BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati sesuatu yang sakral. Melalui pengalaman beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki kesanggupan, kemampuan dan kepekaan rasa untuk mengenal dan memahami eksistensi sang Ilahi. 1 Agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebab agama merupakan sebuah motivasi hidup dan kehidupan bagi manusia. Oleh karena itu agama perlu diketahui, dipahami dan diamalkan oleh setiap manusia karena agama merupakan petunjuk untuk hidup di dunia dan di akhirat. Dalam agama Islam, semua hal telah diatur baik dalam Al-Qur an maupun dalam Hadits, jadi dibutuhkan pemahaman dan pengamalan yang tepat dan benar untuk memahami agama Islam. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran Agama Islam dari sumber 1 U. Maman, Metodologi Penelitian Agama: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006)., h. 1
utamanya Al-Quran dan hadits yaitu melalui bimbingan, pengajaran dan latihan oleh guru Pendidikan Agama Islam. 2 Pendidikan agama memiliki peranan yang sangat besar untuk membentuk sikap dan kepribadian seseorang. Maka untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa diperlukannya pendidikan mengenai agama karena pendidikan agama memiliki jangkauan yang menyeluruh terhadap pembentukan seluruh aspek kehidupan manusia. Untuk memahami agama tentu diperlukan sebuah proses pendidikan, dimana proses pendidikan ini bisa dilakukan melalui pendidikan formal, informal maupun non formal. Pemahaman tentang agama juga dibutuhkan pengetahuan dan penerapan yang sesuai dengan aturan-aturan agama. Usaha memahami agama memang cukup sulit, oleh karena itu ada tingkatan-tingkatan tertentu dalam pemahaman yang bersifat sebagian dan yang bersifat menyeluruh. Hal ini mengacu kepada syarat-syarat yang harus ada apabila hendak memperoleh pemahaman tentang keagamaan, yaitu: kemampuan bahasa, terutama untuk membaca kitab-kitab suci yang dimiliki oleh agama yang bersangkutan, kemauan dan keingintahuan untuk membahas mengenai agama tersebut, pengalaman juga merupakan perlengkapan utama dalam mempelajari dan memahami agama. 3 Ada tiga dimensi dalam Islam yang berkaitan dengan pemahaman keagamaan seseorang yaitu: 2.Ramayulis Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), h. 25 3 Mudjahid Abdul Manaf, Ilmu Perbandingan Agama, ((Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), Cet-1., h. 17-18
1. Aspek Akidah Pada aspek akidah, berkaitan dengan keyakinan dan kesadaran seseorang dalam beragama. Keyakinan dan kesadaran beragama ini harus ditanamkan semenjak dini, supaya seseorang menjadi terbiasa dalam beribadah. 2. Aspek Syari ah Pada aspek syari ah, berkaitan dengan cara seseorang dalam melaksanakan ajaran agama. Apabila keyakinan dan kesadaran dalam beragama telah tertanam dalam diri seseorang secara utuh, maka pelaksanaan ajaran agama akan lebih mudah diaplikasikan oleh orang tersebut. 3. Aspek Akhlak Pada aspek akhlak, merupakan pengamalan dari aspek akidah dan syari ah, dengan pengamalan dari kedua aspek tersebut maka akan adanya perubahan seseorang dalam bertingkah laku yang sesuai dengan ajaran agama Islam karena agama merupakan alat pendidikan yang bisa merubah tingkah laku seseorang kearah yang diinginkan dan diridhai oleh Allah SWT. Untuk memahami agama, tentunya juga dibutuhkan kesadaran seseorang dalam beragama. Tanpa adanya kesadaran dalam diri seseorang untuk melaksanakan ajaran agama, maka untuk memahami dan melaksanakan ajaran agama akan dirasa sulit. Sampai saat ini masih banyak umat Islam yang beriman baru sampai pada tahap pengenalan. Sebatas percaya pada Rukun
Iman yang enam. Hanya mengikrarkan dengan lisan dan meyakini dalam hati, padahal iman juga memerlukan pengahayatan dan pengamalan, karena iman merupakan kepercayaan yang mutlak meliputi pengucapan secara lisan meyakini dengan hati dan mengamalkan dengan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Kemantapan kesadaran beragama tidak dapat terlepas dari kriteria kematangan kepribadian. Kesadaran beragama yang mantap hanya terdapat pada orang yang memiliki kepribadian yang matang. Akan tetapi kepribadian yang matang belum tentu disertai kesadaran beragama yang mantap. Seseorang yang tidak beragama mungkin saja memiliki kepribadian yang matang walaupun ia tidak memiliki kesadaran beragama. Sebaliknya, sukar dibayangkan adanya kesadaran beragama yang mantap pada kepribadian yang belum matang. Kemantapan kesadaran beragama merupakan dinamisator, warna dan corak serta memperkaya kepribadian seseorang. 4 Pada zaman sekarang, kebanyakan manusia kurang ingin mengetahui mengenai agama, kurang ingin mempelajari ilmu-ilmu dan persoalan yang bersangkutan dengan keagamaan, mereka lebih cenderung memperhatikan kebutuhan mereka untuk hidup di dunia yang hanya bersifat sementara. Banyak umat muslim yang tahu dengan agama, tetapi belum paham dengan agama. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya tingkah laku yang tidak sesuai dengan aturan agama, tidak mengerjakan hal-hal yang wajib dalam agama dan 4 Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama: Kpribadian Muslim Pancasila (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), Cet-5., h. 37-38
lain sebagainya. Hal yang demikian berarti pendidikan tentang keagamaan belum diamalkan secara baik dalam kehidupannya. Fenomena yang terjadi pada kalangan mahasiswa sekarang, pada umumnya mereka lebih suka untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan suatu bidang keilmuan yang baru seperti IPTEK dibandingkan mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama Islam. Mereka menganggap bahwa ilmu agama yang mereka miliki sudah cukup dan pembelajaran mengenai keagamaan lebih membosankan dibandingkan ilmu pengetahuan yang berkembang. Padahal disetiap jenjang pendidikan formal, pendidikan agama Islam selalu dipelajari terutama di IAIN Imam Bonjol Padang yakni perguruan tinggi yang berciri khas agama Islam, akan tetapi masih banyak terdapat di dalam diri mahasiswa yang belum terbentuk kepribadian seorang muslim, baik dari cara beribadah seperti melaksanakan sholat, berpuasa dan ibadah-ibadah lainnya yang di anjurkan di dalam Islam, bergaul dengan sesama, berbicara, berpakaian ataupun hal-hal lainnya yang menggambarkan ciri-ciri seorang muslim. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan di IAIN Imam Bonjol Padang, masih banyak mahasiswa yang melalaikan ajaran-ajaran agama seperti sering meninggalkan sholat, sholat tidak tepat waktu, tidak fasih dalam membaca al-qur an, tidak berpuasa dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pengamalan agama Islam. Mereka lebih sering bermain dengan alat-alat elektronik seperti handphone, televisi untuk melihat pemberitaan-pemberitaan terbaru dan untuk menggunakan media sosial lainnya.
Dalam hal ini penulis melihat, lebih khususnya kepada mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab tentang pemahaman keagamaan dari kedua jurusan tersebut. Walaupun mereka memiliki agama yang sama yaitu agama Islam, mempelajari bahasa yang sama, tetapi akan melahirkan pemahaman dan pengamalan yang berbedabeda, karena ilmu yang diperoleh dari proses pendidikan yang mereka tempuh dan cara mereka memahami ilmu tersebut juga berbeda-beda. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan merupakan sebuah jurusan yang mempelajari secara mendalam mengenai kaidah-kaidah Bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa al-qur an, dengan mempelajari Bahasa Arab, mereka akan lebih mudah untuk mengkaji dan menterjemahkan al-qur an dan juga buku-buku yang berkaitan dengan kajian-kajian Islam yang berasal dari sumber aslinya, sehingga akan mempermudah mereka untuk memahami isinya. Begitu juga dengan Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab mereka juga sama-sama mempelajari kaidahkaidah Bahasa Arab yang mana Bahasa Arab itu merupakan bahasa dari kitab umat Islam yakni al-qur an. Walaupun kedua jurusan ini dalam proses belajar mengajar menggunakan bahasa yang sama yaitu Bahasa Arab, akan tetapi dalam proses beragama belum tentu mereka juga memiliki keilmuan dan cara pengaplikasian yang sama karena setiap individu memiliki cara dan keinginan tersendiri untuk melaksanakan ajaran agama.
Sebagian besar input mahasiswa dari Jurusan Bahasa Arab dan Jurusan Sastra Arab ini, berasal dari Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren, dan sebagian kecil berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat. Input mahasiswa juga sangat mempengaruhi mereka dalam proses pembelajaran, terutama bagi mereka yang berasal dari sekolah umum, akan tetapi tidak menutup kemungkinan mereka yang berasal dari sekolah umum bisa mengikuti pembelajaran dengan baik untuk jurusan Bahasa Arab dan Jurusan Sastra Arab dan lingkungan disekitar mereka juga akan mempengaruhi mereka dalam pengamalan keagamaan. Maka dari itu penulis merasa bahwa pemahaman tentang agama sangat perlu dan penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Bagaimana Pemahaman Keagamaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang. B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dapat di identifikasikan sebagai berikut: 1. Ilmu pengetahuan tentang keagamaan yang dimiliki oleh masing-masing individu sama, akan tetapi pengamalan dari masing-masing individu yang berbeda. 2. Masih banyak mahasiswa yang tidak betul dan fasih dalam membaca al- Qur an
3. Masih ditemukan mahasiswa yang meninggalkan sholat dan sholat tidak tepat waktu 4. Dalam keseharian masih banyak mahasiswa yang sibuk dengan handphone dan media sosial lainnya. C. BATASAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah pada: 1. Pemahaman Keagamaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak. 2. Pemahaman Keagamaan Mahasiswa Jurusan Satra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak. 3. Persamaan dan Perbedaan Pemahaman Keagamaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Jurusan Satra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak. D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Pemahaman Keagamaan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak?
2. Bagaimana Pemahaman Keagamaan Mahasiswa Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak? 3. Apa saja persamaan dan perbedaan pemahaman keagamaan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang? E. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah yang akan diteliti, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk melihat gambaran pemahaman keagamaan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak 2. Untuk melihat gambaran pemahaman keagamaan mahasiswa Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak 3. Untuk melihat persamaan dan perbedaan pemahaman keagamaan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan Jurusan Sastra Arab Adab Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dari Aspek Aqidah, Syari ah dan Akhlak. F. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis yaitu sebagai acuan untuk lebih memahami ajaran-ajaran Islam.
2. Manfaat Praktis a) Untuk penulis, untuk menambah wawasan penulis mengenai ilmu-ilmu keagamaan dan sebagai pedoman supaya penulis lebih bisa meningkatkan pemahaman tentang agama sendiri. b) Untuk mahasiswa, sebagai pedoman untuk mahasiswa supaya lebih meningkatkan pemahaman tentang keagamaan dan sebagai sumber untuk memperluas khazanah ilmu pengetahuan tentang keagamaan. c) Untuk peneliti berikutnya merupakan sebagai hasil penelitian yang relevan dalam meneliti variabel yang sama. d) Untuk menambah informasi tentang keagamaan dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan. e) Untuk menambah wawasan bagi penulis sendiri dan pembaca lain pada umumnya.