BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah Karo adalah salah satu Kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. universal artinya dapat di temukan pada setiap kebudayaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. dulu mereka telah memiliki budaya. Budaya dalam hal ini memiliki arti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam membedakan suku-suku yang ada di Sumatera Utara. Yaitu ende dan ende-ende atau endeng-endeng. Ende adalah nyanyian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

PEMBUATAN INSTRUMEN TIUP BALOBAT

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

EKSPLORASI MELODI PATAM PATAM KARO PADA GITAR ELEKTRIK. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh: Jacky Raju Sembiring NIM

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian dalam kehidupan manusia telah menjadi bagian dari warisan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang dikenal dunia kaya akan suku dan

BAB I PENDAHULUAN. Nusantara. Sebagai suku bangsa mereka mempunyai kebudayaan yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. berada dari beberapa etnik yang ada di Sumatra Utara yaitu etnik Karo atau kalak

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB I PENDAHULUAN. Utara.Sumatera Utara juga memiliki kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian. Musik termasuk seni

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disusun selaras dengan irama musik, serta mempunyai maksud tertentu. Tari pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Angkola, Tapanuli Selatan dan Nias. Dimana setiap etnis memiliki seni tari yang

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Dairi, Nias, Sibolga, Angkola, dan Tapanuli Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nila yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. zaman itu masyarakat memiliki sistem nilai. Nilai nilai budaya yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan etnis dan

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Batak Pak-Pak - Dairi, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Angkol dan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada, sehingga dapat menjadi sebuah daya tarik bagi Sumatera Utara.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. hanya sebuah inovasi yang mendapatkan influence (pengaruh) dari budaya atau

BAB I PENDAHULUAN. Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Angkola dan Mandailing. Keenam suku

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yaitu melestarikan musiknya. setiap titik sudutnya adalah batu sebagaimana dalihan ( tungku).

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan dan merupakan tiang yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya. Menurut Koenrtjaraningrat (1996:186), wujud kebudayaan dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. Selo Soemardjan dalam Simanjuntak (2000:107) Menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Sumatera dan Suku Mandailing adalah salah satu sub suku Batak

GLOSARIUM. : Hari kelima dalam sisten penanggalan Karo. : Hari ke-13 dalam sistem penanggalan Karo.

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Samosir merupakan salah satu daerah pariwisata yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Awal kesenian musik tradisi Melayu berakar dari Qasidah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

PERTUNJUKAN RENGGET DALAM RESITAL TUGAS AKHIR MINAT UTAMA POP-JAZZ JURUSAN MUSIK ISI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR. Program Studi S-1 Seni Musik

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, hokum adat, organisasi sosial dan kesenian. Keberagaman keindahan,

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai seperangkat norma, nilai, kepercayaan, adat-istiadat, aturan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin

BAB I PENDAHULUAN. rias, tata busana, pentas, setting, lighting, dan property. Elemen-elemen tari dapat

BAB I PENDAHULUAN. seni yang dihasilkan oleh manusia yang melakukan aktivitas bermain musik

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan budaya. Seluruh suku yang tersebar mulai dari sabang sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Provinsi Sumatera Utara adalah salah Provinsi yang terletak di Negara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari budaya karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang sangat umum dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai Negara yang banyak memiliki beragam budaya dan kesenian, sehingga Nusantara dikenal sebagai masyarakat multi etnik. Setiap etnik di Indonesia mempunyai banyak warisan peninggalan budaya dari nenek moyang, hal inilah yang harus dibanggakan oleh penduduk Indonesia dan tentunya mampu menjaga dan melestarikan serta mengembangkan nilai-nilai luhur suatu bangsa, sehingga kebudayaan di Indonesia tidak hilang dan tidak terkikis dengan kebudayaan modern yang semakin canggih masuk ke Indonesia. Wilayah Indonesia memiliki etnis yang berbeda-beda. Dari keseluruhan etnis tersebut juga memiliki aneka ragam corak budaya secara tradisional yang bersumber dari pemikiran-pemikiran ataupun dari suatu kebiasaan yang terkait dengan lingkungan dimana kelompok masyarakat itu berada. Misalnya pada etnis Batak yang ada di Sumatera Utara. Etnis ini terbagi kedalam 6 bagian suku Batak yaitu, Batak Karo, Toba, Dairi, Mandailing, Angkola dan Simalungun. Keenam etnis Batak tersebut memiliki persamaan dan perbedaan kebudayaan masing-masing. Seperti halnya dapat kita lihat, hampir di seluruh wilayah Indonesia memiliki kesenian yang berbeda yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk organologi instrument 1

2 musiknya. Khususnya pada suku Batak Karo, merupakan salah satu suku yang memiliki ragam kesenian dalam kehidupan masyarakatnya. Kesenian itu sendiri terdiri dari beberapa bagian seperti seni musik, sastra (cerita rakyat, pantun), tari, dan ukir (pahat). Pada masyarakat Karo kebudayaan yang berhubungan dengan kesenian ini masih ada. Seni ini ada yang masih dipertahankan oleh mereka, terutama di wilayah yang masih ada homogen secara etnik dan budaya. Seni ini menjadi tradisi turuntemurun bagi mereka, namun di beberapa wilayah yang heterogen secara etnik, ada beberapa bagian dari kesenian ini yang hampir punah keberadaannya, bahkan ada yang hilang sama sekali. Hal ini disebabkan karena sudah mengalami perubahanperubahan dalam cara berfikir dan dalam kehidupan sehari-harinya banyak dipengaruhi oleh budaya lain. Berbagai macam jenis budaya yang ada di Indonesia, dan salah satunya adalah seni musik tradisional. Musik tradisional merupakan salah satu identitas bangsa. Sebagai generasi muda, kita wajib melestarikannya lewat ide kreasi-kreasi baru, yang tentunya tidak memudarkan makna dan tujuannya. Dengan memperkenalkan musik tradisional kepada generasi muda diharapkan secara bersama-sama menjaga kelestarian kebudayaan Indonesia sehingga kita dapat mempertahankan tradisi yang ada demi mengembalikan jati diri bangsa. Musik tradisional adalah hasil karya cipta manusia yang bersumber dari penggabungan bunyi-bunyi yang memiliki unsur ritem, harmoni, dan melodi serta berhubungan dengan pikiran, kepercayaan, adat istiadat dan lain-lain yang diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Alat musik tradisional suku Karo adalah

3 Gendang Karo. Biasanya disebut Gendang Lima Sendalanen yang artinya seperangkat gendang tari yang terdiri dari lima unsur. Unsur disini bisa kita lihat dari beberapa alat musik tradisional Karo seperti Kulcapi, Balobat, Surdam, Ketengketeng, Murhab, Sarune, Gendang Singindungi, Gendang Singanaki, Penganak dan Gung. Alat tradisional ini sering digunakan untuk menari, menyanyi dan berbagai situs tradisi. Masuknya instrument gendang dalam tradisi Karo memberikan pengaruh yang sangat besar kepada masyarakat Karo sendiri. Hal ini dapat kita lihat bahwa bila kita menelusuri sejarah penggunaan musik Karo, ternyata erat sekali hubungannya dengan religi dan adat-istiadat. Artinya, penyajian musik selalu terkait kepada unsur religi maupun unsur adat. Bahkan kadang-kadang hubungan itu antara unsur religi dan unsur adat menjadi sedemikian ketat dan ketat. Sehingga sulit memisahkan apakah keberadaan musik tradisional Karo umumnya diutamakan untuk religi dan adat. Melakukan aktivitas musik dalam kebudayaan Karo dikenal dengan dua istilah, yaitu ergendang dan rende. Ergendang terdiri atas dua kata yaitu er (melakukan sesuatu) dan gendang secara sederhana dapat berarti musik. Jadi, ergendang dapat diartikan bermain musik. Gendang dapat berarti salah satu alat musik, satu upacara, judul komposisi, nama instrument, dan beberapa lainnya. Dalam budaya masyarakat Karo, sebutan untuk pemusik (musician) adalah sierjabaten, yang secara denotatif artinya adalah yang memiliki tugas. Sierjabaten terdiri dari pemain sarune, gendang singanaki, gendang singindungi, gendang penganak, dan gung. Setiap pemain alat musik, dalam etnosains tradisional Karo mereka memiliki nama masing-masing, yaitu; pemain sarune disebut panarune, pemain gendang (singanaki dan singindungi)

4 disebut penggua, dan pemain penganak disebut simalu penganak, dan pemain gung disebut simalugung. Dari aspek seni musik, pada masyarakat Karo terdapat musik tradisional yang terdiri dari musik vocal dan instrumental, dimana penggunaannya berkaitan dengan berbagai upacara religi, perkawinan, mengiringi tarian, memanggil roh leluhur, maupun mengusir roh jahat dan juga mengiringi lagu-lagu tradisi. Musik tradisi Karo secara umum mempunyai tiga jenis lagu yaitu simalungen rayat, odak-odak, dan patam-patam. Ketiga jenis ini mempunyai pola ritmis yang berbeda-beda. Lagu Simalungen rayat pada mulanya terutama pada masa sebelum kemerdekaan Negara Republik Indonesia namanya adalah Simelungun Raja, yang maksudnya adalah lagu untuk menghibur Raja atau Penghulu pada waktu itu. Namun sesudah kemerdekaan Negara Republik Indonesia lagu tersebut diubah namanya menjadi Simalungen Rayat. Sejak saat itu rakyat telah dapat menggunakan lagu tersebut terutama dalam kepentingan adat. Lagu Odak-odak merupakan lagu yang digunakan para dukun untuk mengiringi berjalan, sehingga lagu tersebut disebut Odak-odak (Melenggang-lennggang). Lagu Patam-patam merupakan satu lagu yang bertempo cepat. Kata Patam merupakan onomatopesis yang dihasilkan ritem pa dan tam dari bunyi gendang. Dan alasan pemilihan ketiga lagu tersebut berdasarkan tempo lagu, yaitu Simalungen Rayat mewakili tempo lambat, Lagu Odak-odak mewakili tempo sedang dan Patam-patam mewakili tempo cepat.

5 B. Identifikasi Masalah Tujuan dari identifikasi masalah agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan mencakup masalah yang paling utama dalam proses penelitian yang akan diteliti. Menurut Hadeli (2006:23), Identifikasi masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaaankeadaan dan yang lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan. Untuk memperjelas masalah yang akan diteliti serta sebagai pedoman penulis dalam melakukan penelitian dengan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan musik tradisional Karo di Indonesia? 2. Bagaimana bentuk musik iringan lagu tradisional Karo (Simalungen Rayat, Odak-odak, dan Patam-patam) pada gendang singindungi dan gendang singanaki oleh masyarakat Karo di kelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe? 3. Bagaimana teknik permainan gendang singindungi dan gendang singanaki dalam mengiringi lagu tradisional Karo (Simalungen Rayat, Odak-odak, dan Patam-patam) di kelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe? 4. Bagaimana proses pembuatan alat musik gendang singindungi dan gendang singanaki di kelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe? 5. Bagaimana peranan gendang singindungi dan gendang singanaki dalam mengiringi lagu tradisional Karo (Simalungen Rayat, Odak-odak, dan Patampatam) di kelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe?

6 6. Bagaimana sejarah terbentuknya Lagu tradisional Karo ( Simalungen Rayat, Odak-odak dan Patam-patam)? C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah yang berkaitan dengan yang akan diteliti dan untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan secara teoritis, maka penulis mengadakan pembatasan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Batasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang termasuk kedalam ruang lingkup permasalahan. Dalam hal ini, penulis memutuskan batasan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini, yakni dengan pendapat Sugiyono (2010:207) yang mengatakan bahwa pembatasan masalah dalam penelitian kuantitatif didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan feasebilitas masalah yang dipecahkan. Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pembuatan alat musik gendang singindungi dan gendang singanaki oleh masyarakat Karo di kelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe. 2. Bagaimana teknik permainan gendang singindungi dan singanaki dalam mengiringi lagu tradisional Karo (Simalungen rayat, Odak-odak, dan Patampatam) di kelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe.

7 3. Bagaimana peranan gendang singindungi dan gendang singanaki dalam mengiringi lagu tradisional Karo (Simalungen Rayat, Odak-odak, dan Patampatam) di kelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah diperlukan dalam sebuah penelitian yang akan dikaji. Dalam perumusan masalah kita akan mampu untuk lebih memperkecil batasanbatasan yang telah dibuat sekaligus berfungsi untuk lebih mempertajam arah penelitian. Rumusan masalah merupakan penjelasan tentang intisari dari permasalahan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:290) Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian. Secara lebih rinci Maryaeni (2005:14) menyatakan bahwa : Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga biasanya berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana telah dirumuskan. Sehubungan dengan topik penelitian ini maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu teknik permainan gendang singindungi dan gendang singanaki dalam mengiringi lagu tradisional Karo di kelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe di kabupaten Tanah Karo.

8 E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan apapun yang dilakukan pasti memiliki tujuan tertentu, tanpa adanya suatu tujuan yang jelas, maka suatu penelitian tersebut tidak akan dapat terarah dengan baik karna tidak tahu apa yang ingin dicapai dari suatu kegiatan yang akan dilakukan. Berhasil tidaknya suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan dapat dilihat dari ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui proses pembuatan alat musik Karo pada gendang singindungi dan gendang singanaki dikelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe. 2. Untuk mengetahui teknik permainan gendang singindugi dan gendang singanaki dalam mengiringi lagu tradisional Karo (Simalungen rayat, Odakodak, dan Patam-patam) dikelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe 3. Untuk mengetahui peranan gendang singindungi dan singanaki dalam mengiringi lagu tradisional Karo (Simalungen Rayat, Odak-odak, dan Patampatam) dikelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe F. Manfaat Penelitian Pada bagian ini ditujukan manfaat atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksana pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian sub bab manfaat penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang akan diteliti. Adapun manfaat penelitian merupakan hal-hal yang diharapkan dari hasil

9 penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Nyoman Kutha Ratna (2010:272) yang menyatakan bahwa penelitian atau karya ilmiah pada umumnya betapapun sederhananya jelas bermanfaat, manfaat yang dimaksud disesuaikan dengan tujuan penelitian. Manfaat yang hendak diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai refrensi dan masukan bagi citivas Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan serta sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan. 2. Untuk lebih mengenal dan lebih memahami bagaimana teknik memainkan pada salah satu alat musik tradisional Karo. 3. Untuk melestarikan alat musik tradisi Karo agar tidak punah. 4. Sebagai bahan refrensi dalam mengembangkan pola-pola irama dan permainan gendang singindungi dan singanaki pada musik tradisi Karo pada masyarakat di kelurahan Gung Negeri kecamatan Kabanjahe dan seluruh Indonesia pada umumnya. 5. Sebagai bahan refrensi yang dapat menjadi acuan pada penelitian yang relevan berikutnya. 6. Menambah wawasan peneliti dalam menuangkan gagasan, ide kedalam Karya tulis.