BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidupnya, manusia akan selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB 1 PENDAHULUAN. terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB I PENDAHULUAN. bahaya.resiko yang mengancam manusia sangatlah beragam, mulai dari kecelakaan

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. berani untuk menghadapi segala perubahan yang ada dan tetap menjadi pemenang

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

SKRIPSI. Dalam Ilmu Syari ah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Potensi Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Berbagai Negara (Sumber: Dr. Halim Alamsyah, 2011:3)

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan. Dalam melaksanakan kehidupan ini manusia tidak bisa berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali dilakukan di Pakistan dan Malaysia. Bank ini

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang jasa dan dapat dijadikan sebagai salah satu. Fatwa DSN-MUI No 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah sebagai penuntun memiliki daya

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB V PENUTUP. syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

ekonomis. Di bidang ritel, penjualan tunai dan penjualan kredit merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA SISWA MAN GONDANGLEGI MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam. Agama yang menjamin terwujudnya kebahagiaan dan

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang dirasakan semakin cepat telah membawa

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. masuknya para pesaing untuk ikut menikmati manfaat yang diberikan oleh

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. manusia maupun dunia usaha semakin besar. Walaupun banyak metode untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah :

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB V PENUTUP. sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad Dalam hal ini

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmengertianya akan masalah metafisis. Manusia tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

1. PENDAHULUAN. diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi di masa yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Istilah syariah adalah sesuatu yang bisa dikatakan sedang marak sejak

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. Utama, 2012, h Veithzal Rivai, Islamic Marketing, Jakarta: Gramedia Pustaka. 2 Ibid, h.34.

BAB I PENDAHULUAN. tidak terduga dimasa depan, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian

BAB I PENDAHULUAN. Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi di bidang industri pengangkutan baik darat, laut

c. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syari ah menimbulkan sikap optimis meningkatnya gairah investasi

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

Sekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat Telp. (021) Fax: (021)

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Akad/Kontrak Pada Asuaransi. Jiwa Bersama (AJB) Syariah Cabang Yogyakarta.

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ekonomi syariah yang dibawa oleh pedagang Eropa sekitar abad ke-17. Ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

MELATI DAN BUDI HERMANA ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Umum Pengajuan Pembiayaan di BMT Mitra Hasanah Genuk Semarang 1. Permohonan a. Telah masuk sebagai

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

LAPORAN AKHIR Desentralisasi/ Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MINAT NASABAH DALAM MEMILIH ASURANSI SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimpa mereka. Dalam industri jasa yang bergerak di bidang sektor. satu yang paling banyak diatur lewat regulasi pemerintah.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Setiap manusia tidak akan pernah lepas dari suatu masalah dan resiko. Dalam hidupnya, manusia akan selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak terduga yang akan terjadi, yang nantinya dapat menimbulkan kerugian bagi manusia itu sendiri. Mereka tidak akan pernah bisa menghindar dari resiko tersebut. Resiko ini merupakan kemungkinan terjadinya suatu kerugian yang tidak terduga dan yang tidak di inginkan. 1 Manusia pasti menginginkan hidupnya tenang meskipun kelak akan terjadi resiko. Untuk mengatasi hal tersebut mereka melakukan usaha dan upaya, salah satunya dengan cara melimpahkannya kepada pihak lain. Maka pilihan yang paling tepat terdapat pada institusi yang bernama asuransi. 2 Salah satu resiko yang banyak ditakuti oleh manusia adalah resiko kematian. Hal ini terjadi karena adanya kekhawatiran terhadap orang terkasih yang telah ditinggalkan. Karena hal itu,dari jenis asuransi yang ada mereka lebih memilih asuransi jiwa. Data menurut Bapepam LK 2011, Dijelaskan bahwa dari semua jenis asuransi ternyata asuransi jiwa yang lebih banyak diminati: 1 Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Jakarta: Salemba Empat, 2003, h. 2 2 Menurut Undang-Undang No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, yang mana pihak penanggung mengikat diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin ada diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan (Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2003, h. 112)

2 Tabel 1.1 Laporan Perasuransian 2011 Komposisi Asset, Investasi, dan Klaim per Sektor ( 2011) Jenis Sektor Asset Investasi Klaim Asuransi PNS dan TNI/ 15,2 14 17,7 POLRI Sosial dan Jamsostek 26,4 29,1 3,6 Kerugian dan Reasuransi 11,9 9,9 16,6 Jiwa 46,5 47,1 62,1 Sumber :Bapepam 2011 Berdasarkan data pada laporan perasuransian Indonesia tahun 2011 prosentase kekayaan perusahaan asuransi jiwa terhadap total kekayaan industri asuransi di Indonesia merupakan yang terbesar dibandingkan dengan sektor asuransi lainnya yaitu 46,5 %. 3 Secara umum asuransi sesungguhnya mengandung unsur riba, karena premi yang dibayarkan bukan sepenuhnya milik orang yang membayar, namun dari sebagian itu digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Tidak hanya riba, dalam asuransi juga mengandung unsur spekulasi (gharar), sebab pada saat akad berlangsung, salah satu atau kedua belah pihak tidak mengetahui berapa yang akan ia terima atau ia berikan sesuai dengan konsekuensi akad yang mereka tanda tangani. Dan dalam Islam segala bentuk spekulasi serta manipulasi praktis membatalkan akad. 4 2006, h. 30-32 3 Laporan perasuransian 2011 bapepam LK 2011 4 Husain Syahatah, Asuransi Dalam Perspektif Syariah, Jakarta : Sinar Grafika Offset,

3 Sehingga untuk menghindarkan diri dari hal tersebut maka berdirilah asuransi syariah. 5 Dalam QS Al-Maidah ayat 2, Allah telah berfirman agar selalu tolong menolong dalam hal positif, seperti prinsip asuransi syariah: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi arsyi ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang - halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolongmenolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. (al-maa idah: 2). 6 Di dalam asuransi syariah tersebut terdapat berbagai macam jenis asuransi, salah satunya adalah asuransi hidup takaful/ lebih dikenal dengan asuransi jiwa 5 Menurut Dewan Syariah Nasional No.21/DSNMUI/ X/2001 asuransi syariah adalah usaha untuk saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru'. ( Fatwa Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI revisi 2006) 6 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, Bandung: PT Sygma Examedia Arkanleema, 2009, h. 106

4 syariah. Gagasan penerapan dasar-dasar dan prinsip-prinsip asuransi kolektif Islami dalam praktik asuransi hidup telah menjadi pembicaraan intensif di kalangan ahli fikih, dan mereka akhirnya berketetapan membolehkan gagasan ini, degan alasan hal itu merupakan cabang dari akar. Dengan kata lain, model asuransi hidup takaful Islami ini tidak seperti akarnya yaitu asuransi hidup yang telah dinyatakan haram oleh kalangan ulama. 7 Namun, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia dalam berasuransi masih tergolong sangat rendah jika dibandingkan dengan kesadaran berasuransi di Negara lain. Padahal asuransi sangat di butuhkan untuk kehidupan yang akan datang apabila terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Salah satu hal yang mendasar karena ketidakpercayaan masyarakat akan asuransi. Hampir sebagian nasabah asuransi merasa ditipu akan janji yang ditawarkan oleh pihak jasa asuransi, karena kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk hal itulah ada nasabah asuransi salah satunya dari pelanggan asuransi jiwa lebih memilih jasa asuransi syariah yang dinilainya aman,terpecaya dan ekonomis bila di bandingkan dengan asuransi yang konvensional. Oleh sebab itu faktor faktor pengambilan keputusan dari nasabah dalam menggunakan asuransi syariah sangat penting diperhatikan demi kelangsungan dan tetap eksisnya lembaga tersebut. Ada beberapa pendapat mengenai faktor yang mempengaruhi seseorang berasuransi. Menurut Fahim Khan dikutip dari tesis Alvernia Kurniatha, bahwa 7 Husain Syahatah, Op.Cit, h. 32

5 faktor kepercayaan (trust) menjadi faktor kunci dalam melakukan bisnis asuransi syariah. 8 Kepercayaan secara jelas sangat bermanfaat dan penting untuk membangun relationship. Walaupun menjadi pihak yang terpercaya, keyakinan satu pihak (nasabah) pada keamanan data pribadi (security), adanya ruang privasi (privacy), dan unsur etika (ethich) pada pihak asuransi akan memberikan nilai lebih. Pihak-pihak dalam relationship yang memiliki perilaku, tujuan dan kebijakan yang sama akan mempengaruhi kemampuan mengembangkan kepercayaan. Pihak-pihak yang terlibat sulit untuk saling percaya apabila ide masing-masing pihak tidak konsisten. 9 Dengan adanya kepercayaan dari nasabah akan menciptakan reputasi yang baik bagi suatu perusahaan. Serta dengan melihat masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah muslim sehingga kepercayaan dengan bisnis syariah sekarang lebih diminati. 10 Menurut Philip Kotler di kutip dari skripsi Rifqi Nugroho Adi 11, bahwa keputusan seseorang memilih suatu produk atau jasa dimulai dari adanya rangsangan pemasaran yaitu produk, harga, lokasi dan promosi. Perbedaan antara asuransi konvensional dengan asuransi syariah yang dapat terlihat jelas dari keempat macam bauran pemasaran tersebut adalah harga. Setiap produk asuransi 8 Alvernia Kurniatha, Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Seseorang dalam Berasuransi dan Memilih Asuransi Syariah, tesis, Jakarta: Perpustakaan Universitas Indonesia, 2007, h. 10 1, td. 9 Nur Shofiana, Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Nasabah Pengguna Internet Banking ( Studi Kasus di Bank Syariah Mandiri cabang Semarang), Skripsi, Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2011,h. 5, td. 10 Alvernia Kurniatha, Op.Cit, h. 11 11 Rifqi Nugroho Adi, Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian dengan Sistem Pre Order Secara Online ( Studi Kasus Pada Online Shop Chopper Jersey), Skripsi Ekonomika dan Bisnis, Semarang, Perpustakaan Undip, 2013, h. 50, td.

6 syariah cenderung memiliki pembayaran premi yang lebih ekonomis dibandingkan dengan asuransi konvensional. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yun dan Chang dikutip dari skrisi ini juga 12, harga termasuk salah satu faktor yang berhubungan positif dan signifikan terhadap minat pembelian konsumen. Selain faktor di atas, mekanisme dalam sebuah lembaga syariah dengan menggunakan sistem bagi hasil (profit sharing), nampaknya menjadi salah satu alternatif bagi nasabah untuk berinvestasi. Jika dalam mekanisme konvensional menggunakan instrument bunga, maka dalam mekanisme ekonomi islam menggunakan bagi hasil. Sehingga dari mekanisme ini dapat diambil satu faktor lagi yaitu bagi hasil. 13 Faktor lainnya yang beliau ungkapkan bahwa yang mendorong seseorang untuk memilih asuransi syariah adalah religius stimuli. Hal ini karena dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan pengalaman keberagamaan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan ekonomi salah satunya dalam memilih asuransi syariah. Asuransi syariah dipandang jauh lebih baik daripada asuransi berbasis kovensional karena bersifat tabarru (tolong menolong). 14 12 Drs. Muhammad, M.Ag, Manajemen Bank Syariah,Yogyakarta:AMPYKPN, 2002,h. 101 13 Titik Zulaechah, Analisis Faktor faktor Minat Nasabah dalam memilih Asuransi Syariah (Studi Pada Nasabah AJB Bumiputera 1912 Cabang Syariah Semarang), Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo, 2012, h. 33, td. 14 Anita Rahmawati, Analisis Pemicu Perbedaan Motivasi Nasabah Berafiliasi Antara Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah di Semarang, Kumpulan Makalah ACIS Penguatan Peran Perguruan Tinggi Agama Islam Dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa Palembang, 2008,h. 34

7 Selama ini masyarakat sangat sulit menemukan asuransi yang murni syariah, karena kenyataannya meskipun sudah berbasis syariah tetap saja masih ada yang menyebabkan nasabah merasa tidak puas dengan jaminan asuransi tersebut. Namun, sekarang bila kita lihat ada beberapa asuransi syariah yang masih menggunakan basis syariah yang sebenarnya, salah satunya adalah Asuransi Takaful Keluarga cabang Semarang. Produk asuransi syariah telah diperkenalkan pada tahun 1994, perusahaan pelopor asuransi berbasis syariah itu sendiri adalah asuransi Takaful yang berdiri pada tanggal 25 Agustus 1994 dengan izin Departemen Keuangan RI No. 385/KMK.017/1994. Asuransi syariah berkembang pesat pada tahun 2008 yang ditandai dengan banyaknya pemilik modal yang berani melakukan investasi. Selain itu, perusahaan asuransi pun banyak menambah produk asuransi syariah ke dalam tawaran produk mereka. Perkembangan Asuransi takaful ini dapat di buktikan dengan asset hingga tahun 2013 yaitu Rp 1 triliun dengan RBC/ Tabarru meningkat di tahun yang sama 44,48 %. 15 Hal ini dapat terlihat dari laporan keuangan tahun 2013 yang telah di umumkan tanggal 27 Agustus 2013 sebagai berikut: 15 Data yang di ambil dari acara PT Asuransi Takaful Keluarga RO Karima Agency Semarang yang bertema Business Opportunity Presentation pada tanggal 4 Mei 2014

8 Tabel 1.2 Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.010/2011 tentang "Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi Dan Usaha Reasuransi Dengan Prinsip Syariah" dengan ini PT Asuransi Takaful Keluarga mengumumkan "Laporan Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru dan Kesehatan Keuangan Perusahaan Periode 30 Juni Tahun 2013 (Triwulan II Tahun 2013)". 16 Tingkat solvabilitas Dana Tabarru PT Asuransi Takaful Keluarga periode Triwulan II Tahun 2013 adalah sebesar 44,48% meningkat dari periode Triwulan I 16 http://www.takaful.co.id/public/news/view/title/laporan_tingkat_solvabilitas_dan_keseh atan_keuangan_triwulan_ii_tahun_2013 pt_asuransi_takaful_keluarga,di unduh tanggal 29 Mei 2014 pkl 16.00 WIB

9 Tahun 2013 yang sebesar 34,93%. Tingkat solvabilitas Dana Tabarru ini lebih besar dari ketentuan regulasi yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11/PMK.010/2011 dimana batas minimal tingkat solvabilitas Dana Tabarru untuk Tahun 2013 hanya sebesar 15%. 17 Dan perusahaan asuransi ini telah membuka cabang sebanyak 41 daerah di seluruh Indonesia. sehingga hal ini dapat membuktikan bahwa perusahaan Asuransi Takaful yang murni syariah ini mampu mengajak masyarakat Indonesia salah satunya di kota Semarang untuk berasuransi syariah. Ada beberapa jenis produk yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi Takaful ini, salah satunya adalah asuransi hidup takaful atau biasa disebut asuransi jiwa syariah. Untuk itu peneliti merasa tertarik unutuk mengambil PT Asuransi Takaful Semarang sebagai tempat studi kasus penelitian untuk 4 faktor yang mempengaruhi nasabah yaitu faktor kepercayaan, faktor harga, faktor bagi hasil dan faktor religius stimuli. Dari uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul PENGARUH KEPERCAYAAN, HARGA, BAGI HASIL DAN RELIGIUS STIMULI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MEMILIH JASA ASURANSI JIWA SYARIAH (STUDI KASUS PADA PT ASURANSI TAKAFUL CABANG SEMARANG) 1.2. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian, yaitu: 17 Ibid

10 1. Apakah faktor kepercayaan mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa asuransi jiwa syariah? 2. Apakah faktor harga mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa asuransi jiwa syariah? 3. Apakah faktor bagi hasil mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa asuransi jiwa syariah? 4. Apakah faktor religius stimuli mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa asuransi jiwa syariah? 5. Apakah kepercayaan, harga, bagi hasil, dan religius stimuli secara bersama sama mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih jasa asuransi jiwa syariah? 1.3. Tujuan dan manfaat penelitian 1.3.1. Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui pengaruh faktor kepercayaan terhadap keputusan nasabah dalam memilih jasa asuransi jiwa syariah 2. Untuk mengetahui pengaruh faktor harga terhadap keputusan nasabah dalam memilih jasa asuransi jiwa syariah

11 3. Untuk mengetahui pengaruh faktor bagi hasil terhadap keputusan nasabah dalam memilih jasa asuransi jiwa syariah 4. Untuk mengetahui pengaruh faktor religius stimuli terhadap keputusan nasabah dalam memilih jasa asuransi jiwa syariah 5. Untuk mengetahui pengaruh faktor kepercayaan, harga, bagi hasil dan religius stimuli secara bersama sama terhadap keputusan nasabah dalam memilih jasa asuransi jiwa syariah 1.3.2. Manfaat penelitian Adapun manfaat penelitian yang di harapkan dari penelitian ini, yaitu: 1. Bagi PT Asuransi Takaful Keluarga cabang Semarang, sebagai evaluasi agar dapat meningkatkan minat nasabah dan mutu pelayanan. 2. Bagi Program Studi Ekonomi Islam, UIN Walisongo Semarang untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana. 3. Bagi Mahasiswa UIN Walisongo khususnya bagi program studi Ekonomi Islam dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan informasi.

12 1.4. Sitematika penulisan BAB I Pendahuluan Bab ini terdiri dari: Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II Tinjauan Umum Tentang Asuransi Jiwa Syariah dan Faktor yang Mempengaruhi Seseoran g Memilih Asuransi Syariah Bab ini terdiri dari: Pengertian Asuransi Syariah, Dasar Hukum Asuransi Syariah, Prinsip-prinsip Asuransi Syariah, Produk Produk Asuransi Syariah, Pengertian Asuransi Jiwa Syariah, Faktor Faktor yang Mempengaruhi Seseorang berasuransi Syariah, Keputusan Nasabah, Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori dan Hipotesis. BAB III Metodologi Penelitian Bab ini terdiri dari: Jenis dan Metode Penelitian, Sumber dan Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Definisi Variabel BAB IV Analisa dan Pembahasan Mengenai Pengaruh Kepercayaan, Harga, Bagi Hasil, dan Religius Stimuli Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Jasa Asuransi Jiwa Syariah Pertama, Gambaran Umum PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Semarang yang terdiri dari: Profil PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Semarang, Struktur Kepengurusan PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Semarang, Produk Produk dari PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang Semarang, Mekanisme Pengelolaan Dana Asuransi Takaful.

13 Kedua, Analisis Pengaruh Kepercayaan, Harga, Bagi Hasil, dan Religius Stimuli Terhadap Keputusan Nasabah Memilih Jasa Asuransi Jiwa Syariah yang terdiri dari : Seberapa besar pengaruh faktor kepercayaan, faktor harga, faktor bagi hasil, dan faktor religius stimuli terhadap keputusan nasabah memilih jasa asuransi jiwa syariah serta pembahasan BAB V Penutup Bagian ini terdiri dari kesimpulan, saran yang diharapkan ada manfaatnya bagi pihak yang bersangkutan dan bagi pembaca serta penutup.