BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Raden Aufa Mulqi, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mencetak peserta didik yang mempunyai intelektual yang tinggi, mempunyai. sesuai dengan norma agama dan norma masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuni Gantini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya. Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

P. S., 2016 PEMANFAATAN HASIL BELAJAR PADA PELATIHAN KETERAMPILAN MEKANIK OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iis Juati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Latar Belakang Diselenggarakannya Pendidikan Kecakapan Hidup (Lifeskills) 1/5

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYELENGGAARAN PROGRAM DESA VOKASI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat. Pendidikan juga merupakan usaha sadar untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk

2015 UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI MELIPAT (ORIGAMI)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat terutama setelah terjadi krisis ekonomi tahun Nilai

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Shinta Yunita, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

Bab I. Pendahuluan. Anak jalanan, anak gelandangan, atau kadang disebut juga sebagai anak mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilakukan melalui peningkatan kualitas manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah untuk menghadapi tantangan era globalisasi adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat hadir di Indonesia di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan yang pelik dan komplek di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Profil Lulusan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Tahun dan Relev Ansinya dengan Penyerapan Dunia Kerja

BAB I PENDAHULUAN. membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi dengan adanya peningkatan standar kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan terdapat pada Peraturan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ani Sumarni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk memperoleh. merupakan sektor penting yang berperan aktif dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu cara yang. ditempuh agar tujuan tersebut dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang secara merata dan menyeluruh, dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. dengan proses pendidikan yang bermutu (Input) maka pengetahuan (output) akan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan dan ditetapkan (UU Sisdiknas No. 20 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan seseorang karena melalui pendidikan, seseorang dapat memiliki karir yang baik dan memiliki kemampuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1, dikatakan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Melalui pendidikan juga dapat dilakukan peningkatan Sumber Daya Manusia dengan penuntasan wajib belajar sembilan tahun, pemerataan pendidikan dan penuntasan penanganan pendidikan masyarakat yang belum menempuh pendidikan formal. Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia yang tergolong ke dalam Negara yang mengalami keterpurukan menyangkut segala aspek kehidupan bangsa Indonesia sehingga berdampak terhadap krisis multidimensi yang berkepanjangan di segala bidang yang salah satu contohnya adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia dan masih tingginya masyarakat yang belum mengenyam pendidikan dasar maka salah satu upaya yang paling mendasar dalam rangka mengembangkan potensi manusia tersebut adalah melalui jalur pendidikan. Dalam hal ini, pendidikan memegang peranan yang cukup penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, maju, dan mandiri karena pendidikan merupakan suatu bidang yang menjadi kunci utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat menjadikan masyarakat Indonesia yang cerdas dan mempunyai keterampilan untuk bekal hidupnya di masa yang akan datang. Dengan begitu, segala aspek kehidupan yang sekarang ini sedang terpuruk dapat ditangani melalui bidang pendidikan tersebut.

2 Pendidikan Luar Sekolah merupakan pelengkap bagi masyarakat, dalam mewujudkan misinya yaitu membelajarkan masyarakat, telah berupaya mengembangkan berbagai macam program. Program pendidikan yang dibuat hendaknya mengacu pada peningkatan kualitas dan kebermaknaan program, sehingga program tersebut akan betul-betul bermakna bagi kehidupan masyarakat, diakui keberadaannya dan dapat memberdayakan masyarakat, serta dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin meningkatkan pengetahuan keterampilan dan kualitas hidupnya. Salah satu wujud dari upaya tersebut antara lain, dengan munculnya program pendidikan kesetaraan. Pendidikan kesetaraan merupakan pendidikan nonformal bagi warga Negara Indonesia usia sekolah yang berfungsi untuk mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional. Menurut UU RI No 20 Tahun 2003, satuan pendidikan adalah sekelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Coombs, (1973) (dalam Sudjana, 2010, hlm.22) membedakan pengertian ketiga jenis pendidikan sebagai berikut. a. Pendidikan Formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat, berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk ke dalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi dan latihan profesional, yang dilaksanakan dalam waktu terus menerus. b. Pendidikan Informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk di dalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan dan media massa. c. Pendidikan Nonformal adalah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang mapan dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja

3 dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya. Penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah sudah mulai dikenal oleh masyarakat, terutama masyarakat yang selama ini termaginalkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan saat ini Pendidikan Luar Sekolah pun sudah menjadi alternative proses belajar mengajar dikarenakan oleh asumsi masyarakat kelas bawah yang menganggap kurangnya jaminan yang pasti bahwa pendidikan formal itu dapat membawa perubahan ekonomi dan kesejahteraan keluarga. Pendidikan Luar Sekolah yang akan diteliti dan dibahas penulis dalam karya ilmiah ini adalah mengenal pendidikan yang diselenggarakan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri. PKBM Bina Terampil Mandiri yang berlokasi di Jl.Mekartani No.164 RT/RW 04/05 Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu Labsite PP-PAUDNI Regional 1 Bandung. Berdirinya PKBM Bina Terampil Mandiri merupakan salah satu kepedulian warga masyarakat terhadap pendidikan luar sekolah karena, kondisi daerah yang masih belum mampu untuk beranjak dari kondisi sebelumnya yang cenderung stagnan. Masih banyaknya masyarakat penganggur dan miskin secara ekonomi, sehingga masih sangat bergantung dari bantuan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh situasi ekonomi yang tidak menentu. Fakta-fakta yang ditemukan di lapangan bahwa, masyarakat Desa Kertawangi masih rendah dalam tingkat pendidikan, serta keterampilan. PKBM Bina Terampil Mandiri sebagai pelopor untuk meningkatkan ekonomi dan keterampilan masyarakat Desa Kertawangi. Salah satu program prestasi dari PKBM adalah program kewirausahaan yang banyak diminati oleh warga belajar/masyarakat, karena program tersebut memberikan kemampuan untuk terampil dan kegiatan belajarnyapun tidak bersifat konseptual, sehingga masyarakat lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan-kegiatan program kewirausahaan. Program keterampilan yang dilaksanakan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri diantaranya; keterampilan kerajinan tangan, keterampilan melukis, dan keterampilan bertani. Program keterampilan didalamnya terdapat materi-materi mengenai kewirausahaan, sehingga warga belajar setelah diberikan

4 keterampilan, maka tutor memberikan materi mengenai kewirausahaan agar masyarakat dapat mengolah keterampilan tersebut. Keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Terampil Mandiri, ikut berperan serta dalam menyelenggarakan Pendidikan Luar Sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Penyelenggaraan program Pendidikan Luar Sekolah ini harus mengacu pada pencapaian Standar Komptensi Lulusan (SKL). Partisipasi masyarakat sekitar ini sangat bermacam-macam karakteristiknya dalam menggapai program yang diselenggarakan PKBM Bina Terampil Mandiri, oleh karena itu tidak heran dalam pelaksanaannya keberhasilan suatu pendidikan. Dengan adanya temuan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana suatu lembaga PKBM mendeskripsikan bagaimana partisipasi masyarakat sekitar dalam membantu PKBM Bina Terampil Mandiri melalui program kewirausahaan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dan studi pendahuluan di lapangan yang dilakukan peneliti ke PKBM Bina Terampil Mandiri, peneliti memperoleh faktafakta yang mendukung permasalahan yang diajukan, yaitu: 1. Pengelola mendirikan PKBM berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan masyarakat Desa Kartawangi. Pengelola ingin memajukan masyarakat di bidang keterampilan, ekonomi, dan pendidikan. 2. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Desa Kertawangi, sehingga memerlukan bantuan dengan didirikannya lembaga pendidikan di lingkungan masyarakat Desa Kertawangi. 3. Motivasi warga belajar sangat tinggi dalam mengikuti program-program yang dilaksanakan oleh PKBM. 4. Adanya perubahan sikap dan keterampilan warga belajar setelah ikut berpartisipasi pada program yang dilaksanakan oleh PKBM. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi dan merumuskan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian agar dalam penelitian ini tidak terjadi kerancuan. Adapun rumusan masalah yang

5 diambil peneliti adalah Bagaimana partisipasi masyarakat dalam program kewirausahaan di PKBM Bina Terampil Mandiri? Untuk memudahkan dan mengarahkan dalam penelitian serta pembahasannya maka peneliti mengemukakan pertanyaan sebagai berikut. 1. Bagaimana upaya yang dilakukan pengelola PKBM Bina Terampil Mandiri dalam menumbuhkan partisipasi masyarakat Desa Kertawangi? 2. Apa alasan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan program kewirausahaan di PKBM Bina Terampil Mandiri? 3. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program kewirausahaan di PKBM Bina Terampil Mandiri? C. Tujuan Penelitian Dalam suatu penelitian tentunya harus memiliki tujuan yang jelas sehingga dapat memberikan informasi dan hasil penelitian yang benar. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan serta menganalisis upaya yang dilakukan pengelola PKBM Bina Terampil Mandiri dalam menumbuhkan partisipasi masyarakat Desa Kertawangi 2. Mendeskripsikan dan menganalisis alasan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan program kewirausahaan di PKBM Bina Terampil Mandiri. 3. Mendeskripsikan dan menganalisis mengenai bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan program kewirausahaan di PKBM Bina Terampil Mandiri D. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, kegunaan (manfaat) yang diharapkan oleh peneliti, yaitu: 1. Secara teoritis a. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk memperoleh gambaran dan deskripsi mengenai pandangan, upaya dan bentuk partisipasi masyarakat di PKBM Bina Terampil Mandiri

6 b. Memberi kontribusi dalam keilmuan Pendidikan Luar Sekolah khususnya PKBM Bina Terampil Mandiri sehingga dapat dijadikan referensi baru dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di PKBM. 2. Secara praktis a. Bagi pendiri, pemilik, maupun pendidik di lembaga PKBM, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di PKBM Bina Terampil Mandiri. b. Sebagai bahan kajian bagi pihak lain yang akan meneliti lebih lanjut mengenai proses partisipasi masyarakat terhadap program kewirausahaan. E. Struktur Organisasi Skripsi Mengacu pada Pedoman Karya Tulis Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (2013, hlm. 20) mengemukakan sistematika penelitian skripsi ini sebagai berikut. BAB I : Berisi tentang pendahuluan yang didalamnya membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penelitian. BAB II : Berupa landasan teoritis, yang secara garis besarnya mengikuti beberapa teori dan konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, hukum-hukum, model-model, dan rumus-rumus utama serta turunannya dalam bidang yang dikaji; penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek, dan temuannya; serta posisi teoretis peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. BAB III : Membahas tentang metode penelitian yang berisi tentang pendekatan penelitian yang diterapkan, desain penelitian, tempat penelitian, subjek penelitian, hingga prosedur penelitian. BAB IV : Berisi tentang temuan dan pembahasan yang di dalamnya terdapat temuan penelitian berdasarkan hasil penelitian sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. BAB V : Bab ini berisi simpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus

7 mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut.