BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN PADA PNPM MP DI DESA IMA AN KECAMATAN DUKUN KABUPATEN GRESIK STUDI ANALISIS KOMPILASI HUKUM

Oleh: SUNIPAN NIM

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang bagus, sebagai alat yang sangat penting dalam pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan. mudah dari berbagai sumber.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB IV ANALISIS PERILAKU NASABAH BANK MINI SYARIAH UNTUK MENJADI NASABAH BANK MINI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UINSA

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN FAKTOR NASABAH MEMILIH TABUNGAN MUḌĀRABAH. A. Analisis Implementasi Akad Produk Tabungan Muḍārabah di BPRS Jabal

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan saling tolong menolong diantara mereka. berupa pemberian dan bisa berupa pinjaman. 1 Allah berfirman dalam surat al-

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin).

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

PENERAPAN PELAYANAN PRIMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH SIMPANAN DI KJKS BMT WALISONGO MIJEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. satu kekuatan ekonomi yang sejajar dengan kekuatan ekonomi lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dalam Islam. Termasuk pula di dalamnya yaitu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. urusan manusia dengan lingkungannya. muamalah adalah kegiatan ekonomi (perbankan). Kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai referensi utama seorang muslim sebagai pedoman

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem ujrah (upah) buruh panggul di pasar ngemplak tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hal I Komang Ardana, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN. manusia kecil dari perjalanan kehidupan manusia, karena setelah kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. semenjak kemunculnya pada tahun Walaupun perkembangannya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, dimana pendidikan memegang peranan penting dalam. pengembangan potensi dalam diri peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bersama. Pengertian koperasi menurut Undang-undang nomor

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah mempunyai arti menghambakan diri kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi standar pelayanan yang berlaku (Sutrisna, 2008). peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, kualitas dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. rizki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Agama telah menganjarkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB I PENDAHULUAN. adalah hancurnya rasa kemanusiaan dan hilangnya semangat nilai-nilai etika religius

BAB V PEMBAHASAN. pertama yaitu uji Box s M. Karena nilai sig hitung Box s M pada fixed factors

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi alam semesta. Oleh

monay, dalam perbankan dan pembolehan sepekulasi menyebabkan penciptaan uang

HILMAN FAJRI ( )

SESUAI PROFESI, BOLEHKAH SAYA MENASEHATI PENCARI KERJA UNTUK BEKERJA DI PERUSAHAAN HARAM?

BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN DANA MASJID ROUDLOTUL MUTTAQIN DESA PANDEAN WARU SIDOARJO PADA PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa keuangan. Pada sejarah

BAB 1 PENDAHULUAN. bantuan orang lain untuk mewujudkan tujuanya. Dengan adanya tolong. menolong dalam suatu kelompok masayarakat berarti akan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pembangunan nasional, dalam pelaksanaannya haruslah

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah mendapat respon positif dari

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada sumber lain untuk menciptakan berbagai teori, termasuk prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. lain karena manusia merupakan makhluq sosial. Begitu juga dalam bekerja

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan, seperti: produksi, distribusi, sewa-menyewa, berwirausaha

STRATEGI PEMASARAN WARUNG MIKRO BANK SYARI AH MANDIRI (BSM) CABANG KENDAL (Studi di Sales Outlet Kaliwungu)

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

PENERAPAN PEMBIAYAAN GADAI EMAS SYARIAH DALAM DI BMT USAHA GABUNGAN TERPADU (UGT) SIDOGIRI KANTOR CABANG BLITAR SKRIPSI

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia diciptakan di dunia ini sudah dilengkapi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok

BAB I PENDAHULUAN. masalah perekonomian. Allah SWT berfirman QS;17:9 Sesungguhnya Al Qur an ini

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali dilakukan di Pakistan dan Malaysia. Bank ini

BAB I PENDAHULUAN. perubahan Undang-Undang perbankan melalui Undang-Undang Nomor 10. produk perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan secara luas dinegara lain untuk menyebutkan bank dengan prinsip

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menabung merupakan kegiatan menyisihkan sebagian pendapatan yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut. Manfaat menabung bias diperoleh hasilnya ketika kita menjalani kegiatan menabung ini secara rutin dan tekun. Hal tersebut bertujuan untuk menjalankan pola hidup hemat dan juga merupakan pembangunan karakteristik untuk tidak menghamburkan uang yang semestinya diterapkan sejak dini. Islam mendorong masyarakat kearah usaha nyata dan produktif. Islam mendorong masyarakat untuk melakukan investasi dan melarang membungakan uang. Menyimpan uang dibank Islam termasuk kategori kegiatan investasi karena perolehan kembaliannya (return) dari waktu kewaktu tidak pasti dan tidak tetap. Besar kecilnya perolehan kembali itu tergantung kepada hasil usaha yang benar-benar terjadi dan dilakukan bank sebagai mudharib atau pengelola dana. Dengan demikian, bank Islam tidak dapat sekedar menyalurkan uang. Bank Islam tetap berupaya meningkatkan kembalian atau return of investment sehingga lebih menarik dan lebih member kepercayaan bagi pemilik dana. 1 41 1 Widyaningsihet. al, Bank Dan Asuransi Islam Di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 1

2 Dunia perbankan sangatlah penting, sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian suatu Negara. Anggapan ini tentunya tidak salah karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan uang, mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan usaha, tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan jasa keuangan lainya. 2 Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur segala gerak dan langkah setiap manusia dalam menjalani kehidupan. Islam tentang sistem nilai, tata cara dan praktik hidup, 3 serta hubungan individu dengan lainnya, seperti pembahasan masalah jual-beli, pinjam meminjam, sewa menyewa, penggunaan jasa dan kegiatan-kegiatan lainnya yang sangat diperlukan manusia dalam kehidupan sehari-hari, diatur dalam fiqih muamalah, 4 Selain itu, diturunkannya Al-Qur an sebagai petunjuk umat manusia dapat dijadikan pegangan untuk mengajarkan kepada kita bahwa hidup menyendiri yang permanen bagi satu makhluk, tidak tepat dalam ajaran Islam. 5 Allah SWT dengan menurunkan wahyu-nya sebagai petunjuk yang ada dalam Al-Qur an menjelaskan sikap saling membantu itu harus diterapkan dalam memenuhi kebutuhan hidup diantara sesama, sesuai firman Allah SWT: 2 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011), h. 2 3 Sofyan Syafri harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,2004), h.118. 4 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003), h.1. 5 Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial: Dari Soal Lingkungan Hidup, Asuransi Hingga Ukhuwah, (Bandung: Mizan, 1995), h.193-194.

3 و ن وا ع ل ى ال بر و الت ق و ل ى ى و الا ثم لاو ت ع ال ع او د و ن وا ان ع و ات ق وا الل ه إ ن الل ه ش د يد ال ع ق اب (٢) Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-nya. (Q.S. al-māidah:2). 6 Bentuktolong-menolong yang dimaksudkanpenelitidisiniadalahtolongmenolong yang terjadi dalam lembaga intermediasi keuangan syariah (perbankan syariah), perbankan sebagai lembaga keuangan yang menjadi media penghubung antara pemilik dana dan pengguna dana merupakan lembaga yang mempunyai peran strategis dalam menggerakkan roda ekonomi nasional melalui dukungan pembiayaan. Salah satu fungsi utama Bank adalah menerima dana dari perorangan, perusahaan atau suatu lembaga untuk disimpan dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada pihak lain yang membutuhkan, dalam kegiatan usaha Bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. 7 Perkembangan perbankan syariah di Indonesia merupakan suatu perwuju dan dari kebutuhan masyarakat yang menghendaki suatu system 6 Departemen Agama RI, Al-Qur an Dan Terjemahnya, (Semarang: PT. KaryaToha Putra, 1996), h. 85. 7 Totok Budi Santoso & Sigit Trianduri, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h.9

4 perbankan yang mampu menyediakan jasa keuangan yang sehat, juga memenuhi prinsip-prinsip syariah. 8 Hadirnya perbankan syariah di Indonesia, umat Islam menjadi pelopor dalam menggunakan bank syariah, dimana mayoritas penduduk Indonesia adalah umat Islam. Hal ini tentunya semua hal tidak terlepas dengan yang namanya syariat yang telah ditentukan. Oleh karena itu, untuk membimbing manusia agar selalu berada dalam jalan kebenaran, nilai-nilai agama yang terkodifikasi menjadi hokum harus diberlakukan sesuai dengan apa yang Allah perintahkan. Keadaan ini merupakan peluang yang prospektif bagi bisnis dalam perbankan syariah. Salah satufaktor yang berperan penting dalam perkembangan bank syariah adalah pola ketertarikan masyarakat terhadap pola penyimpanan uang dalam bentuk investasi. Sejauh ini ketertarikan masyarakat dalam mendepositokan uangnya dipengaruhi oleh keinginannya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu dimana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Agar masyarakat mau menginvestasikan uangnya dibank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si penginvestasi (nasabah). Balas jasa tersebut bias berupa bagi hasil, hadiah, ataupun yang lainnya, karena bank yang kita bicarakan disini adalah yang berbasis syariah bukan konvensional. Semakin tinggi atau banyaknya 2008), h. 4. 8 Burhanuddin Susanto, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: UII Press,

5 balas jasa yang diberikan, maka semakin tinggi juga minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Di Desa Karang Bunga lain halnya di sana banyak masyarakat yang tidak mengenal hukum-hukum syariah apalagi dalam dunia perbankan bias dibilang tidak tahu sama sekali. Mereka hanya menabung dan berinvestasi di bank yang banyak memberikan keuntungan bagi mereka. Dari gambaran umum diatas penulis tertarik untuk meneliti dan mengetahui bagaimana pola menabung pada masyarakat jaman sekarang khususnya di Desa Karang Bunga Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala yang penulis tuangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul: Pola Menabung Pada Masyarakat Desa Karang Bunga Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas maka dapat didapati rumusan masalah yang mungkin dapat dijadikan bahan penelitian, yakni 1. Bagaimana pola menabung pada masyarakat Desa Karang Bunga? 2. Faktor yang mempengaruhi pola menabung pada masyarakat Desa Karang Bunga? 3. Minat masyarakat Desa Karang Bunga untuk menabung di Bank Syariah?

6 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini disesuaikan dengan rumusan masalah sebelumnya, yakni: 1. Untuk mengetahui bagaimana pola menabung pada masyarakat Desa Karang Bunga. 2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pola menabung pada masyarakat Desa Karang Bunga. 3. Untuk mengetahui minat masyarakat Desa Karang Bunga untuk menabung di Bank Syariah. D. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam mengartikan judul yang akan diteliti, maka penulis membatasi beberapa istilah yang dikehendaki : 1. Pola adalah gambar yang dipakai untuk contoh batik. 9 Pola yang dimaksud disini adalah bagaimana cara penyimpanan penghasilan masyarakat Desa Karang Bunga 2. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Masyarakat disini adalah masyarakat Desa Karang Bunga yang mengelola penghasilan mereka. 9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1990), h. 692

7 3. Menabung adalah memasukkan atau menyimpan uang sebagai simpanan. Menabung disini adalah bagaimana cara penyimpanan penghasilan dari masyarakat desa Karang Bunga. E. Kajian Pustaka Berdasarkan penelaahan terhadap penelitian terdahulu yang telah penulis lakukan berkaitan dengan pola menabung pada masyarakat namun demikian ditemukan perbedaan dengan persoalan yang penulis angkat. Di antara penelitian yang dimaksud yaitu: Pola perekonomian masyarakat sekitar Makam Datu Kelampaian Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Oleh Yuliandari NIM: 0801159024, penelitian ini Yuliandari menggunakan metode deskfirtif kualitatif dengan jenis penelitian yang penulis lakukan adalah sama-sama mengangkat analisis pola perekonomian sedangkan perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah objek dari penelitian. Hasil penelitian Yuliandari mengatakan pola perekonomian masyarakat sekitar makam Datu Kelampaian kecamatan Astambul Kabupaten Banjar adalah ada yang memilih bekerja sebagai pengemis, alasannya karena kesulitan mencari pekerjaan, sebagai cara mudah menghasilkan uang dan tidak perlu modal, sudah terbiasa dan mudahnya mencari uang tanpa harus bekerja keras, dan masih banyaknya orang yang tetap memberikan uang kepadanya dengan alasan sedekah untuk mencari pahala. Ada juga masyarakat yang memilih berdagang alasannya karena adanya peluang atau kesempatan berusaha disekitar makam datu kelampayan,

8 dan masyarakat yang berziarah memang memerlukannya. Pekerjaan lain ialah sebagai petani alasannya karena penghasilan yang mereka peroleh selama ini mencukupi untuk keperluan hidup, dan telah biasa mereka lakukan sehari-hari apalagi sesuai keahlian mereka selama ini. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliandari jelas berbeda dengan penelitian yang penulis teliti, penulis meneliti masalah pola menabung pada masyarakat desa karang bunga, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh yuliandari adalah tentang pola perekonomian masyarakat sekitar makam datu kelampayan. Sama-sama tentang pola perekonomian tetapi perbedaannya adalah penulis mengambil penelitian tentang pola penghasilan masyarakat Desa Karang Bunga yang akan ditabung. F. Sistematika Penulisan Penulisan dan penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab, dengan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan yang berisikan gambaran umum tentang permasalahan yang akan diteliti dalam latar belakang masalah, dan agar terarahnya tujuan penelitian seperti yang diinginkan maka dibuat rumusan masalah, serta untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini maka perlu dibuat tujuan penelitian, dan setiap tujuan penelitian harus mempunyai manfaat atau signifikasi penelitian oleh karena itu diperlukan signifikasi penelitian, kemudian agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam pengertian istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian maka diperlukan

9 adanya definisi operasional, dan pada bagian terakhir terdapat sistematika penulisan. Bab II merupakan landassan teori yang menjadi acuan untuk menganalisis data yang diperoleh, berisikan tentang pola menabung terdiri atas definisi pola menabung. Bab III metode penelitian, pada bab ini akan dijelaskan pendekatan, jenis, sifat, dan lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, analisa data, dan tahapan penelitian. Bab IV merupakan laporan dari hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, pemaparan tentang pengetahuan masyarakat tentang pola menabung masyarakat desa karang bunga kecamatan mandastana kabupaten barito kuala. Bab V merupakan bab penutup simpulan terhadap hasil analisis dan pembahasan, serta memuat saran-saran yang disampaikan oleh penulis.