PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG TRANSPARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPS MATERI PENJAJAHAN BELANDA.

PENGGUNAAN MEDIA NERACA BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

3

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE NUMBER SENSE

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI PECAHAN DENGAN MEDIA BANGUN GEOMETRI

Widhati 1), Chumdari 2), Siti Kamsiyati 3) PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH M ELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL

PENGGUNAAN MODEL REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUAS BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD. Sutanti, Siti Istiyati, Djaelani

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KONSEP PECAHAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYELESAIAN SOAL CERITA DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

Transkripsi:

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Endar Paweninggalih 1), Yulianti ² ), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail : endarpaweninggalih@gmail.com Abstract : The purpose of the research is to improve of mathematics flat form concept using contextual teaching and learning model. This research type is a classroom action research (CAR). Subject of the research was the first year students of elementary school consist of 9 students. This type of research is Classroom Action Research (CAR). The technique used to collect the data are observation, documents, and testing. Research results The technique in this research was a data analysis technique that was interactive model had three interrelated components namely data collection, data reduction, and conclusion. The results of this research indicate that by using the contextual teaching and learning model could improve mastering of mathematic flat form concept of the first year students. The conclusion of this research is by applying contextual teaching and learning method able to increase mastering the flat form concept of the first year students of SDN II Manjung, Wonogiri. Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan konsep bangun datar matematika melalui model pembelajaran kontekstual. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah murid kelas satu yang berjumlah 9 siswa. Teknik untuk mengumpulkan data adalah observasi, dokumen, dan tes. Validasi data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah analisa data interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan penguasaan konsep tentang bangun datar pada siswa kelas I SDN II Manjung, Wonogiri. Kata Kunci : Pembelajaran, Kontekstual, Bangun Datar SISDIKNAS 003 mengamanatkan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga perlu dilakukan pembaruan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Salah satu mata pelajaran penting dalam dunia pendidikan adalah matematika. Tanpa bantuan matematika kiranya tidak mungkin dicapai kemajuan yang begitu pesat baik dalam bidang obat-obatan, ilmu pengetahuan alam, teknologi, komputer dan sebagainya. Pada kenyataannya, jika diperhatikan hasil belajar matematika masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena banyak mitos menyesatkan mengenai matematika. Mitos-mitos salah ini memberi andil besar dalam membuat sebagian masyarakat merasa alergi, bahkan tidak menyukai matematika. Akibatnya, mayoritas siswa kita mendapat nilai jelek untuk bidang studi ini, bukan lantaran tidak mampu, melainkan karena sejak awal sudah merasa alergi dan takut sehingga tidak pernah atau malas untuk mempelajari matematika. Menurut Gagne (dalam Nyimas Aisyah, 007) objek belajar matematika terdiri dari objek langsung dan objek tak langsung. Objek langsung adalah transfer belajar, kemampuan menyelidiki, kemampuan memecahkan masalah, disiplin pribadi dan apresiasi pada struktur matematika. Sedangkan objek tak langsung matematika adalah fakta, keterampilan, konsep dan prinsip. Oleh sebab itu, sangat salah apabila matematika diartikan sebagai ilmu abstrak dan tidak berhubungan dengan realita, sebab fakta menunjukkan bahwa matematika sangat realistis. Dalam arti, matematika merupakan bentuk analogi dari realita sehari-hari. Kenyataan di lapangan terlihat bahwa sebagian besar hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika masih banyak yang rendah. Hal ini ditandai oleh kurangnya penguasaan materi dalam pembelajaran matematika. Kurangnya penguasaan materi yang dihadapi siswa menjadi sebuah tantangan besar bagi para pendidik. Oleh karena itu, guru dituntut harus mampu merancang dan melaksanakan program pengalaman belajar dengan tepat 1) Mahasiswa Program Studi PGSD UNS, 3) Dosen Program Studi PGSD UNS

agar siswa memperoleh pengetahuan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini berarti bahwa siswa akan dapat menguasai konsepkonsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata. Berdasarkan informasi guru kelas I SDN II Manjung, penguasaan konsep bangun datar pada pembelajaran matematika siswa kelas I masih sangat kurang. Kenyataan mnunjukkan masih rendahnya tingkat penguasaan terhadap materi matematika yang ada. Hal ini diakibatkan oleh siswa itu sendiri, kesiapan fasilitas pembelajaran, strategi dan model pembelajaran yang digunakan oleh guru kelas. Metode pembelajaran yang kurang menarik dan tidak sesuai dengan kondisi siswa, guru lebih aktif daripada siswa, penggunaan alat peraga serta media yang digunakan kurang bervariatif, membuat pelajaran matematikadianggap sulit dan membosankan. Hal semacam ini juga dapat mempengaruhi kurangnya penguasaan konsep siswa karena siswa kurang dapat menemukan konsep materi yang dipelajari. Menurut Nurhadi (00 : 1) pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan menerapkan model pembela-jaran kontekstual diharapkan siswa mampu mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SD Negeri II Manjung, Kecamatan Wonogiri. Pemilihan tempat tersebut dipilih karena belum pernah diadakan penelitian yang serupa, sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I SDN II Manjung yang mengalami kelemahan penguasaan konsep dalam belajar bangun datar matematika. Siswa kelas I pada SDN II Manjung ini terdiri dari 4 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki. Data yang akan diperoleh atau dikumpulkan berupa data yang langsung tercatat dari kegiatan di lapangan maka bentuk pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Strategi penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), analisis dan refleksi. Data atau informasi yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini, sebagian besar berupa data kualitatif. Sumber Data yang dipakai dalam penelitian ini meliputi sumber data primer dan sumber data sekuner. Data primer didapat dari informan, yaitu guru dan siswa kelas I SD Negeri II Manjung Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, serta dokumen berupa daftar nilai hasil tes dan dokumentasi selama proses pembelajaran. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder berupa arsip, yaitu kurikulum dan silabus mata pelajaran matematika. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi observasi, kajian dokumen, dan tes. Observasi dilakukan pada siswa kelas I SD Negeri II Manjung untuk mengetahui penguasaan konsep bangun datar Matematika dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kontekstual. Kajian dilakukan pula pada arsip atau dokumen yang ada antara lain adalah kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan daftar nilai siswa sebelum menggunakan pembelajaran kontekstual. Tes yang diberikan kepada siswa yaitu tes objektif dan subjektif dengan materi bangun datar. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini, digunakan dua trianggulasi, yaitu trianggulasi data dan trianggulasi metode. Metode penelitian yang digunakan adalah model analisis Interaktif. Tiga komponen yang saling berkaitan dalam metode ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Tahapan analisis interaktif adalah dengan melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka dapat dilakukan. Selanjutnya mengembangkan bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan matrik yang berguna untuk penelitian lanjut. Kemudian melakukan analisis data di kelas. Melakukan verifikasi,

pengayaan dan pendalaman data apabila dalam persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus. Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi susunan laporan. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam laporan akhir penelitian. HASIL Pada kondisi awal dapat disimpulkan penguasaan konsep bangun datar bermasalah, karena hanya 33,33 % siswa saja yang tuntas KKM ( 65). Siswa yang mencapai KKM diharapkan mencapai lebih dari 75%. Kondisi Awal Pra Tindakan Tabel 1. Distribusi Bangun Datar Matematika pada Siswa Kelas I SDN II Manjung pada Tes Awal Pra Tindakan 51-60 6 60 360 66.67% 61-70 3 70 10 33.33% Jumlah 9 570 100% Rata-rata = 61,67 Ketuntasan = 33,33% Berdasarkan Tabel 1 siswa yang telah tuntas KKM ( 65) sebanyak 3 siswa atau 33,33% dan yang mendapat nilai di bawah KKM ( 65) sebanyak 6 orang atau 66,67%. a. Hasil Bangun Datar pada Siswa Kelas I Pertemuan Pertama Siklus I Tabel Distribusi Bangun Datar pada Siswa Kelas I SDN II Manjung, Pertemuan Pertama Siklus I Indikator: Mengelompokkan bentuk segitiga, segiempat, dan lingkaran 41-50 1 50 50 11,11 % 51-60 4 60 40 44,44 % 61-70 3 70 10 33,33 % 71-80 1 80 80 11,11 % Jumlah 9 580 100% Rata-rata = 63,89 Ketuntasan = 44,44 % b. Hasil Bangun Datar Siswa Kelas I pada Pertemuan kedua Siklus I Tabel 3. Distribusi Bangun Datar pada Siswa Kelas I SDN II Manjung pada Pertemuan Kedua Siklus I Indikator: Mengelompokkan bentuk segitiga, segiempat, dan lingkaran. 51-60 3 60 180 33,33 % 61-70 3 65 195 33,33 % 71-80 3 75 5 33,33 % Jumlah 9 600 100 % Rata-rata = 67,78 Ketuntasan = 66,67 % Rata rata ketuntasan Siklus I = 44,44%+66,67% = 55,55% Hasil evaluasi kedua pertemuan di atas, penguasaan konsep siswa masih rendah yaitu rata-rata dari hasil evaluasi kedua pertemuan tersebut (rata-rata siklus I) adalah 55.55%. Siswa yang mencapai KKM hanya meningkat.% dari kondisi Awal. Agar dapat mencapai harapan 75% masih harus dilanjutkan siklus II. c. Hasil Bangun Datar pada Pertemuan Pertama Siklus II Tabel 4. Distribusi Bangun Datar pada Siswa Kelas I SDN II Manjung pada Pertemuan Pertama Siklus II Indikator: Mengidentifikasi segitiga, bukan segitiga; mengidentifikasi lingkaran, bukan lingkaran 51-60 3 60 180 33,33 % 61-70 70 140, % 71-80 3 75 5 33,33 % 81 90 1 85 85 11,11 % Jumlah 9 60 100 % Rata-rata = 69,44 Ketuntasan = 66,67 % d. Hasil Bangun Datar pada Pertemuan Kedua Siklus II Tabel 5. Distribusi Bangun Datar pada Siswa Kelas I SD II Manjung pada Pertemuan Kedua Siklus II

Indikator : Mengidentifikasi segiempat bukan segiempat. 51-60 60 10, % 61-70 71-80 6 75 450 66,67 % 81 90 1 85 85 11,11 % Jumlah 9 655 100 % Rata-rata = 73,89 Ketuntasan = 77,78 % Rata rata ketuntasan Siklus II = 66,67%+77,78% = 7, % Hasil evaluasi Siklus II, penguasaan konsep siswa masih masih kurang, yaitu ratarata dari hasil evaluasi kedua pertemuan tersebut (rata-rata siklus II) adalah 7,%. Siswa yang mencapai KKM meningkat 16.67% dari siklus I, atau meningkat sebesar 38.89% dari keadaan awal. Agar dapat mencapai harapan 75% masih harus dilanjutkan siklus III. e. Hasil Bangun Datar pada Pertemuan Pertama Siklus III Tabel 6. Distribusi Bangun Datar pada Pertemuan Pertama Siklus III Indikator : Membuat bentuk bangun datar segitiga dengan teknik menjiplak, membuat bentuk bangun datar segiempat (persegi dan persegi panjang) dengan teknik menjiplak, dan membuat bentuk bangun datar lingkaran dengan teknik menjiplak. 71-80 5 75,5 377,5 55,55 % 81-90 4 85,5 34,0 44,44 % Jumlah 9 719,5 100 % Rata-rata = 80,56 Ketuntasan = 100 % f. Hasil Bangun Datar pada Pertemuan Kedua Siklus III Tabel 7. Data pada Pertemuan Kedua Siklus III Indikator : Menyebutkan contoh benda nyata di lingkungan sekitar yang berbentuk segitiga, menyebutkan contoh benda nyata di lingkungan sekitar yang berbentuk segiempat (persegi dan persegi panjang), dan menyebutkan contoh benda nyata di lingkungan sekitar yang berbentuk lingkaran. 71-80 4 75,5 30,0 44,44 % 81 90 4 85,5 34,0 44,44 % 91-100 1 95,5 95,1 11,11 % Jumlah 9 741,5 100 % Rata-rata = 85 Ketuntasan = 100 % Rata rata ketuntasan Siklus III = 100 % + 100 % = 100 % PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I, siklus II, dan siklus III dapat dinyatakan bahwa pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan penguasaan konsep Bangun Datar Matematika pada Siswa kelas I SDN II Manjung. Tabel 8. Perbandingan Penguasaan Konsep Bangun Datar pada Siswa Kelas I SDN II Manjung. Kriteria Pra Tindakan Rata Kelas ketuntasan Siklus I Siklus II Siklus III 61,67 65,84 7,0 8,75 33,33% 55,55% 7,6% 100% Dari keadaan awal sebelum dilakukan pembelajaran kontekstual siswa yang tuntas KKM hanya 33.33% dari sembilan siswa. Siklus I dilaksanakan pembelajaran dengan metode kontekstual, siswa yang mencapai KKM menjadi 55.55% atau meningkat sebanyak.% dari keadaan awal. Setelah dilakukan tindak lanjut kembali dalam siklus II, siswa yang tuntas KKM menjadi 7.6% atau meningkat 38.93% dari keadaan awal siswa atau meningkat 16.71% dari siklus I. Setelah dilakukan tindak lanjut kembali dalam siklus III, siswa yang tuntas KKM mencapai 100%, meningkat 66.67% dari keadaan awal siswa, meningkat 44.45% dari siklus I atau meningkat 7.74% dari siklus II. Hasil belajar tersebut dapat disimpulkan pen-

guasaan konsep bangun datar matematika pada siswa kelas I SDN II Manjung mengalami peningkatan. SIMPULAN Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada siswa kelas I SDN II Manjung dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan penguasaan konsep bangun datar dalam pelajaran Matematika pada Siswa Kelas I SD Negeri II Manjung, yang ditunjukan dengan persentase siswa yang tuntas KKM (nilai 65) yang meningkat dari keadaan awal yang hanya 33.33% menjadi 55.55% pada siklus I. Setelah dilakukan tindak lanjut ke siklus II, hasil belajar siswa meningkat lagi menjadi 7.6% atau meningkat sebesar 16.71% dari siklus I. Dan pada siklus III ketuntasan mencapai 100% atau meningkat 7.74% dari siklus II. Dari peningkatan hasil belajar siswa tersebut dapat dikatakan bahwa penguasaan konsep siswa kelas I SDN II Manjung tentang bangun datar telah meningkat. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman Mulyono. 003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Aisyah Nyimas. 007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Kepres. 003. Undang-Undang Sisdiknas. Jakarta: Sinar Grafika. Nurhadi.00. Pendekatan Kontekstual. Malang: Universitas Negeri Malang..