BUPATI EMPAT LAWANG NOMOR 10 TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 64 TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PADA BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK BIDANG PERIZINAN

N O M O R 5 0 T A H U N 2015 M O D A L K E P A D A K E P A L A B A D A N P E N A N A M A N M O D A L D A N PERIZINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 15 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH. PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 10 "A TAI-lUri c2.017 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 54 TAHUN 2007 TENTANG WEWENANG PENANDATANGANAN PERIJINAN PADA DINAS PERIJINAN PADA MASA TRANSISI

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 34

BUPATI SINJAI BUPATI SINJAI,

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA LUBUKLINGGAU, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 4 TAHUN2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 53 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN PERIJINAN PADA PEMERINTAH KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KARANGASEM KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 130 /HK/2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 1 Tahun 2017 Seri E Nomor 1 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

Kepala BPPTPM Tipe C dan D 15 Izin Mendirikan Dan menyelenggarakan Rumah Sakit Khusus Tipe C Kepala BPPTPM

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TAHAPAN PEMBERIAN IZIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI GARUT, PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 44 Tahun 2017 Seri E Nomor 35 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG

Perda No. 5 Tahun 2012 tentang Sumbangan Pihak Ketiga Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Per/20M.PAN/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik;

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 67 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT AN PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG KEWENANGAN PENYELENGGARAAN PERIZINAN

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 9 TAHUN 2016

B U P A T I T A N A H L A U T PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN PADA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 54 SERI E

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT RANCANGAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 27 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PULANG PISAU PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 19 TAHUN 2015

'~\,.~'.~ ~ Y WALIKOTA SURAKARTA PERATURANWALIKOTASURAKARTA TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2014 Seri E Nomor 13 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 10 TAHUN 2016

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN PADA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2014 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2009 T E N T A N G

N O M O R 6 6 T A H U N M O D A L K E P A D A K E P A L A B A D A N P E N A N A M A N M O D A L D A N PERIZINAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1419/MENKES/PER/X/2005 tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi; 18.

BUPATI ROTE NDAO PERATURAN BUPATI ROTE NDAO NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI. Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00

bahwa sehubungan dengan telah diundangkannya

DASAR HUKUM, PERSYARATAN, WAKTU DAN BIAYA PENGURUSAN PELAYANAN PERIZINAN PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2011

WALIKOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN WALIKOTA BINJAI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BIAYA / RETRIBUSI PELAYANAN UMUM DI BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BINTAN PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN KEPADA CAMAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA BANDA ACEH PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 27 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 33 Tahun : 2015

BUPATI LAMANDAU RANCANGAN PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

Daftar Unit/Satuan Kerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik Di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung. Telepon & Fax. Dasar Hukum Layanan

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 317 TAHUN

BUPATI KARIMUN PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 30 Tahun 2014 Seri E Nomor 25 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

NO JABATAN TUGAS 3. Sub Bagian Umum dan Keuangan

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 1 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KATINGAN

PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR : 39 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI EMPAT LAWANG PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI EMPAT LAWANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN JENIS PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL TERPADU KABUPATEN EMPAT LAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI EMPAT LAWANG, Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 21 dan Pasal 25 Peraturan Daerah Kabupaten Empat Lawang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perizinan, perlu membentuk Peraturan Bupati; b. bahwa dalam rangka memberikan pelayanan prima di bidang perizinan dan nonperizinan di Kabupaten Empat Lawang perlu adanya penetapan jenis perizinan dan penanaman modal serta pelimpahan sebagian kewenangan dibidang perizinan kepada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu; c. bahwa Peraturan Bupati Empat Lawang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan dibidang Perizinan kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Empat Lawang, serta Keputusan Bupati Empat Lawang Nomor 123 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang Perizinan di Bidang Penanaman Modal, sudah tidak sesuai lagi dengan Peraturan Perundang-Undangan dan perkembangan kondisi saat ini maka perlu diganti;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penetapan Jenis Perizinan Dan Penanaman Modal Terpadu Kabupaten Empat Lawang. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945; 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Empat Lawang di Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4677); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 9. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4966); 10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 11. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 14. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5587); sebagaimana telah diubah beberapakali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); 19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 221); 20. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1998 tentang Pembinaan Kursus dan Lembaga Pelatihan Kerja; 21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek; 22. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pejabat Pengawas Pemerintah di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan

Perizinan Terpadu di Daerah; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 276); 27. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.90/HK.501/MKP/2010 tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Daya Tarik Wisata; 28. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup; 29. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan; 30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukkan Produk Hukum Daerah; 31. Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.116-5778 Tahun 2015 tentang Pemberhentian Sementara Bupati Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan Tanggal 22 Oktober 2015; 32. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Cara Perizinan dan Nonperizinan Penanaman Modal; 33. Peraturan Daerah Kabupaten Empat Lawang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten Empat Lawang; 34. Peraturan Daerah Kabupaten Empat Lawang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah; 35. Peraturan Daerah Kabupaten Empat Lawang Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Empat Lawang Tahun; 36. Peraturan Daerah Kabupaten Empat Lawang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Empat Lawang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Empat Lawang; 37. Peraturan Daerah Kabupaten Empat Lawang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Perizinan;

38. Peraturan Daerah Kabupaten Empat Lawang Nomor 10 Tahun 2015 tentang Izin Gangguan; 39. Peraturan Daerah Kabupaten Empat Lawang Nomor 11 Tahun 2015 tentang Izin Mendirikan Bangunan; MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PENETAPAN JENIS PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL TERPADU KABUPATEN EMPAT LAWANG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Ernpat Lawang; 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Empat Lawang; 3. Bupati adalah Bupati Empat Lawang; 4. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu yang selanjutnya disebut BPMPT adalah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Empat Lawang; 5. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu, yang selanjutnya disebut Kepala BPMPT, adalah Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Empat Lawang; 6. Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha; 7. Nonperizinan adalah segala bentuk kemudahan pelayanan,fasilitas fiskal dan informasi mengenai penanaman modal,sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan; 8. Pelimpahan Wewenang adalah penyerahan tugas, hak, kewajiban, dan pertanggungjawaban perizinan dan nonperizinan termasuk penandatanganannya atas nama penerima wewenang.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 1) Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah mengatur jenis-jenis Perizinan dan Nonperizinan yang penyelenggaraannya dilimpahkan oleh Bupati kepada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. 2) Mekanisme penerbitan izin sebagaimana tersebut pada ayat 1 diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati tentang Standar Pelayanan Publik dan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan Pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Empat Lawang. 3) Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah memberikan kepastian hukum terhadap tugas, hak, kewajiban dan pertanggungjawaban Perizinan dan Nonperizinan termasuk penandatanganannya. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang Lingkup Peraturan Bupati ini adalah mengatur jenis Perizinan dan Nonperizinan. BAB IV JENIS PERIZINAN DAN NONPERIZINAN Pasal 4 Jenis Perizinan dan Nonperizinan di Kabupaten Empat lawang yang dilimpahkan penyelenggaraannya kepada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu meliputi: A. Izin Bidang Perizinan Tertentu, yaitu: 1) Izin Gangguan (Ho); 2) Izin Mendirikan Bangunan (1MB); 3) Izin Trayek; B. Izin Bidang Kesehatan, yaitu: 1) Izin Praktik Dokter Umum; 2) Izin Praktik Dokter Spesialis; 3) Izin Praktik Bidan; 4) Izin Praktik Perawat; 5) Izin Praktik Tukang Gigi;

6) Izin Praktik Bersama Dokter Umum/Utama; 7) Izin Praktik Bersama Dokter Spesialis; 8) Izin Operasioanal Rumah Sakit; 9) Izin Operasionanl Klinik Bersalin; 10) Izin Operasional Klinik Umum; 11) Izin Operasioanal Klinik Rotgen; 12) Izin Operasional Klinik Fisioterapi; 13) Izin Operasional Klinik Komputer tomografhi scanner; 14) Izin Operasional Optik; 15) Izin Operasioanal Laboratorium Klinik; 16) Izin Operasional Klinik Kecantikan; 17) Izin Operasional Balai Kesejateraan Ibu dan Anak; 18) Izin Apotik; 19) SIO Battra (Pengobatan Tradisional); 20) Izin Toko Obat; 21) Balai Pengobatan sarana pelayanan kesehatan dasar; 22) Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi; 23) Izin Kerja Apoteker dan Praktek Apoteker; 24) Izin Kerja Tenaga Kefarmasian ; 25) Izin Balai Pengobatan,Rumah Bersalin dan Klinik Kesehatan; 26) Izin Penyelenggaraan Pusat Kebugaran Jasmani; 27) Izin Penyelenggaran Pengobatan Tradisional; 28) Izin Balai Asuhan Keperawatan; 29) Izin Balai Konsultasi Gizi; 30) Izin Laboraturium; 31) Izin Rontgen Pelayanan Radiologi; 32) Izin Penyelenggaraan Ct Scan; 33) Izin Sarana Pelayanan Rehabilitasi Penyalahgunaan Dan Kertergantungan Napza; 34) Izin Penyelenggaraan Pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Rjpkm); 35) Rekomendasi Pendirian Dan Penyelenggaraan Rumah Sakit (Rpprs); 36) Izin Praktik Refleksionis Optisien; 37) Izin Praktik Fisioterapi;

C. Izin Bidang Konstruksi Bangunan yaitu: 1) Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK); D. Izin Bidang Perindustrian dan Perdagangan yaitu : 1) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); 2) Tanda Daftar Perusahaan (TDP); 3) Surat Izin Tempat Usaha (SITU); 4) Tanda Daftar Gudang (TDG); 5) Izin Usaha Toko Modern (IUTM); 6) Izin Penggilingan Padi; 7) Surat Izin Usaha Tetap; 8) Surat Izin Perluasan Usaha; E. Izin Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yaitu : 1) Izin Usaha Kendaraan Bermotor; 2) Izin Mendirikan Bangunan Tower; 3) Izin Penyelenggaraan Usaha Parkir; 4) Izin Penyelenggaraan Derek Kendaraan Bermotor; 5) Izin Penyelenggaraan Pendidikan Mengemudi; 6) Izin Penyelenggaraan Penjualan Tiket/Agent; 7) Izin Usaha Angkutan (Iua); 8) Izin Penggunaan Jalan selain Untuk Lalu Lintas dan Izin Penggunaan Ruang Publik yang bersifat Komersil; 9) Izin Trayek Angkutan (ITA) & Izin Operasi Angkutan Tidak Dalam Trayek; F. Izin Bidang Pendidikan yaitu : 1) Izin Sekolah Swasta/Dasar; 2) Izin Pra Sekolah; 3) Izin Lembaga Kursus; G. Izin Bidang Lingkungan Hidup yaitu : 1) Izin Kelayakan Lingkungan; 2) Izin Lingkungan; 3) Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam; 4) Izin Usaha Penyediaan Jasa Wisata Alam; 5) Izin Pengusahaan Tainan Buru (Hewan Hama); 6) Izin Penangkaran Satwa; 7) Izin Peredaran Komersial; 8) Izin Peredaran Non Komersial;

9) Izin Ekspor Benih/Bibit Tanaman Hutan; 10) Izin Impor Benih/Bibit Tanaman Hutan; 11) Persetujuan Pemanfaatan Ruang (PPR); 12) Izin APAR (Alat Pemadaman Api Ringan) Pada Gedung; H. Izin Bidang Sosial, Tenaga Kerja Tarnsmigrasi yaitu : 1) Izin Penyelenggaraan Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN); 2) Izin Pendirian Kantor cabang Perusahaan Jasa Tenaga Kerja (IPKKCJ-TKI); 3) Izin Pelatihan Keterampilan Tenaga Kerja Swasta (Ipktk- Swasta); 4) Izin Mendirikan Lembaga Pelatihan Kerja; I. Izin Bidang Kehutanan, Perkebunan dan Energi yaitu: 1) Izin Pemasangan Instalasi Bawah Tanah; 2) Izin Pembungan Limbah Cair (IPLC); 3) Izin Pemakaian Tanah; 4) Izin Penggunaan dan Pengawasan Pembangkit Listrik; 5) Izin Penggunaan dan Pengawasan Pesawat Angkat /Angkut; 6) Izin Penggunaan dan Pengawasan Pesawat pendingin; 7) Izin Petik Sarang Burung Walet; 8) Izin Angkut Sarang Burung Walet; 9) Izin Penggunaan Alat Berat; 10) Izin Pendirian Usaha BBM Skala Kecil; J. Izin Bidang Pendapatan Daerah yaitu : 1) Izin Pemasangan /Penyelenggaraan Reklame dan Prornosi; 2) Izin Pemasangan Konstruksi Reklame dan Reklame Tiang Pancang Jembatan Penyeberangan; 3) Izin Pematangan Tanah /Lahan; 4) Izin Pembuatan Jalan Masuk Pekarangan; 5) Izin Pembutan Jalan Masuk didalam Kompleks Perumahan, Pertokoan & Sejenis; 6) Izin Pemasangan Reklame Menggunakan Aset Pemda; K. Izin Bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan yaitu: 1) Izin Potong Hewan; 2) Izin Usaha Produksi Peternakan; 3) Izin Tanda Daftar Peternakan Rakyat

4) Izin Mendatangkan Ternak; 5) Izin Penampungan Ternak; 6) Izin Usaha Perikanan (SI UP) 7) Izin Tanda Pencatatan Kegiatan Perikanan (TPKP); 8) Izin Penangkapan Ikan; 9) Izin Penangkaran Sarang Burung Walet; 10) Izin Usaha Perdagangan Hasil Pertanian dan Perkebunan; 1 l)izin Peredaran Benih/bibit; 12)Izin Usah Perbenihan; L. Izin Bidang Penanaman Modal yaitu : 1) Izin Prinsip Penanaman Modal; 2) Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal; 3) Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal; 4) Izin Lokasi (luas lahan + 3 Ha); 5) Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT); 6) Surat Persetujuan PMDN ke PMA; 7) Surat Persetujuan Merger Perusahaan; 8) Izin Pendirian Rumah Sakit (Type C); 9) Izin Usaha Industri/Tanda Daftar Industri (SIUI/TDI); 10) Izin Usaha Pasar Modern (SIUP-M); 11) Izin Pendirian Industri Skala Besar; 12) Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam (IUPHHK-HA); 13) Izin Perluasan Industri (IPI); 14) Izin Usaha Perubahan; M. Izin Bidang Kepariwisataan yaitu : 1) Izin Usaha Rekreasi dan Tempat Hiburan (IURTH); 2) Izin Usaha Kepariwisataan (SIU-K); meliputi klasifikasi usaha sebagai berikut: 1. Hotel; 2. Motel/Losmen; 3. Penginapan Remaja; 4. Pondok Wisata; 5. Cottage; 6. Hunian Wisata; 7. Perkemahan;

8. Restoran; 9. Rumah Makan dan Waning Nasi; 10. Bar; 11. Restoran Waralaba; 12. Catering; 13. Taman Rekreasi; 14. Gelanggang Renang; 15. PadangGolf; 16. Arena Latihan Golf; 17. Kolam Pemancingan; 18. Gelanggang Olahraga; 19. Gelanggang Bola Ketangkasan; 20. Gelanggang Permainan Elektronik; 21. Gelanggang Bowling; 22. Arena Bola Billiard 23. KlabMalam 24. Dikotik; 25. Karaoke; 26. Pub; 27. Pub, Karaoke Dan Kafe; 28. PantiPijat; 29. Panti Mandi Uap.Sauna (SPA); 30. Bioskop; 31. Fitnes Dan Sport Club; 32. Seluncur/Sepatu Roda; 33. SanggarTari; 34. Izin Usaha Orkes/Orgen Tunggal; 35. Biro Perjalanan Wisata; 36. Cabang Biro/conter; 37. Agen Perjalanan Wisata; 38. Cabang Pembantu BPW; 39. Kepramuwisataan; 40. Konvensi dan Perjalanan Insentif; 41. Pertunjukan / Show Biz; 42. Pameran; 43. Imresariat; 44. Atraksi Wisata;

45. Informasi publikasi dalam media cetak atau media elektronik; 46. Jasa Konsultan Pariwisata; 47. Jasa Kongres, Konvensi, dan Eksebisi; 48. General Sales Agen; BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 5 Izin dan Nonperizinan yang telah diterbitkan sebelum ditetapkannya Peraturan Bupati ini masih tetap berlaku sampai dengan berakhirnya izin tersebut. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 6 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku : a. Peraturan Bupati Empat Lawang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan dibidang Perizinan Kepada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Empat Lawang. (Berita Daerah Kabupaten Empat Lawang Tahun 2012 Nomor 20); dan b. Keputusan Bupati Empat Lawang Nomor 123 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang Perizinan dibidang Penanaman Modal. (Berita Daerah Kabupaten Empat Lawang Tahun 2014 Nomor 123), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 7 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Empat Lawang. Ditetapkan di : Tebing Tinggi pada tanggal : 5~ frf>ril 2016 Pit. BUPATI EMPAT LAWANG^V H. SYAHRIL HANAFIAH Diundangkan di : Tebing Tinggi pada tanggal : k> Af>rtL 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG, t EDISON JAYA BERITA DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG TAHUN 2016 NOMOR (P.