KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR TAHUN 2016

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

SOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN DEMAK

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepot

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lembaga Penjaminan Mutu KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN MATARAM. Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN Mataram 1

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 9 SERI E

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 800/125/SK/SET-1/DLH

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

BAB I KETENTUAN UMUM

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembar

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

SALINAN PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/RB TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.1

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO NOMOR 2 TAHUN 2015 KODE ETIK DOSEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

KODE ETIK PNS TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ANDALAS SK REKTOR NOMOR : 24 TAHUN 2012)

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Kode Etik PNS. Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUKU KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BAPPEDA KABUPATEN BOYOLALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013

PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2013 TENT ANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN STANDARDISASI NASIONAL

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / 4078 / 2015

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KODE ETIK DOSEN IAIN MATARAM

9. Kementerian adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disingkat Kementerian. BAB II TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP Pasal 2

BUKU KODE ETIK DOSEN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 711/P/SK/HT/2013 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH NOMOR : 800/ /203 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SALATIGA

REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER. Menimbang : a. bahwa, dalam rangka memberikan keteladanan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16644/UN4/KP.49/2012 TENTANG

PERATURAN WALI KOTA BONTANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BONTANG

Transkripsi:

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak 78124, Kalimantan Barat Telepon : (0561)736180, Faksimile : (0561) 740143, Kotak Pos 1286 Laman: www.polnep.ac.id PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Nomor : 12 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Menimbang : 1. 2. 3. Mengingat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bahwa Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan dan merupakan tenaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Bahwa dalam mengembangkan tugas tenaga kependidikan Politeknik Negeri Pontianak sebagai profesi yang terpercaya, maka perlu ditetapkan kode etik tenaga kependidikan Bahwa untuk keperluan tersebut diatas perlu ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Politeknik Negeri Pontianak; Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang undang nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi Undang-Undang nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 2014 tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi Peraturan Pemerintah nomor 42 Tahun 2004 tentang pembinaan jiwa korps dank ode etik pegawai negeri sipil Peraturan Pemerintah nomor 46 Tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil Peraturan Presiden nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomor 15/MPK.A4/KP/2015 tentang Pengangkatan Direktur Politeknik Negeri Pontianak MEMUTUSKAN Menetapkan : KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Pasal 1 Kode etik tenaga kependidikan Politeknik Negeri Pontianak merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan tenaga kependidikan didalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari dengan rincian dalam lampiran peratuan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal 2 Kode etik tenaga kependidikan ini merupakan pedoman bagi seluruh tenaga kependidikan di lingkungan Politeknik Negeri Pontianak dalam melaksanakan tugasnya Pasal 3 Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan Di Pontianak Pada Tanggal 15 Maret 2016 DIREKTUR, Ir. H. M.Toasin Asha, M.Si NIP. 196112251990111001

Lampiran Peraturan Direktur Nomor : 12 TAHUN 2016 Tanggal : 15 Maret 2016 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kode Etik Tenaga Kependidikan Politeknik Negeri Pontianak, yang dimaksud dengan : 1. Politeknik adalah Politeknik Negeri Pontianak disingkat dengan POLNEP; 2. Direktur adalah penaggung jawab utama dan pengambil keputusan tertinggi di Politeknik Negeri Pontianak. 3. Tenaga kependidikan adalah pegawai POLNEP yang mengabdikan diri untuk menunjang dan mendukung program-program serta tugas-tugas sivitas akademika POLNEP agar dapat terlaksana secara efisien dan produktif guna mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang terarah 4. Kode Etik adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan pegawai didalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari. 5. Tim Kode Etik POLNEP adalah lembaga non struktural di lingkungan Politeknik Negeri Pontianak yang bertugas melakukan penegakan pelaksanaan serta menyelesaikan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh pegawai. 6. Pelanggaran kode etik adalah segala bentuk ucapan, tulisan, atau perbuatan pegawai yang bertentangan dengan kode etik. 7. Pejabat yang berwenang adalah Pejabat Pembina kepegawaian dan/atau pejabat lain yang ditunjuk dalam hal ini memiliki kewenangan untuk menghukum dan mengadili. 8. Sanksi kode etik adalah suatu bentuk imbalan atau balasan yang berupa hadiah dan/atau hukuman yang dapat diberikan kepada seseorang, sekelompok orang dan/atau instansi atas perilaku yang ditimbulkan. 9. Sanksi moral adalah suatu bentuk pelanggaran tata krama/sopan santun yang dapat menimbulkan cercaan dan cemoohan kepada seseorang (individu), kelompok, dan/atau instansi. 10. Unit Kerja adalah seluruh organisasi yang berada di lingkungan Politeknik Negeri Pontianak. BAB II KODE ETIK UMUM Pasal 2 1. Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban di lakukan dengan penuh pengabdian dan penuh tanggungjawab senantiasa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai kebenaran, kejujuran, kemanusiaan, dan keadilan berdasarkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, mentaati dan mematuhi hukum yang berlaku. 2. Tenaga Kependidikan wajib menjunjung tinggi peraturan dan tata tertib yang berlaku di Politeknik Negeri Pontianak serta wajib menjaga martabat diri dan nama baik Politeknik Negeri Pontianak. 3. Tenaga Kependidikan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi wajib mematuhi dan berpedoman pada unsur-unsur Kode Etik sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Direktur Politeknik Negeri Pontianak ini

BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Kode Etik Tenaga Kependidikan meliputi : 1. Etika terhadap diri sendiri; 2. Etika terhadap sesama pegawai POLNEP; 3. Etika dalam berorganisasi; 4. Etika dalam bermasyarakat; 5. Etika dalam bernegara. 8 Pasal 4 Etika Tenaga Kependidikan terhadap diri sendiri diwujudkan dalam bentuk: 1. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing; 2. Menegakan disiplin dalam melaksanakan tugas 3. Bersikap santun dan rendah hati dalam perilaku seharihari; 4. Proaktif dalam memperluas wawasan dan mengembangkan kemampuan diri sendiri; 5. Menolak pemberian dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan pekerjaannya; 6. Menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran dalam setiap perbuatan; 7. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani; dan 8. Berpenampilan rapi dan sopan. 9. Memberikan tauladan dalam pergaulan di dalam maupun luar kampus 10. Memiliki sikap kooperatif dank omit dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi dan POLNEP 11. Menjaga dan meningkatkan nama baik profesi dosen POLNEP 12. Tidak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan profesi di luar lembaga tanpa seijin Direktur 13. Selalu mawas diri dan mengevaluasi kinerjanya sebagai Dosen dalam membina dan mengembangkan karir akademik dan profesi 14. Menjaga etika berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan menggunakan bahasa yang sopan, santun, tidak emosional berdasarkan pikiran yang jernih dan tidak menyinggung perasaan orang lain 15. Menjaga dan memelihara mental dan spiritual, kehormatan, sopan santun, dan adab dalam bersikap, bertutur kata dan berbusana 16. Menjaga kualitas dan akuntabilitas yang merupakan keutamaan profesi dosen Pasal 5 Etika Tenaga Kependidikan terhadap sesama Pegawai POLNEP diwujudkan dalam bentuk : 1. Saling menghormati sesama tenaga kependidikan yang memeluk kepercayaan yang berbeda; 2. Menjalin kerjasama yang baik dan sinergis dengan pimpinan dan/atau bawahan serta sesama tenaga kependidikan; 3. Menjunjung tinggi keberadaan Korps Pegawai Negeri (KORPRI) sebagai wadah pemersatu tenaga kependidikan; 4. Tanggap, peduli, dan saling tolong menolong tanpa pamrih terhadap sesama tenaga kependidikan; 5. Menghargai pendapat orang lain dan bersikap terbuka terhadap kritik dalam pelaksanaan tugas; 6. Menghargai hasil karya sesama tenaga kependidikan. 9 Pasal 6 Etika Tenaga Kependidikan dalam berorganisasi diwujudkan dalam bentuk : 1. Melaksanakan tugas dan fungsi sesuai tanggung jawabnya; 2. Memegang teguh rahasia jabatan; 3. Memenuhi standar operasional prosedur kerja; 4. Bekerja secara inovatif dan visioner;

5. Memberikan pelayanan prima kepada setiap pelanggan; 6. Mematuhi jam kerja sesuai ketentuan; 7. Menghormati dan menghargai sesama tenaga kependidikan dan orang lain dalam bekerja sama; 8. Menyampaikan laporan kepada atasan apabila terjadi penyimpangan prosedur kerja yang dilakukan; 9. Tidak melakukan pemalsuan data dan informasi kedinasan; 10. Bersedia menerima tugas-tugas yang baru dengan penuh tanggung jawab; 11. Memberikan penghargaan kepada tenaga kependidikan yang berprestasi. 12. Mendukung moto Politeknik tepat waktu ukuran dan aturan Pasal 7 Etika terhadap mahasiswa diwujudkan dalam bentuk : 1. Melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan sikap tulus, ikhlas, kreatif, komunikatif, berpegang pada moral luhur dan profesionalisme serta tidak diskriminatif 2. Mengajar dan memberi layanan akademik dengan cara terbaik menurut kemampuanya serta penuh dedikasi, disiplin dan kearifan 3. Memberikan motivasi kepada anak didik sehingga dapat merangsang daya piker 4. Memberikan bimbingan dan layanan informasi yang diperlukan mahasiswa dalam rangka memperlancar penyelesaian studinya dengan penuh kearifan 5. Memberikan pelayanan dengan empati, santun, tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan 6. Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka dan adil serta tidak diskriminatif 7. Menghindarkan diri dari penyalahgunaan mahasiswa untuk kepentingan pribadi, kelompok atau golongan 8. Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar kepada mahasiswa 9. Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan 10. Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap para mahasiswa 11. Menyempurnakan metode pengajaran dan pembelajaran 12. Memfasilitasi mahasiswa agar menjadi ilmuwan/insan beriman, bertaqwa, berilmu pengetahuan, teknologi dan seni dan berguna bagi masyarakat, Negara dan umat manusia 13. Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas mahasiswa 14. Tanggap terhadap keadaan mahasiswa 15. Selalu berusaha menjadi tauladan bagi mahasiswa Pasal 8 Etika Tenaga Kependidikan dalam bermasyarakat diwujudkan dalam bentuk : 1. Menghormati agama, kepercayaan, budaya, dan adat istiadat orang lain; 2. Bergaya hidup wajar dan toleran terhadap orang lain dan lingkungan; 3. Mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan masalah di lingkungan masyarakat; 4. Tidak melakukan tindakan anarkis dan provokatif yang dapat meresahkan dan mengganggu keharmonisan masyarakat; 5. Menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan sekitar; 6. Berperan serta dalam kegiatan kemasyarakatan; 7. Membudayakan sikap tolong menolong dan bergotong royong di lingkungan masyarakat. Pasal 9 Etika Tenaga Kependidikan dalam bernegara diwujudkan dalam bentuk: 1. Mengamalkan pancasila dan undang-undang dasar 1945 secara konsisten dan konsekuen; 2. Menghormati lambang-lambang dan simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan; 4. Menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa dan negara; 5. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah negara kesatuan republik indonesia; 6. Menggunakan keuangan negara dan barang milik Negara sesuai ketentuan peraturan perundangundangan;

7. Mematuhi dan melaksanakan peraturan perundangundangan; 8. Berperan aktif dalam mensukseskan pembangunan nasional; 9. Memegang teguh rahasia negara; 10. Menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa; 11. Menggunakan sumber daya alam secara arif dan bertanggungjawab; 12. Menjaga dan menggunakan fasilitas umum dengan baik sesuai peruntukannya. BAB IV TUGAS DAN KEWAJIBAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pasal 10 Tugas dan kewajiban tenaga kependidikan meliputi: 1. Menumbuhkembangkan suasana akademik di lingkungan kerja; 2. Menempatkan diri sebagai anggota keluarga dan masyarakat yang baik; 3. Meningkatkan kualitas ketakwaan dan moral sesuai dengan keyakinan masing-masing. 4. Menjaga hubungan baik dalam pergaulan dengan sesama teman sejawat baik di dalam maupun di luar kedinasan; 5. Mengembangkan, meningkatkan mutu profesi, membina hubungan kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial; 6. Menghormati dan menghargai teman sejawat baik dalam melaksanakan tugas maupun dalam pergaulan seharihari; 7. Menjadi teladan, membangun kreatifitas dan memberikan dorongan yang positif kepada teman sejawat; 8. Membantu upaya mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berilmu pengetahuan teknologi, budaya dan seni yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara; 9. Membantu pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran dengan tulus, ikhlas, kreatif, komunikatif, inovatif, berpegang pada akhlak yang baik, professional dan tidak diskriminatif; 10. Menunjang kelancaran proses pendidikan dan pembelajaran; 11. Mengimplementasikan Visi, Misi, tujuan dan sasaran Politeknik Negeri Pontianak dan/atau Jurusan/unit kerja; 12. Menempatkan kepentingan Politeknik di atas kepentingan diri sendiri; 13. Memberikan layanan akademik dengan cara terbaik penuh dedikasi, disiplin, dan kearifan; 14. Memberikan kontribusi nyata bagi Politeknik dan masyarakat; 15. Melaksanakan kegiatan dengan tulus ikhlas dan dengan penuh tanggungjawab 16. 12 BAB V LARANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pasal 11 Dalam menjalankan tugas dan/atau profesinya, tenaga kependidikan dilarang : 1. Meninggalkan tugas kedinasan dan/atau kewajiban sebagai tenaga kependidikan tanpa alasan yang sah; 2. Tidak menghormati sivitas akademika, atasan, teman sejawat, dan orang lain baik di dalam maupun di luar lingkungan Politeknik Negeri Pontianak; 3. Menggunakan bahasa yang mengabaikan etika dan sopan santun dalam berkomunikasi atau berekspresi baik secara lisan maupun tulisan; 4. Berperilaku dusta, fitnah, sombong dan khianat dalam melaksanakan tugas; 5. Melakukan perbuatan yang dapat menurunkan derajat dan martabat tenaga Kependidikan serta nama baik Politeknik Negeri Pontianak. BAB VI TIM KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN Pasal 12 1. Direktur Politeknik Negeri Pontianak membentuk Tim Kode Etik untuk memeriksa dugaan adanya pelanggaran kode etik. 2. Keanggotaan Tim Kode Etik berjumlah ganjil yang terdiri atas : a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota;

b. 1 (satu) orang sekretaris merangkap anggota; dan c. Paling sedikit 3 (tiga) orang anggota. 3. Anggota Tim Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diangkat berdasarkan Keputusan Direktur Politeknik Negeri Pontianak. Pasal 13 1. Ketua bertanggung jawab dalam melakukan pemanggilan tenaga kependidikan yang dilaporkan diduga melakukan pelanggaran Kode Etik dan memimpin pelaksanaan pemeriksaaan terhadap dugaan adanya pelanggaran Kode Etik. 2. Sekretaris bertanggung jawab dalam melakukan surat menyurat dan pencatatan terkait pelaksanaan pemeriksaan terhadap dugaan adanya pelanggaran Kode Etik. 3. Anggota bertanggung jawab dalam membantu Ketua dalam pelaksanaan pemeriksaan terhadap dugaan adanya pelanggaran Kode Etik. Pasal 143 1. Jabatan atau pangkat anggota Tim Kode Etik tidak boleh lebih rendah dari jabatan atau pangkat tenaga kependidikan dan/atau pegawai yang diperiksa karena disangka melanggar Kode Etik. 2. Masa tugas Tim Kode Etik berakhir pada saat selesai dilakukan pelaporan hingga proses pemeriksaan terhadap pelanggaran Kode Etik. Pasal 15 Tim Kode Etik bertugas : 1. Memeriksa Tenaga Kependidikan yang disangka melakukan pelanggaran Kode Etik yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan; 2. Meminta keterangan dari pihak lain dan/atau pejabat lain yang dipandang perlu; 3. Mendengarkan pembelaan diri dari tenaga kependidikan yang diduga melakukan pelanggaran Kode Etik; 4. Memberikan rekomendasi kepada Ketua Jurusan atau Direktur dan/atau pejabat lain yang berwenang menghukum, dan dalam hal pemberian sanksi; dan 5. Menyusun laporan hasil pemeriksaan pelanggaran kode etik yang dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan. Pasal 16 1. Dugaan terjadinya pelanggaran Kode Etik diperoleh dari pengaduan tertulis atau temuan dari atasan tenaga kependidikan Politeknik Negeri Pontianak. 2. Setiap yang mengetahui adanya dugaan pelanggaran Kode Etik, menyampaikan pengaduan kepada atasan tenaga kependidikan yang diduga melakukan pelanggaran. 3. Penyampaian pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara tertulis dengan menyebutkan dugaan pelanggaran yang dilakukan, bukti-bukti, dan identitas pelapor 4. Setiap atasan dari tenaga kependidikan yang menerima pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib meneliti pengaduan tersebut dan menjaga kerahasiaan identitas pelapor. 5. Atasan tenaga kependidikan yang mengetahui adanya dugaan pelanggaran Kode Etik wajib meneliti pelanggaran tersebut. 6. Dalam melakukan penelitian atas dugaan pelanggaran Kode Etik, atasan tenaga kependidikan yang diduga melakukan pelanggaran secara hirarki wajib meneruskan kepada Ketua Jurusan/kepala unit kerja atau Direktur. 7. Atasan tenaga kependidikan yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) dianggap melakukan pelanggaran Kode Etik dan dikenakan Sanksi Moral. Pasal 17 1. Setiap tenaga kependidikan yang terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan sanksi. 2. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Permohonan maaf dituangkan dalam Surat Pernyataan Permohonan; b. Pernyataan penyesalan dituangkan dalam Surat Pernyataan Penyesalan;

c. Pernyataan sikap bersedia dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan apabila mengulang perbuatannya atau melakukan pelanggaran Kode Etik lainnya. 3. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan secara tertulis dan bermaterai kepada Ketua Jurusan/Kepala unit kerja atau Direktur. 4. Apabila tenaga kependidikan yang terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak bersedia melaksanakan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang telah ditetapkan kepada tenaga kependidikan yang bersangkutan, maka diusulkan kepada Ketua Jurusan/Kepala unit kerja atau Direktur serta pejabat lain yang berwenang untuk dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 18 1. Tenaga kependidikan yang diduga melakukan pelanggaran kode etik wajib memenuhi panggilan Tim Kode Etik. 2. Tenaga kependidikan yang diperiksa oleh Tim Kode Etik berhak mendapatkan kesempatan untuk memberikan pembelaan diri atas pelanggaran Kode Etik yang diduga dilakukannya. 3. Apabila tenaga kependidikan tidak memenuhi panggilan Tim Kode Etik tanpa alasan yang sah, maka dilakukan pemanggilan kedua sampai ketiga, panggilan dituangkan dalam Surat Panggilan. 4. Apabila sampai pemanggilan ketiga tidak hadir maka pemeriksaan diserahkan kepada pejabat yang berwenang berdasarkan rekomendasi Tim Kode Etik. 5. Tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 19 1. Pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi kode etik tenaga kependidikan adalah Direktur Politeknik Negeri Pontianak. 2. Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mendelegasikan kewenangannya kepada pejabat lain di lingkungannya paling rendah dimana tenaga kependidikan tersebut berada. 17 BAB VII SANKSI Pasal 20 1. Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 11 Keputusan ini dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Disiplin Pegawai dan/atau peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 2. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat pula dikenakan terhadap pelanggaran yang dilakukan tanpa kesengajaan tetapi menimbulkan akibat yang merugikan institusi maupun pihak lain. 3. Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 11 Peratuan ini yang dilakukan oleh tenaga kependidikan tidak tetap/honorer Politeknik Negeri Pontianak dikenakan sanksi yang berupa teguran lisan, tulisan, atau pemutusan hubungan kerja. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 21 1. Terhadap perkara yang timbul akibat pelanggaran Pasal 11 Keputusan ini yang terjadi sebelum berlakunya Keputusan ini dan belum pernah diputus berdasarkan Peraturan Kepegawaian dan/atau disiplin pegawai Politeknik Negeri Pontianak dapat diperiksa dan diputuskan berdasarkan Keputusan ini. 2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur dengan Peraturan dan/atau Keputusan tersendiri. 18

BAB X PENUTUP Pasal 22 Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan Ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam Peraturan Direktur tentang Kode Etik Tenaga Kependidikan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan Di Pontianak Pada Tanggal 15 Maret 2016 DIREKTUR, Ir. H. M.Toasin Asha, M.Si NIP. 196112251990111001