BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur a>n telah dijelaskan bahwa Allah SWT akan. mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu, orang yang berilmu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al- terutama bidang kerohanian. Disana Al-Quran merupakan pedoman pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, seperti halnya dengan diadakan sekolah-sekolah gratis. Karena

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang fundamental dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat bersaing di zaman modern yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, material, dan. yang beriman dan berilmu pengetahuan yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya suatu tujuan Pendidikan Nasional. bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga disadari bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dengan demikian, pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama keberhasilan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang mempunyai perbedaan berbagai macam adat istiadat, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri tiap individu. Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan. kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga Negara.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dewasa ini menuntut pada kemajuan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas tinggi agar dapat bersainsg di era globlalisasi dunia. Untuk merealisasikan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas tinggi dibutuhkan beberapa faktor penunjang, salah satu faktor penunjang yang diyakini paling efektif adalah pendidikan. Dalam Al-Qur a>n telah dijelaskan bahwa Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu, orang yang berilmu tidak bisa terlepas dari proses pendidikan. Mulianya orang yang berilmu dan pentingnya proses pendidikan tersebut sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur a>n surat Al-Muja>dalah ayat 11 sebagai berikut: ي ر ف ع هللا ال ذ ين ء ام ن وا م نك م و ال ذ ين أ وت وا ال ع ل م د ر ت Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. 1 Sedang pendidikan menurut buku Dictionary of Education memiliki dua pengertian. Pertama, proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di masyarakat dimana mereka hidup. Kedua, proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (terutama yang datang dari sekolah). Sehingga mereka memperoleh dan atau mengalami perkembangan kemampuan individual yang optimal. 2 1 Al-Qur a>n, 58 (al-mujadalah): 11. 2 Iif Khoiru Ahmadi, Hendro Ari Setyono dkk, Pembelajaran Akselerasi (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2011), iii. 1

2 Dari pengertian pendidikan di atas dijelaskan bahwa pendidikan merupakan proses pengembangan pengetahuan seseorang dalam kehidupan sehari-hari, dimana proses tersebut terjadi secara spontanitas dalam kehidupan sehari-hari manusia. Namun ada juga proses pengembangan pengetahuan yang selama ini berlaku di sebagian besar masyarakat, yaitu proses pengembangan pengetahuan melalui pilihan dan diawasi secara intensif oleh penyelenggara pendidikan, proses itu terjadi di lembaga pendidikan formal (sekolah), oleh karena itu sekolah memegang peranan yang sangat penting untuk menentukan pendidikan sumber daya manusia (siswa) untuk menentukan pengetahuan generasi muda penerus bangsa. Pelaksanaan proses pendidikan di sekolah berjalan seiring dengan perkembangan zaman dan waktu. Saat ini kita dihadapkan pada era globalisasi, ciri utama era globalisasi adalah tekologi yang berkembang begitu pesat. Teknologi seakan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat di setiap aktivitas, sehingga merupakan tanggungjawab sekolah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Teknologi menjadikan segala aktivitas manusia bisa dilakukan lebih cepat, lebih tepat dan lebih memberikan hasil yang nyata. Pola hidup yang demikian menuntut masyarakat untuk melakukan suatu proses dengan lebih cepat, demikian juga dalam proses pendidikan. Sekolah diharapkan harus melakukan pengembangan dan inovasi dalam proses belajar mengajar yang mampu mengakomodasi dan mengangkat serta mempercepat tujuan utama dari pendidikan itu sendiri. Semakin berkembang

3 pesatnya pengetahuan masyarakat sekolah juga dituntut untuk melakukan proses belajar mengajar yang cepat juga, salah satu upaya yang dilakukan adalah pendidikan kelas akselerasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akselerasi diartikan sebagai proses mempercepat atau peningkatan kecepatan. 3 Konsep dan ide dari kelas akselerasi itu sendiri berasal dari Direktorat Pendidikan Luar sekolah, Dirjen Dikdasmen Depdiknas, yang intinya bahwa anak luar biasa baik hiperior (kecerdasan rendah) maupun superior (kecerdasan tinggi), atas nama keadilan mereka perlu diberikan perlakuan yang istimewa. 4 Sesuai dengan peraturan dalam perkembangan konsep tersebut direalisasikan pada pendidikan kelas akselerasi yang kecenderungannya menjawab kebutuhan dari sisi anak luar biasa yang hiperior maupun superior. Program percepatan belajar (akselerasi) adalah program pelayanan pendidikan khusus bagi peserta didik yang mempunyai potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk dapat menyelesaikan program regular dalam waktu yang lebih singkat dibanding teman-temannya yang tidak mengambil program tersebut. Artinya peserta didik kelompok ini dapat menyelesaikan pendidikan di SD/MI dalam jangka waktu 5 tahun, di SMP/MTs atau SMA/MA dalam jangka waktu 2 tahun. Pada aplikasi riilnya, pelaksanaan program akselerasi selalu dibarengkan dengan program eskalasi atau pengayaan atau pemberian waktu pelajaran 3 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), 22. 4 Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar (SD,SLTP, dan SMU) (Jakarta: Direktorat PLB Dirjen Dikdasmen, 2001), 31.

4 tambahan untuk memperluas dan memperdalam materi pembelajaran. 5 Dengan demikian diharapkan siswa mampu mengoptimalkan potensi kecerdasan dengan ketersediaan proses belajar yang lebih cepat. Telah dijelaskan pula dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 Ayat 4 yaitu "Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus". 6 Dalam hal ini berarti pemerintah harus memberikan pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi dan kecerdasan istimewa, agar potensi yang ada pada peserta didik dapat berkembang secara optimal dan dapat tumbuh menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Menurut tim guru penyelenggara program akselerasi, pelajaran Pendidikan Agama Islam di sebagian besar sekolah penyelenggara program akselerasi, terutama Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah umum hanya merupakan simbolis. Proses pembelajaran yang dilaksanakan hanya terfokus pada pendidikan sains dan exact. 7 Madrasah Aliyah (MA) sebagai lembaga pendidikan yang berbasis agama dan menyelenggarakan program akselerasi harus mampu memegang teguh nilai-nilai religius dan mampu menyeimbangkan porsi antara pelajaran sains, exact dan pelajaran Pendidikan Agama Islam. 5 Ibid., 33. 6 Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional, 2003), 10. 7 Zainuddin, Wawancara, Jombang 21 Januari 2015.

5 Dari fenomena di atas peneliti tertarik untuk melihat realitas implementasi program akselerasi di Madrasah Aliyah (MA). Apakah pelaksanaan program akselerasi tetap diprioritaskan pada pelajaran sains dan exact seperti halnya yang dilaksanakan di SMA, atau pelaksanakan program akselerasi menyamakan porsi antara Pelajaran sains, exact dan pendidikan Agama Islam yang berdampak pada prestasi atau hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Untuk lebih memfokuskan pembahasan dalam skripsi ini penulis mengambil judul Implementasi Program Akselerasi Sebagai Upaya Meningkatkan hasil belajar siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, sedangkan penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Denanyar yang menerapkan program akselerasi. B. Ruang Lingkup Penelitian Dalam paparan ruang lingkup penelitian ini, peneliti memberikan batasan pembahasan diantaranya: 1) Responden adalah tim pelaksana dan peserta didik kelas akselerasi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Denanyar Jombang, 2) Dari lima mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada, peneliti disini hanya membatasi mata pelajaran Aqidah Akhlak. 1. Lokasi Penelitian ini berlokasi atau bertempat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Denanyar Jombang yang merupakan salah satu sekolah yang menerapkan program akselerasi pada beberpa kelasnya.

6 2. Waktu Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu yang cukup singkat yaitu mulai bulan Februari sampai Mei 2015. 3. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini mengambil batasan pengertian tertentu untuk membatasi bahasan dan agar penelitian bisa dilaksanakan lebih detail dengan variable sebagai berikut: a. Implementasi Program Akselerasi Penerapan suatu program percepatan belajar yang dibuat oleh sekolah untuk mencapai tujuan sekolah unggul yang diaplikasikan kepada siswa-siswinya. Implementasi Program Akselerasi menjadi variabel bebas (X). b. Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Hasil belajar dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yaitu Aqidah Akhlak di sekolah sangat dipengaruhi oleh nilai atau peringkat siswa kelas akselerasi dalam mata pelajaran PAI, maka Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI dalam penelitian ini menjadi variabel (Y). C. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang diungkapkan di atas maka dirumuskan beberapa permasalahan antara lain:

7 1. Bagaimana implementasi program akselerasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tahun ajaran 2014/2015 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Denanyar Jombang? 2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas akselerasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada tahun ajaran 2014/2015 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Denanyar? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dalam implementasi program akselerasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (Aqidah Akhlak) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Denanyar Jombang? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Agar mempunyai nilai positif terhadap peneliti, lembaga dan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, penelitian ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut: 1. Tujuan dari penelitian adalah: a. Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan program akselerasi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Denanyar Jombang. b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas akselerasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya pelajaran Aqidah Akhlak.

8 c. Untuk mengetahui upaya atau cara meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya pelajaran Aqidah Akhlak melalui implementasi program akselerasi. 2. Adapun manfaat penelitian ini adalah: a. Manfaat teoritis Sebagai sumbangsih pengetahuan dan sebagai upaya memperkaya keilmuan khusunya bagi mahasiswa Pendidikan Agama Islam, umumnya untuk semua pembaca. b. Manfaat Praktis 1) Manfaat bagi Guru Guna membantu para guru dalam kelas akselerasi menilai sejauh mana keberhasilan guru dalam mengajar di dalam kelas akselerasi khusunya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). 2) Manfaat bagi siswa Untuk membantu para siswa meningkatkan belajarnya di semua mata pelajaran khusunya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas akselerasi agar mendapatkan hasil yang memuaskan. E. Penelitian Terdahulu Motivasi untuk melakukan penelitian ini tidak terlepas dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, peneliti juga mengacu pada beberapa hasil penelitian, diantaranya adalah:

9 1. Skripsi Lina Fatmawati yang berjudul Implementasi Program Akselerasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2010. 8 Persamaan dari penelitian yang sedang peneliti sekarang lakukan adalah sama-sama mengangkat tema implementasi program akselerasi, sedangkan perbedaannya antara skripsi Lina Fatmawati dengan penelitian sekarang yaitu skripsi terdahulu hanya membahas tentang penerapan atau implementasi program akselerasinya saja sedangkan penelitian yang peneliti sekarang membahas tentang peran implementasi program akselerasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Skripsi atau tugas akhir dari Binti Roihatul Janah dengan judul Implementasi Manajemen Pembelajarn Program Akselerasi di Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang: Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Malang tahun 2010. 9 Persamaannya sama-sama membahas implementasi program akselerasi, sedangkan perbedaannya, peneliti terdahulu membahas tentang manajemen pembelajaran program akselerasi, sedang peneliti yang sekarang membahas tentang Implementasi program akselerasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 8 Lina Fatmawati Implementasi Program Akselerasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta (Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010). 9 Binti Roihatul, Implementasi Manajemen Pembelajarn Program Akselerasi di Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang (Skripsi UIN Malang tahun 2010).

10 F. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan pemahaman dan gambaran yang jelas tentang pembahasan peneliti menjelaskan sistematika pembahasan sebagai berikut: 1. Bab I merupakan Pendahuluan, yang meliputi: latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penelitian terdahulu, sistematika pembahasan. 2. Bab II merupakan landasan teori yang memuat tentang teori-teori yang berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu implementasi program akselerasi dan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 3. Bab III Metode Penelitian, memuat: Desains penelitian, jenis dan sumber data penelitian, metode pengumpulan data, desain pengukuran, dan teknik analisis data 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan: memuat hasil penelitian terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas akselerasi. 5. Bab V Penutup, memuat tentang kesimpulan dan saran: memuat beberapa kesimpulan dari hasil penelitian dan beberapa saran yang membangun bagi guru dan lembaga untuk lebih meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). 6. Daftar Pustaka