BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. menentu, hal ini dikarenakan ketidak pastian politik dan perekonomian dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis sangat cepat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, ditambah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, setiap manusia ingin selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian saat ini yang belum stabil, menuntut setiap perusahaan baik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

ABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control, Purchase of Raw Materials, Methods Champion. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pembangunan ekonomi akan berdampak semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana. yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan karyawan tidak dapat diabaikan dalam pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen persediaan (inventory management) yang baik. merupakan kunci keberhasilan setiap perusahaan, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen perusahaan berkewajiban untuk mengendalikan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dalam dunia perekonomian saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha menuntut pimpinan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Sewa Guna Usaha ( Leasing)

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi yang berkembang saat ini, bila dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Informasi akuntansi adalah bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan dagang, persediaan barang dagangan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita. Pendidikan ilmu kesehatan khususnya keperawatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin meningkatnya teknologi informasi yang terus berkembang saat ini, perusahaan dihadapkan pada situasi persaingan yang sangat ketat. Setiap perusahaan baik organisasi yang bertujuan untuk mencari laba atau tidak bertujuan mencari laba, tentunya mengharapkan keberhasilan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu organisasi atau manajemen dari badan usaha yang bersangkutan harus dapat mengelola perusahaannya dengan efektif agar dapat mengembangkan usahanya ditengah-tengah persaingan yang sangat ketat. Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin meningkat dan semakin kompleks pula masalah-masalah yang dihadapi oleh pimpinan perusahaan dalam mengendalikan aktivitas perusahaannya. Hal ini tidak memungkinkan lagi bagi pimpinan perusahaan untuk melaksanakan pengawasan serta pengendalian langsung terhadap seluruh aktivitas perusahaan. Kondisi ini menyebabkan pimpinan perusahaan mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada bawahannya. Agar pendelegasian wewenang tersebut dapat berjalan dengan baik, dan sesuai dengan maksud dan tujuan, maka diperlukan suatu system pengendalian internal yang baik, dan memadai untuk menekan terjadinya kesalahan dan penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan. Ditengah berkembangnya era teknologi dan informasi peran pemerintah di bidang kesehatan merupakan salah satu bagian yang penting dari pembangunan nasional. Tujuan utama dari pembangunan di bidang kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih luas, merata dan dapat terjangkau, baik oleh masyarakat

perkotaan dan pedesaan. Dengan derajat kesehatan yang tinggi, akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Melihat betapa pentingnya pembangunan di bidang kesehatan, maka pemerintah mengeluarkan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang pokokpokok kesehatan Republik Indonesia, yang dalam Bab 1, pasal 1 menyatakan secara lugas bahwa setiap warga Negara Republik Indonesia berhak memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan perlu diikutsertakan dalam usaha-usaha kesehatan pemerintah. Dalam mewujudkan tujuan pelayanan kesehatan tersebut, rumah sakit merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang pembangunan kesehatan. Adapun pelayanan jasa kesehatan yang disediakan rumah sakit antara lain dalam bentuk pemeriksaan, perawatan, pengobatan, tindakan medis maupun tindakan diagnostik lainnya yang dibutuhkan oleh pasien. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit harus ditunjang pula dengan kualitas dan kesediaan dari sumber daya yang memadai, yaitu sumber daya manusia, sumber daya modal, dan penggunaan teknologi. Walaupun rumah sakit merupakan organisasi yang jenis usahanya tidak berorientasi pada perolehan laba secara maksimal, namun untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, maka rumah sakit tidak dapat terlepas akan kebutuhan dana. Kebutuhan dana tersebut antara lain dipenuhi dari pendapatan yang diperoleh melalui pelayanan jasa rawat jalan dan jasa rawat inap. Menurut pernyataan Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Perbankan (2001;78) pengertian pendapatan adalah sebagai berikut : Pendapatan adalah arus bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Pendapatan yang diperoleh atas jasa rawat jalan dan rawat inap merupakan bagian yang penting dan sangat rawan, sehingga perlu dirancang suatu sistem rawat jalan dan rawat inap yang terdiri dari prosedur-prosedur seperti prosedur jasa rawat jalan, prosedur jasa rawat inap yang dilakukan dan prosedur balas jasa yang didapat dari kedua sistem rawat jalan dan rawat inap tersebut, sehingga efektivitas prosedur perolehan pendapatan dapat terjamin, oleh karena itu pengendalian terhadap prosedur ini merupakan hal yang sangat penting bagi rumah sakit, karena pendapatan itu merupakan sumber dana utama dalam membiayai kelangsungan hidup rumah sakit. Sebagai upaya untuk menyamakan derap langkah bersama dengan motto; KESEHATAN ANDA adalah KEPEDULIAN KAMI. Untuk mencapai tujuan itu rumah sakit membentuk corporate culture layanan prima: mengabdi dan melayani adalah menjadi suatu tantangan bagi kami dalam rangka menjawab tantangan untuk menjadi yang terbaik di dunia medis dengan layanan, profesional, ramah, ikhlas, bermutu, serta antusias sebagai pedoman untuk melangkah demi kepuasan anda beserta keluarga. Salah satu tujuan rumah sakit merancang sistem informasi akuntansi adalah untuk meningkatkan pengendalian internal. Demikian pula halnya dengan sistem informasi akuntansi rawat jalan dan rawat inap hendaknya dapat menunjang pengendalian internal pendapatan rumah sakit sehingga diperoleh informasi yang tepat guna, terpercaya, dan tepat waktu, yang dapat membantu rumah sakit dalam mencapai tujuan pengendalian internal tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul skripsi mengenai Peranan Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Jalan dan Rawat Inap Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal pendapatan Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung).

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian untuk penyusunan skripsi ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Apakah sistem Informasi Akuntansi pelayanan jasa rawat jalan dan rawat inap yang dijalankan rumah sakit telah memadai 2. Apakah pengendalian internal pendapatan yag diterapkan di rumah sakit sudah efektif 3. Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi pelayanan jasa rawat jalan dan rawat inap dalam menunjang efektivitas pengendalian internal pendapatan rumah sakit. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang akan di bahas oleh penulis maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui kememadaian sistem informasi akuntansi pelayanan jasa rawat jalan dan rawat inap yang dijalankan oleh rumah sakit. 2. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian internal pendapatan rumah sakit. 3. Untuk mengetahui peranan sistem informasi akuntansi pelayanan jasa rawat jalan dan rawat inap dalam menunjang efektivitas pengendalian internal pendapatan rumah sakit. 1.4 Kegunaan Penelitian sebagai berikut : Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan kegunaan 1. Bagi penulis Untuk sebagai bahan perbandingan teori-teori yang selama ini dipelajari dalam perkuliahan dengan praktek nyata di rumah sakit.

2. Bagi manajemen rumah sakit a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai masukan untuk manajemen rumah sakit untuk memecahkan masalah yang sejenis, atau mungkin dapat pula dijadikan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan manajemen. b. Memberi infomasi yang dapat digunakan sebagai bahan referensi, pembanding, serta tambahan pengetahuan khususnya mengenai laporan keuangan. 3. Bagi pembaca lain a. Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan mengenai objek yang diteliti, dan b. Sebagai panduan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian pada objek dan atau masalah yang sama 1.5 Kerangka Pemikiran Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup rumah sakit dan dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, maka pihak rumah sakit dituntut untuk lebih siap dan profesional dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Oleh karena itu, pihak rumah sakit membutuhkan sumber daya, salah satu sumber daya adalah dana yang diperoleh rumah sakit berupa pendapatan hasil pelayanan kesehatan kepada pihak lain. Pendapatan merupakan arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul atas aktivitas internal rumah sakit selama satu periode, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal, tetapi diperoleh atas sistem aplikasi penerimaan kas sebagai jasa pelayanan kesehatan yang diberikan. Dalam usahanya mengamankan pendapatan rumah sakit, pimpinan harus mampu mengevaluasi hasil-hasil yang telah diperoleh pihak rumah sakit, dan evaluasi tersebut baru dapat dilakukan apabila terdapat informasi yang baik dan layak

dipercaya, maka perusahaan membutuhkan sistem informasi akuntansi yang dapat menunjang terselenggaranya pengendalian internal yang baik yang dapat diterapkan pada rumah sakit tersebut. Semakin baik pelaksanaan pengendalian internal, semakin baik pula pelaksanaan operasi perusahaan. Demikian pula dengan organisasi yang bersifat sosial ekonomi, seperti rumah sakit, yang tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas. Kebutuhan akan informasi mengenai kondisi perusahaan dalam hal ini adalah rumah sakit dapat dipenuhi melalui sistem informasi akuntansi, seperti yang dikemukakan oleh Bordnar dan Hopwood (2005;3) dikatakan bahwa : An accounting information system (AIS) is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information. Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data keungan dan data lainnya menjadi informasi. Unsur-unsur sistem informasi akuntansi menurut Bodnar dan Hopwood (2004;114) adalah : 1. People and equipment 2. Data 3. Infomation. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi yang terdiri dari koordinasi manusia dan alat, metode/data berinteraksi menghasilkan informasi dalam satu wadah organisasi yang terstruktur menghasilkan informasi keuangan dan informasi manajemen terstruktur. Bahwa sistem akuntansi akan memberikan suatu informasi yang diperlukan untuk membantu pimpinan rumah sakit. Dalam suatu rumah sakit diperlukan suatu sistem informasi yang akan diterapkan antara lain sistem informasi akuntansi rawat jalan, sistem informasi akuntansi rawat inap dan suatu pengendalian internal

pendapatan agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh pimpinan rumah sakit. Dengan adanya sistem informasi yang memadai, maka setiap penerimaan pasien dapat diproses dengan tepat, efisien dan efektif sehingga dapat dihasilkan informasi pelayanan kesehatan yang akurat, baik bagi pihak rumah sakit maupun pasien. Di dalam sistem akuntansi rumah sakit terdapat prosedur-prosedur yang terdiri atas prosedur pendaftaran yang dilakukan di kas rumah sakit (untuk pasien langganan) maupun di kas poli (untuk pasien umum). Prosedur tersebut dirancang untuk penanganan secara seragam transaksi yang terjadi secara berulang-ulang dan untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan operasional sehari-hari. Untuk mendukung pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang memadai maka diperlukan suatu pengendalian internal yang memadai pula. Pengertian pengendalian internal menurut Arens dan Lobecke (2004 : 288) adalah sebagai berikut: A system of internal control consists of policies and procedures designed to provide management with reasonable assurance that the company achieves its objectives and goals. Dapat diartikan bahwa sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakankebijakan dan prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen keyakinan memadai bahwa tujuan dan sasaran yang penting bagi satuan usaha dapat dicapai. Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang rasional atas tercapainya tujuan. Tujuan pengendalian internal menurut Bodnar dan Hopwood (2005;11) yang dialihbahasakan oleh Julianto Agung Saputra dapat dicapai melalui :

1. Realiabilitas pelaporan keuangan (Realibity of financial reporting), 2. Efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan (Efectiveness and efficiency of operation), 3. Kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada (Compliance with applicable laws and regulation). Untuk dapat mencapai tujuan perusahaan, unsur-unsur dalam pengendalian internal harus dapat dijalankan. Unsur-unsur pengendalian internal yang dikemukakan oleh Arens, Eldes dan Beasley (2003;274) terdiri dari : 1. Control Environment 2. Risk Assesment 3. Control Activity 4. Information and Communication 5. Monitoring. Dengan adanya pengendalian internal yang memadai diharapkan segala kesalahan, penyimpangan, kecurangan, dan hal-hal yang dapat merugikan rumah sakit dapat ditekan seminimal mungkin. Prosedur pelayanan jasa pada rumah sakit harus dapat menunjngg pelaksanaan operasional serara efektif dan efisien. Menurut Ares, Elder dan Beasley (2003;738) definisi efektivitas adalah Effectiveness refers to accomplishment of objectives, whereas efficiency refers to the resources used to achieve these objective. Dari definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas mengacu pada pencapaian suatu tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan. Oleh karena itu, sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal harus mencakup prosedur-prosedur yang diterapkan oleh rumah sakit. Sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal atau prosedur penyerahan jasa rawat jalan dan rawat inap dimulai pada saat penerimaan pasien sampai dengan pasien tersebut meninggalkan rumah sakit.

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, penulis mengemukakan suatu hipotesis yaitu : sistem informasi akuntansi yang dijalankan secara memadai dapat berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal pendapatan rumah sakit. 1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif. Menurut Moh. Nazir (2000;63) metode deskriptif yaitu suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perusahaan, khususnya mengenai aspek-aspek yang sedang diteliti dan melakukan hubungan terhadap variabel yang diteliti dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dan informasi dengan cara: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan meninjau secara langsung kegiatan objek yang diteliti pada lokasi penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara: a. Wawancara (Interview) Yaitu suatu kegiatan Tanya jawab dengan pimpinan rumah sakit, bagian pembukuan serta para staff dan karyawan rumah sakituntuk memperoleh keterangan yang berkaitan dengan masalah skripsi ini. b. Observasi (Observation) Yaitu suatu kegitan pengamatan yang dilakukan oleh penulis terhadap rumah sakit untuk mengetahui pelaksanaan yang terjadi sebenarnya, mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen dan pembukuan perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian.

c. Daftar pertanyaan (kuesioner) yaitu alat bantu untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan data yang terdaftar kepada responden. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan cara membaca, mempelajari, dan mengumpulkan berbagai literature dan semua bahan perkulihan khususnya yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh keterangan dan sumber-sumber lainnya agar diperoleh suatu pemahaman yang mendalam serta menunjang proses pembahasan mengenai masalah yang telah diidentifikasikan. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan penulis untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini adalah pada Rumah sakit Dr. Hasan Sadikin yang berlokasi di Jalan Pasteur No. 38 Bandung. Waktu penelitian yang dilaksanakan oleh penulis dimulai dari bulan mei 2008 sampai dengan agustus 2008.