BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman kehidupan manusiap musik saat ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Dalam era globalisasi, pendidikan pun dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh sehingga anak lebih dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu secara langsung ataupun tidak langsung dituntut untuk

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara sempurna sesuai kodrat kemanusiaanya. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) menyatakan bahwa. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Seperti dalam Undang-Undang Republik Indonesia mengenai Sistem. didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan diimplementasikan melalui jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berstruktur dan berprogram, di mulai dari pendidikan dasar,

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang butuh akan ilmu pengetahuan dan

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

2015 PEMBELAJARAN GITAR DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP AL-AZHAR SYIFA BUDI PARAHYANGAN PADALARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang bertanggung jawab terhadap penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus masa depan bangsa yang kompeten,

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Aspek yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilik. Menurut. Suryonosubroto (2009; 286) menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI LOKAL MELALUI KEBIJAKAN LEADER CLASS DI DAERAH CILACAP. Oleh : Ma rifani Fitri Arisa

BAB I PENDAHULUAN. Persia kira-kira pada 1500 SM yang dikenal sebagai citar atau sehtar. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mutu peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Salah satu pondasi penting untuk kemajuan suatu Negara adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. ketertarikan bagi pelaku seni maupun orang yang menikmatinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

untuk memperbaiki penampilan dari kekurangan kekurangan yang ada ke arah

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Sesuai dengan pasal 33 ayat 3 UU Nomor 20 Tahun 2003, Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan membina potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Pendidikan juga merupakan salah satu usaha sadar dan terancang untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya. Dengan kemajuan IPTEK yang semakin cepat siswa dituntut kreatif, mandiri dan inovatif dalam mengembangkan diri, kemampuan dan keterampilannya melalui penguasaan di bidangnya. Perkembangan yang pesat telah menggugah para pendidik untuk dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan konsep IPTEK yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam masyarakat. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar mengajar antara peserta didik dan guru, dimana keduanya mempunyai peranan yang penting. Mengajar tidak diartikan sebagai proses penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa, yang menempatkan siswa sebagai objek belajar dan guru sebagai subjek, akan tetapi mengajar harus dipandang sebagai proses pengaturan lingkupan agar siswa belajar. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi antara guru dengan siswa. Interaksi yang bernilai 1

2 edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Kegiatan pembelajaran di sekolah bukan hanya di dalam struktur program pelajaran pada jam pelajaran, tetapi juga kegiatan pembelajaran tambahan diluar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Hal ini harus dilakukan agar dapat memperkaya wawasan pengetahuan dan juga kemampuan dari siswa tersebut. Dalam proses belajar mengajar juga harus memiliki unsur-unsur seperti manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur dan metode pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu, dengan adanya ekstrakurikuler dapat mengembangkan kepribadian, bakat atau kemampuan yang dimiliki siswa-siswi diberbagai bidang diluar bidang akademik. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan adalah sekolah menengah kejuruan yang mempunyai visi dan misi dalam program pembelajaran, salah satu kegiatan pembelajaran tambahan diluar struktur program pembelajaran (ektrakurikuler) yang memiliki salah satu visi melestarikan kebudayaan Indonesia adalah ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia oleh pihak sekolah menjadi salah satu kelebihan karena di era globalisasi sekarang jarang kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menengah atas ataupun kejuruan menggunakan alat musik tradisional, rata-rata sekolah yang berdomisili di kota Medan memilih ekstrakurikuler seperti : paduan suara, tari, drama dan jika ada alat musik kebanyakan alat musik modern, hanya beberapa sekolah yang memiliki ekstrakurikuler ansambel musik tradisional Indonesia. Realita tersebut yang

3 menjadi alasan mengapa semakin sedikit anak-anak dan masyarakat yang mengetahui, mempelajari dan mencintai alat musik tradisional. Musik tradisional Indonesia tidak kalah menariknya dengan musik modern, hanya eksplorasi terhadap musik tradisional ini yang kurang dilakukan anak-anak sekarang dan juga masyarakat, sehingga tidak banyak anak-anak muda yang mengenal musik tradisional Indonesia. Berdasarkan pengamatan penulis di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan, pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia yang berlangsung di aula (kelas praktek) cukup kreatif. Walaupun tidak jarang siswasiswi yang mengikuti kegiatan ektrakurikuler tersebut sulit diatur saat pemilihan lagu dan proses latihan berlangsung, ditambah dengan latar belakang siswa yang berasal dari jurusan yang berbeda-beda yaitu : teknik audio video, teknik mekanik otomotif, teknik pemesinan, teknik pemanfaatan tenaga listrik, dan teknik komputer jaringan, guru mampu memberikan metode pembelajaran yang digunakan dengan baik karena latar belakang guru yang merupakan lulusan dari pendidikan keguruan dan menguasai alat musik tradisional yang ada pada ekstrakurikuler di SMK Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan tersebut, dimana alat musik tersebut adalah : Angklung, taganing dan suling. Maka dari itu, dalam hal ini Peneliti merasa tertarik untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada Teknologi Teladan Medan.

4 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dengan demikian penulis merumuskannya kedalam sebuah judul Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan lingkup permasalahan yang lebih luas. Menurut pendapat Iskandar dalam Moleong (2014:163), yang menyatakan bahwa : Identifikasi masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang masalah, didalam latar belakang masalah sudah dijelaskan faktorfaktor yang menyebabkan masalah, semua faktor tersebut kita teliti, namun dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, kemampuan dan referensi yang relevan, maka tidak semua faktor yang menyebabkan masalah tersebut kita teliti. Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Setelah masalah diidentifikasi, selanjutnya perlu dipilih dan ditentukan masalah yang akan diangkat dalam suatu penelitian. Berdasarkan uraian penjelasan dari latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?

5 2. Bagaimana pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada Teknologi Teladan Medan? 3. Bagaimana strategi pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan? 4. Lagu-lagu apa saja yang dipelajari dalam pembelajaran ansambel musik 5. Alat musik apa saja yang digunakan dalam pembelajaran ansambel musik 6. Apa kendala yang dialami serta bagaimana cara mengatasi kendala siswa dan guru dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada Teknologi Teladan Medan? 7. Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan? 8. Bagaimana hasil pembelajaran siswa dengan pembelajaran ansambel musik

6 9. Bagaimana tanggapan orang tua siswa mengenai pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan penulis, maka penulis mengadakan pembatasan masalah untuk memudahkan memecahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Sesuai dengan Sugiono (2013:286) yang mengatakan bahwa : Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu. Berdasarkan pendapat tersebut, dengan demikian kajian penelitian ini terbatas pada beberapa hal, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan? 2. Bagaimana pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada Teknologi Teladan Medan? 3. Lagu-lagu apa saja yang dipelajari dalam pembelajaran ansambel musik

7 4. Alat musik apa saja yang digunakan dalam pembelajaran ansambel musik 5. Apa kendala yang dialami serta bagaimana cara mengatasi kendala siswa dan guru dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada Teknologi Teladan Medan? 6. Bagaimana hasil pembelajaran siswa dengan pembelajaran ansambel musik D. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang akan dilakukan, dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2013:288) yang mengatakan bahwa : Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang dapat memandu peneliti untuk mengumpulkan data di lapangan. Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana Pembelajaran Ansambel Musik Tradisional Indonesia Pada Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan?.

8 E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dirumuskan untuk mengetahui gambaran dan arah kegiatan yang akan dilakukan. Tujuan penelitian harus jelas, agar hasil penelitian yang diinginkan tercapai. Dengan adanya tujuan penelitian, maka penelitian akan tertuju pada tujuan yang telah dirumuskan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:397) yang mengatakan bahwa : Tujuan penelitian adalah untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui. Dengan metode kualitatif, maka peneliti dapat menemukan pemahaman meluas dan mendalam terhadap situasi sosial yang kompleks, memahami interaksi dalam situasi sosial tersebut sehingga dapat ditemukan hipotesis, pola hubungan yang akhirnya dapat dikembangkan menjadi teori. Tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh peneliti sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui keberadaan Ansambel Musik Tradisional Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan. 2. Untuk mengetahui pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada Teknologi Teladan Medan. 3. Untuk mengetahui lagu-lagu yang dipelajari dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan. 4. Untuk mengetahui alat musik yang digunakan dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah

9 Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan. 5. Untuk mengetahui kendala serta cara mengatasi kendala yang dialami siswa dan guru dalam pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada Teknologi Teladan Medan. 6. Untuk mengetahui hasil pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan. F. Manfaat Penelitian Dari tujuan penelitian yang ditetapkan, maka penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Adapun manfaat dari penelitian ini : 1. Sebagai bahan informasi bagi pembaca. 2. Sebagai bahan masukan kepada peneliti dalam menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti mengenai pembelajaran ansambel musik tradisional Indonesia pada ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan. 3. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang relevan dikemudian hari. 4. Sebagai bahan masukan bagi pengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Teknologi Teladan Medan.

10 5. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Prodi Seni Musik Universitas Negeri Medan.