KONSTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN PAMEKASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

Irsandy Octovido Nengah Sudjana Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS PERANAN PAJAK DAERAH DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO

ANALISIS KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR. Calen (Politeknik Bisnis Indonesia) Abstrak

KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi diperoleh dari perpajakan sebesar Rp1.235,8 triliun atau 83% dari

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu

KONTRIBUSI DAN EFEKTIFITAS PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

Pande Kadek Yuda Mahardika. Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan daerahnya sendiri, membuat peraturan sendiri (PERDA) beserta

LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI

Keywords: Local Revenue, Local Taxes, effectivity and Contributions

Analisis Rasio Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Pasaman Untuk Mengoptimalkan Manajemen Pendapatan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki banyak pulau dan di dalamnya terdapat daerah provinsi,

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasaan pada

BAB I PENDAHULUAN. semua itu kita pahami sebagai komitmen kebijakan Pemerintah Daerah kepada. efisien dengan memanfaatkan sumber anggaran yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan bisa lebih mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. dikelola dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah

ANALISIS PERBANDINGAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME KABUPATEN MINAHASA SELATAN DAN KABUPATEN MINAHASA TERHADAP PAJAK DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar pembangunan tersebut dibutuhkan dana yang cukup besar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak terlepas dari keberhasilan penyelenggaraan pemerintah propinsi maupun

BAB I PENDAHULUAN. daerahnya dari tahun ke tahun sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sirojuzilam (2005) pengembangan wilayah pada dasarnya

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BATAM. Hikmah. Universitas Putera Batam

BAB 1 PENDAHULUAN. otonomi daerah. Otonomi membuka kesempatan bagi daerah untuk mengeluarkan

Yerni Pareang Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan. Yudea Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BANJARMASIN

Diaz Ardhiansyah Sri Mangesti Rahayu Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Contribution and effectiveness Comparative Analysis Of Local Tax Revenue Pangkalpinang city with Revenue Bangka.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi ini menandakan pemerataan pembangunan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, melalui pengeluaran-pengeluaran rutin dan pembangunan yang

PENGARUH DESENTRALISASI BPHTB TERHADAP PENERIMAAN DAERAH KABUPATEN BADUNG. Komang Yogi Wirasatya Made Yenni Latrini

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

UIN MALIKI MALANG ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa otonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana. mandiri menghidupi dan menyediakan dana guna membiayai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara terbesar, dimana sampai saat

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2009 NOMOR 01 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan karena dianggap tidak menghargai kaidah-kaidah demokrasi. Era reformasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain Good Governance, terdapat salah satu aspek di dalamnya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah khususnya pemerintah kota merupakan

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KUTAI BARAT

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN PENCATATANNYA PADA DINAS PENDAPATAN KOTA MANADO

2014 ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KOTA BANDUNG TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu Negara, ketersediaan data dan informasi menjadi sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pusat (sentralistik) telah menimbulkan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa

Isfatul Fauziah Achmad Husaini M. Shobaruddin

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari pulau-pulau atau dikenal dengan sebutan Negara Maritim. Yang mana dengan letak

Analisis Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Asaet Kabupaten Rokan Hulu

BAB I PENDAHULUAN. RI secara resmi telah menetapkan dimulainya pelaksanaan otonomi daerah sesuai

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan suatu daerah otonom dapat berkembang sesuai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan

tatanan. Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Pusat maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pusat mengalami perubahan. Jika sebelumnya pemerintah bersifat sentralistik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Asrul Firmansyah Srikandi Kumadji Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rakyat. Dalam rangka mewujudkan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. wajib membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali. Secara langsung, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melancarkan jalannya roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari APBN. APBN dihimpun dari semua

Analisis Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Pajak Restoran dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tangerang

EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN DI KABUPATEN BANTUL

ANALISA TINGKAT EFEKTIFITAS PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

BAB III KONTRIBUSI PENDAPATAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan daerah otonom yang luas serta bertanggung jawab. Tiap

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal

ANALISIS LAJU PERTUMBUHAN, EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA MALANG

KONTRIBUSI PAJAK SARANG BURUNG WALET TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN BANGKA INDUK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam kajian pustaka ini, akan dijelaskan mengenai pengertian pajak, jenisjenis

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah direvisi menjadi Undang-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGARUH RETRIBUSI PARKIR KENDARAAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA SURAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERIMAAN DAN PERTUMBUHAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH

KONTRIBUSI PAJAK HIBURAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN PAMEKASAN ACMARUL FAJAR. Universitas Madura

Tabel 1.Target dan Realisasi Pajak Hotel Kabupaten Tana Toraja Tahun

Pengaruh Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Julick Ferlis Difu. Jorie. M. Ruru. Alden Laloma

ANALISIS EVEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PADANG PANJANG PERIODE

REALISASI PAJAK RESTORAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PAJAK DAERAH KOTA MADIUN

BAB VI PENUTUP. Pajak Bumi dan Bangunan tergolong sangat efektif dengan kontribusi sebesar 118,2%,

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. baru telah membuka jalan bagi munculnya reformasi diseluruh aspek kehidupan bangsa

Transkripsi:

KONSTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN PAMEKASAN R. Agoes Kamaroellah (Jurusan Ekonomi & Bisnis Islam STAIN Pamekasan, Email: agoeskamaroellah.stain@gmail.com) Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Pamekasan Tahun 2011 sampai dengan 2015. Sesuai dengan data-data yang ada di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Pamekasan Pajak daerah dari tahun 2011 sampai dengan 2015 semakin meningkat sehingga pendapatan asli daerah juga meningkat. Dengan demikian pajak daerah memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hasil analisis pada bab pembahasan diperoleh besaran kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah sebagai berikut: Kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah pada tahun 2011 sebesar 15.7%, tahun 2012 sebesar 17.13%, tahun 2013 sebesar 1.33%, tahun 2014 sebesar 13.52% dan pada tahun 2015 sebesar 13.78 %. Sehingga rata-rata setiap tahunnya mencapai 12% kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah. Abstract: The purpose of this reserach was to know how much the contribution of the regional tax towards the original revenue of region on revenue (PAD) in regency of Pamekasan in 2011 to 2015. In accordance to the data contained in Revenue Department, Financial management and Regional Asset in Pamekasan Regency of Local tax from 2011 to 2015 more increasing so that the original revenue of region also increase. Thus local taxes contribute to local revenues. The results of the analysis in chapter discussion obtained the contribution magnitude of local tax to original revenue of region as follows: Contributions of local taxes to the original revenue of region in 2011 amounted to 15.7%, in 2012 by 17:13%, in 2013 by 1:33%, 2014 at 13:52% and the 2015 amounted to 13.78%. So that on average each year, reaching 12% local tax contributions toward the original revenue of region. Kata Kunci: Kontribusi, Pajak Daerah

R. Agoes Kamaroellah PENDAHULUAN Otonomi Daerah merupakan semacam new product dari sebuah instansi pemerintahan karena begitu dicetuskan maka langsung mendapatkan tanggapan yang sangat tinggi dari masyarakat dengan harapan baru terhadap tumbuh kembangnya kesadaran masyarakat untuk membangun daerahnya masing-masing agar lebih maju dari daerah yang lainnya. Pada prinsipnya pembangunan daerah sama dengan pembangunan Nasional sehingga perlu dikembangkan inisiatif daerah secara optimal dalam menggali sumber-sumber pendapatan daerah. Pembangunan daerah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat serta meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat daerah yang serasi dan terpadu agar pembangunan berlangsung benar-benar sesuai dengan prioritas dan potensi daerah yang bersangkutan, oleh karena itu pemerintah daerah perlu adanya perubahan sistem pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik, hal ini membawa konsekuensi terhadap perubahan pendekatan pada menejemen keuangan daerah terutama pada sisi pengelolaan fiskal. Kebijakan perimbangan antara Pemerintah Pusat dan daerah juga perlu disesuaikan dengan semangat pelaksanaan otonomi daerah dengan menerapkan kebijakan desentralisasi fiskal. 1 Kebijakan penggunaan sumber pendanaan tersebut diserahkan ke Pemerintah Daerah untuk digunakan dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Dana tersebut bisa diperoleh dari sumber pendanaan yang ada di daerah. Pemerintah daerah dituntut untuk dapat menggali sumber dana yang ada di daerahnya secara efektif dan efisien untuk meningkatkan penerimaan pendapatan daerah, besar kecilnya pendapatan daerah akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan desentralisasi fiskal, kebijakan pengalokasian anggaran belanja bagi daerah, baik dalam bentuk dana perimbangan maupun dana alokasi khusus diupayakan tetap konsisten dengan kebijakan fiskal nasional 2. Undang-Undang No.33 Tahun 2004 ditegaskan bahwa untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah, maka pemerintah daerah memiliki sumber-sumber pendanaan sendiri berupa: 1Prakosa Bambang Kesit,Pajak dan Retribusi Daerah, Edisi Revisi, (Yogyakarta: UII Press, 2005) 2Mardiasmo dalam Abi Manyu, Perpajakan, Edisi Revisi Tahun 2002, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2003) 118 Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5

Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Pamekasan (1)Pendapatan asli Daerah(2)Dana Perimbangan.(3) Pinjaman Daerah. (4) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.dari berbagai elemen sumber pendapatan daerah tersebut, sektor perpajakan daerah merupakan salah satu elemen yang sangat berpengaruh terhadap penerimaan daerah. Walaupun peran pajak daerah memang telah memberikan kontribusi dalam sumber Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), akan tetapi perannya belum begitu cukup untuk menyokong APBD secara keseluruhan. 3 Oleh karena itu penulis melakukan penelitian tentang Kontribusi Pajak Daerah Terhadap PAD di Kabupaten Pamekasan tahun 2011 sampai dengan 2015. Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah (1) Adakah Kontribusi penerimaan pajak daerah terhadap PAD di Kabupaten Pamekasan Tahun 2011 sampai 2015? (2) Seberapa besar nilai kontribusi penerimaan pajak daerah terhadap PAD di Kabupaten Pamekasan? Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan, yang terutang oleh wajib pajak membayarnya menurut peraturan derngan tidak mendapat imbalan kembali yang dapat ditunjuk secara langsung. 4 Sementara Definisi lain tentang pajak adalah sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari pada kekayaan ke kas negara disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum. 5 Berdasarkan definisi tersebut, ciri-ciri pengertian pajak dapat disimpulkan sebagai berikut: (1). Pajak dipungut berdasarkan kemampuan wajib pajak dan dapat dipaksakan.(2). Dalam pembayaran pajak tidak memperoleh kontraprestasi secara langsung bias ditunjuk.(3). Pajak dipungut oleh Negara, baik pusat maupun daerah.(4). Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Pajak Daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada Pemerintah Daerah yang pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas 3Mardiasmo, Otonomidanmanajemenkeuangandaerah. (Yogjakarta: Penerbit Andi, 2002) 4Adriani, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, (Bandung: PT Eresco, 1998) 5Munawir,Perpajakan, (Yogyakarta: Liberty, 1992) Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5 119

R. Agoes Kamaroellah Pendapatan Daerah. Pajak Daerah diatur dalam Undang-Undang dan hasilnya akan masuk ke anggaran Pendapatan dan belanja Daerah. 6 Undang-Undang No 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah maka jenis pajak untuk provinsi kabupaten, kota adalah sebagai berikut: Jenis pajak kabupaten kota (a) pajak hotel, (b) restoran, (c) hiburan, (d) pajak, (e) reklame, (g) pajak penerangan jalan, (h) pajak pengambilan bahan galian golongan (i) pajak parkir Kontribusi menurut arti dalam kamus ilmiah adalah sumbangan. Jadi Pajak daerah merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan Otonomi Daerah. Pajak Daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang penting untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. 7 Permasalahan secara umumnya dalam kaitan penggalian sumber-sumber pajak daerah merupakan salah satu komponen dari Pendapatan Asli Daerah, adalah belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan daerah secara keseluruhan. Tidak signifikannya peran, Pendapatan Asli Daerah dalam anggaran daerah tidak lepas dari "system tax assignment" di Indonesia yang masih memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah pusat untuk mengumpulkan pajak-pajak potensial berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu, seperti: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Bea Masuk Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Pamekasan Tahun 2011 sampai dengan 2015. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriftip kuantitatif dengan penelitian bersumber dari laporan APBD Kabupaten Pamekasan terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, pajak dan retribusi daerahdengan melakukan analisis kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli DaerahKabupaten Pamekasan Tahun 2011 sampai Tahun 2015.Dengan rumusan Kontribusi sebagai berikut: 8 Qy Pn = x 100 % Qx 6Munawir, Slamet dkk, Perpajakan, (Yogyakarta: BPFE,1990) 7Pius A Partanto, Kamus IlmiahPopuler, (Surabaya: Arkola, 1994) 8Nugroho Budiyuwono, Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan, (Yogyakarta: UPP- AMP YKPN, 1995), hlm. 160 120 Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5

Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Pamekasan Keterangan: Pn= Kontribusi penerimaan Komponen PAD terhadap APBD (Rupiah),QY= Jumlah Komponen penerimaan PAD (Rupiah),QX= Jumlah penerimaan APBD (Rupiah),n = Tahun (periode) tertentu. PEMBASAHAN Perkembangan Pajak Daerah Mengingat perolehan pajak daerah semakin meningkat, maka dengan ini disajikan data perkembangan perolehan di masing-masing pajak daerah dari tahun 2011 s/d 2015. Tabel. 1 PENERIMAAN PAJAK HOTEL 1. 2011 67.220.000 79.655.500 118,50 2. 2012 70.170.000 118.377.100 168,70 3. 2013 109.170.000 133.456.300 122,25 4. 2014 118.270.000 153.532.409 129,82 5. 2015 134.340.000 149.061.000 110,96 Jumlah 499.170.000 634.082.309 650.23 Tabel. 2 PENERIMAAN PAJAK RESTORAN 1. 2011 250.000.000 739.043.938 295,62 2. 2012 562.664.628 980.531.590 174,27 3. 2013 551.340.000 162.450.465 29,46 4. 2014 544.600.500 1.116.420.681 205,00 5. 2015 580.230.000 1.174.756.632 202,46 Jumlah 2.488.835.128 4.173.203.306 906,81 Tabel 3 PENERIMAAN PAJAK HIBURAN Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5 121

R. Agoes Kamaroellah 1. 2011 20.665.000 36.992.960 179,01 2. 2012 20.165.000 32.664.750 161,99 3. 2013 23.165.000 43.170.000 186,36 4. 2014 33.750.000 82.765.000 245,23 5. 2015 47.860.000 73.027.500 152.59 Jumlah 145.605.000 268.620.210 925.18 Tabel 4 PENERIMAAN PAJAK REKLAME 1. 2011 300.000.000 416.946.232 138,98 2. 2012 350.000.000 521.743.932 149,07 3. 2013 650.000.000 651.147.035 100,18 4. 2014 563.000.000 581.469.919 103,28 5. 2015 577.006.016 768.231.671 133,14 Jumlah 2.440.006.016 2.939.538.789 624.654 Tabel 5 PENERIMAAN PENERANGANJALAN 1. 2011 6.300.000.000 7.407.065.666 117,57 2. 2012 7.300.000.000 8.352.588.384 114,42 3. 2013 8.000.000.000 9.340.253.189 116,75 4. 2014 8.400.000.000 10.604.737.010 126,25 5. 2015 12.000.000.000 12.408.812.257 103,41 Jumlah 42.000.000.000 48.113.456.506 578.4 Tabel 6 PENERIMAAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN 1. 2011 24.000.000 50.967.590 212,36 2. 2012 224.540.000 391.270.942 174,25 3. 2013 32.835.250 32.835.250 100.00 122 Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5

Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Pamekasan 4. 2014 24.000.000 0 0,00 5. 2015 24.000.000 0 0,00 Jumlah 320.540.000 624.081.797 194.69 Tabel 7 PENERIMAAN PAJAK PARKIR 1. 2011 10.000.000 17.375.000 173,75 2. 2012 20.000.000 26.130.000 130,65 3. 2013 25.000.000 22.955.000 91,82 4. 2014 43.000.000 57.500.000 133,72 5. 2015 70.900.000 92.630.000 130.65 Jumlah 168.000.000 216.590.000 660.59 Tabel 8 PENERIMAAN PAJAK AIR TANAH 1. 2011 30.000.000 32.386.460 107,95 2. 2012 30.000.000 32.680.220 108,93 3. 2013 30.000.000 18.705.080 62,35 4. 2014 42.000.000 74.351.190 177,03 5. 2015 47.316.080 52.757.700 111,50 Jumlah 179.316.080 210.880.650 567.76 Tabel 9 PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN 1. 2011 0 0 0,00 2. 2012 0 0 0,00 3. 2013 0 0 0,00 4. 2014 4.000.000.000 5.179.658.806 129,49 5. 2015 4.501.605.899 6.139.445.177 136,38 Jumlah 42.000.000.000 48.113.456.506 578.4 Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5 123

R. Agoes Kamaroellah Tabel 10 PENERIMAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN 1. 2011 495.000.000 782.868.050 158,16 2. 2012 565.166.750 1.174.834.750 207,87 3. 2013 1.130.000.000 1.845.949.550 163.36 4. 2014 1.500.000.000 1.985.128.000 132,34 5. 2015 1.500.000.000 2.307.871.634 153,86 Jumlah 5.190.166.750 8.096.651.984 815,59 Tabel 7 REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH TAHUN 2011 No JenisPungutan Tahun Target Realisasi 1 4.1.1. Pajak Daerah 7.496.885.000.00 9.563.301.396.00 2 4.1.2. Retribusi 9.961.441.750.00 9.282.566.261.24 3 4.1.3. Hasil 2.229.327.005.00 2.229.327.005.00 Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4 4.1.4Lain-lain 36.072.420.780.00 49.629.764.351.04 Pendapatan 5 4.1.5Hasil BUMD - - Jumlah 55.760.074.535.00 70.714.959.013.28 Sumber :DinasPendapatan Daerah KabupatenPamekasan (data diolah) Dari laporan di atas maka dapat dianalisis sebagai berikut : Realisasi penerinaan pajak daerah Kontribusi = x 100% Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah 124 Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5

Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Pamekasan 9.563,301,396,00 Kontribusi = x 100% = 13.52% 70.714.959.013.28 Dari hasil perhitungan tersebut dapat dijelaskan bahwa pajak daerah pada tahun 2011 memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah sebesar 13.52% pada Pemerintah Daerah Pamekasan. Tabel 8 REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH TAHUN 2012 No JenisPungutan Tahun Target Realisasi 1 4.1.1. Pajak Daerah 9.142.706.378.00 11.630.821.668.55 2 4.1.2. Retribusi 13.624.484.390.00 16.467.708.278.01 3 4.1.3. Hasil 2.190.418.777.11 2. 190.408.788.29 Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4 4.1.4 Lain-lain 41.001.320.129.00 54.088.083.246.39 Pendapatan 5 4.1.5 Hasil BUMD - - Jumlah 84.377.021.981.24 84.377.021.981.24 Sumber: DinasPendapatan Daerah KabupatenPamekasan (data diolah) Dari laporan di atas maka dapat dianalisis sebagai berikut : Realisasi penerinaan pajak daerah Kontribusi = x 100% Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah 11.630.821.668.55 Kontribusi = x 100% = 13.78 % 84.377.021.981.24 Dari hasil perhitungan tersebut dapat dijelaskan bahwa pajak daerah pada tahun 2012 memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah sebesar 13.78% pada Pemerintah Daerah Pamekasan Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5 125

R. Agoes Kamaroellah Tabel 9 REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH TAHUN 2013 No JenisPungutan Tahun Target Realisasi 1 4.1.1. Pajak Daerah 10.551.510.250.00 12.250.921.869.44 2 4.1.2. Retribusi 17.912,919.300.00 19.020.284.066.94 3 4.1.3. Hasil 1.676,769,958.72 1,709,430,958.72 Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4 4.1.4 Lain-lain 51.735.526.976.81 56.481.899.640.45 Pendapatan 5 4.1.5 Hasil BUMD - - Jumlah 89.462.536.535.55 89.462.536.535.55 Sumber: DinasPendapatan Daerah KabupatenPamekasan (data diolah) Dari laporan di atas maka dapat dianalisis sebagai berikut : Realisasi penerinaan pajak daerah Kontribusi = x 100% Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah 12,250,921.869.44 Kontribusi = x 100% = 13,69 % 89.462.536.535.55 Dari hasil perhitungan tersebut dapat dijelaskan bahwa pajak daerah pada tahun 2013 memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah sebesar 13,69% pada Pemerintah Daerah Pamekasan. Tabel 10 REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH TAHUN 2014 No JenisPungutan Tahun Target Realisasi 1 4.1.1. Pajak Daerah 15.268.620.000.00 19.835.563.015.00 2 4.1.2. Retribusi 13.256.850.133.00 13.474.841.522.79 3 4.1.3. Hasil Pengelolaan 1.772.989.806.00 1.772.989.806.08 126 Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5

Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Pamekasan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4 4.1.4 Lain-lain 93.246.769.230.85 136.434.809.823.10 Pendapatan 5 4.1.5 Hasil BUMD - - Jumlah 123.545.229.169.85 171.528.214.166.97 Sumber :DinasPendapatan Daerah KabupatenPamekasan (data diolah) Dari laporan di atas maka dapat dianalisa sebagai berikut : Realisasi penerinaan pajak daerah Kontribusi = x 100% Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah 19,835,563,015.00 Kontribusi = x 100% = 11.56 % 171.528.214.166.97 Dari hasil perhitungan tersebut dapat dijelaskan bahwa pajak daerah pada tahun 2014 memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah sebesar 11.56% pada Pemerintah Daerah Pamekasan. Tabel 11 REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH TAHUN 2015 No JenisPungutan Tahun Target Realisasi 1 4.1.1. Pajak 19.483.257.995.00 23,166,593,571.00 Daerah 2 4.1.2. Retribusi 13,256,519,707.00 13.008,538,383.00 3 4.1.3.Hasil 1,847,294,966.08 1,847,294,866.08 Pengelolaa n Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 4 4.1.4 Lain-lain 109.701,082,668.54 132,036,612,925.80 Pendapatan 5 4.1.5Hasil BUMD - - Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5 127

R. Agoes Kamaroellah Jumlah 144.288.155.336.62 170.059.039.745.88 Sumber: DinasPendapatan Daerah KabupatenPamekasan (data diolah) Realisasi penerinaan pajak daerah Kontribusi = x 100% Realisasi penerimaan pendapatan asli daerah 23,166,593,571.00 Kontribusi = x 100%= 13.62 % 170.059.039.745.88 Dari hasil perhitungan tersebut dapat dijelaskan bahwa pajak daerah pada tahun 2015 memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah sebesar 13.62% pada Pemerintah Daerah Pamekasan. Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka dapat dirinci kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah sebagai berikut : 1. Nilai kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah pada Tahun 2011 sebesar 13.52 %. 2. Nilai kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah pada Tahun 2012 sebesar 13.78 %. 3. Nilai kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah pada Tahun 2013 sebesar 13.69 %. 4. Nilai kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah pada Tahun 2014 sebesar 11.56 %. 5. Nilai kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah pada Tahun 2015 sebesar 13.62 %. Tabel 14 KONTRIBUSI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH No Tahun Nilai Kontribusi Pajak Daerah Keterangan 1. 2011 13.52 %. - 2. 2012 13.78 %. Naik 3. 2013 13.69 %. Turun 4. 2014 11.56 %. Turun 5. 2015 13.62 %. Naik Sumber: Data diolah. 128 Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5

Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Pamekasan Gambaran Tabel 14 dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Tahun 2012 terjadi kenaikan nilai kontribusi pajak daerah, hal ini disebabkan karena kontribusi pajak daerah sudah baik sehingga harus dipertahankan dan mungkin lebih ditingkatkan, dengan cara memperbaiki system pemungutan pajak serta melakukan inovasi dan terobosan-terobosan baru dalam pelayanan dan potensi daerah yang ada agar kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) semakin besar b. Tahun 2013 dan 2014 terjadi penurunan nilai kontribusi pajak daerah, hal ini disebabkan karena proses penetapan target yang dilakukan sebelumnya, tidak memperhatikan potensi yang ada sebenarnya, sehingga pemungutannya akan mengalami penurunan target yang telah ditetapkan dengan gambaran sebagai berikut: 1) Realisasi Pajak Parkir terjadi penurunan sebesar Rp 2.045.000,- dengan target sebesarrp. 25.000.000,- realisasi sebesar Rp 22.955.000,- 2) Penurunan pajak air tanah sebesar Rp.11.294.920,- Target sebesar Rp 30.000.000,- realisasi Rp 18.705.080,- 3) Penerimaan mineral bukan logam dan batuan target Rp 24.000.000,-realisasi nol c. Tahun 2015 terjadi kenaikan nilai kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah. Penutup Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa upaya upaya yang harus dilakukan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Pamekasan untuk meningkatkan penerimaan Pajak Daerah adalah: 1. Melakukan Intensifikasi yaitu dengan cara: a. Mengadakan pendekatan persuasive kepada Wajib Pajak melalui kegiatan penyuluhan; b. Melakukan pengawasan dan pengendalian secara sistematis dan berkelanjutan untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan pemungutan pajak; c. Membentuk tim satuan tugas yang bertugas untuk mengawasi pemungutan dilapangan. 2. Melakukan Ekstensifikasi yaitu dengan cara: a. Menyusun progam kebijakan dan strategi pengembangan untuk menggali obyek pungutan baru yang lebih potensial; Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5 129

R. Agoes Kamaroellah b. Melakukan studi banding kedaerah lain untuk mendapatkan informasi terhadap jenis-jenis pajak yang memungkinkan untuk dikembangkan; c. Meninjau kembali ketentuan tarif dan mengkaji ulang peraturan daerah untuk dilakukan perubahan pemungutan Pajak Daerah yang diberlakukan, antara lain dengan meningkatkan kompetensi aparat daerah yang melaksanakan pemungutan pajak daerah, menyederhanakan proses administrasi Pajak Daerah, memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para wajib pajak, kebijakan Pemerintah Kabupaten Pamekasan di masa yang akan dating dalam penentuan pajak harus memihak ke masyarakat. Mengembangkan usaha-usaha yang mampu menggerakkan perekonomian daerah yang berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli DaerahA DAFTAR PUSTAKA Al-Barry M Dahlandan A Partanto Pius, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola 1994 Adriani, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Bandung: PT Eresco 1998 Budiyuwono, Nugroho, Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan, UPP-AMP YKPN Yogyakarta, 1995. Kesit Bambang Prakosa, Pajak dan Retribusi Daerah, Edisi Revisi, Yogyakarta:UII Press, 2005. Mardiasmo, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Yogjakarta: Penerbit Andi, 2002. Mardiasmo, Perpajakan, Edisi Revisi Tahun 2002, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2003. Munawir, Slamet, et.al., Perpajakan, Yogyakarta: BPFE,1990 Munawir, Perpajakan, Yogyakarta: Penerbit Liberty, 1992. 130 Iqtishadia al-ihkâm, V o l. 2 N o. 1 J u n i 2 0 1 5