Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0-2 TAHUN DI BPM Ny. N BANYUWANGI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

1

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATKAN BERAT BADAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA BULAN DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

RUTINITAS PIJAT BAYI DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 3-12 BULAN

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Deri, 2008) dari Warwick medical school, Institute of Education dan

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI, DURASI MENYUSUI DENGAN BERAT BADAN BAYI DI POLIKLINIK BERSALIN MARIANI MEDAN

PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

*Armi

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU TENTANGPIJAT BAYI DI BPS JAUNIWATI INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP BERAT BADAN NEONATUS DINI DI RUMAH BERSALIN SEHAT NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2008

Naili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

PENGARUH TEKNIK MARMET TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN

Andi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty (**) *Poltekkes Kemenkes Palu **RSUD Undata Palu

ABSTRAK. Kata kunci : Berat Badan Bayi, ASI Eksklusif, MP-ASI

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DI DUSUN PAPAHAN KELURAHAN PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

PENGARUH HEALTH EDUCATION

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penyuluhan Teknik Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Pijat Bayi Pada Ibu Di Kelurahan Tanjung Karang Tahun 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

121 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai berfungsi,

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI

55 Pengaruh Penyuluhan Pada Ibu Terhadap...

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

BAB V HASIL PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut laporan WHO (2014) angka kematian ibu di Indonesia menduduki

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENGELUARAN COLOSTRUM DI WILAYAH PUSKESMAS POLANHARJO KLATEN

III. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan

PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERCEPAT PENGELUARAN ASI PADA IBU PASCA SALIN NORMAL DI DUSUN SONO DESA KETANEN KECAMATAN PANCENG GRESIK.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

Abstrak. Pengetahuan, Teknik Marmet, Pijat Oksitosin, Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat Oksitosin, Kelancaran Pengeluaran ASI.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

PERBEDAAN SIKAP IBU SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PIJAT BAYI PADA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 0 SAMPAI 12 BULAN DI DESA BRINGIN

PERBEDAAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA BAYI YANG DIBERIKAN PIJAT BAYI DAN TIDAK DIBERIKAN PIJAT BAYI PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA NYATNYONO UNGARAN.

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengobatan tradisional atau dikenal dalam bahasa asing complementary and

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN PIJAT BAYI DENGAN PERKEMBANGAN BAYI UMUR 3-6 BULAN

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

DEWI SUSANTI ( S)

Transkripsi:

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI UMUR 3 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IBRAHIM ADJI KECAMATAN BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG TAHUN 2014 Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-usapan halus pada permukaan kulit bayi, dilakukan dengan menggunakan tangan yang bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf, otot, sistem pernafasan serta sirkulasi darah dan limpha. Pijat bayi mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan cara merangsang peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Puskesmas Ibrahim Adji yang merupakan puskesmas dengan jumlah kelahiran bayi yang cukup banyak ternyata masih ada balita yang mengalami masalah gizi sebanyak 74 bayi (Dinkes Kota Bandung, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi umur 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pre eksperimen dengan rancangan one group pre and post test without control. Populasi penelitian ini adalah bayi umur 3 bulan yang berada di wilayah Puskesmas Ibrahim Adji sebanyak 26 bayi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 bayi. Pengambilan sampel yaitu secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung berat badan bayi dan selanjutnya dianalisis secara univariat (distribusi frekuensi) dan bivariate dengan analisis non parametrik wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan p-value sebesar 0,0001 < 0,05 dimana gain atau peningkatan rata-rata berat badan bayi sebelum dan setelah pijat bayi diberikan 8 kali pemijatan selama satu bulan dengan masing-masing pemijatan selama 15 menit sebanyak 759,38 gram. Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata pijat bayi efektif meningkatkan berat badan bayi umur 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 (2005-2013) 34

A. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang. Pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan, selain itu masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat diulang kembali (Departemen Kesehatan, 2009). Bayi adalah individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi. Kesulitan proses adaptasi akan menyebabkan bayi mengalami penurunan berat badan, keterlambatan perkembangan, perilaku yang tidak teratur bahkan bisa sampai meninggal dunia (Mansur, 2009). Salah satu bentuk stimulasi yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah dengan pijat bayi (Prasetyono, 2013). Menurut Roesli dalam Prasetyono 2013, pijat bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal manusia. Pijat bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dan diwariskan secara turun temurun. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, para pakar telah membuktikan bahwa terapi sentuh dan pijat menghasilkan perubahan psikologi yang menguntungkan berupa peningkatan pertumbuhan, peningkatan daya tahan tubuh, dan kecerdasan emosi yang lebih baik (Roesli, 2001 dalam Prasetyono, 2013). Pijat bayi juga meningkatkan daya serap nutrisi ke tubuh bayi lebih baik dan lebih menenangkan sistem saraf sehingga dapat mengurangi alergi. Pijat bayi dapat meningkatkan hubungan kekeluargaan bayi dengan orang tuanya. Bayi akan merasa aman dan nyaman dengan kedua orang tuanya (Prasetyono, 2013). Pijat bayi sebaiknya dilakukan saat berusia diatas 1 bulan, mengingat kulit bayi belum terbentuk sempurna. Selain itu secara emosi dan mental pun, bayi sudah lebih stabil (Aminati, 2013). Pada usia 3 bulan keatas, bayi mampu menerima rangsangan dan sentuhan dengan tekanan sebagaimana pijat bayi pada umumnya. Semakin bertambah usia, kekuatan otot pun semakin meningkat. Pada rentang usia ini, perkembangan saraf sangat pesat sehingga pemijatan diharapkan membantu pematangan saraf bayi (Subakti, 2008). Kenaikan berat badan bayi yang paling pesat yaitu pada saat 3 bulan pertama semenjak kelahirannya yaitu sekitar 700-1000 gram (Nursalam, 2008). 35

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji didapatkan bahwa dari 10 orang ibu post partum primigravida maupun multigravida dengan status kelahiran bayi normal, didapatkan 7 orang atau (70%) belum mengetahui dengan jelas tentang pengaruh positif pijat bayi bagi ibu maupun bayinya, serta belum mengetahui tentang cara melakukan pijat bayi yang baik dan benar sesuai dengan pedoman pijat bayi. Mereka meyakini bahwa pijat membawa banyak manfaat untuk bayi antara lain mengurangi rewel pada bayi, membuat bayi tidur lebih nyenyak, bahwa setiap bayi harus dipijat karena akan membawa banyak manfaat pada bayi tetapi gambaran yang lebih jelas tentang manfaat pijat bayi tersebut tidak dapat dijelaskan dengan pasti. Oleh karena itu dilakukan melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung tentang Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Umur 3 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014. 2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014. Sedangkan tujuan khusus yaitu pertama mengetahui gambaran berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pijat bayi, kedua mengetahui gambaran berat badan bayi umur 3 bulan setelah diberikan pijat bayi, ketiga mengetahui efektifitas pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 3 bulan B. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah pre eksperimen dengan rancangan one group pre and post test without control. Pada desain ini peneliti hanya melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa pembanding atau kelompok kontrol. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pretest (pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi, setelah itu diberikan intervensi, kemudian dilakukan post test (pengamatan akhir). Efektifitas perlakuan dinilai dengan cara membandingkan berat badan bayi sebelum dan setelah dilakukan pemijatan. 36

2. Populasi dan Sampel Populasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah bayi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal dengan umur 3 bulan periode Juni 2014 yang berjumlah 26 bayi. Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Non Probability Sampling yaitu dengan teknik Purposive Sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan yang ditentukan oleh peneliti (Dharma, 2011). Pada penelitian ini jumlah sampel yang didapatkan adalah 16 responden. Adapun yang menjadi kriteria inklusi dan eksklusi 3. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung. Adapun waktu penelitian dilaksanakan bulan Juni 2014 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap diantaranya: Pengkodean data (data coding), Pemindahan data ke komputer (data entering), Pembersihan data (data cleaning), Penyajian data (data output), Penganalisaan data (data analyzing) 5. Pengolahan dan Analisis Data Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian dan menghasilkan distribusi frekuensi dan peresentase pada setiap variabel. Analisis bivariat adalah metode statistik yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui gambaran berat badan bayi sebelum dan setelah dilakukan pemijatan, serta untuk mengetahui apakah ada pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi. Perubahan berat badan bayi diamati dengan melihat perbedaan berat badan bayi sebelum dan sesudah dilakukan pemijatan. Analisa data dengan menggunakan uji T dependen, dengan derajat kepercayaan 95%. Sebelum dilakukan uji T terlebih dahulu harus dipenuhi syaratsyarat dari uji T yaitu sebaran data harus normal dan jika data yang dihasilkan tidak berdistribusi normal maka peneliti akan melakukan normalitas data terlebih 37

dahulu. Kemudian setelah data hasil transformasi mempunyai sebaran data yang normal maka dilakukan uji T berpasangan. Namun jika data tetap tidak berdistribusi normal maka peneliti akan menggunakan uji wilcoxon. C. HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan mengenai Efektifitas pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi umur 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014. Analisis Univariat a. Gambaran berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pemijatan Tabel 4.1 Gambaran berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pijat bayi Kategori Berat Badan Sebelum Pijat Bayi F % Normal (4,6-8,0 kg) 16 100.0 Total 16 100.0 Sumber : Data Primer, 2014 Berdasarkan tabel 4.1 diatas, berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pijat bayi adalah seluruh responden yang berjumlah 16 bayi (100.0%) berada dalam kategori normal. b. Gambaran berat badan bayi umur 3 bulan setelah diberikan pemijatan Tabel 4.2 Gambaran berat badan bayi umur 3 bulan setelah diberikan pijat bayi Kategori Berat Badan Setelah Pijat Bayi F % Normal (4,6-8,0 kg) 16 100.0 Total 16 100.0 Sumber : Data Primer, 2014 Berdasarkan tabel 4.2, berat badan bayi umur 3 bulan setelah diberikan pijat bayi yaitu seluruh responden yang berjumlah 16 bayi (100.0%) berada dalam kategori normal. Analisis Bivariat Setelah diperoleh data sebelum dan setelah diberikan pijat bayi ada bayi umur 3 bulan, selanjutnya sebelum dilakukan analisis perbandingan berat badan bayi umur 3 bulan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk menentukan metode yang akan akan digunakan. Apabila data berdistribusi 38

normal, maka dapat digunakan uji t berpasangan, tetapi jika data yang digunakan tidak berdistribusi normal dapat digunakan analisis non parametrik wilcoxon. Hasil uji normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut ini: Variabel Berat badan bayi umur 3 bulan Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Uji Normalitas Sebelum diberi Pijat Bayi Setelah diberi Pijat Bayi p-value Distribusi p-value Distribusi 0,035 Tidak Normal 0,021 Tidak Normal Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa p-value yang diperoleh dari variabel berat badan bayi umur 3 bulan baik sebelum diberi pijat bayi maupun setelah diberi pijat bayi < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data yang digunakan memiliki data berdistribusi tidak normal, sehingga analisis data yang dipakai menggunakan uji wilcoxon. Kemudian dilakukan analisis perbandingan dengan +6menggunakan uji wilcoxon, namun terlebih dahulu dilakukan analisis deskriptif untuk melihat gambaran variabel. Analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan ratarata dan standar deviasi untuk berat badan bayi umur 3 bulan dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Rata-Rata Berat Badan Bayi Umur 3 Bulan Sebelum dan Sesudah Diberi Pijat Bayi Rata-rata berat badan bayi umur 3 bulan Variabel Sebelum diberi Pijat Bayi Setelah diberi Pijat Bayi Mean SD Mean SD Berat badan bayi umur 3 bulan 5984,38 872,49 6743,75 939,30 Dari tabel dan gambar di atas, terlihat bahwa nilai rata-rata berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberi pijat bayi sebesar (5984,38), nilai ini lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai rata-rata setelah diberi pijat bayi sebesar (6743,75). Hal ini menunjukan bahwa pemberian pijat bayi dapat menaikkan berat badan bayi umur 3 bulan. 39

Pengujian Hipotesis Berat Badan Bayi Umur 3 Bulan Sebelum dan Sesudah Diberi Pijat Bayi Untuk mengetahui apakah terdapat kenaikan yang bermakna pada berat badan bayi umur 3 bulan dapat diketahui dari hasil pengujian hipotesis dengan rumusan sebagai berikut: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna (signifikan) antara berat badan bayi umur 3 bulan sebelum dan setelah diberi pijat bayi. Terdapat perbedaan yang bermakna (signifikan) antara berat badan bayi umur 3 bulan sebelum dan setelah diberi pijat bayi. Taraf signifikansi (α) : 0,05 dengan kriteria pengujian sebagai berikut: - tolak Ho jika p-value < 0,05 - terima Ho jika p-value > 0,05 Hasil pengujian statistik di atas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Uji Perbandingan Sistolik Sebelum dan Setelah Pijat Bayi Perbandingan berat badan bayi umur 3 bulan Sebelum dan sesudah diberi pijat bayi Keterangan: Nilai-p < 0,05 : Signifikan N Gain p-value Kesimpulan 16 759,38 0,0001 Ho ditolak Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa p-value adalah sebesar 0,0001. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa Ho ditolak. Artinya, terdapat perbedaan yang bermakna (signifikan) antara berat badan bayi umur 3 bulan sebelum dan setelah diberi pijat bayi. D. PEMBAHASAN Gambaran Berat Badan Bayi Umur 3 Bulan Sebelum Dilakukan Pijat Bayi Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pijat bayi yaitu seluruh responden yang berjumlah 16 bayi (100.0%) berada dalam kategori normal dengan rata-rata berat badan 5984,38 gram. Dari data yang ada seluruh bayi berat badannya normal, hal ini dikarenakan asupan ASI yang cukup saat menyusui dan sistem pencernaan yang baik pada bayi. Berat badan bayi yang normal berkaitan erat dengan kesadaran para ibu 40

untuk memberi nutrisi yang baik bagi dirinya sendiri sebagai ibu menyusui dan juga perhatiian yang besar terhadap nutrisi bagi bayinya. Kecepatan pertumbuhan pada bayi berhubungan dengan basal metabolisme rate Pertumbuhan bayi tertinggi yaitu pada bayi baru lahir, hal ini berkaitan dengan proporsi bertambahnya ukuran tubuh. Laju metabolisme menentukan kebutuhan kalori bayi. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, salah satu diantaranya adalah nutrisi yang tidak hanya pada pasca natal tetapi juga pada saat pra dan perinatal (Hidayat, 2005). Bayi cukup bulan biasanya akan memiliki berat badan dua kali berat badan lahir pada usia 4 sampai 5 bulan dan tiga kali lipat pada usia 1 tahun. Kebanyakan bayi baru lahir akan kehilangan 5% sampai 10% berat badannya selama beberapa hari pertama kehidupannya karena urine, tinja, dan cairian diekskresi melalui paruparu dan karena asupan bayi sedikit. Bayi cukup bulan akan memperoleh berat badannya seperti semula dalam waktu 10 hari (Nursalam, 2008). Proses tumbuh kembang terjadi secara sinkron pada setiap individu. Kedua proses ini merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait, yaitu faktor genetik/keturunan, lingkungan bio-fisiko-psikososial dan perilaku (Aminati, 2013). Pertumbuhan dan perkembangan bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda serta ciri tersendiri pada setiap anak. Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan berat dan tinggi badan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak. Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal, pemeriksaan antopometri (membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan terhadap umur), contohnya KMS (kartu menuju sehat) yang membandingkan berat badan terhadap umur, pemeriksaan radiologis, laboratorium dan analisa diet (Aminati, 2013). Gambaran Berat Badan Bayi Umur 3 Bulan Setelah Dilakukan Pijat Bayi Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pijat bayi yaitu seluruh responden yang berjumlah 16 bayi (100.0%) berada dalam kategori normal dengan rata-rata berat badan 6743,75 gram. Dari data yang ada seluruh bayi berat badannya normal dan juga mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya stimulasi dari luar yaitu pijat bayi yang bertujuan untuk meningkatkan berat badan bayi melalui rangsangan pada 41

saraf vagus (saraf parasimpatis) akan merangsang lambung untuk mengeluarkan hormone gastrin. Sesuai dengan teori bahwa pijat bayi bermanfaat untuk membuat bayi semakin tenang, mengurangi nyeri, meningkatkan efektivitas istirahat (tidur) bayi, mengurangi stres dan tekanan, memperbaiki konsentrasi bayi, meningkatkan produksi ASI, membantu meringankan ketidaknyamanan dalam pencernaan dan tekanan emosi, merangsang pembentukan tulang dan mengurangi resorpsi tulang, memacu perkembangan otak dan sistem saraf, meningkatkan berat badan, meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan, menstimulasi aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernapasan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengajari bayi sejak dini tentang bagian tubuh, meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel, meningkatkan kepercayaan diri ibu, memudahkan orang tua mengenali bayinya serta hiburan menyenangkan keluarga (Subakti, 2008). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh bayi yang berjumlah 16 bayi mengalami peningkatan berat badan yang signifikan setelah dilakukan pemijatan. Efektifitas Pijat Bayi dengan Peningkatan Berat Badan Berdasarkan analisis pada tabel 4.5 dari 16 responden (100%) bayi umur 3 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014 yang dipijat mengalami perubahan berat badan antara sebelum dan setelah diberikan pijat bayi dengan gain sebesar 759,38. Hal tersebut menunjukan bahwa peningkatan berat badan pada bayi yang dipijat mengalami kenaikan secara signifikan dan membuktikan bahwa pijat bayi dapat mempengaruhi peningkatan berat badan bayi. Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat (Dewi, 2013). Berdasarkan teori dapat dijelaskan bahwa persyarafan pada saluran cerna sepenuhnya otonom. Suplai saraf parasimpatis dihantarkan ke dan dari abdomen melalui saraf vagus. Saraf vagus adalah saraf kepala kesepuluh yang mengatur fungsi organ tubuh termasuk dibagian dada dan perut. Rangsangan pada saraf vagus (saraf parasimpatis) akan merangsang lambung untuk mengeluarkan hormone gastrin. Hormone gastrin akan merangsang pengeluaran 42

insulin, asam hidroklorida, pepsinogen, enzim pancreas, mucus, peningkatan aliran empedu, hati dan merangsang motilitas lambung. Hormon gastrin juga mempermudah relaksasi reseptif lambung (relaksasi sementara) sehingga lambung dapat menambah volumenya dengan sangat mudah tanpa peningkatan tekanan. Pengeluaran insulin akan mempermudah untuk memetabolisme glukosa. Sekresi asam hidroklorida, pepsinogen, enzim pancreas, peningkatan aliran empedu hati akan mempermudah pencernaan makanan. Saat makanan sampai pada duodenum maka akan merangsang pengeluaran cholesistokinin, hal ini akan merangsang motilitas usus. Sehingga dengan adanya peningkatan motilitas lambung dan usus akan mempermudah pencampuran, pendorongan makanan, dan oenyerapan nutrisi menjadi lebih baik. Insulin Like Growth Factor merupakan somatomedin yang mempunyai cara kerja hampir sama dengan insulin. Fungsinya sebagai growth promoting factor yang berperan pada pertumbuhan atau mediator growth hormone. Insulin Like Growth Factor mempunyai efek mitogenik terhadap chondrocyte, osteoblast dan jaringan lainnya. Insulin Like Growth Factor diproduksi oleh hepar. Pemijatan juga dapat meningkatkan gerak peristaltik. Gerak peristaltik menurut Thibadeau dan Patton dalam bukunya Anatomy and Phisiology adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju lambung yang menggerakkan bahan makanan agar dapat berproses dalam saluran pencernaan. Jadi, jelas sudah bahwa pijat bayi membantu proses pencernaan (Subakti, 2008). Hasil penelitian Prof. T. Field & Scafidi (1986 & 1990) menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat badan 1.280 dan 1.176 gram), yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan perhari 20%-47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian cukup dilakukan pada bayi yang berusia 1-3 bulan, yang dipijat 15 menit, 2 kali seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari biasanya (Riksani, 2013). Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa aktivitas vagus berhbungan dengan peningkatan pertumbuhan bayi. Aktivitas vagus pada akhirnya akan merangsang motilitas gastric dan usus sehingga membantu absrbsi makanan di usus. Peningkatan motilitas gastric akan membuat bayi sering lapar, hal ini merupakan media untuk peningkatan berat badan. Pemijatan dapat meningkatkan gerak peristaltik. Gerak peristaltik menurut Thibadeau dan Patton dalam bukunya Anatomy and Phisiology adalah semacam gelombang dan kontraksi teratur saluran menuju lambung yang menggerakkan 43

bahan makanan agar dapat berproses dalam saluran pencernaan. Jadi, jelas sudah bahwa pijat bayi membantu proses pencernaan (Subakti, 2008). E. KESIMPULAN Gambaran berat badan bayi umur 3 bulan sebelum diberikan pijat bayi di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014 adalah sebanyak 16 responden (100%) berat badan bayi berada dalam kategori normal dengan rata-rata berat badan bayi 5984,38 gram. Gambaran berat badan bayi umur 3 bulan setelah diberikan pijat bayi di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun 2014 adalah seluruh responden (100%) berat badan bayi berada dalam kategori normal dengan rata-rata berat badan bayi 6743,75 gram. Hasil analisis menunjukkan bahwa pijat bayi efektif meningkatkan berat badan bayi umur 3 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adji Kecamatan Batununggal Kota Bandung, hal ini ditunjukkan dengan p-value sebesar 0,0001 < 0,05 dimana gain atau peningkatan berat badan bayi setelah pijat bayi sebanyak 759,38 gr. 44

DAFTAR PUSTAKA Adriana, Dian. 2011. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta : Salemba Medika Aminnati, Dini. 2013. Pijat dan Senam untuk Bayi dan Balita. Ypgyakarta : Brilliant Books Depkes. 2009. Buku Acuan Kesehatan Bayi Baru Lahir. Jakarta Dewi, Siska. 2013. Pijat dan Asupan Gizi Tepat. Yogyakarta : Pustaka Baru Press Dharma, Kelana Kusama. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta : CV. Trans Info Media Hidayat, Aziz Alimul. 2012. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Kendarti, Finta Isti. 2010. Pengaruh Pemijatan Terhadap Kenaikan Berat Badan dan Lama Tidur Bayi Usia 1 Sampai 3 Bulan. Tesis. Bandung. Universitas Padjadjaran Maharani, Sabrina. 2012. Pijat dan Senam Sehat untuk Bayi. Yogyakarta : Kata Hati Naurah, Lee. 2009. Cara Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Yogyakarta : CV Solusi Distribusi Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika Prasetyono. 2013. Buku Pintar Pijat Bayi. Yogyakarta : Buku Biru Riksani, Ria. 2013. Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi. Jakarta : Dunia Sehat Rizema, Sikatava. 2012. Panduan Riset Keperawatan dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta : D-Medika Roesli, Utami. 2008. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta : PT Trubus Agriwidya Subakti, Yazid. 2008. Keajaiban Pijat Bayi dan Balita. Jakarta : PT Wahyu Medika 45