Laporan Dwi Bulanan V 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Dwi Bulanan I 2015

Laporan Dwi Bulanan IV 2016

Laporan Dwi Bulanan I 2017

Laporan Dwi Bulanan III 2017

Laporan Dwi Bulanan II 2017

Laporan Dwi Bulanan II 2015

Laporan Dwi Bulanan II 2016

Laporan Dwi Bulanan IV 2015

Laporan Dwi Bulanan I 2016

Laporan Dwi Bulanan III 2016

Laporan Dwi Bulan V 2014

Laporan Dwi Bulan V 2013

ID-CERT Pendahuluan 1. Daftar isi 1/6. Laporan Dwi Bulan III [Type the document title] Mei - Juni Ringkasan

Laporan Dwi Bulan III 2013

Laporan Dwi Bulanan V 2016

Laporan Dwi Bulan IV 2013

Laporan Dwi Bulan II 2013

Laporan Dwi Bulan I 2013

STATISTIK INTERNET ABUSE INDONESIA LAPORAN DWI BULAN-I TAHUN 2011 Bulan JANUARI dan PEBRUARI

Peran ID-CERT dan Tren Keamanan Informasi di Cyber Space

STATISTIK INTERNET ABUSE INDONESIA 2011 LAPORAN SEMESTER-I TAHUN 2011

STATISTIK INTERNET ABUSE INDONESIA LAPORAN DWI BULAN-IV TAHUN 2011 Bulan JULI dan AGUSTUS

.INCIDENT MONITORING REPORT LAPORAN DWI BULAN V TAHUN 2012 Bulan SEPTEMBER hingga OKTOBER

STATISTIK INTERNET ABUSE INDONESIA LAPORAN DWI BULAN-V TAHUN 2011 Bulan SEPTEMBER dan OKTOBER

Peran ID-CERT dan Tren Keamanan Informasi di Cyber Space

STATISTIK INTERNET ABUSE INDONESIA LAPORAN DWI BULAN-II TAHUN 2011 Bulan MARET dan APRIL

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN TENTANG RUANG LINGKUP TUGAS ID-SIRTII

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi dan informasi yang sangat pesat sekarang ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Grafik Pengunjung Internet Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Grafik jumlah pengguna internet di Indonesia tahun versi APJII

Laporan Aktifitas 2017

Layanan Pengaduan Insiden GOV-CSIRT Panduan untuk Pengguna

BAB I. PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Trend kejahatan internet (IC3, 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JAKARTA,05 OKTOBER 2016

Laporan Kegiatan ID-CERT 2012 Daftar Isi

10/10/2010 PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Materi 14 : Pengantar Etika Profesi ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI. 1. Privasi

PLUG-IN CLASSIFIER DENGAN BAYESIAN STATISTICS UNTUK MENDETEKSI SITUS WEB PALSU

Perkembangan Cybercrime di Indonesia

Security Sistem Informasi.

Peran CERT di Dunia Siber Manado, 19 SEPTEMBER 2013

JUDUL. Tugas UAS Regulasi Telekomunikasi. (Dosen : Bpk Iwan Krisnadi) Nama : Aun Abdul Wadud NIM : HP :

cybercrime Kriminalitas dunia maya ( cybercrime

Berikut adalah beberapa contoh data yang disimpan oleh TRAVIAN GAMES:

Masalah Keamanan Pada Sistem Mobile

W A L I K O T A B E K A S I

UPAYA MEMINIMALISASI PADA LAYANAN LAPAN BANDUNG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DRAFT KEBIJAKAN PENANGANAN KELUHAN

LAPORAN KONDISI TERKINI PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Aturan. Kunjungi: safety.twitter.com Twitter

KODE PRAKTEK PANDI-DNP/ Versi 1.0. Dikeluarkan tanggal 1 Maret Pengelola Nama Domain Internet Indonesia

Laporan Aktifitas 2016

Infrastruktur e- commerce

Siapa Perlu Peduli Ancaman Cybercrime?

BAB I PENDAHULUAN. lagi, karena saat ini banyak sekali perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan

DRAFT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR :.. TAHUN.. TENTANG PENGAMANAN PEMANFAATAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI BERBASIS PROTOKOL INTERNET

Mewaspadai Penipuan Berkedok Phising

Cybercrime. Edy. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan.

BAB I PENDAHULUAN. ketika menggunakan teknologi informasi ini (Flourensia, 2012: 22). Pada

Kebijakan Institusi untuk meningkatkan keamanan TIK

STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam era

Prosedure Keamanan Jaringan dan Data

CARA MEMBUAT HUSNI IDRIS

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar bagi individu maupun perusahaan dalam memudahkan pekerjaan.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Pencegahan dan Penanganan Kejahatan. Pada Layanan Perbankan Elektronik. Ronald Waas 1

SEMINAR PRAKTEK KERJA LAPANGAN Analisis Teknik Identifikasi dan Antisipasi Trojan di ID-SIRTII Mochammad Firdaus Agung (J2F008117)

Automatisasi Penanganan Insiden dan Deteksi Phishing

F-Secure Mobile Security for S60

KEBIJAKAN PRIVASI KEBIJAKAN PRIVASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rata-rata jumlah insiden keamanan jaringan komputer per hari mencapai

Makalah Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online" Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN

Kebijakan Privasi. Cakupan. Jenis Data dan Metode Pengumpulan

Tren Malware dan Teknologi Deteksi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pengguna Internet Asia[1] Perencanaan strategi..., Indrajaya Pitra Persada, FT UI, 2010.

Etika dan Keamanan Sistem Informasi

Tren Serangan Siber Nasional 2016 Dan Prediksi 2017

(USULAN) Tata Cara Kerja 1. Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif 2

SISTEM INFORMASI PEMESANAN OBAT PERTANIAN ONLINE DI SAMUDRA PS II GALUR KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

SYARAT DAN KETENTUAN LAYANAN MEGA INTERNET

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA T E N T A N G

Interactive Broadcasting

Mengenal Berbagai Jenis Malware dan Pencegahannya

2 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

KETENTUAN DAN PERSYARATAN BLACKBERRY ID

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYADAPAN PADA PUSAT PEMANTAUAN

PRINSIP PRIVASI UNILEVER

ETIKA DAN PROFESIONALISME

Kebijakan Privasi (Privacy Policy)

BAB III TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ADMIN SERVER

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN KEAMANAN INFORMASI PT. MUSTIKA PETROTECH INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN INDEKS KAMI TUGAS AKHIR

PENERAPAN SMS GATEWAY DAN PACKET FILTER PADA PENGEMBANGAN SECURITY ALERT SYSTEM JARINGAN KOMPUTER

SYARAT DAN KETENTUAN NOBUPAY

Transkripsi:

Incident Monitoring Report - 2015 Laporan Dwi Bulanan V 2015 Bulan September dan Oktober 2015 Oktober 2015

Daftar Isi 1. Pendahuluan... 3 2. Metoda... 4 3. Uraian... 5 3.1 Pengaduan yang mengalami peningkatan... 8 3.2 Pengaduan yang mengalami penurunan... 9 4. Rangkuman... 10 5.1. Rekomendasi... 11 5. Ucapan Terima Kasih... 12 2

1. Pendahuluan Bagian penting dari aktivitas sekarang adalah Internet. Pemakaian Internet sehari-hari kian menjadi lebih penting, dari komunikasi antar warga hingga transaksi bisnis multinasional, pengguna Internet kian banyak dan kian beragam usia kanak-kanak sampai dengan para lansia, para pekerja di lapangan hingga bot otomatis. Batas-batas yang telah ada sebelumnya juga mengalami pergeseran dengan adanya Internet, menciptakan kemungkinan baru yang perlu dicermati. Seiring dengan perkembangan yang demikian pesatnya terutama penyalahgunaan dan kejahatan melalui internet maka aspek keamanan Internet (Internet security) juga menjadi sisi yang perlu secara khusus menjadi perhatian dan kerja sama banyak kalangan. Sebagai bagian dari pemantauan keamanan Internet, ID-CERT 1 juga telah mengadakan kerjasama dengan beberapa pihak serta menerima pengaduan lewat email yang diterima dari beberapa responden. Dari pengaduan yang masuk tersebut dilakukan pengelompokan dalam sejumlah kategori dan disajikan dalam bentuk laporan Dwi Bulan. Laporan ini sebagai paparan gambaran insiden keamanan (security incident) yang terjadi selama dua bulan, September dan Oktober 2015. Selain gambaran tersebut, penyediaan laporan ini juga dimaksudkan sebagai contoh data primer keamanan teknologi informasi (TI) di Indonesia. Penting ditekankan dalam hal ini adalah tindak lanjut terhadap laporan tentang penyalahgunaan Internet (Internet abuse) sebagai respon positif dan langkah untuk memperbaiki keadaan. Hal ini juga bagian interaksi positif antara kita, pengguna Internet di Indonesia dengan pihak-pihak di mancanegara terkait penanganan laporan. Pengaduan yang diterima memberi gambaran bagianbagian yang perlu dibenahi, keterkaitan antar lembaga, dan untuk membantu penyusunan rencana ke depan. Pada laporan Dwi Bulan V 2015 ini, IPR menempati jumlah pengaduan terbanyak yaitu mencapai 57,84%, sedangkan Spam menempati urutan pengaduan terbanyak kedua dengan jumlah 31,04%. Dilihat dari sisi jumlah pengaduan, terdapat tiga kelompok besar: IPR dan Spam pada kelompok pertama yang mencapai jumlah di atas 10.000 pengaduan, diikuti kelompok ke dua yang memiliki jumlah pelaporan sedang yaitu di bawah 10.000 di atas 1.000 laporan, dan kelompok terakhir berjumlah pengaduan rendah yaitu di bawah 1.000 pengaduan. Penjelasan lengkap tentang ketiga kelompok tersebut dipaparkan di bagian Uraian 1 Indonesian Computer Emergency Response Team 3

Pembuatan laporan ini berdasarkan pada data-data yang diperoleh dan diambil dari tiga puluh tujuh (37) responden yang terdiri dari: Kominfo, ID-CERT, PANDI, Detik.net, Zone-h dan Anti Fraud Command Center (AFCC), tiga operator telekomunikasi, tujuh NAP, dan 22 Penyedia Jasa Internet (PJI/ISP), KEMENDIKBUD. 2. Metoda Penyusunan dokumen Dwi Bulan ini mengambil data dari beberapa sumber dalam bentuk laporan dengan langkah-langkah berikut : 1. Pengambilan data dari sejumlah responden. 2. Penyusunan analisis berdasarkan : a) Tembusan laporan yang masuk lewat alamat email pengaduan penyalahgunaan (abuse) yang disediakan PJI/operator telekomunikasi/lembaga non-isp. b) Tabulasi yang dikeluarkan oleh sejumlah responden. Tabulasi ini berupa kumpulan data yang telah dihitung dan dikelompokkan oleh responden. Dari laporan yang sudah terkumpul, dilakukan pengelompokan dalam beberapa kategori sebagai berikut : Fraud Penipuan disengaja yang dibuat untuk keuntungan pribadi atau untuk merugikan individu lain 2 berdasarkan data yang sudah masuk ke penegak hukum. Hak atas Kekayaan Intelektual Pengaduan tentang pelanggaran terhadap hasil karya yang terkait Undang Undang Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Intellectual Property Rights (IPR). Komplain Spam Keluhan/pengaduan email spam dari dalam negeri terhadap pengirim di Indonesia dan luar negeri. Malware Program komputer yang dibuat untuk maksud jahat 3. Network Incident Aktivitas yang dilakukan terhadap jaringan pihak lain dan semua aktivitas terkait dengan penyalahgunaan jaringan. Respon Respon terhadap laporan yang masuk. Spam Penggunaan sistem pengolahan pesan elektronik untuk mengirim pesan-pesan tidak diharapkan dalam jumlah banyak, terutama untuk pengiklanan, tanpa pilih-pilih 4. Spoofing/Phishing Pemalsuan email dan situs untuk menipu pengguna 5. Lain-lain Laporan penyalahgunaan selain yang termasuk pada kategori yang di atas. 2 Fraud, http://en.wikipedia.org/wiki/fraud 3 Malware, http://en.wikipedia.org/wiki/malware 4 Spam (electronic), http://en.wikipedia.org/wiki/spam_(electronic) 5 Spoofing attack, http://en.wikipedia.org/wiki/spoofing_attack 4

3. Uraian Email pengaduan yang diterima dikumpulkan berdasarkan kategori pengaduan dan bulan penerimaan laporan, dengan demikian terdapat dua kelompok besar, bulan September dan Oktober 2015. Kategori pengaduan terdiri atas Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Intellectual Property Rights (IPR), komplain spam, malware, network incident, respon, spam, dan spoof. Pengolahan data dilakukan dengan dua cara : 1. Penghitungan cacah dari tajuk (header) email, seperti bagian From, To, CC, dan Subject. Cara ini terutama digunakan untuk pengaduan dalam kondisi tidak terformat bagus, karena email tidak mengikuti format baku yang biasanya dihasilkan perangkat lunak pelapor. Kategori pengaduan seperti spam, spoof biasanya termasuk jenis ini. 2. Penghitungan cacah dari isi email (body). Pengaduan network incident dan malware sebagai misal, menggunakan format pesan yang baku dan nama domain yang diadukan dapat diperoleh dari isi email pada bagian yang menggunakan format tertentu. Grafik semua kategori Incident Monitoring Report untuk Dwi Bulan V 2015 berdasarkan jumlah pengaduan per bulan ditampilkan pada Gambar 1. Gambar 1. Jumlah pengaduan semua kategori September - Oktober 2015 5

Jumlah pengaduan masing-masing per bulan dan total dua bulan dapat dilihat lebih seksama di Tabel 1 dengan kategori pengaduan ditampilkan berdasarkan jumlah laporan yang tertinggi ke terendah. Tabel 1. Perkembangan jenis pengaduan selama September - Oktober 2015 Pada Gambar 2 dapat dilihat perkembangan ataupun penurunan dari jumlah pengaduan antara bulan September - Oktober 2015 dan jumlah total dua bulan. Gambar 2. Jumlah pengaduan per bulan dan total semua kategori September - Oktober 2015 Perhitungan perkembangan dilakukan terhadap jumlah pengaduan pada bulan pertama September, bulan kedua Oktober dan bernilai negatif jika terjadi penurunan. Tren untuk dwi bulan ini yaitu, masing-masing kategori mengalami penurunan jumlah pengaduan pada bulan Oktober. Persentase 6

detail dari masing-masing, dihitung terhadap jumlah pengaduan keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 1. Tampilan tabel tersebut berdasarkan urutan persentase kategori dari yang terbanyak. Untuk melihat perbandingan besar persentase jumlah laporan antar semua kategori ditampilkan dalam bentuk diagram lingkaran yang disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Persentase pengaduan per kategori Dwi Bulan IV 2015 Untuk mengetahui perkembangan naik maupun turun dalam bentuk persentase dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Perkembangan jumlah pengaduan dalam persentase 7

3.1 Pengaduan yang mengalami peningkatan Dari sekian banyak kategori pengaduan, terdapat kategori yang mengalami peningkatan jumlah pengaduan yaitu: 1. Malware Pada bulan Oktober, jumlah pengaduan malware meningkat hingga 215,5% dibanding bulan sebelumnya. Jumlah pengaduan malware pada bulan September sebesar 413 dan meningkat drastis dengan jumlah pengaduan bulan Oktober sebesar 1303. 2. IPR Persentase peningkatan jumlah pengaduan IPR dari bulan September hingga Oktober yaitu sebesar 58,82%. Pada bulan September, IPR memiliki jumlah pengaduan sebesar 16432 dan meningkat pada bulan Oktober dengan jumlah pengaduan sebesar 26098. Grafik peningkatan pengaduan tersebut disajikan pada Gambar 4. Gambar 4 Peningkatan Jumlah Pengaduan pada bulan September Oktober 2015 8

3.2 Pengaduan yang mengalami penurunan Pada bulan September Oktober terdapat kategori yang mengalami penurunan jumlah pengaduan, yaitu Spam Komplain, Spam, Network Incident, Respon, dan Spoofing/Phishing. Berikut uraian masing-masing kategori yang mengalami penurunan. 1. Spam. Pada bulan September, jumlah pengaduan spam sangat tinggi sebesar 14873 pengaduan. Namun mengalami penurunan jumlah pengaduan sebesar 46,55% pada bulan Oktober. 2. Network Incident. Persentase penurunan jumlah pengaduan network incident pada dwi bulan V ini sebesar 46,57%. Jumlah pengaduan kategori ini di bulan September sebesar 2641 dan turun menjadi 1411 di bulan Oktober. 3. Spoofing/Phishing. Pada bulan September, spoofing/phishing memiliki jumlah pengaduan sebanyak 857. Kategori ini mengalami penurunan jumlah pengaduan yang cukup tinggi dengan persentase penurunan jumlah sebesar 60,09% di bulan Oktober. 4. Spam Komplain. Pada bulan September, jumlah pengaduan komplain spam sebesar 445 pengaduan. Namun mengalami penurunan jumlah pengaduan sebesar 13,26% pada bulan Oktober. 5. Respon. Persentase penurunan jumlah respon pada dwi bulan V ini sebesar 48,19%. Jumlah pengaduan kategori ini di bulan September sebesar 249 dan turun menjadi 149 di bulan Oktober. Grafik penurunan jumlah pengaduan disajikan pada Gambar 5. 9

Gambar 5 Penurunan Jumlah Pengaduan pada bulan September Oktober 2015 Jika dilihat dari pesan pengaduan yang diterima, pengaduan ini diterima dari pelaporan nonotomatis, yakni pengaduan yang dikirim oleh pengguna komputer (bukan dari perangkat lunak atau alat bantu). Dari beberapa kemungkinan akan fenomena di atas, dua hal perlu dipertimbangkan : 1. Pengguna Internet menyelesaikan sendiri urusan spam, baik menggunakan fasilitas pelaporan yang sudah disediakan layanan (sebagai misal hampir semua layanan email berbasis web sudah menyediakan penandaan pesan sebagai spam ) atau membiarkan spam ini dengan cukup menghapusnya. 2. ID-CERT perlu terus merangkul pihak-pihak lain untuk sosialisasi mekanisme pengaduan agar dapat menjaring lebih banyak laporan. 4. Rangkuman Dengan pertimbangan jumlah pengaduan spam masih tinggi, perlu menjadi perhatian para administrator jaringan, baik untuk jaringan lokal atau jaringan di bawah layanan Penyedia Jasa 10

Internet (PJI), agar mempertimbangkan tindakan preventif mengurangi pintu gerbang pengiriman spam (terutama lewat email) dan mengantisipasi kedatangan spam. Dua bulan keempat ini, September dan Oktober, jumlah pengaduan IPR masih dominan dibanding kategori lainnya dan terjadi peningkatan pada bulan kedua. Dilihat dari volume pengaduan yang masuk, yang menggambarkan kepedulian para pelapor terhadap isu keamanan Internet menjadi tanggung jawab pihak-pihak terkait dengan bahan laporan tersebut untuk menindaklanjuti dalam bentuk respon atau aksi yang diperlukan. Dengan demikian prosedur standar yang menjadi acuan dapat dijalankan dengan baik dan kepercayaan pihak pelapor terjaga atau meningkat. 5.1. Rekomendasi Sejumlah rekomendasi yang dapat dipertimbangkan : 1. Perangkat lunak anti-spam dipasang di server email sebagai antisipasi pengiriman pesan spam dari jaringan lokal ke Internet. 2. Perangkat lunak antivirus dan perangkat lunak keamanan dipasang untuk mengurangi risiko terinfeksi malware. Pemutakhiran terhadap aplikasi dan basis data yang terkait dengan aplikasi dilakukan secara tertatur. 3. Administrator jaringan perlu melakukan pemantauan terhadap aksi yang mencurigakan, misalnya akses ke port email/postfix 6 secara intensif dalam periode lama atau berulang-ulang. 4. Administrator jaringan memblokir semua port akses ke Internet, kecuali untuk port yang dianggap diperlukan. 5. Penyedia Jasa Internet (PJI/ISP) dan operator telekomunikasi disarankan menyediakan tombol pelaporan khusus penyalahgunaan Internet (Internet abuse) guna kemudahan pelaporan. 6. Formulir pengaduan penyalahgunaan Internet (Internet abuse) dicantumkan di setiap situs web. 7. Terkait Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI), sebaiknya pemerintah menyiapkan aturan hukum yang jelas mengenai materi (content) yang dianggap melanggar HaKI, karena PJI atau penyedia materi memerlukan landasan hukum yang jelas untuk menurunkan materi yang bermasalah. Semua pihak wajib menindaklanjuti setiap laporan keluhan/pengaduan yang diterimanya. Bila menyangkut pelanggaran hukum, sebaiknya dilaporkan kepada penegak hukum. 11

5. Ucapan Terima Kasih Laporan ini bisa disajikan karena adanya partisipasi dari beberapa pihak dalam hal pengumpulan bahan untuk penulisan laporan ID-CERT, yakni : 1. Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) 2. Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) 3. Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (APJII) 4. Detik (detik.net) 5. Tiga operator telekomunikasi, tujuh NAP, dan dua puluh dua PJI/ISP 6. KEMENDIKBUD 12