III. METODE PENELITIAN. penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Krik

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, dimana data yang dihasilkan berupa

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut Bugdon dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan

III. METODE PENELITIAN. Metode kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. suatu fenomena atau kejadia secara sistematis. Bodgan dan Taylor dalam Moleong

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriftif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. ganda; kedua, menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan data Kualitatif (data yang tidak terdiri dari angka-angka) melainkan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini di desain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

I. II. III. METODE PENELITIAN. fenomena sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan, dimana data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dimulai dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan genangan air. sehingga penelitian ini tergolong pada tipe penelitian deskriptif

METODE PENELITIAN. Tipe Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

Thohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta, Rajawali Pers, 2013, hlm. 1

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif, dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. metode yang digunakan sebagai alat yang digunakan untuk meneliti. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J.

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2012:9)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya. 33 Dalam jenis penelitian ini data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata dan gambar guna menjelaskan maksud penelitian. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut dapat berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Kemudian, pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Krik and Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. 34 Oleh karena itu, strategi penelitian ini terarah pada penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Bog dan taylor mengatakan metodelogi kualitatif sebagai prosedur-prosedur penelitian yang digunakan untuk menghasilkan data deskriptif, yang ditulis atau yang diucapkan orang dan perilaku-perilaku yang dapat diamati. 35 Dapat ditarik 33 Lexy J. Moleong, 2002. Hlm 3 Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ketujuhbelas. Remaja Rosdakarya. Bandung. 34 Ibid. 35 Pawito. 2007. Hlm 84Penelitian Komunikasi Kualitatif. LKIS, Pelangi Aksara, Yogyakarta.

43 kesimpulan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti dan memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian dimana peneliti merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara sehingga menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang atau prilaku yang dapat diamati. Untuk itu penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah rangkaian kegiatan dalam rangka mendapatkan data atau informasi yang bersifat sebenar-benarnya serta memberikan pemahaman menyeluruh dan mendalam mengenai impelmentasi Program Generasi Berencana di Kota Bandar Lampung. B. Fokus Penelitian Menurut Sugiyono, batasan masalah dalam penelitian kualitatif dinamakan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Penetapan fokus dalam penelitian kualitatif sangat penting karena untuk membatasi studi dan mengarahkan pelaksanaan atau pengamatan. 36 Penelitian ini di fokuskan pada Implementasi kebijakan dengan variabel yang terdapat dalam Model George Edwards III yang antara lain meliputi: a. Komunikasi Berkenaan dengan bagaimana kebijakan generasi berencana dikomunikasikan pada organisasi dan/atau publik, ketersediaan sumberdaya untuk melaksanakan kebijakan, sikap dan tanggapan dari pihak yang terlibat, dan struktur organisasi pelaksana kebijakan. Secara umum tiga hal yang penting dalam indicator ini yaitu : transmisi, konsisten, dan kejelasan. 36 Sugiyono, 2011. Hlm 207. MetodepenelitianKuantitatifKualitatifdan R&D, Alfabeta. Bandung.

44 b. Sumberdaya Berkenaan dengan sumberdaya pendukung, khususnya sumberdaya manusia. Hal ini berkenaan dengan kecakapan implementor kebijakan public yaitu BKKBPP untuk carry out kebijakan secara efektif. c. Disposisi Berkenaan dengan kesediaan dari para implementor untuk carry out kebijakan Generasi berencana tersebut. Kecakapan saja tidak mencukupi, tanpa adanya kesediaan dan komitmen BKKBPP dalam hal ini sebagai pelaksana kebijakan. d. StrukturOrganisasi Berkenaan dengan kesesuaian organisasi birokrasi yang menjadi penyelenggara implentasi kebijakan Generasi Berencana. Tantangannya adalah bagaimana agar tidak terjadi bureaucratic fragmentation karena struktur ini menjadikan proses implementasi menjadi jauh dari efektif. Di Indonesia sering terjadi inefektivitas implementasi kebijakan karena kurangnya koordinasi dan kerjasama diantara lembaga-lembaga Negara dan/atau pemerintah. C. Lokasi Penelitian Penetapan penelitian ditentukan secara purposive atau berdasarkan pertimbanganpertimbangan dan tujuan penelitian. Menurut Sugiyono Purposive adalah lokasi penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu dan diambil berdasarkan tujuan penelitian. 37 Penelitian ini dilakukan di dalam lingkup wilayah Kota Bandar Lampung, khususnya di Badan Kordinasi Keluarga Berencana dan 37 Ibid,hlm.216

45 Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP) Kota Bandar Lampung. BKKBPP Kota Bandar Lampung merupakan lokasi yang dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa BKKBPP Kota Bandar Lampung merupakan badan yang melaksanakan tugas pada bidang generasi berencana. Dengan demikian diharapkan, BKKBPP Kota Bandar Lampung dapat menjadi rujukan bagi penelitian. D. Informan Penelitian Menjadi informan kunci (key informan) pada penelitian ini secara sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu (pusposive). Adapun informan kunci dalam penelitian ini adalah: a. Bapak Bambang Kepala Bidang Keluarga Sejahtera BKKBN Provinsi Lampung. b. Ibu Nurleyli Kasubid Pemberdayaan Perempuan BKKBPP Kota Bandar Lampung. c. Bapak Lili Nasir Kasubid Pemberdayaan Masyarakat BKKBPP Kota Bandar Lampung. d. Ibu Merly Badan Narkotika Nasional Kota Bandar Lampung e. Safira Novriana Yasmin Ketua PIK KRR SMA N 1 Bandar Lampung Pengelola Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK Remaja) yang menjadi informan adalah pegawai bidang sumberdaya manusia (SDM). Sedangkan yang menjadi informan biasa dalam penelitian ini adalah remaja siswa sekolah di Kota Bandar Lampung yang berada di wilayah kerja Badan Kordinasi Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Kota Bandar Lampung dan sudah didata untuk menerima program GenRe, yang ditetapkan secara sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu (purposive). Dan penulis menetapkan jumlah

46 informan biasa sebanyak 20 orang. Penggalian data dilakukan dengan menggunakan kuesioner semi terbuka dari satu informasi ke informan lainnya sampai peneliti tidak menemukan informasi baru lagi (informasi jenuh), yang dalam pengertian bahwa kebanyakan informan telah memberikan jawaban yang sama atas pertanyaan yang diberikan tentang masalah yang diteliti (Hamidi, 2004: 75). E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Data primer yang digunakan adalah berasal dari hasil wawancara. Wawancara dilakukan kepada informan yang telah ditentukan dengan menggunakan panduan wawancara mengenai implementasi program Generasi Berencana dalam upaya peningkatan Usia Kawin Minimum dan pembinaan serta pemberian informasi tentang pentingnya penundaan usia pernikahan dan kesehatan reproduksi bagi remaja di Kota Bandar Lampung. Teknik pemilihan orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive. Alasan pemakaian teknik purposive dikarenakan oleh bentuk dan ciri penelitian ini yaitu untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan penelitian ini. Penentuan orang yang diwawancaraai dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu dikarenakan orang tersebut menduduki posisi terbaik yang dapat memberikan informasi-informasi yang akurat terkait dengan topik penelitian ini.

47 Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber yang ada. Data sekunder pada penelitian ini menggunakan angket/kuesioner yang disebarkan kepada remaja (siswa) yang merupakan target kebijakan. Angket/kuesioner yang digunakan meliputi keterkaitan dari indikator pengukur kebijakan yakni, George Edward III. Point-point yang digunakan sebagai tolak ukur implementasi kebijakannya meliputi, Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi dan Struktur Birokrasi. Kuesioner ini sebagai pendukung guna mencari fakta yang sebenarnya yang diterapkan oleh BKKBPP Kota Bandar Lampung sebagai implementor kebijakannya. Data sekunder juga diperlukan untuk melengkapi informasi dalam rangka mencocokkan data yang diperoleh. Sumber data sekunder lain yang digunakan berupa berita surat kabar, website,artikel,dan referensi-referensi yang menjadi panduan penyusunan kebijakan Kota Bandar Lampung. 2. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang benar dan akurat sehingga mampu menjawab permasalahan penelitian. Maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara Mendalam (in-depth interview) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi dan ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Seperti diungkap Esterberg dalam Sugiyono yaitu wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

48 tertentu. 38 Didalam penelitian ini, peneliti mewawancarai beberapa informan yang telah tertera didalam tabel 3. Wawancara tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana implementasi program Generasi Berencana di Kota Bandar Lampung. b. Dokumentasi Menurut Sugiyono, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. 39 Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Teknik dokumentasi pada penelitian ini dengan cara mengumpulkan data berupa peraturan peundang-undangan, laporan pelaksanaan program Generasi Berencana di Kota Bandar Lampung, dan jumlah PIK (pusat informasi konseling) sebagai output program yang diperoleh dari institusi yang menjadi lokasi penelitian, yaitu BKKBN Kota Bandar Lampung. c. Observasi Observasi digunakan untuk memperoleh data dengan cara melakukan pengamatan secara sistematis pada obyek penelitian. Pengamatan langsung di lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi dan lokasi penelitian. Nasution dalam kutipan Sugiyono menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. 40 Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan, yaitu di Lingkungan BKKBPP Kota Bandar Lampung dan juga 38 Sugiyono, Op, Cit., hlm. 231. 39 Ibid. 40 Ibid,hlm226.

49 beberapa sekolah yang bekerja sama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan guna mensukseskan kebijakan Generasi Berencana ini. d. Survey Metode pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan dalam bentuk angket yang ditujukan kepada responden penerima kebijakan/sasaran program GenReterkait point-point indikator pengukur keberhasilam penerapan kebijakan menurut George Edward III, yakni; Komunikasi, Sumberdaya, Disposisi dan Struktur Birokrasi oleh pihak BKKBPP Kota Bandar Lampung. F. Analisis Data Dalam proses pelaksanaannya, tahap pengolahan data tidak cukup hanya terdiri atas tabulasi dan rekapitulasi saja, akan tetapi mencakup banyak tahap. Di antaranya adalah tahap reduksi data, penyajian data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Lebih dari sekedar itu, pengolahan data, yang tidak lain merupakan tahap analisis dan interpretasi data mencakup langkahlangkah reduksi data, penyajian data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Penelitian ini menggunakan proses analisis data model interaktif, 41 yaitu analisis yang terdiri dari tiga alur kegiatan secara bersamaan, yang terdiri : a. Reduksi data diartikan secara sempit sebagai proses pengurangan data, namun dalam arti yang lebih luas adalah proses penyempurnaan data, baik pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun penambahan terhadap data yang dirasa masih kurang. 41 Pawito, Op, Cit.,hlm. 104

50 b. Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun berdasar kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan. Interpretasi data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data yang telah tersaji, dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat di dalam data yang telah disajikan. c. Penarikan kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat-padat dan mudah difahami, serta dilakukan dengan cara berulang kali melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan dan perumusan masalah yang ada. G. Teknik Keabsahan Data Keabsahan data merupakan standar validitas dari data yang diperoleh peneliti. Menurut Moleong mengemukakan bahwa untuk menentukan keabsahan data dalam penelitian kualitatif harus memenuhi beberapa persyaratan, 42 yaitu dalam pemeriksaan data dan menggunakan kriteria: 1. Teknik memeriksa Kredibilitas Data (Derajat Kepercayaan): Dalam penelitian ini, kriteria keabsahan data yang digunakan adalah kriteria derajat kepercayaan (credibility), penerapan derajat kepercayaan (credibility) pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriteria ini berfungsi untuk melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai dan mempertunjukkan derajat 42 Lexy J. Moleong, Op, Cit.,hlm327.

51 kepercayaan (credibility) hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Adapun untuk memeriksa derajat kepercayaan (credibility) ini menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai bahan pembanding terhadap data itu. Triangulasi dianggap sebagi cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Untuk memeriksa keabsahan data, dalam penelitian ini peneliti melakukan pengecekan dalam berbagai sumber, yaitu dengan mengecek data yang diperoleh melalui surat kabar, website, dan lain sebagainya kemudian dibandingkan dengan sumber lain yang lebih akurat. Atau dapat juga dengan melakukan wawancara kepada lebih dari satu informan yang berbeda dalam implementasi Program GenRe di Kota Bandar Lampung. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi data, dimana peneliti menggunakan beragam sumber dalam penelitian ini. Melalui metode ini peneliti dapat menguji kredibilitas data dengan menggunakan pengecekan data yang diperoleh melalui berbagai sumber. Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan proses implementasi kebijakan GenRe di Kota Bandar Lampung.

52 2. Teknik memeriksa Keteralihan Data Teknik ini dilakukan dengan menggunakan uraian rinci, yaitu dengan melaporkan hasil penelitian seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian diselenggarakan. Derajat keteralihan dapat dicapai lewat uraian yang cermat, rinci, tebal, atau mendalam serta adanya kesamaan konteks antara pengirim dan penerima. Upaya untuk memenuhi hal tersebut, peneliti melakukannya melalui tabulasi data (terlampir) serta disajikan oleh peneliti dalam hasil dan pembahasan. 3. Teknik Memeriksa Kebergantungan Dalam penelitian kualitatif, uji kebergantungan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan penelitian di lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji dependability-nya, dan untuk mengecek apakah hasil penelitian ini benar atau tidak, maka peneliti mendiskusikannya dengan pembimbing. Hasil yang dikonsultasikan antara lain proses penelitian dan taraf kebenaran data serta penafsirannya. Untuk itu peneliti perlu menyediakan data mentah, hasil analisis data dan hasil sintesis data serta catatan mengenai proses yang digunakan. 4. Kepastian Data (comfirmability) Kepastian Data (comfirmability) berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang ada dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya ada. Derajat ini dapat dicapai melalui audit atau pemeriksaan yang cermat terhadap seluruh komponen dan proses penelitian serta hasil

53 penelitiannya. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pembimbing menyangkut kepastian asal-usul data, logika penarikan kesimpulan dari data dan penilaian derajat ketelitian serta telaah terhadap kegiatan peneliti tentang keabsahan data.