WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MEDAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2017 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 136 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN WALIKOTA TEGAL

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 131 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 39 TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH TAHUN 2010 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KUDUS

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 43 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN TUBAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN BOJONEGORO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta maka Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 46 Tahun 2013 tentang Penjabaran Fungsi dan Rincian Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta sudah tidak sesuai lagi sehingga perlu dicabut dan diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan Walikota Yogyakarta tentang Penjabaran Fungsi dan Rincian Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945; 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor

53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 859); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 5. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta (Lembaran Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2013 Nomor 1); 6. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta (Lembaran Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2016 Nomor 5); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PENJABARAN FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang selanjutnya disingkat BPBD adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta. 2. Daerah adalah Kota Yogyakarta. 3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4. Walikota adalah Walikota Yogyakarta. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 6. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang selanjutnya disebut Kepala BPBD adalah Kepala BPBD Kota Yogyakarta. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 Susunan Organisasi BPBD, terdiri atas : a. kepala BPBD; b. unsur pengarah; c. unsur pelaksana, membawahi : 1. kepala pelaksana; 2. sekretariat unsur pelaksana; 3. seksi pencegahan dan kesiapsiagaan; 4. seksi kedaruratan dan logistik; dan 5. seksi rehabilitasi dan rekonstruksi. d. kelompok jabatan fungsional.

BAB III FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS Bagian Kesatu Kepala BPBD Pasal 3 Kepala BPBD dijabat secara rangkap oleh sekretaris Daerah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota. Pasal 4 Kepala BPBD mempunyai fungsi: a. pengkoordinasian kebijakan teknis dibidang penyelenggaraan penanggulangan bencana Daerah; b. pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang penyelenggaraan penanggulangan bencana Daerah; c. pengkoordinasian penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah secara terencana, terpadu, dan menyeluruh; d. pengkoordinasian pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang penyelenggaraan penanggulangan bencana Daerah; e. pengkoordinasian pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan umum, kepegawaian, keuangan, evaluasi, dan pelaporan; dan f. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi,dan pelaporan dibidang penanggulangan bencana Daerah. Pasal 5 Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kepala BPBD mempunyai rincian tugas: a. mengkoordinasikan penyusunan dan pengendalian program dibidang penanggulangan bencana di Daerah; b. mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah; c. mengkoordinasikan penetapan pedoman dan pengarahan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah; d. mengkoordinasikan penetapan standarisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah; e. mengkoordinasikan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah;

f. mengkoordinasikan teknis penanggulangan bencana di Daerah; g. mengkoordinasikan penyusunan, penetapan, dan penginformasian peta resiko h. mengkoordinasikan pengintegrasian pengurangan resiko bencana dalam pelaksanaan program kegiatan pembangunan Daerah; i. mengkoordinasikan penyusunan dan penetapan prosedur tetap penanganan j. mengkoordinasikan pengendalian, pengumpulan, dan penyaluran bantuan k. mengkoordinasikan pemberian rekomendasi status dan tingkatan l. mengkoordinasikan pengawasan dan pembinaan teknis penyelenggaraan penanggulangan m. mengkoordinasikan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan penanggulangan n. mengkoordinasikan pelaporan penyelenggaraan penanggulangan dan o. mengkoordinasikan ketugasan lain terkait dengan penanggulangan bencana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 6 (1) Dalam pelaksanaan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Kepala BPBD dapat mendelegasikan sebagian atau seluruh fungsi dan tugas tersebut kepada Kepala Pelaksana. (2) Pendelegasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di tetapkan dengan Keputusan Kepala BPBD. Bagian Kedua Unsur Pengarah Pasal 7 (1) Unsur pengarah mempunyai fungsi : a. pemberian masukan atau petunjuk dalam menetapkan arah kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Kepala BPBD. b. penyusunan konsep kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah; dan

c. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah. (2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), unsur pengarah mempunyai rincian tugas: a. memberikan pengarahan dalam kebijakan penyelenggaraan penanggulangan b. memberikan masukan dan saran dalam menetapkan arah kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Kepala BPBD. c. menyusun konsep kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah; dan d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah. Bagian Ketiga Unsur Pelaksana Pasal 8 Unsur pelaksana dipimpin oleh kepala pelaksana yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPBD. Pasal 9 Kepala pelaksana mempunyai fungsi membantu Kepala BPBD dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana secara terintegrasi meliputi pra bencana, saat tanggap darurat bencana, dan pasca bencana. Pasal 10 Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, kepala pelaksana mempunyai rincian tugas: a. melaksanakan perumusan kebijakan teknis dibidang penanggulangan b. melaksanakan perumusan usulan kebijakan pedoman dan pengarahan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah; c. melaksanakan perumusan usulan kebijakan standarisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah;

d. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah; e. melaksanakan koordinasi pelaksanaan komando, pembinaan, dan fasilitasi dibidang pencegahan dan kesiapsiagaan, penanganan darurat, rehabilitasi, rekonstruksi, dan pelaporan; f. melaksanakan teknis penanggulangan bencana di Daerah; g. melaksanakan penanggulangan bencana secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan Perangkat Daerah lain dan instansi vertikal yang ada di Daerah dengan memperhatikan kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan; h. melaksanakan penyusunan, usulan penetapan, dan penginformasian peta resiko i. melaksanakan pengintegrasian pengurangan resiko bencana dalam pelaksanaan program kegiatan pembangunan Daerah; j. melaksanakan penyusunan dan usulan penetapan prosedur tetap penanganan k. melaksanakan pengendalian, pengumpulan, dan penyaluran bantuan l. melaksanakan pemberian rekomendasi status dan tingkatan m. melaksanakan pengawasan dan pembinaan teknis penyelenggaraan penanggulangan n. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan penanggulangan o. melaksanakan pelaporan penyelenggaraan penanggulangan p. melaksanakan fungsi dan tugas Kepala BPBD berdasarkan pendelegasian; dan q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala BPBD. Bagian Keempat Sekretariat Unsur Pelaksana Pasal 11 Sekretariat unsur pelaksana dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala pelaksana.

Pasal 12 (1) Sekretariat mempunyai fungsi membantu kepala pelaksana mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, administrasi data dan pelaporan. (2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai rincian tugas: a. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan, serta melaksanakan pemecahan yang berkaitan dengan urusan umum, kepegawaian, keuangan, administrasi data dan pelaporan; b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan sekretariat; c. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan, serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan urusan umum, kepegawaian, keuangan, administrasi data dan pelaporan; d. menyiapkan bahan koordinasi dan petunjuk teknis kebutuhan, perumusan sistem dan prosedur, tata hubungan kerja, serta permasalahan yang berkaitan dengan organisasi dan tatalaksana; e. memberikan pelayanan naskah dinas, kearsipan, pengetikan, penggandaan, dan pendistribusian; f. memberikan pelayanan penerimaan tamu, kehumasan, dan protokoler; g. melaksanakan pengurusan perjalanan dinas, keamanan kantor, dan pelayanan kerumahtanggaan lainnya; h. melayani kebutuhan dan perawatan ruang kerja, ruang rapat/pertemuan, kendaraan dinas, telepon, dan sarana/prasarana kantor; i. menyusun analisa kebutuhan pemeliharaan gedung dan sarana prasarana kantor; j. melaksanakan pengadaan sarana prasarana kantor dan pemeliharaan gedung; k. melaksanakan inventarisasi, pendistribusian, penyimpanan, perawatan, dan usulan penghapusan sarana prasarana kantor; l. melaksanakan penatausahaan kepegawaian dan usulan pendidikan dan pelatihan pegawai; m. melaksanakan fasilitasi penyusunan informasi jabatan dan beban kerja; n. menyelenggarakan administrasi keuangan kantor;

o. membuat usulan pengajuan gaji, perubahan gaji, pemotongan gaji, pendistribusian gaji dan pengajuan kekurangan gaji pegawai; p. melaksanakan pengelolaan arsip BPBD; q. mengkoordinasikan ketugasan satuan pengelola keuangan; r. menyiapkan bahan koordinasi dengan masing-masing unsur organisasi di lingkungan BPBD dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan; s. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja sekretariat; dan t. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala pelaksana. Bagian Kelima Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Pasal 13 Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan dipimpin oleh kepala seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala pelaksana. Pasal 14 (1) Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai fungsi pengkoordinasian dan penyusunan kebijakan dibidang pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan bencana, dan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan kesiapsiagaan bencana. (2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai rincian tugas: a. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan, serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pencegahan dan kesiapsiagaan. b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan seksi; c. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan, serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan pencegahan dan kesiapsiagaan; d. menyiapkan bahan koordinasi lingkup pencegahan dan mitigasi; e. melaksanakan fasilitasi sosialisasi, pelatihan, bimbingan teknis, dan simulasi pencegahan f. menyiapkan bahan dan analisis data kesiapsiagaan atas ancaman

g. menyiapkan pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian peringatan dini; h. melaksanakan pemberian informasi peringatan dini; i. melaksanakan penyiapan, jalur, pemasangan rambu, penetapan titik kumpul, lokasi evakuasi, dan barak pengungsian; j. melaksanakan pendataan daerah rawan bencana dan pencatatan korban rawan k. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kerjasama dengan komunitas peduli l. melaksanakan penguatan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi m. menyiapkan bahan dan analisis data potensi sumber ancaman n. melaksanakan koordinasi pemantauan terhadap penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam, penggunaan teknologi yang secara tiba-tiba dan/atau berangsur berpotensi menjadi sumber ancaman atau bahaya o. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi kegiatan satuan tugas pusat pengendalian operasi; p. melaksanakan penyusunan, monitoring, dan evaluasi peta rawan bencana, dan rencana kontinjensi; q. melaksanakan penelitian dan pengembangan, koordinasi/kerjasama lintas sektoral, dan advokasi di bidang penanggulangan r. melaksanakan pengolahan arsip seksi; s. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja seksi; dan t. melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala pelaksana. Bagian Keenam Seksi Kedaruratan dan Logistik Pasal 15 Seksi Kedaruratan dan Logistik dipimpin oleh kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala pelaksana. Pasal 16 (1) Seksi Kedaruratan dan Logistik mempunyai fungsi pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan penanggulangan bencana dan pemberdayaan masyarakat pada saat tanggap darurat.

(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kedaruratan dan Logistik mempunyai rincian tugas: a. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan, serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan kedaruratan dan logistik; b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan seksi; c. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan, serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan kedaruratan dan logistik; d. menyiapkan bahan koordinasi lingkup tanggap darurat bencana dan penanganan pengungsi serta logistik; e. melaksanakan kebijakan umum dibidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat; f. melaksanakan penyiapan bahan dan analisis data kerusakan akibat bencana, kelompok rentan, dan kebutuhan dasar; g. menyiapkan bahan kajian penentuan status keadaan darurat h. melaksanakan koordinasi dan hubungan kerja dibidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat; i. melaksanakan fasilitasi pembentukan tugas reaksi cepat; j. melaksanakan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian, dan sumber daya; k. melaksanakan pencarian, penyelamatan, dan evakuasi/pengungsian masyarakat yang terkena l. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan umum dibidang penanggulangan bencana pada tanggap darurat; m. melaksanakan pelayanan dan pengendalian kegiatan operasional search and rescue; n. menyiapkan serangkaian kegiatan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak yang ditimbulkan; o. menyiapkan bahan dan pelaksanaan fasilitasi pengerahan sumberdaya dalam penyelamatan dan evakuasi masyarakat korban p. melaksanakan koordinasi pengerahan komunitas peduli bencana dalam membantu pelaksanaan penanggulangan

q. melaksanakan koordinasi, pengelolaan, dan distribusi penyaluran bantuan r. melaksanakan pengelolaan gudang logistik; s. menyiapkan bahan dan kerjasama distribusi pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi, penyediaan pangan dan sandang, peralatan, pelayanan kesehatan dan psikososial; t. melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan dapur umum; u. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja seksi; dan v. melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala pelaksana. Bagian Ketujuh Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasal 17 Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi dipimpin oleh kepala seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala pelaksana. Pasal 18 (1) Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai fungsi pelaksanaan koordinasi dan melaksanakan kebijakan dibidang penanggulangan bencana pada pasca bencana. (2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai rincian tugas: a. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan, serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan rehabilitasi dan rekonstruksi; b. merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan seksi; c. menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan, serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan rehabilitasi dan rekonstruksi; d. menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi kegiatan rehabilitasi sosial, ekonomi, dan budaya; e. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan pendidikan, kesehatan, sosial psikologis masyarakat, rekonsiliasi, dan resolusi konflik pasca

f. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan normalisasi kondisi perekonomian masyarakat; g. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan normalisasi kondisi fungsi pemerintahan dan pelayanan publik; h. menyiapkan bahan pelaksanaan inventarisasi, identifikasi, dan analisis dampak negatif sosial psikologis masyarakat akibat i. melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pembangunan kembali sarana dan prasarana umum serta pemerintahan yang bersifat sementara; j. melaksanakan koordinasi pembangunan dan penyediaan dukungan pembangunan permukiman masyarakat/hunian sementara; k. melaksanakan koordinasi dan kerjasama pembangunan kembali dampak kerusakan lingkungan pasca l. melaksanakan pemeriksaan pasca m. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pemberian bantuan untuk korban n. penyiapan bahan pelaksanaan inventarisasi, identifikasi, dan analisis tingkat kerusakan lingkungan; o. melaksanakan pengolahan arsip seksi; p. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja seksi; dan q. melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala pelaksana. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 19 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai fungsi melaksanakan sebagian fungsi BPBD sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 20 (1) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan bidang jabatan fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Jumlah pejabat fungsional ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.

BAB IV TATA KERJA Pasal 21 (1) Dalam melaksanakan fungsi setiap pimpinan unit organisasi dan kelompok tenaga fungsional harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi baik dalam lingkungan masingmasing maupun antar satuan organisasi di Lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan fungsi masing-masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi harus mengawasi bawahan dan apabila terjadi penyimpangan harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (3) Setiap pimpinan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan fungsi bawahan; (4) Setiap pimpinan satuan organisasi harus mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan dan menyiapkan laporan berkala tepat waktu. (5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan harus diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (6) Dalam penyampaian laporan kepada atasan, tembusan laporan harus disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (7) Setiap pimpinan satuan organisasi mengadakan rapat berkala dalam melaksanakan fungsi dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 46 Tahun 2013 tentang Penjabaran Fungsi dan Rincian Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 23 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Yogyakarta. ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 26 Oktober 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 26 Oktober 2017 HARYADI SUYUTI SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA, ttd TITIK SULASTRI BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017 NOMOR 84