BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992 adalah Bank. Amanah Rabbaniah. Walaupun perkembangannya agak terlambat bila

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dasarkan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, peranan perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Artinya, keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. /atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di Indonesia, rural banking

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal tahun 1990-an dengan

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (Financial intermediary institution),yakni. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi umat islam. Rasa terpercaya, amanah dan aman serta

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa bank lainnya. (Kasmir, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan prinsip bagi hasil dan menghindari unsur-unsur spekulatif yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan atau laba yang optimal. Laba merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II. pendapatan total perusahaan dengan biaya totalnya. Menurut Kusnadi dkk (2004),

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Gadai emas walaupun memberikan pendapatan yang tinggi, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Umum Syariah (BUS) Nasional di Indonesia dengan tahun amatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Walaupun kerjasama ini dapat menjadi peluang untuk menyetarakan diri dengan

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain, Bank

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang mampu bertahan dalam situasi yang rumit tersebut hal ini

BAB I PENDAHULUAN yang lalu. Kemajuan ekonomi Indonesia ditandai adanya kenaikan jumlah dana

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan menghimpun dana dari. masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. Dimana bank memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah agent of trust. Agent

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan keuangan salahsatunya adalah sektor perbankan. Sektor perbankan

Analisis Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia (Analysis of Financial Performance of Islamic Commercial Banks in Indonesian)

BAB I PENDAHULUAN. perantara atau intermediary, dimana bank berperan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan stabil. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri dari tiga

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam sumber hukum Islam yaitu Al-Qur an dan As-Sunah. Sumber. hukum Islam ini adalah dasar sebagai pedoman untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan landasan moral dan prinsip-prinsip syariah Islam. Terutama yang

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. nasabahpun juga semakin meningkat. syariah menerapkan sistem bagi hasil berdasarkan prinsip Profit Sharing

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank Syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat Indonesia. Sedangkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah pertama kali didirikan pada tahun 1991 adalah PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah. Walaupun perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan negara muslim lainnya, Perbankan Syariah di Indonesia terus berkembang pada tahun 1992-1998 ada satu unit Bank Syariah, maka pada tahun 2005, jumlah Bank Syariah bertambah menjadi 20 unit yaitu 3 Bank Umum Syariah (BUS), dan 17 Unit Usaha Syariah (UUS), sementara itu jumlah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) hingga akhir tahun 2004 bertambah menjadi 88 buah. 1 Bank Syariah adalah bank yang berlandaskan pada asas kemitraan, keadilan, transparansi dan universal. Serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah. 2 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha meliputi penyediaan pembiayaan bagi 1 Adiwarman A.Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h,24. Ed.5 Cet 9. 2 Moch. Faisal Salam, Pertumbuhan Hukum Bisnis Syari ah di Indonesia, (Bandung : Pustaka, 2006), h,171.cet.1. 1

2 nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil keuntungan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah. 3 PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah adalah Lembaga Keuangan yang beroperasi dengan sistem syariah (yang berlandaskan pada Al-Quran dan Al-hadist), dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayarannya seperti giro, hadir untuk membantu dan bekerjasama dengan masyarakat luas dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah, mempunyai salah satu pembiayaan yang paling mendominasi pertumbuhannya yaitu pembiayaan murabahah yang disalurkan untuk kebutuhan produktif dan konsumtif khususnya kepada para pengusaha kecil. Data Laporan publikasi Bank Indonesia menunjukkan bahwa pembiayaan Murabahah mengalami pertumbuhan yang mendominasi pada bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Desember 2013 sebesar 64,19 % (Rp. 132.971.735.000,-), Musyarakah 14,95% (Rp. 24.291.148.000,-), Qard 10,47% (Rp. 17.618.917.000,-) dan Multijasa 10,39% (Rp. 20.859.317.000,-). Sehingga murabahah menjadi pembiayaan yang paling unggul di PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Banjaran. Pembiayaan murabahah yang bersumber dari modal sendiri, dana masyarakat ini terdiri dari tabungan, dan deposito, penggunaan dana ini diharapkan menghasilkan laba dari aset yang telah digunakan untuk kegiatan operasionalnya melalui 3 Ibid, h,183.

3 penggunaan dana yang terhimpun, sehingga kemampuan bank dalam mengelola dana dan menghasilkan laba menunjukkan profitabilitas secara kuantitatif dapat diukur menggunakan Return On Assets (ROA) yaitu adalah sebuah alat yang berguna untuk mengukur laba perusahaan apabila dibandingkan dengan total aktiva yang dimiliki bank sehingga apabila rasio ini berada di atas 1,5% maka bank dikatakan sehat. Dari perolehan laba tersebut menunjukkan bahwa pembiayaan yang telah disalurkan mengalami risiko yang kecil sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya karena dana yang dikeluarkan dapat terhimpun kembali apabila deposan sewaktu waktu mengambil dananya. Return On Assets (ROA) dapat menunjukkan kemampuan bank meghasilkan laba apabila laba sebelum pajaknya dibandingkan dengan seluruh aktivanya dimana akan menunjukkan bahwa pembiayaan tinggi dapat menghasilkan keuntungan tinggi dengan begitu menunjukkan kemampuan bank mengelola dana yang ada, untuk itu Return On Assets (ROA) menjadi salah satu variabel yang akan diteliti. Penyaluran pembiayaan murabahah yang tinggi diharapkan Return On Assets (ROA) pun naik, sehingga semakin besar pertumbuhan Return On Assets (ROA) menunjukkan semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan. Pembiayaan murabahah yang tinggi dapat mempengaruhi jumlah kemampuan bank menghasilkan laba semakin tinggi pembiayaan murabahah diiringi dengan tingginya tingkat risiko pembiayaan tersebut dimana bank mempunyai kewajiban untuk membayar hutang jangka pendeknya. Karena dana

4 masyarakat untuk penyaluran pembiayaan murabahah, sehingga bank harus menyiapkan dananya apabila masyarakat ingin mengambil dananya kembali. Tingginya pembiayaan murabahah mempengaruhi dana yang dihumpun, sehingga untuk bank harus mampu menyeimbangkan jumlah dana yang disalurkan dengan dana yang berhasil terhimpun di bank yang diukur dengan rasio Financing to Deposit Ratio (FDR), untuk itu FDR menjadi variabel yang diteliti. Perkembangan pembiayaan murabahah, Return On Assets (ROA) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) dapat dilihat dari laporan keuangan publikasi periode Maret 2011 sampai Desember 2013 sebagai berikut : Tabel 1.1 Perkembangan Pembiayaan Murabahah, Rerturn On Assets dan Financing to Deposit Ratio PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Periode 2011-2013 Tahun Bulan Pembiayaan Murabahah ROA FDR 2011 Maret Rp 4.298.556.000 1,15% 70,29% Juni Rp 4.042.797.000 2,50% 80,55% September Rp 6.027.472.000 2,26% 80,78% Desember Rp 8.088.117.000 2,37% 83,50% 2012 Maret Rp 10.261.052.000 2,55% 86,84% Juni Rp 10.772.872.000 2,75% 86,16% September Rp 12.536.215.000 3,30% 81,94% Desember Rp 14.254.807.000 3,24% 82,58% 2013 Maret Rp 14.630.776.000 2,98% 68,21% Juni Rp 16.259.588.000 3,12% 92,84%

5 September Rp 15.448.944.000 3,41% 81,20% Desember Rp 16.350.539.000 4,07% 81,68% Jumlah Rp 132.971.735.000 33,70% 976,57% Sumber:www.bi.go.id (data sudah diolah) 2013. 4 Fenomena tabel 1.1 diatas menggambarkan pembiayaan murabahah mengalami perkembangan yang fluktuatif tahun 2011-2013 pada laporan keuangan per triwulan terjadi penurunan pembiayaan murabahah pada tahun 2013 bulan september yang mengalami selisih Rp.810.644 akan tetapi kembali meningkat pada bulan desember 2013. Pada BPRS mark up ditentukan sebesar 20% dari harga asalnya, semakin tinggi pembiayaan murabahah menghasilkan keuntungan yang tinggi sehingga mempengaruhi perkembangan laba yang diperoleh dari penggunaan asetnya. Perkembangan Return On Assets (ROA) digambarkan oleh grafik 1.1 periode Maret 2011 samapai Desember 2013 sebagai berikut : Grafik 1.1 Perkembangan Return On Assets (ROA) PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Banjaran Periode Desember 2011-2013 4 Editor,http:www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Keuangan+Publikasi+Bank/Bank/BPR+ Syariah/(diunduh 19-12-2013).

6 5,00% 4,00% 4,07% 3,00% 2,00% 2,37% 3,24% Perkembangan ROA 1,00% 0,00% 2011 2012 2013 Sumber : www.bi.go.id (data sudah diolah) 2013. 5 Fenomena diatas menggambarkan perkembangan aset yang digunakan menghasikan pengembalian yang tinggi pula sehingga Return On Assets (ROA) nya berkembang. Berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No.9.19. Return On Assets (ROA) dikatakan sehat apabila 1,5%. Pembiayaan murabahah yang tinggi dapat Return On Assets (ROA). Perkembangan pembiayaan murabahah dan Return On Assets (ROA) pun mempengaruhi Financing to Deposit Ratio (FDR) yaitu alat untuk mengukur seberapa besar dana pihak ketiga dan modal bank syariah dilepaskan untuk pembiayaan, dan seberapa besar kemampuan bank membayar kembali penarikan dana yang telah dilakukan. Semakin besar pembiayaan murabahah mempengaruhi kondisi dana yang terhimpun dapat dilihat pada grafik 1.2 sebagai berikut : Grafik 1.2 Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) PT.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Banjaran Periode Desember 2011-2013 5 Editor,http:www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Keuangan+Publikasi+Bank/Bank/BPR+ Syariah/(diunduh 19-12-2013).

7 84,00% 83,50% 83,00% 82,50% 82,00% 81,50% 81,00% 80,50% 83,50% 82,58% 81,68% 2011 2012 2013 Perkembangan FDR Sumber : www.bi.go.id (data sudah diolah) 2013. 6 Fenomena diatas menggambarkan bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR) mengalami perkembangan yang terus turun setiap tahunnya, asumsinya Return On Assets (ROA) dapat terus naik karena pembiayaan murabahah yang disalurkan tinggi mengahasilkan keuntungan yang tinggi pula dan semakin rendah rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) ini menunjukkan tingginya likuiditas suatu bank dikarenakan jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai pembiayaan semakin kecil. Berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993, Financing to Deposit Ratio (FDR) yang diijinkan minimum 80% dan maksimum 110%. Semakin tinggi Financing to Deposit Ratio (FDR) menunjukkan bahwa bank tersebut kurang likuid dibandingkan dengan bank yang rendah. 7 6 Editor,http:www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Keuangan+Publikasi+Bank/Bank/BPR+ Syariah/(diunduh 19-12-2013). 7 Lena Nurlatifah, skripsi berjudul Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Tingkat Financing to Deposit Ratio, BNI Syariah Cabang Bandung, (Universitas Islam Bandung, 2011),h,5.

8 Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Return on Assets (ROA) terhadap Financing Deposit Ratio (FDR) PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Tahun 2011-2013. B. Rumusan Masalah PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniyah Banjaran, memiliki pembiayaan murabahah yang menghasilkan laba dari hasil perputaran aktivanya yang tergambar dalam pertumbuhan Return On Assets (ROA), pertumbuhan pembiayaan murabahah dan Return On Assets (ROA) ini mempengaruhi Financing to Deposit Ratio (FDR) asumsinya apabila pembiayaan murabahah dan Return On Assets (ROA) tinggi maka Financing to Deposit Ratio pun tinggi untuk menunjukkan rendahnya likuiditas bank karena semakin besarnya dana yang dibutuhkan untuk pembiayaan murabahah. Financing to Deposit Ratio (FDR) dikatakan baik apabila masih dalam kisaran 80% sampai 110%. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi perumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Banjaran? 2. Bagaimana pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Banjaran?

9 3. Seberapa besar pengaruh pembiayaan murabahah dan Return On Assets (ROA) secara simultan terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Banjaran? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini diarahkan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi diatas tentang pengaruh pembiayaan murabahah terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Banjaran, mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Rabbaniah Banjaran, dan pengaruh keduanya terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR). D. Kegunaan Penelitian Adanya suatu penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan kegunaan terutama bagi bidang ilmu yang diteliti. Terdapat 2 kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat berguna khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan sebagai sumber bacaan atau referensi yang dapat memberikan informasi teoritis dan empiris pada pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan ini, dan menambah sumber pustaka yang telah ada.

10 2. Kegunaan Praktis a. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta informasi tentang kajian Perbankan Syariah khususnya yang berkaitan dengan pengaruh pembiayaan murabahah dan profitabilitas yang diukur dengan Return On Assets (ROA), dan likuiditas yang diukur dengan Financing to Deposit Ratio (FDR). b. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan gambaran untuk melihat pengaruh pembiayaan murabahah dan Return On Assets (ROA) terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) dan memberi informasi dalam mengukur keberhasilan operasionalnya. c. Bagi investor Penelitian ini diharapkan memberikan informasi untuk membantu para investor mempertimbangkan pengambilan keputusan investasinya.