 38 31,7 9-11 bulan 55 45,8 12 bulan 27 22,5 3 Status Pemberian ASI ASI Eksklusif 60 50 Tidak ASI Eksklusif 60 50 4 Perkembangan Motorik Perkembangan sesuai 99 82,5 Perkembangan meragukan 21 17,5 Sumber : Data Primer yang Diolah 2014 Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa sampel yang mendapatkan ASI ekslusif sebanyak 50% dan tidak mendapatkan ASI Ekslusif sebanyak 50% dengan perkembangan motorik meragukan sebanyak 17,5 %.
229 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014, 225-230 Tabel. 3 Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif Dengan Perkembangan Motorik Bayi Berusia 7-12 Bulan di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Perkembangan Motorik ASI Eksklusif Sesuai Meragukan Total n % n % N % Ya 55 91,7 5 8,3 60 100 Tidak 44 73,3 16 26,7 60 100 Total 99 82,5 21 17,5 120 100 Sumber : Data Primer yang Diolah 2014 α p-value 0,05 0,016 Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa 99 orang sampel berusia 7-12 bulan memiliki perkembangan motorik bayi yang sesuai paling banyak adalah bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif yaitu 91,7%. Pemberian ASI Eksklusif dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak juga di dukung oleh Samsunuwiyati, yang mengatakan bahwa Tumbuh kembang dapat berjalan dengan pemberian ASI Eksklusif seperti ketrampilan motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian dimana ketrampilan ini menunjukkan tingkah laku yang menggerakkan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang tubuh, misalnya mengangkat kepala dan duduk. Dalam melakukan tes perkembangan pada anak di Puskesmas Karanganyar menggunakan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) yang dilakukan setiap kunjungan. Diketahui tumbuh kembang pada bayi usia 3 sampai 6 bulan di Puskesmas Karanganyar dikatakan normal apabila anak dapat melakukan keseluruhan skrining Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) dengan baik. Dari study pendahuluan diperoleh data semua perkembangan bayi baik. 9 Dari 21 orang bayi berusia 7-12 bulan memiliki perkembangan motorik yang meragukan banyak ditemukan pada bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif yaitu sebesar 26,7% atau 16 orang. Pada saat melakukan penelitian di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar perkembangan dari aspek yang dilihat untuk setiap bayi berbedabeda ini di dukung oleh teori Donna L. Wong (2003), pencapaian suatu kemampuan pada setiap anak dapat berbeda-beda, namun demikian ada patokan umur tentang kemampuan apa saja yang perlu dicapai oleh seorang anak pada umur tertentu. Adanya patokan ini bermaksud agar anak yang belum dilatih kemampuan untuk dapat mencapai perkembangan yang optimal. 10 Melalui uji statistik didapatkan nilai p- value = 0,016, dengan demikian p-value < 0,05. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan ASI Eksklusif terhadap perkembangan motorik bayi usia 07-12 bulan di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014.
Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Perkembangan Motorik Bayi. 230 KESIMPULAN Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Perkembangan Motorik untuk anak yang mendapatkan ASI Eksklusif adalah yang perkembangannya sesuai (91,7 %). Perkembangan Motorik untuk anak yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif adalah yang perkembangannya meragukan (26,7 %). Hasil Uji Chi-Square pada variable Pemberian ASI Eksklusif dan perkembangan motorik bayi usi 07-12 bulan di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar terdapat hubungan yang bermakna pada tingkat kepercayaan 95 %. SARAN Diharapkan untuk tenaga kesehatan dan Kader posyandu yang berada di wilayah Puskesmas Darul Imarah Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang berada di Kecamatan Darul Imarah khususnya ibu-ibu yang memiliki bayi tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif terhadap Perkembangan Motorik Bayi. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih disampaikan kepada direktur, ketua jurusan, ketua unit penelitian, tim penguji serta teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu yang telah banyak membantu dalam penelitian ini. Kepala Puskesmas serta jajarannya, atas kesediaannya dalam menerima wilayahnya sebagai lokasi penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA 1 Supariasa,dkk. 2008. Penilaian Status Gizi. EGC: Jakarta 2 Nurlinda, Andi. 2013. Gizi dalam Siklus Kehidupan Seri Baduta, Yogyakarta: PerpustakaanNasional: Katalogdalamterbitan (KDT) 3 4 5 6 7 8 9 10 Roesli, Utami. 2000.Mengenal Asi Eksklusif. Jakarta: Trobus Agriwidya Depkes, 2006. Proses Perkembangan Jasmani dan perkembangan. pdf. Depkes RI. 2004. Tahapan Perkembangan Anak. Jurnal. pdf Nurheti, Yuliarti. 2010. Keajaiban ASI Makanan Terbaik Untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil, Yogyakarta: Ed.I Lisa, Farrah Ulfah. 2012. Hubungan Asi Eksklusif Dengan Perkembangan Motorik Kasar Balita. Yogyakarta. Jurnal. pdf Puskesmas Darul Imarah. 2013. Laporan ASI Eksklusif Bulanan; KecamatanDarulImarah Aceh Besar Amir,dkk. 2011. HubunganPemberian ASI Eksklusif dengan Tumbuh Kembang Bayi. Jurnal. Soetjiningsih. 1995.Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC