43 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sragen, SMP Negeri 2 Sragen, SMP Negeri 1 Masaran, SMP Negeri 2 Karangmalang, SMP Negeri 2 Sumberlawang. 2. Waktu Penelitian Waktu dilaksanakanya penelitian yaitu tanggal 15 Agustus sampai dengan 15 Oktober 2015. B. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid, dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu. Penentuan jenis metode penelitian sangat berpengaruh terhadap penentuan keseluruhan instrumen penelitian, baik jenis data, sumber data, ataupun alat analisisnya (Mahmud, 2011: 97). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode deskriptif adalah metode yang 43
44 digunakan untuk meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi dan suatu sistem pemikiran serta peristiwa yang akan terjadi Antara (2008). Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan bahwa penelitian ini berusaha mendiskripsikan objek penelitian berdasarkan data dan fakta yang ada, serta menganalisisnya dengan konsep-konsep yang telah dikembangkan oleh peneliti untuk memecahkan masalah. C. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan mengunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Observasi Yaitu peneliti melakukan peninjauan langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran jelas tentang kegiatan Ekstrakurikuler di SMP yang ada di Kabupaten Sragen. Menurut Arikunto, (2010:199) di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. 2. Dokumentasi Dokumen menurut Sugiyono, (2009 :240) merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, cacatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2010:201).
45 Dalam hal ini yang dimaksud peneliti adalah foto, gambar, serta datadata mengenai kegiatan Eksrakurikuler SMP di Kabupaten Sragen. 3. Wawancara Yang dimaksud dengan wawancra yaitu proses memperoleh data yang diinginkan dalam penelitian melalui tanya jawab secara langsung antara pewawancara dengan penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang disebut interview guide (panduan wawancara) (M. Nazir, 2009:193-194). Dalam metode wawancara ini yang akan diwawancarai adalah Kepala Sekolah, guru atau pelatih Ekstrakurikuler tentang kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga. D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi Sugiyono (2014, 80) menjelaskan, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Dan menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMP se-kabupaten Sragen.
46 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan SMP se-kabupaten Sragen sebagai sampelnya yang terdiri dari 119 SMP negeri dan swasta termasuk dengan MTS negeri dan swasta. 2. Sampel Sampel penelitian ditentukan guna memperoleh data tentang objek penelitian dengan mengambil dari populasi yang diprediksikan dapat mewakili populasi yang ada. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dan menurut Menurut Sugiyono (2014,81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 3. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan untuk SMP di Kabupaten Sragen yaitu dengan Cluster Sampling. Yaitu dengan membagi setiap kecamatan di Kabupaten Sragen menjadi 3 kelompok berdasarkan kemajuan dalam pembangunanya. Kelompok tersebut yaitu kelompok Kecamatan dengan pembangunan maju, kelompok Kecamatan dengan pembangunan sedang dan kelompok kecamatan dengan pembangunan terbelakang. Setelah itu masing-masing dari kelompok kecamatan dipilih sekolah untuk mewakili setiap kelompok kecamatan menggunakan random sampling. Menurut Sugiyono (2014:82) Simple Random Sampling dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada karena peneliti menganggap populasi bersifat homogen.
47 Kecamatan yang termasuk dalam kualifikasi kecamatan maju yaitu Kecamatan Sragen, Kecamatan Ngrampal, Kecamatan Gemolong, Kecamatan Sidoharjo, Kecamatan Gondang, Kecamatan Kedawung dan Kecamatan Plupuh. Dan SMP yang mewakili dari kelompok Kecamtan maju adalah SMP N 1 Sragen dan SMP N 2 Sragen. Kecamatan yang termasuk dalam Kecamatan sedang yaitu Kecamatan Masaran, Kecamatan Karangmalang, Kecamatan Tanon, Kecamatan Kalijambe, Kecamatan Miri, Kecamatan Sambirejo, Kecamatan Sambungmacan dan Kecamatan Sukodono. Dan yang mewakili dari kelompok Kecamatan Sedang adalah SMP N 1 Masaran dan SMP N 2 Karangmalang. Sedangkan Kecamatan yang termasuk dalam kecamatan terbelakang yaitu Kecamatan Sumberlawang, Kecamatan Gesi, Kecamatan Jenar, Kecamatan Mondokan dan Kecamatan Tangen. Dan yang mewakili dari kelompok Kecamatan terbelakang adalah SMP N 2 Sumberlawang. Sedangkan Kepala Sekolah, Guru/Pembina Ekstrakurikuler, dan Peserta kegiatan Ekstrakurikuler menggunakan Total Sampling. Yaitu dari sekolahsekolah ang mewakili setiap kelompok kecamatan. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2014:85). E. Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
48 hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen penelitian utama sehingga harus berperan aktif dalam penelitian. Hal tersebut sesuai dengan yang di ugkapkan oleh Moleong (2007:169-172) yang menyarankan ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen utama dalam penelitian yaitu : 1. Responsif. Manusia sebagai instrumen responsif terhadap lingkungan danterhadap pribadi-pribadi yang menciptakan lingkungan. 2. Dapat menyesuaikan diri. Manusia sebagai instrumen hampir tidak terbatas dapat menyesuaikan diri pada keadaan dan situasi pengumpulandata. 3. Menekankan keutuhan. Manusia sebagai instrumen memanfaatkanimajinasinya dan memandang dunia ini sebagai suatu keutuhan, jadisebagai konteks yang berkesinambungan di mana mereka memandang dirinya sendiri dan kehidupannya sebagai sesuatu yang riel, benar, danmempunyai arti. 4. Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan. Manusia sebagaiinstrumen penelitian ini terdapat kemampuan untuk memperluas danmeningkatkan pengetahuan itu berdasarkan pengalaman-pengalamanpraktisnya. 5. Memproses data secepatnya. Kemampuan lain yang ada pada manusiasebagai instrumen ialah memproses data secepatnya
49 setelahdiperolehnya, menyusunnya kembali, mengubah arah inkuri atas dasarpenemuannya, merumuskan hipotesis kerja sewaktu berada di lapangan,dan mengetes hipotesis kerja itu pada respondennya. 6. Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dan mengikhtisarkan.manusia sebagai isntrumen memiliki kemampuan untuk menjelaskansesuatu yang kurang dipahami oleh subjek atau responden. 7. Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respons yang tidak lazim danidiosinkratik. Manusia sebagai instrumen memiliki pula kemampuanuntuk menggali informasi yang lain dari yang lain, yang tidak direncanakan semula, yang tidak diduga terlebih dahulu, atau yang tidak lazim terjadi.