malah adalah (boleh) kecuali apabila ada dalil yang

dokumen-dokumen yang mirip
secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

HILMAN FAJRI ( )

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. rizki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Agama telah menganjarkan

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN UANG MUKA. Secara bahasa, murābahah berasal dari kata ar-ribhu ( الر بح ) yang

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya lembaga keuangan syariah baik perbankan maupun non. bank yang terus mengalami perkembangan pesat memberi efek yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Bai Bitsaman Ajil dalam Fiqh Muamalah

BAB I PENDAHULUAN. terdapat nilai lebih yang merupakan keuntungan atau laba bagi sha>h{ib al ma>l

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI ISTISHNA. atas dasar saling merelakan, atau jual beli merupakan pemilikan harta benda

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV. A. Tinjauan terhadap Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel di Desa Sedayulawas

PEMBIAYAAN MULTI JASA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB III TINJAUAN UMUM AQAD MURABAHAH DALAM FIQH MUAMALAH. Kata aqad dalam kamus bahasa arab berasal dari kata ع ق د - ی ع ق د - ع ق د ا yakni

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK BAGI HASIL DENGAN PEMBAGIAN TETAP DARI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI KJKS KUM3 RAHMAT SURABAYA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antara pihak principal atau kontraktor dan pihak obligee atau pemilik

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

MURA<BAH{AH BERMASALAH DI BPRS BAKTI MAKMUR

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI FUTURES GRAHA PENA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara fitrah manusia tidak bisa hidup lepas tanpa bantuan orang lain dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Dalam kehidupan, manusia mempunyai beragam kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Interaksi antar individu manusia merupakan sebuah hal yang sangat penting dan merupakan salah satu yang mendapatkan perhatian besar dalam Islam, khususnya yang berkaitan dengan pertukaran harta (mua@ malah). Dengan bermua malah maka manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut. Pada dasarnya segala bentuk mua@ malah adalah muba@h (boleh) kecuali apabila ada dalil yang mengharamkannya. Sebagaimana dalam firman Allah SWT Q.S Al-Ma idah ayat 2 : و ت ع او ن و ا ع ل ى ال ب ر و ال ت ق و ا, و ل ت ع او ن و ا ع ل ى ا ل ث و ال ع د و ا ن Artinya :...Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusushan 1 1 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan terjemahannya, (Bandung : Syaamil Al-Qur an, 2005),193. 1

2 Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut, ada kalanya manusia tidak memiliki cukup dana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, dalam perkembangan perekonomian yang semakin meningkat muncullah berbagai jasa pembiayaan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan, baik itu bank maupun non bank. Lembaga keuangan bank merupakan salah satu aspek yang diatur dalam syariat Islam, yakni bagian mua malah, sebagai bagian yang mengatur hubungan sesama manusia. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi menghimpun dana dari masyarakat, selain itu bank juga berfungsi sebagai lembaga pembiayaan. Sejarah perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia diawali dari aspirasi masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah muslim untuk memiliki sebuah alternatif sistem perbankan yang Islami. Perkembangan dunia perbankan terus mengalami kemajuan yang signifikan. Kegiatan bank syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan pada sistem bunga melainkan atas prinsip bagi hasil yang sesuai prinsip syariah. 2 Pengembangan perbankan yang didasarkan kepada konsep dan prinsip ekonomi Islam merupakan suatu inovasi dalam sistem perbankan internasional. Meskipun telah lama menjadi wacana pada kalangan publik 2 Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek, (Jakarta : Alvabet, 1999), 201

3 dan para ilmuan muslim maupun nonmuslim, namun pendirian industri bank Islam secara komersial dan formal belum lama terwujud. 3 Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Di Indonesia diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia tahun 1992, yang dalam kurun waktu 7 tahun mampu memiliki lebih 45 outlet yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Makasar, Balikpapan. Dengan mengacu pada hukum Islam serta pemahaman tentang keharaman riba menjadikan lembaga keuangan syariah sebagai solusi dalam melakukan pengelolaan keuangan umat. 4 Dalam perkembangannya banyak sekali macam pembiayaan yang ditawarkan oleh bank, bank syariah menggunakan bermacam-macam akad dalam jenis produknya, seperti mudharabah, murabahah, musyarakah, ijarah, wadiah, rahn, dan berbagai akad syariah yang lain. Dan kini pembiayaan yang paling banyak diminati oleh nasabah bank syariah adalah pembiayaan mura@bahah. Adapun definisi dari mura@bahah itu sendiri, secara linguistik mura@bahah berasal dari kata ribh yang bermakna kelebihan atau keuntungan. Secara istilah, mura@bahah adalah jual beli dengan harga pokok beserta adanya tambahan keuntungan. Dalam buku karangan wiroso dijelaskan 3 Veitzhal Rivai, Islamic Banking: Sistem Bank Islam Bukan Hanya Solusi Menghadapi Krisis Namun Solusi dalam Menghadapi Berbagai Persoalan Perbankan dan Ekonomi Global, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), 29. 4 Muhammad syafii antonio, Bank Syariah: Dari teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani,2001), 25.

4 bahwa mura@bahah yaitu penjualan barang seharga biaya atau harga pokok (cost) barang tersebut ditambah mark up atau keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. 5 Mura@bahah merupakan bagian terpenting dari jual beli dan prinsip akad ini mendominasi pendapatan bank dari pada semua produk produk yang ada di dalam bank syariah. Penerapan mura@bahah dalam lembaga keuangan perbankan dilakukan antara nasabah sebagai pembeli dan bank sebagai penjual, dengan harga dan keuntungan yang disepakati di awal terjadinya transaksi. 6 Mura@bahah seperti ini bersifat amanah, dimana pembeli mempercayai perkataan penjual tentang harga pertama tanpa bukti dan sumpah. Dengan kata lain penjual memberikan informasi kepada pembeli tentang biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan komoditas (harga pokok pembelian) dan tambahan profit yang diinginkan yang tercermin dalam harga jual. Oleh sebab itu, kejujuran dari pihak penjual sangat penting dalam terlaksananya jual beli ini. Sebagaimana dalam firman Allah SWT Q.S.Al-Anfal ayat 27 : ي أ ي ه اال ذ ي ن ء ام ن و ا ل ت ون وا ا لل و ا لر س ول و ت ون وا أ م ا ن ت ك م و أ ن ت م ت ع ل م و ن Artinya : Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat amanat yang sedang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. 7 5 Wiroso, Jual Beli Mura@bahah, (Yogyakarta : UII Press, 2005), 13. 6 Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek, (Jakarta : Alvabet, 1999), 201 7 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan terjemahannya, (Bandung : Syaamil Al-Qur an, 2005),264.

5 Saat ini, objek pembiayaan mura@bahah pada bank syariah sangatlah beragam jenisnya. Salah satunya adalah pembiayaan secara tangguh pada kepemilikan logam mulia atau mura@bahah emas. Salah satu bank yang menerapkan mura@bahah emas ini adalah Bank Syariah Mandiri, produk pembiayaan emas pada Bank Syariah Mandiri atau yang dikenal dengan nama Cicil Emas ini menerapkan akad mura@bahah dan pengikatan anggunan dengan menggunakan akad rahn (gadai). Jenis mura@bahah yang digunakan yaitu mura@bahah kontemporer, yaitu memesan barang dengan pembayaran diangsur. Oleh karena jenis mura@bahah yang digunakan adalah mura@bahah kontemporer dengan pembayaran diangsur maka Bank Syariah Mandiri Gresik menerapkan adanya Down Payment (DP). Down Payment (DP) merupakan praktik yang lazim dilakukan dalam sebuah transaksi dan secara umum dalam masyarakat sering disebut dengan istilah uang muka. Dalam bahasa arab kata Down Payment (DP) atau uang muka bersinonim dengan kata urban yang secara etimologi berarti sesuatu yang digunakan sebagai pengikat jual beli. Dalam terminologinya, jika seorang membeli barang dagangan dengan membayar sebagian harganya kepada penjual, dengan catatan jika ia mengambil barang dagangan maka ia harus melunasi harga barang, dan jika ia tidak mengambilnya, maka barang itu menjadi milik penjual. 8 8 Abdullah bin Muhammad Ath-Thayyar dkk, Ensiklopedi Mua malah dalam Pandangan Mazhab, t.tp.2004, 42

6 Dalam perspektif fiqih para ulama berbeda pendapat dalam status hukum praktik urban atau Down Payment (DP). Secara umum para ulama terbagi kedalam dua pendapat, yakni pendapat yang tidak membenarkan praktik urban dan pendapat yang membenarkan praktik urban. Menurut pendapat mayoritas ulama yakni pendapat Hanafiyah, Malikiyah, dan Syafi iyah praktik urban ini tidak dibenarkan. Ada beberapa argumen yang dikemukakan oleh Jumhur Ulama yang melarang transaksi dengan urban atau Down Payment (DP) yaitu pertama, adanya hadits yang melarangnya yang berbunyi : وب ن ح د ث ن ا ع ب د هللا ب ن م س ل م ة ق ال ق ر أ ت ع ل ى م ال ك ب ن أ ن س أ ن ب ل ع ن ع مر ل ن ه ى ر س ول هللا ص ل ى هللا عل ي و سل م ع ن ب ي ع ال ع ر ب ن )رواه ش ع يب ع ن ا ب ي ع ن ج رد ه ا ن ق امحد والنساعي وأبوداود, وهو املالك يف املوطأ( Artinya : Telah menceritakan kepada kami Abdullah Bin Maslamah ia berkata, aku membacakannya dihadapan Malik bin Anas bahwa telah disampaikan seseorang dari Amru bin Syu aib dari ayahnya dari kakeknya ia berkata bahwa : Rasulullah SAW. melarang jual beli dengan sistem uang muka. 9 Kedua, bahwa transaksi tersebut termasuk dalam kategori memakan harta orang lain secara batil, karena diisyaratkan bagi si penjual tanpa ada kompensasinya. Sedangkan memakan harta orang lain, hukumnya haram sebagaimana dalam Firman Allah SWT yang berbunyi : 9 Lidwa Pusaka i-software kitab 9 imam hadits, sumber : Abu Daud, kitab : Jual Beli, bab : Jual Beli Urban, No.Hadits : 3039

7 ي ا ي ه اال ذ ي ن ا م ن و ا ل ت ك ل و آ ا م و ال ك م ب ي ن ك م ب ل ب اط ل ا ل ا ن ت ك و ن ت ار ة ع ن ت ر اض ر م ن ك م و ل ت ق ت ل و آ ا ن ف س ك م ا ن هللا ك ان ب ك م ر ح ي م ا ٩٢ Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah maha penyayang kepadamu. 10 (QS. Al- Nisaa : 29) Ketiga, bahwa dalam transaksi urban, terdapat dua syarat yang batil, yaitu syarat memberikan uang muka atau panjar dan syarat mengembalikan barang transaksi dengan perkiraan salah satu pihak tidak ridha. Praktik ini dianggap sama dengan hak pilih terhadap hal yang tidak diketahui (khiya@r al-majhu@l). Berbeda dengan Jumhur Ulama pendapat madzab Hanabillah justru membolehkan jual beli dengan sistem uang muka dengan alasan : Pertama, bahwa hadits yang dijadikan sebagai dasar bagi para ulama yang tidak membolehkan jual beli urban adalah hadits yang lemah, sehingga tidak dapat dijadikan sandaran dalam melarang jual beli urban tersebut. Kedua, bahwa Down Payment (DP) atau uang muka adalah kompensasi dari penjual yang menunggu dan menyimpan barang transaksi selama beberapa waktu. Ketiga, bahwa tidak sah analogi atau qiyas praktik jual beli urban dengan khiya@r almajhu@l, karena syarat dibolehkan adanya uang muka adalah dibatasinya waktu pembayaran, maka analogi atau qiyas tersebut menjadi batal. 11 10 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan terjemahannya, (Bandung : Syaamil Al-Qur an, 2005),83 11 Ibnu Qudamah, Al-Mughni, (Beirut : Dar al-ihya al-turast al-turabi, 1405), 357-380

8 Salah satu bank syariah yang mempunyai produk jual beli emas atau mura@bahah emas adalah Bank Syariah Mandiri yang secara resmi beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. 12 Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. Bank Syariah Mandiri sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam hadir untuk bersama membangun indonesia yang lebih baik. Penerapan jual beli emas atau mura@bahah emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik yang biasa disebut dengan cicil emas adalah salah satu produk yang dikeluarkan oleh Bank Syariah Mandiri sejak 25 Maret 2013 yang merupakan produk kepemilikan emas kepada masyarakat yang ingin memiliki emas batangan namun tidak punya cukup dana untuk membeli emas batangan secara tunai. Produk Cicil Emas ini memberikan kesempatan masyarakat untuk memiliki emas batangan dengan berat minimal 10 gram hingga maksimal 250 gram dengan cara mengangsur dengan jangka waktu 2 sampai dengan 5 tahun. Oleh karena pembayaran produk cicil emas ini dilakukan dengan cara diangsur maka Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik menerapkan adanya Down Payment (DP) atau uang muka yang harus dibayar 12 Nur Faizah, Wawancara, Gresik, 18 Oktober 2016.

9 secara tunai oleh nasabah sebesar 20% dari total harga emas. Misalnya total harga emas dengan berat 10 gram adalah Rp.5.610.000 maka uang muka yang harus dibayar oleh nasabah sebesar 20% adalah Rp.1.122.000. 13 Produk cicil emas ini telah menjawab kebutuhan masyarakat akan produk investasi. Emas merupakan barang dengan demand yang tinggi baik untuk proteksi aset maupun kepentingan berjaga, karena harga emas di dunia dalam jangka panjang cenderung naik. Produk cicil emas pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik yang ada pada saat ini ditemukan adanya permasalahan yakni adanya down payment (DP) atau uang muka yang harus dibayar oleh nasabah di awal transaksi yakni minimal 20% dari harga emas secara tunai, sedangkan dalam perspektif fiqih para ulama berbeda pendapat dalam status hukum praktik urban atau Down Payment (DP). Mengingat produk cicil emas ini terdapat permasalahan, maka untuk mengetahui semua itu diperlukan penelitian lebih lanjut pada Bank Syariah Mandiri tersebut, supaya mendapat kejelasan hukum mengenai praktik terhadap pembiayaan mura@bahah emas atau cicil emas yang ada pada saat ini. 13 Bhayu Kurniawan, Wawancara, Gresik, 18 Oktober 2016.

10 B. Identifikasi dan Batasan Masalah Dari latar belakang diatas, masalah masalah yang muncul antara lain, yaitu : 1. Hukum mura@bahah emas dengan sistem pembayaran tangguh atau dicicil menurut hukum Islam 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah untuk melakukan mura@bahah emas (cicil emas) 3. Status down payment (DP) atau uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik 4. Mekanisme pembayaran down payment (DP) atau uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik 5. Analisis hukum Islam terhadap pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik Dari beberapa identifikasi masalah tersebut diatas, perlu diperjelas batasan atau ruang lingkup persoalan yang perlu dikaji dalam penelitian ini agar skripsi ini dapat terarah pembahasannya, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas yaitu : 1. Mekanisme pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik 2. Analisis hukum Islam terhadap pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik

11 C. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mekanisme pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik? 2. Bagaimana analisis hukum Islam terhadap pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik? D. Kajian Pustaka Kajian pustaka pada penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengetahui penelitian mana yang sudah pernah dilakukan dan penelitian mana yang belum pernah dilakukan dan dimana posisi penelitian yang akan dilakukan diantara penelitian-penelitian yang sudah ada itu. Sehingga tidak akan ada pengulangan materi penelitian yang akan dilakukan secara mutlak. Pembahasan mengenai Down Payment dan mura@bahah emas telah dilakukan penelitian oleh peneliti sebelumnya, diantara penelitian yang sudah ada yaitu : 1. Penelitian saudari Insanul Kamil yang ditulis pada tahun 2013 Tentang Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli cabe dengan sistem uang muka di Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo. 14 14 Insanul Kamil, Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Cabe dengan Sistem Uang Muka di Desa Sumberrejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo, (Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya, 2013)

12 Penelitian ini berupaya menjelaskan tentang praktik jual beli cabe dengan sistem uang muka, untuk mengetahui bagaimana harga akhir jual beli cabe dengan sistem uang muka dan apakah sudah sesuai dengan hukum Islam. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam praktik jual beli dengan sistem uang muka mengakibatkan perubahahan harga pada praktik jual beli cabe karena harga cabe turun di pasaran. Menurut kajian hukum Islam, tidak dibenarkan praktik seperti ini, tengkulak semenamena menurunkan harga cabe tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada petani cabe. Akan tetapi perubahan harga cabe tidak ada unsur kesengajaan dilihat dari penyebab perubahan harga cabe, oleh karena itu perubahan harga cabe yang terjadi dibolehkan karena dlorurot. Saran yang diberikan oleh peneliti ini yaitu seharusnya setiap tengkulak memberikan kebijakan kepada petani cabe untuk membayar harga cabe secara keseluruhan setelah terjadi kesepakatan jual beli, untuk menghindari perubahan harga cabe pada saat pelunasan. 2. Penelitian saudara Asita yang ditulis pada tahun 2009, tentang Tinjauan Hukum Islam terhadap Dua Akad (mura@bahah dan rahn) dalam Pembiayaan MULIA (mura@bahah emas logam mulia untuk investasi abadi) di Pegadaian Syariah Blauran Surabaya. 15 Skripsi ini menjelaskan tentang pembiayaan MULIA yang menggunakan dua akad yaitu mura@bahah dan rahn. Dan melalui akad mura@bahah ini pihak pegadaian 15 Asita, Tinjauan Hukum Islam terhadap Dua Akad (muraba@bahah dan rahn) dalam Pembiayaan MULIA (mura@bahah emas logam mulia untuk investasi abadi) di Pegadaian Syariah Blauran Surabaya, (Skripsi IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009)

13 menetapkan keuntungan sesuai dengan konsep mura@bahah berdasarkan kesepakatan bersama antara kedua belah pihak. Melalui akad rahn, objek jual beli dijadikan jaminan. Adapun keterlambatan dalam pembayaran angsuran akan dikenakan denda, dimana denda mengalami kelipatan per tujuh hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan dua akad mura@bahah dan Rahn pada pembiayaan MULIA bukan merupakan jual beli dengan dua harga yang berlaku dalam satu transaksi yang menyebabkan ketidakpastian, namun merupakan jual beli dengan akad yang jelas. Hal ini dibolehkan atas dasar dalil kuat (Rajih) yaitu hadits yang diriwayatkan oleh simak. Serta selama masih dalam ketentuan wajar dan yang penting selama kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian yang mereka buat pada awal transaksi (saling rela) maka hukum jual beli menjadi sah. 3. Penelitian saudari Elsa Elviana pada tahun 2015 tentang Analisis terhadap Akad pada Produk Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Semarang. 16 Penelitian ini berupaya menjelaskan tentang bagaimana mekanisme produk cicil emas dan bagaiamana penerapan akad pada produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa mekanisme pembiayaan produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang terdiri dari beberapa tahapan dimulai dari syarat pengajuan, penilaian agunan, 16 Elsa Elviana, Analisis terhadap Akad pada Produk Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri () Kantor Cabang Semarang (Skripsi UIN Walisongo, Semarang, 2015)

14 pemutusan pembiayaan, pelaksanaan akad dan pencairan pembiayaan. Peneliti juga menyimpulkan bahwa akad yang digunakan pada produk cicil emas ini adalah akad mura@bahah dimana bank sebagai pihak penjual yang menalangi pembelian emas terlebih dahulu dan nasabah sebagai pembeli membayar dengan cara mengangsur selama kurun waktu 2-5 tahun. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian saudari Elsa Elviana ini fokus meneliti tentang penerapan akad pada produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Semarang. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah mengenai status hukum pembayaran uang muka dalam produk Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Gresik. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dan pembahasan mengenai analisis hukum Islam terhadap pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di bank syariah mandiri gresik adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di bank syariah mandiri gresik. 2. Untuk mengetahui bagaimana analisis hukum Islam terhadap pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di bank syariah mandiri gresik

15 F. Kegunaan Hasil Penelitian Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat terhadap dua aspek yakni : 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk pengembangan dan kepentingan ilmiah dalam studi pembiayaan mura@bahah khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pembayaran uang muka dalam produk cicil emas. 2. Secara praktis Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi masyarakat khususnya bagi para nasabah bank yang ingin melakukan pembiayaan mura@bahah emas ( cicil emas) dan dengan adanya aturan-aturan yang jelas yang sesuai dengan hukum Islam dan tidak melanggar prinsip-prinsip dalam bermuamalah terhadap praktik cicil emas tersebut. G. Definisi Operasional Untuk memperjelas tentang gambaran permasalah yang terkandung dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna yang terdapat dalam penelitian ini, sehingga secara operasional tidak ada kendala berupa terjadinya perbedaan pemahaman yang menyangkut tentang hal-hal yang dibahas.

16 Definisi operasional dari judul diatas adalah : Hukum Islam : aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang terkait dengan uang muka dalam pembiayaan mura@bahah dalam konteks Al-Qur an dan Al-Hadits serta pendapat para imam mazhab. Uang muka : sejumlah uang dari pihak pembeli (nasabah) yang dibayarkan dimuka secara tunai kepada pihak penjual (bank) yang dijadikan sebagai pengikat dalam jual beli. Jika transaksi jual beli dilanjutkan maka uang muka adalah bagian dari nilai harga yang harus dibayar, dan jika tidak jadi atau batal muka tersebut menjadi milik penjual (bank). Cicil Emas : Cicil Emas adalah fasilitas yang disediakan oleh Bank Syariah Mandiri untuk pembiayaan kepemilikan emas berupa emas batangan dengan jangka waktu 2 sampai dengan 5 tahun dengan cara mengangsur yang merupakan usaha Bank Syariah Mandiri untuk menfasilitasi orang-orang (nasabah) yang ingin memiliki emas batangan tetapi hanya memliki dana yang terbatas.

17 H. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yakni teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan peninjauan langsung ke objek penelitian 17 terhadap pelaksanaan pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik. Selanjutnya untuk dapat memberikan deskripsi yang baik, dibutuhkan serangkaian kata yang sistematis. Langkah-langkah tersebut terdiri atas : data yang dikumpulkan, sumber data, dan sistematika pembahasan. 1. Data yang dikumpulkan Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas : a. Data Primer : 1) Data tentang prosedur atau teknis pengajuan pembiayaan cicil emas dan pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik. 2) Data tentang dokumentasi pelaksanaan pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Kantor Cabang Pembantu Gresik. 3) Data tentang dasar hukum mura@bahah emas dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik. 17 Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), 28

18 b. Data Sekunder : 1) Data tentang pengaturan jual beli emas secara tidak tunai 2) Data tentang pendapat Fuqaha mengenai uang muka dalam muraba@hah emas 2. Sumber Data Sumber data yang akan dijadikan pegangan dalam penelitian ini agar mendapat data yang konkret serta ada kaitannya dengan masalah diatas meliputi : sumber primer dan sumber sekunder. a. Sumber Primer Sumber primer adalah sumber data yang dibutuhkan untuk memperoleh data-data yang berkaitan langsung dengan obyek penelitian, sumber primer disini diambil dari beberapa informasi kunci, sedangkan yang dimaksud dengan informasi kunci adalah partisipan yang karena kedudukannya dalam komunitas memliki pengetahuan khusus mengenai orang lain, proses maupun peristiwa secara lebih luas dan terinci dibandingkan orang lain. 18 Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Informan dari Pegawai atau Pimpinan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik. 2) Informan dari para nasabah yang melakukan cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik. 18 Samiaji Serosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar, (Jakarta : PT.Indeks, 2012), 59

19 3) Dokumen Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik tentang produk cicil emas. b. Sumber Sekunder Sumber Sekunder adalah sumber data yang dibutuhkan untuk mendukung sumber primer. Karena penelitian ini tidak terlepas dari kajian ushul fiqih dan undang-undang, maka penulis menempatkan sumber data yang berkenaan dengan kajian-kajian tersebut sebagai sumber data sekunder. Sumber data sekunder yang dimaksud terdiri dari : 1) Al-Qur an dan Al-Hadits. 2) Surat Edaran Bank Indonesia No.14/16/DPbs tentang produk pembiayaan kepemilikan emas bagi bank syariah dan unit usaha syariah. 3) Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor : 77/DSN-MUI/V/2010 tentang jual beli emas secara tidak tunai 4) Buku Fiqih muamalah oleh Nasrun Haroen diterbitkan di Jakarta oleh Gaya Media Pratama pada tahun 2000 5) Dan sumber-sumber pendukung lainnya. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

20 a. Observasi Untuk mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban dari fenomena-fenomena yang ada, maka teknik ini digunakan untuk mengetahui secara langsung praktik pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Kantor Cabang Pembantu Gresik. Penulis datang langsung ke Bank Syariah Mandiri Gresik untuk melakukan observasi (bukti terlampir) b. Wawancara Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan teknik wawancara. Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. 19 Teknik ini digunakan untuk menggali data atau informasi dari perwakilan pegawai dan nasabah Bank Syarian Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik. Melalui wawancara tersebut, diharapkan dapat diperoleh data atau informasi tambahan yang mendukung data utama yang diperoleh dari sumber primer. Penulis membuat pedoman wawancara (terlampir) untuk melakukan teknik wawancara ini pada saat melakukan penelitian. 19 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfa Beta, 2008), 72

21 c. Dokumentasi Dalam teknik dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya. 20 Dari hasil pengumpulan dokumentasi yang telah diperoleh, peneliti dapat memperoleh data pelaksanaan pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik. 4. Teknik Pengolahan Data Semua data-data yang telah diperoleh dari hasil penggalian terhadap sumber-sumber data selanjutkan akan diolah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : a. Editing, yaitu memeriksa kembali semua data-data yang diperoleh dengan memilih dan menyeleksi data yang ada dari berbagai segi, yang meliputi kesesuaian dan keselarasan satu dengan yang lainnya, keaslian, kejelasan serta relevansinya dengan permasalahan. 21 Teknik ini digunakan penulis untuk memeriksa kelengkapan data-data yang telah didapatkan dan akan digunakan sebagai sumber-sumber studi dokumentasi. b. Organizing, yaitu mengatur dan menyusun data sumber dokumentasi sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh gambaran yang sesuai 20 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), 158 21 Chalid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Bumi Aksara, 1997), 153

22 dengan rumusan masalah, serta mengelompokkan data yang telah diperoleh. Dengan teknik ini, diharapka penulis dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik. c. Analyzing, yaitu dengan memberikan analisis lanjutan terhadap hasil editing dan organizing data yang telah diperoleh dari sumber-sumber penelitian, dengan menggunakan teori dan dalil-dalil lainnya, sehingga diperoleh kesimpulan. 5. Teknik Analisis Data Hasil dari pengumpulan data tersebut akan dibahas dan kemudian dilakukan analisis secara kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan metode yang telah ditentukan. Analisis deskriptif yang digunakan yaitu dengan cara menuturkan dan menguraikan serta menjelaskan data yang terkumpul. 22 Metode ini digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaan pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik. Selanjutnya data tersebut akan dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif analisis verifikatif yakni mendeskripsikan data-data 22 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Cet.1, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006), 240.

23 yang telah diperoleh tentag praktik pembayaran uang muka dalam mura@bahah emas yang bersifat umum dan kemudian dianalisis dengan hukum Islam setelah itu ditarik kesimpulan. Dengan menggunakan pola pikir deduktif, yaitu menganalisis data yang diambil dari ketentuan hukum Islam tentang uang muka dalam akad mura@bahah yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan untuk mendapatkan data yang bersifat khusus tentang uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik. I. Sistematika Pembahasan Agar pembahasan dalam penelitian ini menjadi sistematis dan kronologis sesuai dengan alur berpikir ilmiah, maka dibutuhkan sistematika pembahasan yang tepat. Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bab pertama, merupakan awal yang memaparkan secara global tentang latar belakang masalah yang dikaji. Bab ini meliputi, latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab kedua, berisi tentang kerangka teoritis atau kerangka konseptual, memuat penjelasan tentang teori-teori yang berhubungan dengan akad mura@bahah dan Down Payment (DP). Dalam bab ini penulis membagi menjadi dua pokok bahasan yang di dalamnya memaparkan sub bab-sub bab

24 sebagai berikut : Down Payment (DP) atau uang muka yang memuat tentang pengertian Down Payment (DP) atau uang muka secara umum, dasar hukum Down Payment (DP) atau uang muka, dan juga Down Payment (DP) dalam akad Mura@bahah. Akad mura@bahah yaitu memuat tentang pengertian akad mura@bahah, dasar hukum akad mura@bahah, rukun-rukun akad mura@bahah, syarat-syarat akad mura@bahah, macam-macam akad mura@bahah, manfaat dari akad mura@bahah dan berakhirnya akad mura@bahah. Dan juga membahas tentang Fatwa DSN MUI tentang jual beli emas secara tidak tunai. Bab ketiga membahas tentang data penelitian, yang memuat deskripsi data yang berkenaan dengan mekanisme pembayaran uang muka dalam cicil emas di Bank Syarian Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik. Bab keempat yakni analisis data yang memuat tentang analisis terhadap pembayaran uang muka dalam cicil emas di Bank Syarian Mandiri Kantor Cabang Pembantu Gresik. Bab kelima adalah penutup yang memuat kesimpulan dan saran yang menyangkut dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.