PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E

I. Beberapa Istilah dalam Izin dan Pertimbangan Teknis terkait Izin Pemanfaatan Ruang ( IPPL, Rencana Tapak dan IMB )

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PERIZINAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

Nomor 67 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 67 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 17 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERSYARATAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS PENERBITAN SIPMB / IMB

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/PRT/M/2016 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 24 TAHUN 2006

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPAEN BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN REKLAME WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2007 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENERTIBAN ASET TANAH PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.276, 2010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Izin Mendirikan Bangunan. Prinsip.

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BUPATI BIREUEN,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 4 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR '13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PENGUSAHAAN DAN PENGELOLAAN SARANG BURUNG WALET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR : 3 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 6a TAHUN 2011 TENT ANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

TENTANG PELEPASAN TANAH ASET PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan BUPATI BANTUL

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2016 T E N T A N G PENGELOLAAN PASAR INDUK KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

BUPATI TULANG BAWANG BARAT PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERSYARATAN IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN LAHAN (IPPL), RENCANA TAPAK DAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

WALIKOTA PALANGKA RAYA

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN

Izin Mendirikan Bangunan

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG

PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

RANCANGANRANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG PELEPASAN TANAH ASET PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH

WALIKOTA BANJARMASIN ============================================================== PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

III DRAFT KETENTUAN DAN PERSYARATAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN BIDANG PERIZINAN PEMANFAATAN RUANG SECARA ELEKTRONIK A. Izin Prinsip (IP) 1.

WALIKOTA BITUNG PERATURAN DAERAH KOTA BITUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENERTIBAN BANGUNAN GEDUNG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI

PEMERINTAH KOTA BATU

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2005

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor Di BOGOR Yang bertanda-tangan dibawah ini :

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH

IMB BG Sederhana Eksisting Untuk Kepentingan Umum

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMPEROLEH DISPENSASI MENDIRIKAN BANGUNAN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 9 Tahun 2012 tentang Izin Mendirikan Bangunan, maka untuk ketertiban dan kelanearan pelaksanaan perlu diatur Petunjuk Pelaksanaannya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Atas Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 9 Tahun 2012 tentang Izin Mendirikan Bangunan, yang diatur dalam suatu Peraturan Walikota Mojokerto. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Keeil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur I Jawa Tengah I Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Keeil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551) ; 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833) ; 3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725) ;

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049) ; 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5432) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan ; 13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 6/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan ; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan ; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah ; 16. Peraturan Daerah Kota Mojokerto nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mojokerto 2012-2032 ; 17. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 9 Tahun 2012 tentang Izin Mendirikan Bangunan. MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN WALIKOTA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG IZIN MENDIRIKANBANGUNAN Pasal1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Mojokerto. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Mojokerto. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Mojokerto. 5. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kota Mojokerto. 6. Badan Perencanaan Pembangunan adalah Badan Perencanaan Pembangunan Kota Mojokerto. 7. Kantor Pelayanan dan Perizinan Terpadu yang selanjutnya disingkat KP2T adalah Kantor Pelayanan dan Perizinan Terpadu Kota Mojokerto.

8. Bangunan adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan/atau didalam tanah dan/atau air yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. 9. Mendirikan bangunan adalah pekerjaan membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. 10. Pemilik bangunan adalah orang, badan hukum, kelompok orang atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai pemilik bangunan. 11. Bangunan Non Gedung adalah bangunan yang mempunyai fungsi utama sebagai utilitas atau prasarana kota yang meliputi bangunan Menararrower telekomunikasi, bangunan reklame (Billboard, Bando), bangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), Tugu atau monumen, Gapura, Shelter, dan lain-lain. 12. Pengawas Bangunan adalah petugas dari Badan Perencanaan Pembangunan yang diberikan tugas untuk melakukan pengawasan teknis bangunan sesuai dengan izin yang diberikan. 13. Surat Jaminan Kesanggupan Penanggulangan Oampak yang selanjutnya disebut Surat Jaminan adalah surat Kesanggupan dan jaminan dari pemohon izin mendirikan bangunan kepada Pemerintah Kota Mojokerto yang diperuntukkan sebagai antisipasi ganti rugi terhadap akibat dari kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh pemohon. 14. Surat Izin Pelaksanaan Mendirikan Bangunan selanjutnya disingkat SIPMB adalah izin untuk dapat dilaksanakannya suatu pekerjaan bangunan, sebelum dikeluarkannya 1MB yang berlaku selama 2 (dua) tahun. 15. Izin Mendirikan Bangunan, yang selanjutnya disingkat 1MB adalah penzman yang diberikan oleh Pemerintah Kota kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas atau mengurangi bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. 16. Izin Mendirikan Bangunan (1MB) Bangunan Gedung adalah izin yang diberikan untuk pembangunan bangunan gedung yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis sesuai dengan peraturan perundangan. 17. Izin Mendirikan Bangunan (1MB) Non Bangunan Gedung adalah izin yang diberikan untuk pembangunan bangunan yang berfungsi sebagai utilitas atau sarana kota yang meliputi bangunan Menara I Tower telekomunikasi, bangunan reklame (Billboard), bangunan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), Tugu atau monumen, Gapura, Shelter, dan lain-lain. 18. Izin Mendirikan Bangunan (1MB) Perluasan adalah izin penambahan luas bangunan pada 1MByang telah diberikan sebelumnya dengan fungsi yang sama.

19. Izin Mendirikan Bangunan (1MB) Berkala adalah izin yang diberikan untuk pembangunan bangunan gedung atau bangunan non gedung yang bersifat sementara karena bangunan tersebut berada pada status tanahnya sewa/kontrak atau akan dipergunakan sementara, masa berlaku tidak lebih dari 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi ketentuan yang berlaku. 20. Izin Mendirikan Bangunan (1MB) Perluasan adalah izin penambahan luas bangunan pada 1MB yang telah diberikan sebelumnya dengan fungsi yang sama. 21. Izin Mendirikan Bangunan (1MB) Alih Fungsi adalah izin yang diberikan karena perubahan fungsi bangunan dari suatu kegiatan yang menjadi kegiatan lainnya. 22. Izin Mendirikan Bangunan (1MB) Penggantian adalah pengajuan permohonan penerbitan ulang 1MB yang pernah diterbitkan dengan disertakan bukti laporan kehilangan dari kepolisian, data-data pendukung. 23. Izin Mendirikan Bangunan (1MB) Pemutihan adalah bentuk kebijakan penerbitan 1MB Khusus yang diberikan bagi bangunan yang telah terbangun karena kondisi tertentu yang ditetapkan melalui Keputusan Walikota. 24. Garis Sempadan Jalan yang selanjutnya disingkat GSJ adalah Garis Batas Luar pengaman untuk dapat mendirikan bangunan di kiri dan di kanan jalan pada ruang pengawasan jalan yang berg una untuk mempertahankan daerah pandangan bebas bagi para pengguna jalan. BAB II OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI Pasal2 (1) Objek retribusi 1MB adalah pemberian izin dalam kegiatan pembangunan konstruksi bangunan gedung dan bangunan non gedung serta prasarana pendukungnya. (2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan peninjauan desain dan pemantauan pelaksanaan pembangunannya agar tetap sesuai dengan rencana teknis bangunan dan rencana tata ruang dengan tetap memperhatikan koefisien dasar bang unan (KDB), koefisien luas bangunan (KLB), koefisien ketinggian bangunan (KKB) dan pengawasan penggunaan bangunan yang meliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat keselamatan bagi yang menempati bangunan tersebut. (3) Objek retribusi sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), adalah retribusi yang dipungut dilakukan atas dasar pemberian pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah meliputi jasa pelayanaan administrasi dan jasa pelayanaan teknis. (4) Subjek retribusi 1MB adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh izin bangunan. (5) Tidak termasuk objek retribusi adalah pemberian Izin untuk bangunan milik Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah, dan tempat ibadah.

BAB III IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (1MB) Pasal3 (1) Setiap orang pribadi atau badan yang akan mendirikan bangunan wajib memiliki 1MB. (2) Dikecualikan dari izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terhadap : a. bangunan gedung khusus; b. bangunan gedung darurat atau sementara (semi permanen). (3) Bangunan rnilik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah wajib merniliki 1MB. (4) Masa berlaku 1MB adalah selama bangunan yang bersangkutan berdiri sepanjang tidak berubah bentuk, luas, fungsi bangunan dan kepemilikan. (5) Walikota menunjuk Kepala KP2l untuk menerbitkan 1MB setelah melakukan koordinasi dengan SKPD terkait. BABIV SURAl JAMINAN Bagian Kesatu Tujuan dan Jenis Bangunan dengan Surat Jaminan Kesanggupan Paragraf 1 Tujuan Pasal4 (1) lerhadap penyelenggaraan kegiatan pembangunan gedung dan non gedung yang dapat memberikan dampak cukup besar bagi lingkungan sekitarnya, dalam pelaksanaannya diperlukan surat jaminan kesanggupan penanggulangan dampak akibat dari pelaksanaan pembangunan. (2) Surat Jaminan bertujuan untuk : a. memberikan perlindungan kepada masyarakat khususnya pernilik bangunan yang berdekatan terhadap kerusakan konstruksi akibat pembangunan gedung; b. memberikan perlindungan terhadap sarana dan prasarana lingkungan yang diperkirakan rusak. (3) Surat Jaminan merupakan persyaratan administrasi dalam Permohonan 1MB. (4) Surat Jaminan sebagaimana dimaksud ayat (1) ditandatangani oleh pemohon di atas Meterai Rp.. 6.000,- disetujui oleh Lurah dan Camat setempat dengan bentuk sebagaimana Lampiran I Peraturan Walikota ini.

Pasal5 Surat Jaminan Kesanggupan Penanggulangan Oampak berisi : a. nama pemohon; b. alamat pemohon; c. jenis kegiatan pembangunan; d. lokasi kegiatan Pembangunan; e. Surat Jaminan Asuransi; f. kondisi awal bangunan, yang dilampirkan dengan foto ukuran 5 R; g. ditandatangani oleh pemohon; h. disetujui oleh Lurah dan Camat setempat. Paragraf 2 Jenis Bangunan dengan Surat Jaminan Pasal6 (1) Jenis kegiatan pembangunan dengan surat Jaminan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu : a. kegiatan pembangunan dengan surat jaminan yang dilampirkan Asuransi; dan b. kegiatan pembangunan dengan surat jaminan tanpa dilampirkan Asuransi. (2) Jenis kegiatan pembangunan yang harus dipersyaratkan adanya Surat Jaminan dengan Jaminan Asuransi apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut : a. kegiatan pembangunan gedung dan non gedung yang menggunakan tiang pancang lebih dari kedalaman 6 (enam) meter; b. bangunan yang mempunyai luas minimal 1.000 (seribu) M2; c. kegiatan bangunan non gedung dengan ketinggian di atas 15 (lima bel as) meter. (3) Jenis kegiatan pembangunan selain dimaksud ayat (2) tidak dipersyaratkan adanya jaminan Asuransi. (4) Terhadap [enis kegiatan sebagaimana dimaksud pad a ayat (3) pemohon cukup membuat surat pernyataan kesanggupan perbaikan yang tercantum dalam Lampiran II Peraturan Walikota ini. Pasal7 (1) Objek jaminan kerusakan sebagaimana dimaksud pad a pasal 6 ayat (2) huruf a dan c, meliputi: a. bangunan yang berada dalam jarak radius 30 (tiga puluh) meter dari jarak kegiatan pemancangan (struktur/konstruksi) pemohon;

b. Prasarana lingkungan yang meliputi : 1) jalan yang dilalui oleh angkutan konstruksi pemohon dengan panjang yang dijamin maksimal 200 meter dari lokasi pemohon; 2) saluran yang dijadikan saluran pembangunan dari lokasi pemohon dan/atau yang terkena dampak sesuai perhitungan Pihak Asuransi. (2) Objek jaminan kerusakan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (2) huruf b, meliputi: a. jalan yang dilalui oleh angkutan konstruksi pemohon dengan panjang yang dijamin maksimal 200 meter dari lokasi pemohon; b. saluran yang dijadikan saluran pembangunan dari lokasi pemohon dan/atau yang terkena dampak sesuai perhitungan Pihak Asuransi. Bagian Kedua Tata Cara Menghitung Besarnya Jaminan Asuransi Pasal8 (1) Besarnya Asuransi sebagaimana dimaksud pad a Pasal 6 ayat (1) dihitung oleh Pihak Asuransi dan disetujui oleh Pemohon. (2) Hasil perhitungan akhir besarnya Asuransi yang dijaminkan oleh pemohon 1MB harus diberitahukan oleh pihak terjamin. Pasal9 (1) Kondisi awal bangunan sebagaimana dimaksud pad a Pasal 5 huruf f adalah kondisi bangunan dan prasarana lingkungan sebelum pelaksanaan kegiatan pembangunan oleh pemohon. (2) Kondisi awal bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan yang dilakukan oleh Pihak Asuransi yang disaksikan oleh pemilik Bangunan, RT dan RW setempat. (3) Untuk memperkuat hasil pemeriksaan lapangan dilakukan foto-foto yang membuktikan kondisi awal bangunan. Bagian Ketiga Prosedur Jaminan Kesanggupan Pasal 10 (1) Penerbitan Surat Jaminan dilaksanakan dengan terlebih dahulu Rapat Musyawarah yang dituangkan dalam Berita Acara Rapat, yang berisikan:

a. peserta rapat meliputi Camat, Lurah, Ketua RW, Ketua RT, Pemilik Bangunan, Petugas Pengawas Bangunan dan Pihak Asuransi; b. data hasil kunjungan lapangan; dan c. hasil perhitungan jaminan kerugian oleh Pihak Asuransi. (2) Setelah Rapat Musyawarah sebagaimana dimaksud ayat (1) selesai, maka dibuat Surat Jaminan atas persetujuan seluruh pihak yang disetujui oleh camat. (3) Surat jaminan sebagaimana dimaksud ayat (2) menjadi persyaratan dalam memperoleh 1MB. (4) Apabila terjadi kerusakan bangunan, maka prosedur penyelesaiannya adalah prosedur sebagai berikut: a. Camat bersama Tim Teknis mendampingi Pihak Asuransi melakukan pemeriksaan kerusakan; b. Hasil pemeriksaan Pihak Asuransi dituangkan dalam bentuk Berita acara. Pasal11 (1) Camat atas permintaan dan kuasa dari pemilik bangunan dapat melakukan klaim atas kerusakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7. (2) Apabila terjadi kerusakan bangunan dan prasarana lingkungan sesuai dengan prosedur Pihak Asuransi wajib melakukan perbaikan atas bangunan yang rusak sesuai hasil musyawarah. (3) Dalam hal tidak terjadi kerusakan pada kegiatan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka Pihak Asuransi tidak wajib melakukan perbaikan atas bangunan yang rusak sesuai hasil musyawarah. BABV IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN PEMUTIHAN Bagian Kesatu Tata Cara Pasal12 Pemutihan 1MBtidak berlaku apabila : a. bangunan tersebut termasuk bangunan liar/kumuh; b. bangunan tersebut bertentangan dan/atau tidak sesuai dengan Tata Guna TanahlTata Ruang atas pertimbangan Tim sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan;

c. status kepemilikan atas tanah dan/atau bangunan tersebut tidak jelas atau dalam sengketa; d. bangunan tersebut dapat diperkirakan akan membahayakan keselamatan umum atau penghuninya; e. bangunan tersebut mengganggu ketertiban dan/atau keindahan. Bagian Kedua Persyaratan Pasal13 (1) 1MB Pemutihan dilaksanakan secara kolektif yang dituangkan dalam Keputusan Walikota atas usulan dari camat setempat. (2) 1MB Pemutihan hanya berlaku bagi bangunan yang telah ada/berdiri yang belum mengajukan permohonan IMB/belum memilki 1MBsebelum tahun 2015 yang dibuktikan dengan keterangan lurah. (3) 1MB Pemutihan hanya berlaku untuk bangunan yang masih sesuai dengan rencana tata ruang kota. Pasal 14 Untuk pengajuan permohonan 1MBPemutihan, harus melampirkan persyaratan : a. Persyaratan Administrasi, antara lain: 1) fotokopi kartu tanda penduduk pemohon; 2) surat kuasa dan fotokopi kartu tanda penduduk yang diberikan kuasa dalam hal permohonan bukan dilakukan oleh pemohon sendiri; 3) fotokopi sertifikat hak atas tanah atau bukti kepemilikan tanah; 4) fotokopi tanda pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun sebelumnya. b. Persyaratan Teknis, antara lain: 1) Gambar Rencana Arsitektur (denah, tampak, potongan dan detail bangunan) dan Gambar Rencana Struktur (pondasi, kolom, balok, Lantai, Atap); 2) perhitungan konstruksi bangunan yang dibuat oleh tenaga ahli yang memiliki sertifikasi (SIPS) untuk bangunan di atas 2 (dua) lantai dan/atau bangunan konstruksi beton yang-memiliki bentangan lebih dari 10 (sepuluh) meter. Bagian Keempat Pengawasan dan Pengendalian Pasal 15 Pengawasan dan pengendalian 1MBPemutihan dilaksanakan oleh kecamatan.

BABVI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN PENGGANTI Bagian Kesatu Tata Cara Pasal16 (1) 1MB Pengganti diberikan terhadap 1MB yang hilang dan 1MB yang berubah kepemilikan. (2) Untuk memperoleh 1MB Pengganti Pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan yang telah ditetapkan. Bagian Kedua Persyaratan Pasal17 Persyaratan Pemberian 1MB Pengganti, yaitu : a. Surat Laporan Kehilangan dari Kepolisian; b. fotokopi 1MB lama (bila ada); c. fotokopi Bukti Kepemilikan Tanah; d. fotokopi KTP Pernilik Bangunan; e. Gambar Konstruksi Bangunan, yang bentuk dan luasnya sesuai dengan 1MB Hilang. BAB VII IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN ALiH FUNGSI Bagian Kesatu Tata Cara Pasal 18 (1) 1MBAlih Fungsi diberikan terhadap Bangunan yang mengalami perubahan fungsi tanpa menambah luasan dengan peruntukan bangunan yang masih memenuhi ketentuan rencana kota. (2) Untuk memperoleh 1MB Alih Fungsi Pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan yang telah ditetapkan.

Bagian Kedua Tata Cara Pasal 19 Persyaratan Pemberian 1MBAlih Fungsi : a. fotokopi Izin Peruntukan Penggunaan Lahan untuk bangunan dimohon; b. fotokopi Rencana Tapak (untuk bangunan non rumah tinggal tunggal); c. 1MB Lama (asli); d. gambar lampiran 1MB lama (asli); e. fotokopi KTP pemilik bangunan; f. gambar konstruksi bangunan. BAS VIII IZIN MENDIRIKAN SANGUNAN PERLUASAN Bagian Kesatu Tata Cara Pasal20 (1) 1MB Perluasan diberikan terhadap bangunan yang mengalami penambahan luas dengan fungsi yang sama. (2) Untuk memperoleh 1MB Perluasan Pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan yang telah ditetapkan. Bagian Kedua Persyaratan Pasal21 Persyaratan Pemberian 1MBPerluasan : a. 1MBasal (asli); b. gambar 1MBasal (Asli); c. fotokopi KTP Pemilik Bangunan; d. gambar konstruksi bangunan perluasan; e. perhitungan struktur yang dibuat oleh Ahli Bangunan yang memiliki SIPB, untuk perluasan bangunan lebih dari 2 (dua) lantai.

BABIX KETENTUAN PENUTUP Pasal22 Peraturan ini mulai berlaku pad a tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Mojokerto. Ditetapkan di Mojokerto Pad a tanggal 8 OktJo." 2015 Diundangkan di Mojokerto pada tanggal Olcto8er 2015 SEKRETARIS DAERAH KOTA MOJOKERTO MAS AGOES NIRBITO M.W.4.S.H., M.Si. Pembina Utama Madya NIP. 19570917 198309 1 001 BERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 NOMOR 70 Salliilnan sesusl dengan,asillinya KEPALA BA.GI,AN HUKUM, tid PUIDJI HARD,JONC. SH N lip'.196007.2'91 19B5!i]13 '1 001