BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Keguruan dan Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN IB Padang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pengetahuan, kemampuan akhlak, juga seluruh pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT Remaja Rosdakarya : Bandung, 2008, hlm.1. 2

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran peserta didik untuk meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. sosial, sistem hukum yang tidak tebang pilih, pengayoman dan perlindungan keamanan, dan hak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan dinamika peradaban yang dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, masyarakat dan pemerintah melalui bimbingan pengajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendididkan Nasional Nomor 2 tahun 1989 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I. Pendidikan secara historis maupun filosofis telah ikut mewarnai dan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. Desember Diakses pada tanggal 17

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN. yang serius. Banyak kritikan dari praktisi pendidikan, akademisi dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. CV.Pustaka Setia. Bandung, hlm

BAB I PENDAHULUAN. ajaran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, terkandung

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga keharmonisan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap dirinya, bangsa dan agama. 1. mandiri dalam menjalani kehidupan yang dialaminya.

Modul 1 PENGERTIAN DAN MANFAAT PSIKOLOGI AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedangkan sifat

BUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2006), 5.

BAB I PENDAHULUAN. memahami ajaran Islam secara menyeluruh dan menghayati tujuan, yang pada

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan yang Islami secara tidak langsung telah diajarkan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw. tambahan diluar kelas dan untuk menajamkan materi pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB V PEMBAHASAN. cukup, yakni pada rata-rata interval 31,13%. Hal tersebut disebabkan. untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan kegiatan keagamaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak anak-anak kita yang belum dapat

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. 2005, Hlm, 28

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang yang mendorong dirinya agar memperoleh sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia serta meningkatkan prestasi belajar bagi siswa-siswa, berkembang sesuai dengan ajaran Islam dan mempersiapkan diri

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati sesuatu yang sakral. Melalui pengalaman beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki kesanggupan, kemampuan dan kepekaan rasa untuk mengenal dan memahami eksistensi sang Ilahi. 1 Agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab agama merupakan sebuah motivasi hidup dan kehidupan bagi manusia. Oleh karena itu agama perlu diketahui, dipahami dan diamalkan oleh setiap manusia karena agama merupakan petunjuk untuk hidup di dunia dan di akhirat. Dalam agama Islam, semua hal telah diatur baik dalam Al-Qur an maupun dalam Hadits, jadi dibutuhkan pemahaman dan pengamalan yang tepat dan benar untuk memahami agama Islam. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran Agama Islam dari sumber 1 U. Maman, Metodologi Penelitian Agama: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006)., h. 1

utamanya Al-Quran dan hadits yaitu melalui bimbingan, pengajaran dan latihan oleh guru Pendidikan Agama Islam. 2 Pendidikan agama memiliki peranan yang sangat besar untuk membentuk sikap dan kepribadian seseorang. Maka untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa diperlukannya pendidikan mengenai agama karena pendidikan agama memiliki jangkauan yang menyeluruh terhadap pembentukan seluruh aspek kehidupan manusia. Untuk memahami agama tentu diperlukan sebuah proses pendidikan, dimana proses pendidikan ini bisa dilakukan melalui pendidikan formal, informal maupun non formal. Pemahaman tentang agama juga dibutuhkan pengetahuan dan penerapan yang sesuai dengan aturan-aturan agama. Usaha memahami agama memang cukup sulit, oleh karena itu ada tingkatan-tingkatan tertentu dalam pemahaman yang bersifat sebagian dan yang bersifat menyeluruh. Hal ini mengacu kepada syarat-syarat yang harus ada apabila hendak memperoleh pemahaman tentang keagamaan, yaitu: kemampuan bahasa, terutama untuk membaca kitab-kitab suci yang dimiliki oleh agama yang bersangkutan, kemauan dan keingintahuan untuk membahas mengenai agama tersebut, pengalaman juga merupakan perlengkapan utama dalam mempelajari dan memahami agama. 3 Ada tiga dimensi dalam Islam yang berkaitan dengan pemahaman keagamaan seseorang yaitu: 2.Ramayulis Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), h. 25 3 Mudjahid Abdul Manaf, Ilmu Perbandingan Agama, ((Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), Cet-1., h. 17-18

1. Aspek Akidah Pada aspek akidah, berkaitan dengan keyakinan dan kesadaran seseorang dalam beragama. Keyakinan dan kesadaran beragama ini harus ditanamkan semenjak dini, supaya seseorang menjadi terbiasa dalam beribadah. 2. Aspek Syari ah Pada aspek syari ah, berkaitan dengan cara seseorang dalam melaksanakan ajaran agama. Apabila keyakinan dan kesadaran dalam beragama telah tertanam dalam diri seseorang secara utuh, maka pelaksanaan ajaran agama akan lebih mudah diaplikasikan oleh orang tersebut. 3. Aspek Akhlak Pada aspek akhlak, merupakan pengamalan dari aspek akidah dan syari ah, dengan pengamalan dari kedua aspek tersebut maka akan adanya perubahan seseorang dalam bertingkah laku yang sesuai dengan ajaran agama Islam karena agama merupakan alat pendidikan yang bisa merubah tingkah laku seseorang kearah yang diinginkan dan diridhai oleh Allah SWT. Untuk memahami agama, tentunya juga dibutuhkan kesadaran seseorang dalam beragama. Tanpa adanya kesadaran dalam diri seseorang untuk melaksanakan ajaran agama, maka untuk memahami dan melaksanakan ajaran agama akan dirasa sulit. Sampai saat ini masih banyak umat Islam yang beriman baru sampai pada tahap pengenalan. Sebatas percaya pada Rukun

Iman yang enam. Hanya mengikrarkan dengan lisan dan meyakini dalam hati, padahal iman juga memerlukan pengahayatan dan pengamalan, karena iman merupakan kepercayaan yang mutlak meliputi pengucapan secara lisan meyakini dengan hati dan mengamalkan dengan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Kemantapan kesadaran beragama tidak dapat terlepas dari kriteria kematangan kepribadian. Kesadaran beragama yang mantap hanya terdapat pada orang yang memiliki kepribadian yang matang. Akan tetapi kepribadian yang matang belum tentu disertai kesadaran beragama yang mantap. Seseorang yang tidak beragama mungkin saja memiliki kepribadian yang matang walaupun ia tidak memiliki kesadaran beragama. Sebaliknya, sukar dibayangkan adanya kesadaran beragama yang mantap pada kepribadian yang belum matang. Kemantapan kesadaran beragama merupakan dinamisator, warna dan corak serta memperkaya kepribadian seseorang. 4 Pada zaman sekarang, kebanyakan manusia kurang ingin mengetahui mengenai agama, kurang ingin mempelajari ilmu-ilmu dan persoalan yang bersangkutan dengan keagamaan, mereka lebih cenderung memperhatikan kebutuhan mereka untuk hidup di dunia yang hanya bersifat sementara. Banyak umat muslim yang tahu dengan agama, tetapi belum paham dengan agama. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan agama, tidak mengerjakan hal-hal yang wajib dalam agama dan 4 Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama: Kpribadian Muslim Pancasila (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), Cet-5., h. 37-38

lain sebagainya. Hal yang demikian berarti pendidikan tentang keagamaan belum diamalkan secara baik dalam kehidupannya. Fenomena yang terjadi pada kalangan mahasiswa sekarang, pada umumnya mereka lebih suka untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan suatu bidang keilmuan yang baru seperti IPTEK dibandingkan mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama Islam. Mereka menganggap bahwa ilmu agama yang mereka miliki sudah cukup dan pembelajaran mengenai keagamaan lebih membosankan dibandingkan ilmu pengetahuan yang berkembang. Padahal disetiap jenjang pendidikan formal, pendidikan agama Islam selalu dipelajari terutama di IAIN Imam Bonjol Padang yakni perguruan tinggi yang berciri khas agama Islam, akan tetapi masih banyak terdapat di dalam diri mahasiswa yang belum terbentuk kepribadian seorang muslim, baik dari cara beribadah seperti melaksanakan sholat, berpuasa dan ibadah-ibadah lainnya yang di anjurkan di dalam Islam, bergaul dengan sesama, berbicara, berpakaian ataupun hal-hal lainnya yang menggambarkan ciri-ciri seorang muslim. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di IAIN Imam Bonjol Padang, masih banyak mahasiswa yang melalaikan ajaran-ajaran agama seperti sering meninggalkan sholat, sholat tidak tepat waktu, tidak fasih dalam membaca al-qur an, tidak berpuasa dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pengamalan agama Islam. Mereka lebih sering bermain dengan alat-alat elektronik seperti handphone, televisi untuk melihat pemberitaan-pemberitaan terbaru dan untuk menggunakan media sosial lainnya.

Dalam hal ini penulis melihat, lebih khususnya kepada mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab tentang pemahaman keagamaan dari kedua jurusan tersebut. Walaupun mereka memiliki agama yang sama yaitu agama Islam, mempelajari bahasa yang sama, tetapi akan melahirkan pemahaman dan pengamalan yang berbedabeda, karena ilmu yang diperoleh dari proses pendidikan yang mereka tempuh dan cara mereka memahami ilmu tersebut juga berbeda-beda. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan merupakan sebuah jurusan yang mempelajari secara mendalam mengenai kaidah-kaidah Bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa al-qur an, dengan mempelajari Bahasa Arab, mereka akan lebih mudah untuk mengkaji dan menterjemahkan al-qur an dan juga buku-buku yang berkaitan dengan kajian-kajian Islam yang berasal dari sumber aslinya, sehingga akan mempermudah mereka untuk memahami isinya. Begitu juga dengan Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab mereka juga sama-sama mempelajari kaidahkaidah Bahasa Arab yang mana Bahasa Arab itu merupakan bahasa dari kitab umat Islam yakni al-qur an. Walaupun kedua jurusan ini dalam proses belajar mengajar menggunakan bahasa yang sama yaitu Bahasa Arab, akan tetapi dalam proses beragama belum tentu mereka juga memiliki keilmuan dan cara pengaplikasian yang sama karena setiap individu memiliki cara dan keinginan tersendiri untuk melaksanakan ajaran agama.

Sebagian besar input mahasiswa dari Jurusan Bahasa Arab dan Jurusan Sastra Arab ini, berasal dari Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren, dan sebagian kecil berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Input mahasiswa juga sangat mempengaruhi mereka dalam proses pembelajaran, terutama bagi mereka yang berasal dari sekolah umum, akan tetapi tidak menutup kemungkinan mereka yang berasal dari sekolah umum bisa mengikuti pembelajaran dengan baik untuk jurusan Bahasa Arab dan Jurusan Sastra Arab dan lingkungan disekitar mereka juga akan mempengaruhi mereka dalam pengamalan keagamaan. Maka dari itu penulis merasa bahwa pemahaman tentang agama sangat perlu dan penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Bagaimana Pemahaman Keagamaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang. B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dapat di identifikasikan sebagai berikut: 1. Ilmu pengetahuan tentang keagamaan yang dimiliki oleh masing-masing individu sama, akan tetapi pengamalan dari masing-masing individu yang berbeda. 2. Masih banyak mahasiswa yang tidak betul dan fasih dalam membaca al- Qur an

3. Masih ditemukan mahasiswa yang meninggalkan sholat dan sholat tidak tepat waktu 4. Dalam keseharian masih banyak mahasiswa yang sibuk dengan handphone dan media sosial lainnya. C. BATASAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah pada: 1. Pemahaman Keagamaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak. 2. Pemahaman Keagamaan Mahasiswa Jurusan Satra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak. 3. Persamaan dan Perbedaan Pemahaman Keagamaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Jurusan Satra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak. D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Pemahaman Keagamaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak?

2. Bagaimana Pemahaman Keagamaan Mahasiswa Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak? 3. Apa saja persamaan dan perbedaan pemahaman keagamaan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang? E. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah yang akan diteliti, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk melihat gambaran pemahaman keagamaan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak 2. Untuk melihat gambaran pemahaman keagamaan mahasiswa Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak 3. Untuk melihat persamaan dan perbedaan pemahaman keagamaan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan Jurusan Sastra Arab Adab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak. F. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis yaitu sebagai acuan untuk lebih memahami ajaran-ajaran Islam.

2. Manfaat Praktis a) Untuk penulis, untuk menambah wawasan penulis mengenai ilmu-ilmu keagamaan dan sebagai pedoman supaya penulis lebih bisa meningkatkan pemahaman tentang agama sendiri. b) Untuk mahasiswa, sebagai pedoman untuk mahasiswa supaya lebih meningkatkan pemahaman tentang keagamaan dan sebagai sumber untuk memperluas khazanah ilmu pengetahuan tentang keagamaan. c) Untuk peneliti berikutnya merupakan sebagai hasil penelitian yang relevan dalam meneliti variabel yang sama. d) Untuk menambah informasi tentang keagamaan dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan. e) Untuk menambah wawasan bagi penulis sendiri dan pembaca lain pada umumnya.