PLTS Terpusat Komunal (Off-grid)

dokumen-dokumen yang mirip
Pengoperasian dan Pemeliharaan

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

Sistem PLTS Off Grid Komunal

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

Latar Belakang dan Permasalahan!

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V SPESIFIKASI TEKNIS

PERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS

Rooftop Solar PV System

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Gambar 6. Teknologi PV module saat ini Cell Kristal terbuat dari bahan ultra-silicon seperti yang banyak digunakan pada chip semiconductor. Teknologi

Solar PV System Users Maintenance Guide

Pelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS INSPEKSI, PENGUJIAN DAN KOMISIONING SISTEM FOTOVOLTAIK Rabu, 25 Maret 2015

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

TMLEnergy We can make a better world together Proposal PJU Smart

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

KERANGKA ACUAN KERJA

PELATIHAN SISTEM PLTS PROSEDUR INSTALASI, O&P, DAN TROUBLE SHOOTING SERPONG, MARET 2015

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

Proposal PJU Tenaga Surya

Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

PLTS ROOFTOP ON-GRID 1,6KW

Pelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS PROTEKSI DAN KESELAMATAN KERJA Serpong, Maret Oleh: Fariz M.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL...

IMPLEMENTASI PANEL SURYA PADA LAMPU LALU LINTAS YANG DITERAPKAN DI SIMPANG LEGENDA MALAKA BATAM

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR

1. Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipeterpusat (komunal) on-grid

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

II. TINJAUAN PUSTAKA. alternatif seperti matahari, angin, mikro/minihidro dan biomassa dengan teknologi

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN

STUDI KELAYAKAN DAN DED PLTS KOMUNAL DI KABUPATEN SIGI

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN

STUDI KOMPARASI MPPT ANTARA SOLAR CONTROLLER MPPT M10-20A DENGAN MPPT TIPE INCREMENTAL CONDUCTANCE SEBAGAI CHARGER CONTROLLER LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

Kegiatan Belajar 3: Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan Menjelaskan prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Surya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

PERANCANGAN SISTEM MONITORING DAN OPTIMASI BERBASIS LABVIEW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DAN ANGIN. Irwan Fachrurrozi

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

BAB III METODE PENELITIAN

PANDUAN PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TERPUSAT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PJU Tenaga Surya. Penerangan Mandiri Jalan dan Kawasan

Proposal PJU Integrated

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 ALAT PRAKTIKUM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM

SPESIFIKASI TEKNIS PJU-TS INTEGRA 1x40W (LED, LITHIUM FERO, PIR)

Manajemen Hybrid Photovoltaic System Dengan Memanfaatkan Peramalan Beban dan Penyinaran Matahari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIK DI DUSUN GUNUNG BATU DESA TANGKIL KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Tabel Peralatan Listrik Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH

10/22/2015 BATERAI BATERAI BATERAI

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

Spesifikasi Teknis SHS

2017, No Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492); 2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kemente

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

Voltage sag atau yang sering juga disebut. threshold-nya. Sedangkan berdasarkan IEEE Standard Voltage Sag

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Desain Boosting MPPT Tiga Level untuk Distributed Generation Tiga Fasa Presented by: Hafizh Hardika Kurniawan

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN ALAT

PEMBUATAN SUMBER TENAGA LISTRIK CADANGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL, BATERAI DAN INVERTER UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA. Skripsi.

Listrik Tenaga Surya untuk Rumah (judul asli: Memasang Solar Home System atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya Mini untuk Rumah) Oleh: Agus Haris W

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

LAMPIRAN. dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TEKNIK DAN EKONOMI POWER HIBRIDA (PHOTOVOLTAIC-PLN) DI JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK BRAWIJAYA MALANG

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

Transkripsi:

PLTS Terpusat Komunal (Off-grid) Konfigurasi, komponen, dan instalasi Page 1

Topik pembahasan 1. Gambaran umum PLTS off-grid terpusat 2. Konfigurasi PLTS off-grid terpusat: DC coupling AC coupling 3. Komponen komponen dalam PLTS terpusat 4. Contoh instalasi PLTS terpusat yang baik dan buruk Page 2

PLTS Terpusat Komunal Cara kerja Contoh: PLTS terpusat 15 kwp 4 kw 3 kw 15 kw 11 kw 3 kw 0 kw 1 kw 11 kw 4 kw 1 kw 4 kw 0 kw 0 kw 0 kw 8 kw 8 kw 8 kw Page 3

PLTS Terpusat Komunal Gambaran umum Page 4

Daya [W] Konfigurasi DC coupling Modul surya *3* *1* *2* *3* Modul surya = = Charge controller 1) Beban 6 12 18 Time DC BUS 48 V 1) Daya PLTS > beban dan baterai belum penuh = ~ Baterai 2) Daya PLTS > beban dan baterai penuh 2) AC BUS 220 V / 50 Hz 3) 3) Daya PLTS < beban dan baterai belum habis Page 5

Daya [W] Konfigurasi AC coupling *3* *1* *2* *3* Modul surya Modul surya Beban 6 12 18 Time 1) 2) DC BUS 48 V Solar Inverter = ~ Baterai Inverter = ~ 3) Baterai AC BUS 220 V / 50 Hz Page 6

Konfigurasi DC coupling vs AC coupling DC coupling (+) Efisiensi lebih besar untuk pemakaian malam (+) Jika inverter mati karena baterai habis, modul surya masih bisa mengisi baterai (+) Lebih cocok untuk kapasitas kecil (-) Efisiensi kecil untuk pemakaian siang (Dua kali konversi) AC coupling (+) Mudah dikembangkan karna standard AC dan on-grid ready (+) Lebih murah untuk kapasitas besar (+) Lebih efisien untuk pemakaian siang (-) Jaringan akan hilang jika baterai habis (-) Efisiensi lebih rendah untuk pemakaian malam Page 7

Komponen Fungsi dan instalasi Page 8

1 Modul surya Defenisi Komponen inti yang terdiri dari serangkaian sel surya yang mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. atau panel surya atau fotovoltaik atau PV Faktor mempengaruhi keluaran daya: Instensitas cahaya atau radiasi Semakin tinggi intensitas cahaya, semakin tinggi daya keluaran Efisiensi panel Suhu modul surya semakin panas panel semakin berkurang daya keluaran Page 9

1 Modul surya Spesifikasi Nominal power (P MPP ) 100 Wp ± 3% Nominal voltage (V MPP ) Nominal current (I MPP ) 17.4 V 5.75 A Ukuran daya adalah Watt-peak (Wp), apa artinya? Saat Standard Test Condition (STC) 1000 W/m2 Air Mass 1.5 Suhu modul surya 25 C Page 10

Arus [A] Daya [W] 1 Modul surya Karakteristik I-V curve atau kurva arus dan tegangan Kurva I-V Radiasi meningkat + Beban Kurva P-V - Suhu modul surya meningkat Beban Tegangan [V] Isc: Short Circuit Current Maximum arus (Isc) saat ada hubungan pendek antara positif dan negative (R L = 0) Voc: Open circuit voltage Maximum tegangan saat tidak ada beban Pmp: Maximum power point Imp: Maximum arus saat maximum power Vmp: Maximum tegangn saat maximum power Page 11

1 Modul surya Teknologi modul surya Harga lebih mahal tetapi lebih efisien. Cocok untuk rooftop atau tempat yang terbatas Performa lebih bagus di intensitas cahaya rendah dan tidak terlalu senisitif dengan temperature tinggi. Page 12

1 Modul surya Apa itu sel, modul, string, dan array? Sel surya Individual sel surya Modul surya Kumpulan individual solar cell dikonfigurasi seri maupun paralel String Konfigurasi seri solar cell atau PV module Array Kumpulan PV module dikonfigurasi seri maupun paralel Page 13

1 Modul surya Rangkaian modul surya Seri P MPP V MPP I MPP 400 Wp 64 V 8 A Paralel Nominal power (P MPP ) 200 Wp Nominal voltage (V MPP ) Nominal current (I MPP ) 32 V 8 A P MPP V MPP I MPP 600 Wp 32 V 24 A Page 14

1 Modul surya Bayangan Modul surya harus ditempatkan di area yang terbuka dan tidak berbayang 1000 W 500 W 300 W Modul surya tidak berbayang <10% bayangan dapat mengakibatkan penurunan daya keluaran hingga 50% Sekitar 25% bayangan dapat mengakibatkan penurunan daya keluaran lebih dari 50%

1 Modul surya Instalasi array Dipasang dengan sudut kemiringan 10-15º menghadap khatulistiwa. Penal surya dipasang pada struktur array yang terbuat dari logam tahan karat, seperti baja galvanis atau aluminium yang dibaut pada pondasi beton Modul surya terpasang harus identik Setiap modul surya harus terpasang dan kabel terkoneksi dengan baik (plug and play). Pastikan kabel tidak terlalu kecil dan panjang untuk menghindari tegangan jatuh berlebih. Pastikan jarak memadai antar rangkaian modul surya Page 16

1 Modul surya Baik dan Buruk Rangkaian modul surya terletak di permukaan yang lebih tinggi dan memiliki jarak antar rangkaian yang baik. Bayangan dari pohon-pohon besar di sekitar secara signifikan dapat mengurangi produksi tenaga listrik. Page 17

1 Modul surya Baik dan Buruk Pondasi yang sangat baik dengan tinggi dan lebar yang mencukupi. Struktur dasar rangkaian modul surya yang tidak sejajar dengan baut angkur dan tidak dikencangkan. Page 18

2 Combiner box Fungsi dan komponen Perangkat yang menggabungkan beberapa string modul surya secara parallel untuk disambung ke solar charge controller atau solar inverter Melindungi dari arus balik ke modul Menyatukan string secara paralel Memutus koneksi array dengan charge controller Proteksi petir Page 19

2 Combiner box Instalasi Kotak ditempatkan di bawah array modul surya dan terlindung dari paparan sinar matahari Kotak harus tertutup rapat untuk menghindari masuknya air atau binatang Semua sambungan harus kencang dan aman untuk mencegah kebakaran Pastikan jarak antar komponen mencukupi untuk komponen melepaskan panas Page 20

2 Combiner box Baik dan Buruk Pre-assembled combiner box. Instalasi yang rapi dan aman dengan MCB digunakan untuk melindungi string. Kotak penggabung (combiner box) tidak dilengkapi dengan sakelar pemutus utama dan fuse dipasang vertikal. Page 21

2 Combiner box Baik dan Buruk Crimping kabel yang buruk dapat membahayakan keselamatan operator dan gangguan tanah (ground fault) Tanda terbakar di terminal MCB. Dikarenakan busur listrik yang disebabkan oleh sambungan kabel yang longgar. Page 22

3 Solar charge controller Fungsi Penghubung antara modul surya dengan baterai. Mengatur daya pengisian baterai dari daya maksimum keluaran panel surya yang tersedia. atau SCC atau Battery Charge Regulator (BCR) atau regulator Fungsi lain: Melindungi baterai dari charge berlebih Optimasi transfer daya dari modul surya dengan menggunakan MPPT (Maximum Power Point Tracker) Menampilkan kinerja sistem Page 23

3 Solar charge controller Contoh produk XW-MPPT60-150 SMA SIC 50-MPT Morningstar TriStar MPPT Leonics SCB 48120 Page 24

3 Solar charge controller Baik dan Buruk Jarak yang memadai antar SCC. Disipasi panas dari SCC tidak akan banyak berpengaruh pada SCC didekatnya Instalasi yang tidak rapi, SCC diletakan di dalam kotak beresiko kenaikan panas jika tidak ada ventilasi memadai Page 26

4 Solar inverter Fungsi mengubah arus DC dari kotak combiner menjadi arus AC 1 fasa atau 3 fasa (220 V dan 380 V). atau Grid inverter Fungsi lain: Sinkronisasi tegangan dan frekuensi dan fasa Optimasi daya keluaran dari modul surya Anti islanding Tidak beroperasi saat grid tidak terdeteksi Menampilkan kinerja sistem dari input modul surya dan output ke jaringan Page 27

4 Solar inverter Baik dan Buruk Jarak yang memadai antar inverter. Pelepasan panas dari inverter tidak banyak berpengaruh pada inverter didekatnya Solar inverter diinstall dibawah sinar matahari langsung. Inverter akan beresiko lebih cepat panas yang berdampak ke daya keluaran Page 28

5 Panel distribusi DC Fungsi dan komponen Panel yang menggabungkan input/output dari beberapa bank baterai, SCC, dan battery inverter. (1) fuse atau sekering untuk melindungi baterai dan kabel dari arus pendek (korslet) dan arus berlebih (2) Rumah sekring (3) Busbar menyambungkan baterai, inverter baterai dan charge controller (4) Pembumian kotak panel (5) MCB melindungi kabel dari hubungan pendek atau arus berlebih Semua baterai terhubung secara parallel pada busbar positif (merah) dan negatif (hitam) Setiap kabel keluar harus dilindungi oleh sistem proteksi Page 29

5 Panel distribusi DC Baik dan Buruk Instalasi yang rapi dan jarak yang cukup antar busbar positif dan negatif untuk menghindari hubungan pendek tanpa disengaja. Penggunanaan MCB lebih disarankan dibanding fuse. Instalasi yang tidak rapi. Kabel positif menyentuh busbar dapat beresiko terjadi hubungan pendek jika insulasi kabel terkelupas. Page 30

6 Baterai Defenisi dan fungsi Menyimpan energi dari modul surya pada siang hari dan digunakan saat mendung atau pada malam hari. Terhubung dengan charge controller dan baterai inverter, dan juga sebagai penyedia daya untuk perangkat Biasanya dihitung dengan otonomi 2-3 hari. Tipe khusus untuk deep cycle dengan pemakaian hingga 80% dan umur pakai sebanyak 2000 cycles (+- 5 tahun) Lead acid tipe OPzV yang paling banyak digunakan Page 31

6 Baterai Tipe baterai untuk PLTS off-grid Teknologi teruji (>100 tahun) Lead acid NiCd (hanya untuk temperature rendah) Teknologi relatif baru (>20 tahun) dan sudah banyak NiMH Lithium Ion Source: Tesvolt Page 32

6 Baterai Tipe baterai untuk PLTS off-grid Teknologi relatif baru (>20 tahun) dan belum banyak NaS Redox Flow Teknologi baru (~10 tahun) Zinc Air Na-Ion Source: Faradion Page 33

6 Baterai Tipe baterai Page 34

6 Baterai Tipe Lithium Page 35

6 Baterai Terminologi baterai Kapasitas atau Ah: Maximum energy yang bisa diekstrak dari baterai State of charge (SoC): Porsi energy yang tersisa di baterai SoC = Sisa energy / Kapasitas Estimasi bisa dilakukan dengan pengukuran tegangan atau culoumb counting (Ah) State of health (SoH): Status dari kualitas baterai SoH = Kapasitas sekarang / kapasitas sewaktu masih baru Efisiensi : Perbandingan energy yang dikeluarkan (discharging) dengan energy yang masuk (charging) Lead acid = 85%, Lithium = 95% Self - discharge: Internal reaksi kimia yang menyebabkan kapasitas baterai berkurang dengan sendirinya. Tergantung dari tipe baterai, temperature penyimpanan (semakin panas semakin cepat), state of charge, dll. Cycle: Satu kali penggunaan dan pengisian. Page 36

6 Baterai Konfigurasi baterai Page 37

6 Baterai Faktor yang mempengaruhi umur pakai Cycle vs Depth of Discharge di temperature yang berbeda Source: Hoppecke Page 38

6 Baterai Faktor yang mempengaruhi umur pakai Lifetime vs Ambient temperature Source: Hoppecke Page 39

6 Baterai Faktor yang mempengaruhi kapasitas Temperatur ambient Source: Hoppecke Page 40

6 Baterai Instalasi dan penggunaan Gunakan baterai sesuai dengan karakteristik masing-masing. Baterai mobil tidak diperuntukkan untuk aplikasi solar. Hindari suhu ruangan rumah pembangkit, tempat penyimpanan baterai yang tinggi. Tingginya suhu ruangan dapat mengurang umur baterai Jangan overcharge atau undercharge baterai! Hanya gunakan teknologi baterai yang teruji! Page 41

6 Baterai Baik dan Buruk Suhu ruangan baterai yang mendekati ideal (20-25 C) Suhu ruangan baterai yang terlalu tinggi disebabkan oleh kesalahan desain rumah pembangkit. 37 C dapat menurunkan umur baterai secara signifikan. Page 42

6 Baterai Baik dan Buruk Terminal baterai terlindungi dan kabel terpasang dengan rapi. Terminal baterai yang tidak ditutup dengan non konduktif material. Sangat berbahaya dan beresiko terjadi hubungan pendek. Page 43

7 Baterai inverter Defenisi dan fungsi adalah bidirectional inverter yang mampu menjadi inverter (konversi DC AC) dan charger (konversi AC DC). Fungsi: Otak dari PLTS terpusat komunal Membuat jaringan lokal dengan sistem master slave (dibutuhkan komunikasi) Menjaga baterai dari deeply discharge dan overcharge Memberikan informasi status dan data yang terekam oleh remote monitoring system (RMS) Interkoneksi untuk sistem hybrid atau on-grid Page 44

7 Baterai inverter Contoh konfigurasi Sumber: SMA Page 45

7 Baterai inverter Konfigurasi paralel Baterai bank Control Master inverter = = = V ref, f ref ~ ~ ~ Slave 1 Slave 2 AC BUS 220 V / 50 Hz Harus ada yang menjadi master untuk pembentukan jaringan (grid forming) Single switch master Inverters/ generator/grid via high speed communication (i.e. Schneider Xantrex XW) Rentan terhadap masalah komunikasi Multi-Master Satu inverter yang menjadi referensi tegangan dan frekuensi dan harus selalu aktif Power line control (i.e. SMA, Leonics) Droop-mode-control P/f dan Q/V (frekuensi turun, power naik) Frequency-shift power control untuk membatasi daya keluar Page 46

7 Baterai inverter Konfigurasi paralel dengan Multicluster Khusus untuk system dari inverter SMA dengan inverter lebih dari tiga (3) diperlukan penambahan perangkat Multicluster sebagai pusat control sumber listrik dan beban yang terpasang dengan keluaran 3 fasa. Sumber: SMA Page 47

7 Baterai inverter Baik dan Buruk Pemasangan inverter yang aman dan pengkabelan yang rapi Inverter berada diatas beton yang berdiri sendiri. Sangat tidak stabil dan beresiko untuk jatuh. Page 48

8 Panel distribus AC Fungsi dan komponen mendistribusikan listrik ke jaringan konsumen dan lampu jalan melalui kabel distribusi dan menggabungkan baterai inverter secara paralel. (1) MCB untuk melindungi kabel dari hubungan arus pendek (korslet) dan arus berlebih (2) Busbar untuk menyambungkan inverter baterai dan beban (3) Energi meter (4) Pelindung tegangan surja (SPD) (5) Batang pembumian (6) Layar penunjuk tegangan dan arus (7) Kontaktor dan (8) timer untuk otomatisasi lampu jalan. Keluaran dapat berupa satu fasa atau tiga fasa tergantung kapasitas Page 49

8 Panel distribusi AC Baik dan Buruk Pengkabelan yang rapi dan disertai label. Gambar teknis harus disertai di lokasi untuk memudahkan pencarian komponen jika terjadi kerusakan. Penyambungan kabel yang tidak aman dengan menggunakan isolasi. Operator atau teknisi beresiko terkena sengatan listrik. Page 50

9 Sistem monitoring Fungsi dan komponen Mengumpulkan dan merekam data yang diukur oleh solar charge controller, solar inverter, inverter baterai, dan pyranometer. Data tersimpan di dalam SD card yang nantinya bisa digunakan untuk menganalisa performansi sistem Data dapat dikirimkan secara langsung dan jarak jauh menggunakan GSM/GPRS Pyranometer yang digunakan untuk pengukuran radiasi sinar matahari Page 51

9 Sistem monitoring Baik dan Buruk Pyranometer langsung terkena sinar matahari dan berada di level yang sama dengan modul surya Ada kemungkinan pyranometer terkena bayangan karna diletakkan secara vertikal dan memberikan data radiasi yang tidak valid. Page 52

9 Sistem monitoring Baik dan Buruk Instalasi sistem monitoring yang rapi dan kabel terlindungi. Sistem monitoring terpasang tanpa kabel. Page 53

10 Rumah pembangkit Fungsi dan komponen Berfungsi untuk penempatan peralatan dan tempat kegiatan operasional pembangkit Terdapat pagar yang melindungi PLTS secara keseluruhan Ventilasi yang cukup untuk menghindari suhu ruangan yang panas, bila perlu dilengkapi kipas yang diatur oleh thermostat Kabel dari modul surya harus melewati bawah tanah Page 54

10 Rumah pembangkit Baik dan Buruk Pembangunan rumah pembangkit yang baik dengan ventilasi yang memadai, pondasi yang kokoh dan pagar pelindung. Pondasi retak dan tidak dilengkapi apron. Page 55

10 Rumah pembangkit Baik dan Buruk Instalasi kabel yang sangat rapi dengan penutup Instalasi kabel yang berantakan dan terbuka. Dapat mengakibatkan berkumpulnya binatang. Page 56

12 11 Penangkal petir dan pentanahan Fungsi Penangkal petir berfungsi untuk melindungi peralatan modul surya, solar inverter, charge controller dan inverter baterai dari sambaran petir. Page 57

12 11 Penangkal petir dan pentanahan Instalasi Pentanahan terbuat dari rod tembaga Semua pentanahan harus tersambung untuk menghindari beda potensial, termasuk modul surya didalam kotak pentanahan Seluruh modul surya harus tersambung dengan pentanahan Pelindung tegangan surja atau surge protection device harus terpasang di combiner box dan panel distribusi AC Page 58

12 11 Penangkal petir dan pentanahan Baik dan Buruk Pentanahan struktur PV array dan pengkabelan menuju bawah tanah yang rapi Kabel pentanahan yang tidak memadai. Page 59

12 11 Penangkal petir dan pentanahan Baik dan Buruk Kotak pentanahan yang kering dan pentanahan yang saling tersambung dengan baik Pentanahan yang terpisah beresiko untuk membuat perbedaan potensial antar konduktor pentanahan. Page 60

14 13 Jaringan distribusi Fungsi saluran yang menghubungkan antara sumber daya listrik atau PLTS dengan konsumen Dapat berupa jaringan listrik tegangan rendah dan tegangan menengah Tegangan menengah dilengkapi transformer untuk menaikan dan menurunkan teganagan Tiang distribusi terbuat dari pipa besi dan setiap tiang dipasang lampu penerangan dengan efikasi (daya/lumen) tinggi dan IP65 rating. Page 61

14 13 Jaringan distribusi Baik dan Buruk Kabel distribusi yang sangat rendah dapat menimbulkan masalah keamanan bagi pengguna jalan. Instalasi transformer yang kurang tinggi dan tanpa pagar pelindung yang memadai. Page 62

14 13 Jaringan distribusi Baik dan Buruk Pengkabelan jaringan distribusi dan lampu jalan yang rapi Pohon digunakan untuk menopang kabel. Kayu sangat rapuh dan data mengakibatkan ketidak stabilan Page 63

14 13 Jaringan distribusi Baik dan Buruk Lampu jalan sangat rentan dengan kondisi cuaca yang buruk dan tidak memiliki rating IP 65 Kap lampu jalan tergantung dan terlepas dari tiang penyangga. Page 64

15 Instalasi rumah tangga Komponen instalasi pada konsumen atau rumah tangga yang tersambung dari tiang jaringan distribusi Setiap sambungan akan diberikan sebagai berikut: Energi limiter: untuk membatasi pemakaian listrik (max. 260 300 Wh untuk rumah tangga) MCB dengan rating 1 2 A: Melindungi kabel dari arus berlebih Tiga (3) buah lampu LED 5 W Satu (1) soket listrik dan saklar Page 65

15 Instalasi rumah tangga Baik dan Buruk Energi limiter dan MCB yang terlindungi dan pengkabelan yang rapi Sambungan listrik yang tidak rapi dan tidak aman Page 66

15 Instalasi rumah tangga Baik dan Buruk Energi limiter dan MCB yang terinstal rapi dan terlindungi didalam kotak. Kabel pentanahan terpasang untuk menghindari sengatan listrik jika ada kesalahan. Sambungan listrik tidak melewat energi limiter (bypassed) Page 67

Terima kasih Ada pertanyaan? Disusun oleh: Bagus Ramadhani bagus.ramadhani@giz.de Page 68