ANALISA TEGANGAN MAKSIMUM WIRE ROPE DAN HOOK PADA OVERHEAD HOISTING CRANE KAPASITAS 7,5 TON

dokumen-dokumen yang mirip
MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

ANALISA BEBAN MAKSIMUM YANG DAPAT DIANGKAT CRAWLER CRANE XCMG QUY55

1.1 Latar Belakang. 1. Kapal tongkang jenis Floating Crane.

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON

ANALISA KEKUATAN DAN UMUR TALI BAJA KRAN HYDROLIK DENGAN KAPASITAS ANGKAT 25 TON SKRIPSI

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE KAPASITAS 10 TON BENTANGAN 25 METER

Crane With Capacity Of 550 Ton

Lifting and moving equipment safety Session Oleh: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )

EVALUASI STRUKTUR ATAS JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DESA AEK LIBUNG, KECAMATAN SAYUR MATINGGI, KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN PEMINDAH BAHAN

PERENCANAAN SEBUAH TRUCK MOUNTED CRANE UNTUK PEMBANGUNAN PKS YANG BERFUNGSI UNTUK EREKSI DENGAN KAPASITAS ANGKAT ± 10 TON DAN TINGGI ANGKAT ± 15 M

Mechanical Engineering Ismanto Alpha's

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE BERPALANG TUNGGAL KAPASITAS 10 TON

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE KAPASITAS 5 TON

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane

Tugas Akhir D3 Teknik Mesin DISNAKER ITS

PERANCANGAN SEMI GANTRY CRANE KAPASITAS 10 TON DENGAN BANTUAN SOFTWARE

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISA PENGHITUNGAN SPESIFIKASI OVERHEAD HOISTING CRANE PADA BEBAN MAKSIMUM 3 TON

BAB III PERENCANAAN PEMILIHAN TALI BAJA PADA ELEVATOR BARANG. Q = Beban kapasitas muatan dalam perencanaan ( 1 Ton )

PERANCANGAN LIFT PENUMPANG KAPASITAS 1000Kg KECEPATAN 90M/Menit DAN TINGGI TOTAL 80M DENGAN SISTEM KONTROL VVVF

KERUSAKAN CRANE WIRE ROPE DAN METODE PEMERIKSAANYA

RANCANG BANGUN SIMULASI MOBILE CRANE BEBAN ANGKAT MAKSIMAL 200 G DENGAN GERAKAN MEKANIS DAN SLING (PENGUJIAN)

ISSN X. Jurnal DESIMINASI TEKNOLOGI. Diterbitkan Oleh : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)

RANCANG BANGUN ALAT PENCEKAM BENDA KERJA SEMI-OTOMATIS MESIN PILIN

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT TALI TAMPAR DARI BAHAN LIMBAH PLASTIK. Oleh:

10Teinik. Template Mesin Pemindahan Bahan Power Point. Sistem Peralatan Tambahan Khusus Kait Pada Mesin Pemindahan Bahan. Ir. H. Pirnadi, MSc. APU.

STUDY PEMODELAN STRUKTUR SUBMERGED FLOATING TUNNEL

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 42 LITER/ DETIK, HEAD 40M DAN PUTARAN 1450 PRM DENGAN PENGGERAK DIESEL

ELECTRIC TROLLEY CRANE DENGAN DAYA ANGKAT MANUAL (RANGKA) PROYEK AKHIR

LAPORAN TUGAS AKHIR PENELITIAN TENTANG SIFAT-SIFAT KEKUATAN TARIK, KEKERASAN, KOMPOSISI KIMIA DAN STRUKTUR MIKRO DARI TALI SERAT BAJA BUATAN KOREA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan

RANCANG BANGUN ALAT UJI MEKANIK BATANG KENDALI RSG-GAS

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI )

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN DAN VARIASI DIAMETER ELEKTRODA TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA STAINLESS STEEL AISI 304

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA PROGRAM STUDI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. girder silang ( end carriage ) yang menjadi tempat pemasangan roda penjalan.

ANALISA KELAYAKAN KERJA OVERHEAD CRANE

Rancang Bangun Alat Ukur Berat Menggunakan Load Cell kapasitas 300 kg

FINAL PROJECT DENGAN JUDUL

Baja : Tipe 6 x Fibre Core

MESIN PENGADUK ADONAN MAKANAN (RANGKA)

MAKALAH PESAWAT ANGKAT. Rantai dan Tali

ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI GOKAR LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI KEKUATAN RANGKA ATAP TRUSS MENGGUNAKAN PIPA BAJA DENGAN SAMBUNGAN LAS DENGAN PELAT SAMBUNG

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK IRIGASI PERTANIAN

ANALISIS NOSEL BAHAN TUNGSTEN DIAMETER 200 mm HASIL PROSES PEMBENTUKAN

MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN TOWER CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON, TINGGI ANGKAT 55 METER, RADIUS 60 M, UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT.

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH VARIASI DIAMETER KATUP BUANG TERHADAP DEBIT DAN EFISIENSI PADA POMPA HIDRAM

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

RANCANG BANGUN MESIN PRESS SERBUK KAYU (RANGKA)

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN SISTEM PIPA PROCESS LIQUID DARI VESSEL FLASH SEPARATOR KE CRUDE OIL PUMP MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR II

ANALISIS DIMENSI LENGAN PADA MODEL RANCANGAN RENOGRAF THYROID UPTAKE TERPADU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

TRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 1,5 M 3 / MENIT

TINJAUAN KEKUATAN DAN BIAYA STRUKTUR ATAP BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL GEDUNG DIKLAT RSUP DR. KARIADI SEMARANG

PERENCANAAN IMPELLER POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 58 LITER/DETIK HEAD 70 M DENGAN PUTARAN 2950 RPM PENGGERAK MOTOR LISTRIK

DESAIN RANGKA ALAT PERAGA DRILLING DAN REAMING DENGAN SISTEM ELEKTRIK PNEUMATIK TUGAS AKHIR

PERANCANGAN MESIN PENYUIR DAGING UNTUK BAHAN BAKU ABON PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN SKUTER ELEKTRIK YANG DAPAT DILIPAT DENGAN BEBAN MAKSIMUM 80 KG DAN KECEPATAN MAKSIMUM 20 KM/JAM

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

TUGAS AKHIR PIPELINE STRESS ANALYSIS TERHADAP TEGANGAN IJIN PADA PIPA GAS ONSHORE DARI TIE-IN SUBAN#13 KE SUBAN#2 DENGAN PENDEKATAN CAESAR II

PERANCANGAN MESIN PENEKUK PLAT MINI. Dalmasius Ganjar Subagio*)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

Jl. Banyumas Wonosobo

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

PERANCANGAN ALAT/MESIN PENGEROL PIPA PROYEK AKHIR

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan estimasi waktu penelitian dikisarkan

PERANCANGAN ALAT PEMINDAH BATERAI MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK UNTUK BEBAN MAKSIMAL 18 KG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK

TUGAS AKHIR ANALISA GAYA PADA TELESCOPIC BOOM TRUCK CRANE XCMG QY50K

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perencanaan Pengangkatan Peralatan Pemboran Rig PDSI 28.2/D1000-E PT. PDSI

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANALISA TEGANGAN MAKSIMUM WIRE ROPE DAN HOOK PADA OVERHEAD HOISTING CRANE KAPASITAS 7,5 TON Disusun Sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Teknik mesin Fakultas Teknik Oleh: BIMA ADE SAPUTRA D 00.130.073 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 018

HALAMAN PERSETUJUAN ANALISA TEGANGAN MAKSIMUM WIRE ROPE DAN HOOK PADA OVERHEAD HOISTING CRANE KAPASITAS 7,5 TON PUBLIASI ILMIAH Oleh : BIMA ADE SAPUTRA NIM : D 00.130.073 Telah Diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh : Dosen Pembimbing Ir.H. Subroto, M.T. i

HALAMAN PENGESAHAN ANALISA TEGANGAN MAKSIMUM WIRE ROPE DAN HOOK PADA OVERHEAD HOISTING CRANE KAPASITAS 7,5 TON OLEH BIMA ADE SAPUTRA NIM : D 00.130.073 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Jurusan Tenik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari senin, 6 Februari 018 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji : 1. Ir. H. Subroto, M.T (....) (Ketua Dewan Penguji). Ir. Sartono Putro, M.T (..) (Anggota I Dewan Penguji) 3. Amin Sulistyanto, S.T,.M.T. (..) (Anggota II Dewan Penguji) Dekan Ir. Sri Sunarjono, MT., PhD ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan di sebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran atas pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta, maret 018 Penulis BIMA ADE SAPUTRA NIM : D 00.130.073 iii

ANALISA TEGANGAN MAKSIMUM WIRE ROPE DAN HOOK PADA OVERHEAD HOISTING CRANE KAPASITAS 7,5 TON Abstrak Wire rope dan Hook merupakan komponen yang berungsi sebagai perlengkapan kerja pada unit overhead hoisting crane. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui tegangan maksimum yang dapat di tahan oleh wire rope dan hook pada overhead hoisting crane dengan cara menghitung tegangan tarik maksimum wire rope,tegangan tarik hook dan tegangan tekan hook. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur pada wire rope dan hook. Kemudian dilakukan analisa perhitungan pada wire rope dan Hook menggunakan persamaan sesuai teori. Hasil analisa perhitungan tegangan tarik maksimum pada wire rope tipe 6x37 = x 1c sebesar 451,55 (kg/mm ) dan pada wire rope tipe 6x19 = 114 x1c sebesar 519,69 (kg/mm ).Hasil perhitungan pada single hook besar tegangan tarik sebesar 6,14 (kg/mm ), untuk tegangan tekan sebesar 3,59 (kg/mm ) dan pada double hook besar tegangan tarik sebesar 6,09 (kg/mm ), untuk tegangan tekan sebesar 3,34 (kg/mm ). Sehingga tegangan tarik dan tekan maksimum hook tidak melebihi tegangan maksimum yang di ijinkan yaitu 10 (kg/mm ). Kata kunci : Crane, wire rope, Hook, Tegangan, Keamanan pemakaian Abstract Wire rope and Hook are components that function as work equipment on overhead hoisting crane units. This analysis aims to determine the maximum stress that can be resisted by the wire rope and hook on the overhead hoisting crane by calculating the maximum tensile wire rope, hook tensile stress and hook pressure tension. Data collection is done by measuring on the wire rope and hook. Then do the calculation analysis on the wire rope and Hook using equations according to theory. The result of calculation of maximum tensile stress on wire rope type 6x37 = x 1c at 451,55 (kg / mm) and on wire rope type 6x19 = 114 x1c equal to 519,69 (kg / mm). Results of calculations on single hook large tensile stresses of 6.14 (kg / mm), for compressive stresses of 3.59 (kg / mm) and at double hook large tensile stresses of 6.09 (kg / mm), for compressive stress of 3.34 (kg / mm). So the tensile stress and maximum hook pressure does not exceed the maximum allowable voltage of 10 (kg / mm). Keywords: Crane, wire rope, Hook, Voltage, Security usage 1

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia industry peranan alat pengangkat sangatlah penting Dalam mendukung suatu pekerjaan. Dan dengan semakin berkembangnya industry maka semakin berkembang juga untuk alat pengangkat dari yang konvensional hinggga menggunakan teknologi motor listrik. Di industry alat berat PT Gaya Mamur Tractor dalam melakukan maintenance menggunakan peralatan pengangkat dengan berbagai macam bentuk dan ukuran yang disesuaian dengan beban dan kebutuhan. Salah satu alat pengangkat yang ada di PT Gaya Makmur Tractor adalah crane. Crane merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengangkat, menurunkan, dan memindahkan suatu barang yang dapat digerakkan secara vertical dan horizontal yang dapat di operasikan dengan menggunakan manual atau dengan motor listrik. Pengoperasian crane dengan motor listrik lebih banyak digunakan karena lebih effisien di bandingan dengan crane manual. Salah satu jenis crane yang banyak di sebuah industry adalah jenis overhead hoisting crane dengan pengangkat gerakan hoisting dan transversing. Dalam analisa ini berdasarkan crane yang ada di workshop PT Gaya Makmur Tractor yaitu tipe hoisting dan transversing sehingga penulis memberi judul yaitu: Analisa tegangan maksimum wire rope dan hook pada overhead hoisting crane kapasitas 7,5 Ton. Untuk mendapatkan alat bantu dengan performa yang maksimum dan sesuai dengan kebutuhan maka dilakukan analisa perhitungan untuk mendapatkan dimensi dan kekuatan material agar peralatan tersebut mempunyai keamanan dalam pemakaiannya. 1. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari analisa ini antara lain : 1) Untuk mengetahui besar tegangan tarik maksimum wire rope tipe 6x37 = + 1c dan wire rope tipe 6x119 =114 +1c.

) Untuk mengetahui besar tegangan tarik dan tekan maksimum tipe single hook. 3) Untuk mengetahui besar tegangan tarik dan tekan maksimum tipe double hook. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang diberikan untuk Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1) Bagian yang di analisa adalah wire rope dan hook yang dalam pengoperasiannya dilakukkan oleh operator menggunakan tombol otomatis. ) Peralatan pengangkat yang dianalisa yaitu overhead hoisting crane dengaan kapaitas angkat maksimum 7,5 ton 1.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data tugas akhir ini dilakuukan dengan tahapan tahapan sebagai berikut: 1) Stuudi Pustaka Yaitu mempelajari teori teori yang terkait dengan alat pengangkat dan menguumpulkan data dan buku referensi yang menunjang dalam penulisan ) Studi Opersional Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap peralatan yang di analisa kemudian dilakukan pencatatan data sesuai yang ada di lapangan. 1.5 Landasan Teori 1.5.1 Wire Rope Wire rope adalah elemen penting dalam menahan gaya tarik dalam mengangkat dan memindahkan beban. 3

Gambar 1. Wire Rope Pada dasarnya wire rope terdiri dari 3 komponen yaitu inti tali (core), kumpulan pilinan kawat-kawat (strand), dan kawat-kawat (wires). Berdasarkan jenis konstruksi core dan strand nya, wire rope dapat dibedakan menjadi : a) Right Regular Lay Pada jenis ini, strand memilin ke arah kanan sementara wire pada strand memilin ke arah sebaliknya yaitu ke arah kiri. b) Left Regular Lay Pada jenis ini, strand memilin ke arah kiri sementara wire pada strand memilin ke arah sebaliknya yaitu ke arah kanan. c) Right Lang Lay Pada jenis ini, baik strand maupun wire pada strand memilin ke arah kanan. d) Left Lang Lay 4

Pada jenis ini, baik strand maupun wire pada strand memilin ke arah kiri. e) Right Alternate Lay Pada jenis ini, strand memilin ke arah kanan sementara wire pada strand memilin ke arah kanan dan kiri secara bergantian. f) Herring Bone Lay Pada jenis ini, strand memilin ke arah kanan sementara wire pada strand memilin ke arah kanan kemudian diikuti 1 strand yang memilin ke arah kiri. 1.5. Hook Hook merupakan komponen yang biasa digunakan untuk menggantung beban pada pesawat angkat jenis crane. Kait biasa terbuat dari baja tuang yang dibuat dengan bentuk menyerupai bentuk mata kail pada alat untuk memancing. Jenis hook berdasarkan jenis penyambungannya Yang saya maksudkan penyambung adalah lubang sambung bagian atas untuk disambungkan pada wire rope sling ataupun rantai. Berikut ini adalah jenis hook berdasarkan jenis penyambungnya. Menurut jenis penyambungnya, hook dibedakan menjadi macam jenis yaitu 5

Gambar. jenis hook tunggal a) Clevis Hook Hook jenis ini digunakan hanya pada rantai, tidak bisa pada wire rope sling, tetapi hook jenis ini lebih flexible karena dapat dipasang langsung dengan mata rantai tanpa perlu dipasangkan dengan connecting link / Hammerlock terlebih dahulu sehingga lebih menghemat biaya pembelian connecting link / hammerlock tersebut. b) Eye Hook Hook jenis ini dapat dipasangkan dengan wire rope sling ataupun chain sling / rantai, tetapi hook atau ganco jenis ini membutuhkan connecting link / hammerlock jika disambungkan dengan rantai atau chain sling. 1.5.3 Rumus Analisa Perhitungan a) Persamaan yang di gunakan pada wire rope Untuk mencari besar tegangan tarik makimum wire rope, harus mengetahui berapa besar gaya maksimum wire rope dengan digunakan persamaan sebagai berikut Q Q 0 S w =...... (1) n. Dimana: S w = Besar gaya maksimum wire rope (kg) Q = berat beban maksimum yang diangkat (kg) Q 0 = berat takel (kg) 6

n = jumlah tali = efisiensi puly (diambil 0,951) Setelah di dapatkan besar gaya maksimum wire rope lalu untuk mencari besar tegangan tarik makssimum wire rope digunakan dengan persamaan sebagai berikut : A= k b Dimana: s d Dmin E. 1,5 1 i b = Besar tegangan putus wire rope (kg/mm ) A = Luas penampang wire rope (mm ) S = Gaya maksimum wire rope (kg) E 1..... () = Modulus elastisitas dari wire rope = 3/8 x 1 x 10 5 = 8 x 10 5 kg/cm = 8 10 3 (kg/mm ) d/dmin = 1/16 (untuk jumlah lengkung = 1 ) maka Dmin / d = 16 i = Jumlah kawat di dalam wire rope k = Faktor keamanan = 5,5 b) Persamaan yang digunakan pada hook Untuk mencari besar tegangan tarik maksimum hook digunakan dengan persamaan sebagai berikut : I = Q 1 e 1... (3) F x a Dimana: Q = Beban maksimal yang di ijinkan (kg) F = Luas bagian kritis (mm ) X = Faktor x e 1 = Jarak antara bagian terdalam dengan garis nol (mm) a = diameter mulut kait (mm) 7

Untuk mencari besar tegangan tekan maksimum hook digunakan dengan persamaan sebagai berikut : II = Q 1 e F x a / h....(4) Dimana: Q = Beban maksimal yang di ijinkan (kg) F = Luas bagian kritis (mm ) X = Faktor x e 1 = Jarak antara bagian terdalam dengan garis nol (mm) a = diameter mulut kait (mm) h = 130 (mm) untuk single hook h a 110 (mm) untuk double hook h a 8

. PRSEDUR PERHITUNGAN.1 Diagram Alir Mulai Alat dan Bahan Pengumpulan Data Analia Perhitungan Tipe Wire rope 6 x 37 = + 1c Tipe Wire rope 6 x 19 = 114 + 1c Tipe Single Hook Tipe Double hook -Besar tegangan tarik makssimum wire rope - Besar tegangan tarik maksimum - Besar tegangan tekan maksimum Kesimpulan Selesai Gambar 3. Diagram alir pehitungan tengangan wire rope dan hook 9

. Alat Dan Bahan a) varnier caliper 00 x 0.05 mm b) Overhead Hoisting Crane kapasitas 7,5 Ton.3 Pengambilan Data Data yang diperlukan untuk menghitung tegangan maksimum pada wire rope dan hook adalah:.3.1 wire rope Type wire rope 6x19 = 114 + 1c Di dapatkan diameter wire rope d = 9,8 (mm) d = 0,98 (cm) Type wire rope 6x37 = + 1c Di dapatkan diameter wire rope d = 9,5 (mm) d = 0,95 (cm).3. Hook Single Hook Berdasarkan Pengukuran untuk jari jari mulut kait tunggal didapatkan 5,9 (cm) maka di dapatkan data sebagai berikut: Tabel 1. Harga Desain Untuk Single Hook. Kapasitas angkat Luas penampang kritis Q 8,65 Ton F 1 89,59 cm 10

Jarak antara centroid dan kontur dalam Xc 5,796 Cm Luas desain f 1 3,865 cm dalam f 1 Luas desain f 8,976 cm dalam f Jari-jari kelengkungan kait P 11,746 Cm Double Hook Berdasarkan Pengukuran untuk jari jari mulut kait didapatkan 4,5 (cm) maka di dapatkan data sebagai berikut: Tabel. Harga Desain Untuk Duble Hook. Nama Lambang Hasil Satuan Kapasitas angkat Luas penampang kritis Jarak antara centroid dan kontur dalam Q 8,6640 Ton F 1 5,36 cm Xc 4,39 Cm Luas desain f 1,519 cm dalam f 1 Luas desain f 5,135 cm dalam f 11

Jari-jari kelengkungan kait P 8,89 Cm 3. HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan perhitungan dengan persamaan, untuk besar tegangan tarik maksimum wire rope yang di dapat yaitu: 3.1 Wire rope tipe 6x37 = + 1c A = b k s d E. Dmm 1,5 Sehingga di dapat: 33,45 = 1 3 b 1 8x10. 5,5 16 1,5 i 1998 b 1998 -,37 = = 59,73 5,5 33, 45 b = (,37 + 59,73) x 5,5 b = 451,55 (kg/mm ) 3. Wire rope tipe 6x19 = 114 +1c A = b k s d E. Dmm 1,5 Sehingga di dapat: 33,45 = 1 b 1. 5,5 16 i 1998 8x10 1,5 3 114 b 1998-31,1 = = 63,8 5,5 31, 57 b = (31,1 + 63,8) x 5,5 b = 519,69 (kg/mm ) 1

3.3 Single Hook Hook yang digunakan adalah Single Hook dengan bahan hook terbuat dari baja karbon JIS G 4501 Jenis S40C yang memunyai kekuatan tarik 55 (kg/mm ). Tegangan tarik yang diijinkan ( 1 ) dengan mengambil angka keamanan K = 5,5 adalah sebagai berikut: = 55 = 10 (kg/mm ) 5,5 Besar tegangan tarik maksimum ( I) I = 1 e F x a Q 1 Sehingga didapat: I = = Q 1 e 1 ) F x a 865. 8959 = 8,0. 1 0,1.45,3. 118.45,3 118 = 6,14 (kg/mm ) Besar tegangan tekan maksimum ( II) II = Q 1 e F x a / h Sehingga didapat: II = = Q 1 e F x a / h 865. 8959 1 0,1 84,7. 118 / 130 84,7 = 8,0. 118 / 130 = 3,59 (kg/mm ) 13

3.4 Double Hook Hook yang digunakan adalah Single Hook dengan bahan hook terbuat dari baja karbon JIS G 4501 Jenis S40C yang memunyai kekuatan tarik 55 (kg/mm ). Tegangan tarik yang diijinkan ( 1 ) dengan mengambil angka keamanan K = 5,5 adalah sebagai berikut: = 55 = 10 (kg/mm ) 5,5 Besar tegangan tarik maksimum ( I) I = 1 e F x a Q 1 Sehingga didapat: I = = Q 1 e 1 ) F x a 7.95 1 35,9 x 536 0,099 90 = 15,8. x35,9 90 = 1,19 (kg/mm ) Maka besar tegangan takrik maksimum 1,19 = 6,09 (kg/mm ) Besar tegangan tekan maksimum ( II) II = Q 1 e F x a / h Sehingga didapat: II = = Q 1 e F x a / h 795. 536 1 0,099 64,1. 90 / 100 64,1 = 15,15. 90 / 100 = 6,7 (kg/mm ) 14

Pembahasan Maka besar tegangan tekan maksimum Tabel 3. Hasil Perhitungan Pada Wire rope dan Hook 6,4 = 3,34 (kg/mm ) Perhitungan Tegangan Tarik Maksimum (kg/mm ) Tegangan Tekan Maksimum (kg/mm ) Tegangan maksimum yang di ijinkan (kg/mm ) Tipe wire rope 6x37 = +1c Tipe wire rope 6x19 = 114 +1c Tipe single hook Tipe double hook 451,55 519,69 6,14 6,09 0 0 3,59 3,34 165 165 10 10 Dari hasil perhitungan bisa diketahui bahwa tegangan tarik maksimum pada wire rope tidak melebihi tegangan maksimum yang di ijinkan. Kemudian tegangan tarik dan tekan pada hook juga tidak melebihi tegangan maksimum yang di ijinkan. 15

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 4.1.1 Tegangan tarik maksimum masing-masing tipe didapatkan pada wire rope tipe 6x37 = +1c sebesar 451,55 (kg/mm ) dan pada wire rope tipe 6x19 = 114 + 1c sebesar 519,69 (kg/mm ). Sehingga tidak melebihi tegangan maksimum yang di ijinkan yaitu 165 (kg/mm ). 4.1. Tegangan tarik makimum pada single hook sebesar 6,14 (kg/mm ) dan Tegangan tekan maksimum pada single hook sebesar 3,59 (kg/mm ). Sehingga tidak melebihi tegangan maksimum yang di ijinkan yaitu 10 (kg/mm ) 4.1.3 Tegangan tarik maksimum pada double hook sebesar 6,9 (kg/mm ) dan tegangan tekan maksimum pada double hook sebesar 3,34 (kg/mm ). Sehingga tidak melebihi tegangan maksimum yang di ijinkan yaitu 10 (kg/mm ). 4. Saran Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan didapatkan beberapa saran sebagai berikut: 4..1 Agar wire rope dan hook tidak melebihi tegangan tarik dan tekan yang di ijinkan, sehingga operator crane harus mengangkat beban dibawah beban maksimum yang dapat di angkat overhead hoisting crane. DATAR PUSTAKA Rudenko, N. 1994. Mesin Pengangkat. Jakarta: Erlangga. Sularso. 1997. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: PT. Pradnya Paramita http://pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/t4-_kerusakan_wire---ikhsan_k.pdf. diunduh 0 Desember 017 https://seoasmarines.com/rigging-equipments/jenis-hook-atau-ganco. diunduh Desember 017 16