PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN IMACULATA NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DIKELAS IV SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SUNGAI KUNYIT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII.3 PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SMP NEGERI 29 PADANG ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 03 KAWAN KECAMATAN SUNGAI BETUNG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh AJUNG NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PEMANGKAT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMENGGUNAKAN METODE LATIHANPADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 11 PEREGES ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

Joyful Learning Journal

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUEPADA MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

e-journal-fkip Unisla Press Page 64

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN DI SD

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS III SD

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

(JURNAL) Oleh SRI MULYANI MAMAN SURAHMAN RIYANTO M TARUNA

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

PEMBELAJARAN APRESIASI PROSA FIKSI MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC PADA KELAS V SD JURNAL. Oleh

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK COURSE REVIEW HORAY DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEDIA PROJEKTOR LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD)

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA SECARA AKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN ELISABETH IBOL NIM F 34211751 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Elisabeth Ibol, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: Elisabeth.ibol@yahoo.com Abstrak: Tujuan penelitian mendeskripsikan tentang peningkatan hasil belajar IPS melalui metode kerja kelompok pada siswa kelas IV SDN 01 Mandor Kecamatan Capkala. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan rancangan Penelitian Tindakan Kelas. Berdasarkan analisis data hasil penelitian keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat dari siklus I sebesar 75,3 % dalam kategori baik 84 % pada siklus II kategori sangat baik. hasil belajar siswa, terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siklus I 61,75 nilai terendah 40 dan tertinggi 90, dengan rincian 2.8 % berada pada kategori baik sekali, 64,8 % cukup dan 32,4 % kurang, meningkat pada siklus II menjadi 76,75, nilai terendah 60 dan tertinggi 95 dengan rincian 13,5 % berada pada kategori baik sekali, 48,6 % baik, dan 37,9 % cukup. Berdasarkan pada hasil penelitian disimpulkan melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 01 Mandor Kecamatan Capkala. Kata kunci : Hasil Belajar, Metode Demonstrasi, Ilmu Pengetahuan Sosial Abstract: The research objective description of "learning outcome IPS through group work method in the fourth grade students of SDN 01 Foreman District of Capkala". The method used is descriptive method with the design of classroom action research. Based on the analysis of research data in the following study student activity increased from the first cycle of 75.3% in both categories 84% in the second cycle is very good category. student learning outcomes, an increase in the average results of the first cycle of learning 61.75 lowest value and the highest 40 90, with details of 2.8% in the excellent category, 64.8% and 32.4% less enough, increased in the second cycle becomes 76.75, the highest value lows of 60 and 95 with the details of 13.5% in the excellent category, 48.6% good, and 37.9% fairly. Based on the results of the study concluded through group work method can improve the results of social studies in grade IV SDN 01 Foreman District of Capkala Keywords: Results of Study, Methods Demonstration, Social Sciences

B erdasarkan pada kenyataan di Sekolah Dasar Negeri 01 Mandor Kecamatan Capkala dalam mencapai tujuan pembelajaran khusus pada mata pelajaran Ilmu Pengethuan Sosial di Sekolah Dasar, khususnya di Sekolah Dasar Negeri 01 Mandor Kecamatan Capkala masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dari masih minimnya minat para siswa untuk mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa cenderung bosan bahkan ada yang sampai mengantuk di kelas ketika pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berlangsung, hal ini juga berpengaruh pada rendahnya nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dibandingkan dengan nilai beberapa mata pelajaran lainnya. Bertitik tolak dari hal tersebut di atas perlu pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan yang harus dilalukan agar siswa dalam mempelajari konsepkonsep Ilmu Pengetahuan Sosial tidak mengalami kesulitan, sehingga tujuan pembelajaran khusus yang dibuat oleh guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat tercapai dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak. Oleh sebab itu penggunaan metode pembelajaran dirasa sangat penting untuk membantu siswa dalam memahami pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khusus dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kerja kelompok. Metode kerja kelompok adalah suatu metode mengajar dengan mengondisikan peserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut. Karena itu guru dituntut untuk mampu menyediakan bahan-bahan pelajaran yang secara manipulasi mampu melibatkan anak bekerjasama dan berkolaborasi dalam kelompok. (Dasim Budimansyah, 2008), Didalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, dan sikap, agar proses itu dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Untuk itu maka, orang kemudian mengembangkan berbagai pengetahuan, misalnya psikologi pendidikan, metode mengajar, pengelolaan pengajaran, dan ilmu-ilmu lain yang dapat menunjang proses belajar mengajar itu. Metode ini memberikan kesempatan yang lebih besar kepada anak untuk mengeksplor bakat yang mereka miliki, serta memilih teman yang mereka anggap baik dan tepat untuk belajar secara bersama-sama, sehingga mereka dapat dengan mudah menguasai semua pengetahuan yang mereka harapkan. Di samping itu, metode ini pun dapat melatih anak untuk berpikir dan bekerja berkelompok, sehingga pengetahuan yang mereka dapatkan akan lebih banyak dan lebih luas dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan pengetahuan sendiri. Metode kerja kelompok adalah suatu metode mengajar dengan mengondisikan peserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut. Karena itu guru dituntut untuk mampu menyediakan bahan-bahan pelajaran yang secara manipulasi mampu melibatkan anak bekerjasama dan berkolaborasi dalam kelompok. (Dasim Budimansyah, 2008) Metode ini memberikan kesempatan yang lebih besar kepada anak untuk mengeksplor bakat yang mereka miliki, serta memilih teman yang mereka anggap baik dan tepat untuk belajar secara bersama-sama, sehingga mereka dapat dengan

mudah menguasai semua pengetahuan yang mereka harapkan. Di samping itu, metode ini pun dapat melatih anak untuk berpikir dan bekerja berkelompok, sehingga pengetahuan yang mereka dapatkan akan lebih banyak dan lebih luas dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan pengetahuan sendiri. Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode belajar kelompok adalah suatu metode yang diterapkan oleh guru dalam rangka menciptakan situasi belajar yang di dalamnya para pelajar dapat belajar bersama-sama, sehingga mereka dapat mencapai hasil yang maksimal. Langkah - langkah yang perlu diperhatikan terkait dengan penerapan metode kerja kelompok adalah sebagai berikut: a) Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajan Khusus ( TPK ), b) Guru Menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan. c) Siapkan bahan atau alat yang diperlukan. d) Menunjukan salah satu seorangpeserta didik untuk mendemonstasikan sesuai skenario yang telah disiapkan. e) Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisa. f) Tiap siswa kelompok mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman siswa didemonstrasikan. g) Guru membuat kesimpulan. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Pendidikan mengandung pengertian suatu perbuatan yang disengaja untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Selanjutnya untuk memahami pengertian pendidikan, silahkan Anda perhatikan definisi pendidikan yang dirumuskan dalam pasal 1 undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional berikut ini : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Ischak. 2006, tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu pengetahuan khususnya ilmu-ilmu sosial. Tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat. Sedangkan tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu. Berdasarkan pendapat di atas, ada tiga aspek yang harus dituju dalam pengembangan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, yaitu aspek intelektual, kehidupan sosial, dan kehidupan individual. Pengembangan kemampuan intelektual lebih didasarkan pada pengembangan disiplin ilmu itu sendiri serta pengembangan akademik dan thinking skills. Tujuan intelektual berupaya untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami disiplin ilmu sosial, kemampuan berpikir, kemampuan prosesual dalam mencari informasi dan

mengkomunikasikan hasil temuan. Pengembangan intelektual ini akan selalu berhubungan dengan aspek pengembangan individual.pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. METODE Menurut Hadari Nawawi (dalam Sutinah,2012:12) metode berarti Cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Kemudian Hadari Nawawi mengatakan bahwa : Ada empat macam metode penelitian yaitu metode filosofis, metode deskriptif, metode historis, dan metode eksperimen. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat akan memudahkan pencapaian tujuan yang diinginkan pada saat penelitian berlangsung. Peneliti ingin menggunakan metode deskriptif. Menurut Sukmadinata (2008;72) menyatakan penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditunjukkan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. Berdasarkan pendapat tersebut penggunaan metode deskriptif yaitu untuk memaparkan atau menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa yang terjadi berdasarkan kejadian sebenarnya saat melakukan penelitian. Bentuk penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini didesain menggunakan dua siklus. Suhardjono (2007:58) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Rustam dan Mundilarto (2004: 1) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian ini bersifat kolaborasi, yaitu kolaborasi antara peneliti dengan guru kolaborator Penelitian Tindakan Kelas ini mempergunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: Teknik observasi langsung, teknik ini merupakan cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejalagejala yang tampak pada objek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi yang sedang terjadi. Berdasarkan teknik pengumpul data, maka alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah a) Lembar Observasi untuk teknik Observasi Langsung, Lembar observasi terdiri dari lembar observasi bagi guru dan lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa dan kesiapan guru didalam kelas guna mengukur keberhasilan dalam proses pembelajaran, b) Dokumen hasil belajar siswa Sebelum dilaksanakannya penelitian, maka peneliti menyusun tahapantahapan dalam kegiatan penelitian ini. Kunandar (2009:25) menyatakan bahwa dalam melaksanakan PTK, dibutuhkan tahapan sebagai berikut (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) Refleksi. Secara visual hubungan keempat

komponen dalam sistem siklus dapat dilukiskan dalam beberapa model bentuk siklus PTK dibawah ini: Siklus Pelaksanaan PTK Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kutipan Suharsimi Arikunto 2019:19 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah data tentang hasil pembelajaran siswa yang berupa hasil belajar dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi siswa dan hasil belajar siswa, data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan perhitungan persentase. Data tersebut diambil pada setiap siklus Penelitian Tindakan Kelas. Proses Pembelajaran Siklus I Perencanaan 1) Rencana tindakan pada siklus I ini diarahkan untuk memperbaiki strategi pembelajaran, yaitu dengan menerapkan metode kerja kelompok sehingga penyajian materi akan lebih menarik, menantang bagi siswa untuk berpartisipasi lebih aktif dalam proses pembelajaran, serta meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sehingga hasil belajarnya akan meningkat. 2) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar. 3) Membuat RPP dan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. 4) Menentukan materi ajar. 5) Mempersiapkan media pembelajaran 6) Mempersiapkan alat pengumpul data berupa lembar observasi. 7) penilaian instrumen penilaian kinerja guru mengenai kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas II Sekolah Dasar Negeri 01 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 6 September 2014 dengan alokasi waktu 2x35 menit, semua siswa hadir yaitu 37 orang siswa, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh guru/peneliti dan guru kolaborator sebagai pengamat Observasi Pengamatan terhadap aktivitas siswa dan pengamatan terhadap guru dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok dilaksanakan oleh kolaborator dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh guru selaku peneliti, sedangkan hasil belajar diambil dari nilai yang diperoleh siswa pada saat siklus I. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Mandor Capkala yaitu 70. Dari hasil belajar siswa siklus I dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok pada kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Mandor Capkala dapat diketahui dari 37 orang siswa terdapat 16 orang siswa yang mencapai nilai KKM atau 43%, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 21 orang siswa atau 57%. Refleksi Pembahasan Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator tentang kelebihan dan kekurangan guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang materi Bhineka Tunggal Ika dengan menggunakan metode kerja kelompok pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siklus I. Beberapa hal yang menjadi kelebihan antara lain a) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran, b) Siswa mulai tampak berani dalam bertanya, c) Suasana kelas menjadi hidup, d) Siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran Beberapa hal yang perlu ditingkatkan antara lain a) Guru kurang memberi penghargaan kepada kelompok siswa yang tampil terbaik, b) Guru kurang memberi motivasi siswa dalam mengajukan pertanyaan, menyimpulkan hasil pembelajaran. c) Guru kurang membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Hasil refleksi tersebut dijadikan pedoman untuk melakukan perbaikan saat melaksanakan siklus II. Proses Pembelajaran Siklus II Perencanaan a) Rencana tindakan pada siklus II ini diarahkan untuk memperbaiki strategi pembelajaran, yaitu dengan menerapkan metode kerja kelompok, sehingga penyajian materi akan lebih menarik, menantang bagi siswa untuk berpartisipasi lebih aktif dalam proses pembelajaran, serta meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sehingga hasil belajarnya akan meningkat. b) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar. c) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari. d) Menentukan materi ajar. e) Mempersiapkan media

pembelajaran yang digunakan. f) Mempersiapkan alat pengumpul data berupa lembar observasi. g) penilaian instrumen penilaian kinerja guru mengenai kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. h) Mempersiapkan hadiah bagi kelompok dengan penampilan terbaik Pelaksanaan Pelaksanaan Siklus II pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Mandor Capkala dilaksanakan pada hari Senin tanggal 13 September 2014 dengan alokasi waktu 2x35 menit, semua siswa hadir yaitu 37 orang siswa, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh guru/peneliti dan guru kolaborator sebagai pengamat. Observasi Pengamatan terhadap aktivitas siswa dan pengamatan terhadap guru dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok dilaksanakan oleh kolaborator dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh guru selaku peneliti, sedangkan hasil belajar diambil dari nilai yang diperoleh siswa pada saat siklus II. Hasil observasi siklus II untuk observasi guru dalam merencanakan pembelajaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Mandor Capkala yaitu 70. Dari hasil belajar siswa siklus II dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode kerja kelompok pada kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Mandor Capkala dapat diketahui dari 37 orang siswa terdapat 3 orang siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal atau 9 %, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 34 orang siswa atau 91 %. Refleksi Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator tentang kelebihan dan kekurangan guru dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang materi Bhineka Tunggal Ika dengan menggunakan metode kerja kelompok pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siklus II. Beberapa hal yang menjadi kelebihan antara lain: a) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran, b) Siswa sudah berani dalam bertanya, c) Suasana kelas menjadi lebih hidup, d) Siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran, e) Terdapat kenaikan hasil belajar siswa maupun aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, f) terdapat peningkatan terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan metode kerja kelompok. Dari uraian diatas maka peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian tindakan kelas ini pada siklus ke II. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Mandor dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil

belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Mandor Kecamatan Capkala. Hal tersebut ditandai dari ketercapaian indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas. hasil observasi perencanaan kinerja guru siklus I dengan rata-rata 3,26 dan naik menjadi rata-rata 3,83 di siklus II. kemudian hasil observasi perencanaan kinerja guru siklus II dengan rata-rata 3.83 dan naik dengan rata-rata 3,88 di siklus II. keaktivan siswa dalam mengikuti pembelajaran terlihat semakin meningkat dari siklus I sebesar 75,3 % dalam kategori baik menjadi 84 % pada siklus II dalam kategori sangat baik. Demikian pula dalam hal hasil belajar siswa, terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar dari siklus I sebesar 61,75 menjadi 76,75 pada siklus II. Saran Dari hasil penelitian tindaakan kelas (PTK) yang peneliti lakukan maka peneliti dapat mengajukan saran sebagai berikut: 1. Dalam pembelajaran guru hendaknya meningkatkan kemampuan penguasaan materi pelajaran, memilih metode yang tepat sehingga siswa akan termotivasi, dan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan pada gilirannya meningkatkan hasil belajar. 2. Guru IPS hendaknya memiliki kemampuan untuk memilih dan memilah kompetensi dasar, pelajaran IPS yang tepat penyampaiannya dengan penerapan media. 3. Perlu adanya respon positif dari sekolah dalam hal ini kepala sekolah dan urusan kurikulum agar pengunaan media dapat terus dikembangkan. 4. Kepada guru IPS hendaknya setiap memberi tugas siswa selalu diperiksa dan dinilai untuk mengetahui perkembangan siswa. DAFTAR PUSTAKA Amirin, Tatang M. 2000. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Arikunto, S. 2009. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Bina Aksara. Hadari, Nawawi. ( 1987 ). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yokyakarta: Gadja Muda University Pres. Ischak. Dkk. 2006. Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Universitas Terbuka Ischak. Dkk. 2005. Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Depdiknas Modjiono dan Dimyati. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud. Nursid Sumaatmadja. 2005. Konsep Dasar IPS. Jakarta : Universitas Terbuka

Sumadi, Suryabrata. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat