S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH : HUKUM PERBURUHAN & KETENAGAKERJAAN

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS. A. Identitas Mata Kuliah. 1. Nama Mata Kuliah : Perselisihan Hubungan Industrial. 2. Status Mata Kuliah : Wajib Konsentrasi

ACARA PRAKTEK PERKULIAHAN MATA KULIAH : HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA Kode / SKS : KK

BAB III PENUTUP. kesehatan kerja bagi pekerja yang dipekerjakan di Basement Galeria Mall

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 1. Nama Matakuliah : Masalah Perburuhan di Indonesia

BAB III PENUTUP. dapat diperoleh kesimpulan bahwa : bekerja selama 12 (dua belas). ini berhak untuk mendapatkan cuti tahunan.

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial sehingga mempunyai

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA YURIDIS. tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut hanya diatur

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 ) DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

BAB III PENUTUP. Yogyakarta terdapat beberapa penyimpangan yang telah dilakukan owner

PENULISAN HUKUM. Oleh : SHOFY NABILA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara, Pembangunan Nasional Negara Indonesia. yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik

SILABUS. Mata Kuliah : Kemahiran Bantuan Hukum Kode Mata Kuliah : HKIn 3005 Sub Mata Kuliah : Peragaan Peradilan Hubungan Industrial SKS : 3.

BAB III PENUTUP. formal maupun non formal diantaranya: a. Faktor dalam diri penyandang cacat. b. Keterbatasan lapangan pekerjaan

SILABI MATA KULIAH HUKUM KETENAGAKERJAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEKERJA, PEKERJA KONTRAK, DAN HAK CUTI. 2.1 Tinjauan Umum Tentang Pekerja dan Pekerja Kontrak

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan Serikat Pekerja (yang selanjutnya akan ditulis SP). Pada dasarnya SP

: PENGANTAR A. Pendahuluan B. Proses Perbandingan Hukum. A. Orang B. Badan Hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang dengan jumlah penduduk yang

DAFTAR PUSTAKA. Asikin, Zainal (ed), 1993, Dasar-Dasar Huku Perburuhan, Raja Grafindo. Tenaga Kerja, Jakarta

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil setelah dilakukannya penelitian maka dapat disimpulkan, antara lain :

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) PADA PT. TRICON BANGUN SARANA DI JAKARTA UTARA

BAB III PENUTUP. Swalayan 24 Jam tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang, pelaksanaan

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pelaksanaan. Hotel Poncowinatan, dapat disimpulkan bahwa pihak pemberi

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM JAMINAN STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : HKT4017 PRASYARAT :

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di peratas (dienstverhoeding), yaitu

DAFTAR PUSTAKA. Asikin (et.al), Zainal, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,1993.

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM KEUANGAN NEGARA STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : - JUMLAH SKS : 2

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KONVENSI DASAR ILO dan PENERAPANNYA DI INDONESIA

Undang-undang No. 21 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

PENULISAN HUKUM. Oleh: DIDIT ITON PURNAMA

BAB II TINJAUAN UMUM PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL. 1. Pengertian hubungan industrial dan kaitannya dengan hubungan industrial

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 21 TAHUN 2000 (21/2000) TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT)

SILABUS. DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini membahas mengenai hubungan industrial dengan psikologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan Industrial adalah kegiatan yang mendukung terciptanya

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain. Pekerjaan

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

SILABUS. Nama Mata Kuliah : Hukum Jaminan. Bobot sks : 2 SKS

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang selama ini dikesampingkan oleh perusahaan. Wadah itu adalah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA

PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN

BAB III PENUTUP. perlindungan hukum atas hak-hak pekerja di PT Tripanca Group yang mengalami. kepailitan, maka dapat diambil suatu kesimpulan yaitu:

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

Oleh : Ayu Diah Listyawati Khesary Ida Bagus Putu Sutama. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. maupun antar negara, sudah sedemikian terasa ketatnya. 3

BAB III PENUTUP. Upaya hukum yang dilakukan pekerja outsourcing dalam. negosiasi terhadap atasan atau pengusaha PT. Vidya Rejeki Tama.

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

Lex Administratum, Vol. II/No.1/Jan Mar/2014

BAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB IV PENUTUP. atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a) Perlindungan hukum yang diberikan oleh PT. Wahyu Septyan dan PT

OLEH ANNA NUR NAZILAH CHAMIM

SILABI MATA KULIAH. 1. Sejaran PKn 2. Visi, misi, fungsi PKn paradigma baru

BAB I PENDAHULUAN. saing ketat sehingga membuat perusahaan-perusahaan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi diarahkan antara lain

DAFTAR PUSTAKA. Asikin, Zainal dan Amiruddin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004.

PEMBERLAKUAN UMK (UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA) TERHADAP KESEJAHTERAAN PEKERJA/BURUH

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

Hak atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak: Kasus Hak Buruh

BAB I PENDAHULUAN. serikat pekerja dan partai buruh. Dalam kongresnya pada bulan September 1945 yang dihadiri

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2011

2.1 Pengertian Pekerja Rumah Tangga dan Pemberi Kerja

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pengertian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. 2 Perjanjian kerja wajib

BAB III TINJAUAN TEORITIS. nomor 13 tahun 2003 disebutkan bahwa kesejahteraan pekerja/buruh

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusi bangsa Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

BAB I PENDAHULUAN. pertama disebutkan dalam ketentuan Pasal 1601a KUHPerdata, mengenai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pekerjaan. Pada dasarnya, memiliki pekerjaan merupakan hak yang

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGAKERJAAN

BAB II TINJAUAN UMUM SERIKT PEKERJA, PERJANJIAN KERJA, DAN PERJANJIAN KERJA BERSAMA

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : 10 JUMLAH SKS : 4 SEMESTER SAJIAN B. DESKRIPSI MATA KULIAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Christian Daniel Hermes Dosen Fakultas Hukum USI

Serikat Pekerja/Serikat Buruh

JADWAL KULIAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2017/2018 PROGRAM S1 REGULER FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pelaksanaan

UNDANG-UNDANG NO. 21 TH 2000

NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

(Studi di PT. Salco) PENULISAN HUKUM. Oleh : NAILURRAHMAN ABDILLA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi pekerja melalui serikat pekerja/serikat buruh. Peran serikat

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III PENUTUP. bahwa faktor penyebab pemilik Perusahaan Furniture Anak Yogyakarta tidak

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA MEMPUNYAI IKATAN PERKAWINAN DALAM PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan bahwa Peran Dinas Tenaga Kerja Dan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

Transkripsi:

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH STATUS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH JUMLAH SKS PRASYARAT : HUKUM PERBURUHAN & KETENAGAKERJAAN : WAJIB (LOKAL) : HKT4007 : 3 SKS : PIH DAN PHI B. DESKRIPSI MATA KULIAH Hukum perburuhan dan ketenagakerjaan merupakan matakuliah yang membahas masalah perburuhan dan ketenagakerjaan dari aspek hukum, asas, teori, praktik dan politik hukumnya serta penyelesaian kasus-kasus yang menyangkut tentang, perencanaan dan penempatan tenaga kerja baik di dalam maupun di luar negeri, hubungan kerja, hubungan industrial, kesejahteraan dan perlindungan buruh, kesehatan dan keamanan kerja, pemutusan hubungan kerja serta penyelesaian perselisihan. C. KOMPETENSI MATA KULIAH Mahasiswa mampu memahami asas, teori, dan praktik hukum ketenagakerjaan dan perburuhan hingga mampu menerapkan dalam kasus-kasus yang terjadi. D. LEVEL KOMPETENSI LEVEL KOMPETENSI I LEVEL KOMPETENSI II LEVEL KOMPETENSI III LEVEL KOMPETENSI IV : PENGERTIAN DAN POLITIK HUKUM PERBURUHAN DAN KETENAGAKERJAAN 1. Pengertian, ruang lingkup, sifat dan hakekat hukum perburuhan dan ketenagakerjaan. 2. Politik Hukum Perburuhan berdasarkan sejarah: a. Zaman revolusi industri di Inggris dan pengaturan pekerjaan anak dan wanita di Belanda b. Zaman kemerdekaan dan orde lama c. Zaman orde baru d. Zaman reformasi : HAK ATAS PEKERJAAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA 1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. 2. Kebijakan penempatan ketenagakerjaan a. Penempatan di dalam negeri, dan b. Penempatan di luar negeri. : HUBUNGAN KERJA DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL 1. Hubungan kerja a. Perjanjian kerja b. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tentu (PKWTT) c. Out-sourcing 2. Hubungan industrial a. Serikat Pekerja, Asosiasi Pengusaha dan Pemerintah b. Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama c. Bipartit, Tripartit, Pemogokan, dan Lock-out 3. Konvensi-konvensi Internasional terkait : PENGUPAHAN 1. Konsep pengupahan dan upah minimum 2. Dewan Pengupahan 1

LEVEL KOMPETENSI V LEVEL KOMPETENSI VI LEVEL KOMPETENSI VII LEVEL KOMPETENSI VIII 3. Konvensi-konvensi Internasional terkait PERLINDUNGAN PEKERJA PENYANDANG CACAT, ANAK DAN PEREMPUAN 1. Pekerja penyandang cacat 2. Pekerja anak 3. Pekerja perempuan 4. Konvensi-konvensi Internasional terkait PERLINDUNGAN KESEHATAN DAN KEAMANAN KERJA 1. Waktu kerja dan waktu istirahat 2. Kesehatan dan keselamatan kerja 3. Jaminan sosial ketenagakerjaan 4. Konvensi-konvensi Internasional terkait : PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN 1. Jenis-jenis perselisihan 2. Penyelesaian perselisihan perburuhan 3. Pemutusan hubungan kerja 4. Konvensi-konvensi Internasional terkait PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI 1. Hak TKI atas penempatan dan perlindungan mulai prapenempatan sampai purna penempatan 2. Hukum positif di Indonesia dan hukum positif di negara tujuan 3. Konvensi-konvensi Internasional terkait BAHAN PUSTAKA Abdul Rachmad Budiono, 2008, Hukum Pekerja Anak, UM Press, Malang. Abdul Rachmad Budiono, 2009, Hukum Perburuhan, PT. Indeks, Adrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Djumadi, 2005, Sejarah Keberadaan Organisasi Buruh di Indonesia, Rajawali Pers, F.X. Djumialdji dan Wiwoho Soejono. 1985. Perjanjian Perburuhan dan Hubungan Perburuhan Pancasila, Bina Aksara, Perburuhan, Armico, Bandung. Lalu Husni, 2004, Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Pengadilan dan Di Luar Pengadilan, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004. Lalu Husni, 2006, Pengantar Hukum Indonesia, Raja Grafindo Persada, Maimun, 2003, Hukum Suatu Pengantar, Pradnya Paramita, Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Konvensi-konvensi Internasional terkait. 2

Mata Kuliah: KONTRAK BELAJAR Minggu I/ Pertemuan ke-1 KONTRAK BELAJAR 1. Pentingnya pembelajaran perburuhan dan ketenagakerjaan 2. Penjelasan silabi dan satuan acara perkuliahan 3. Kontrak belajar 1. Pengenalan tujuan, maksud pembelajaran dan metode perkuliahan. 2. Ruang lingkup perkuliahan. 3. Kontrak belajar tentang hak, kewajiban dan larangan serta metode evaluasi perkuliahan. Mahasiswa, a. dapat menjelaskan pentingnya, ruang lingkup perkuliahan. b. memahami ruang lingkup perkuliahan. c. melaksanakan hak dan kewajiban dan menghindari larangan yang telah disepakati. Diskusi dua arah. HASIL KESEPAKATAN: a. Tentang ruang lingkup perkuliahan. b. Tentang hak dan kewajiban serta larangan-larangan dalam perkuliahan. 3

BAHAN PUSTAKA: Abdul Rachmad Budiono, 2008, Hukum Pekerja Anak, UM Press, Malang. Abdul Rachmad Budiono, 2009, Hukum Perburuhan, PT. Indeks, Adrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Djumadi, 2005, Sejarah Keberadaan Organisasi Buruh di Indonesia, Rajawali Pers, F.X. Djumialdji dan Wiwoho Soejono. 1985. Perjanjian Perburuhan dan Hubungan Perburuhan Pancasila, Bina Aksara, Lalu Husni, 2004, Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Pengadilan dan Di Luar Pengadilan, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004. Lalu Husni, 2006, Pengantar Hukum Indonesia, Raja Grafindo Persada, Maimun, 2003, Hukum Suatu Pengantar, Pradnya Paramita, Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Konvensi-konvensi internasional terkait. E. 1. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI I PENGERTIAN DAN POLITIK HUKUM PERBURUHAN DAN KETENAGAKERJAAN BERDASAR SEJARAH Minggu I & II/ Pertemuan ke-1 dan ke-2 1. Pengertian, ruang lingkup, sifat dan hakekat hukum perburuhan dan ketenagakerjaan, konsep-konsep penting dalam matakuliah hukum perburuhan dan ketenagakerjaan. 2. Politik hukum perburuhan berdasarkan sejarah: a. Zaman revolusi industri di Inggris dan pengaturan pekerjaan anak dan wanita di Belanda. b. Zaman kemerdekaan dan orde lama. c. Zaman orde baru. d. Zaman reformasi. 4

1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian, ruang lingkup, sifat dan hakekat hukum perburuhan dan ketenagakerjaan beserta konsep-konsep pentingnya. 2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan politik hukum pada saat revolusi industri, pada zaman penjajahan Belanda sampai saat kemerdekaan, orde lama, orde baru, reformasi sampai saat ini beserta implikasi (wujud) pengaturannya. a. Mahasiswa paham dan mampu menjelaskan tentang pengertian, ruang lingkup, sifat dan hakekat hukum perburuhan dan ketenagakerjaan beserta konsepkonsepnya. b. Mahasiswa paham dan mampu menjelaskan tentang politik hukum perburuhan dan ketenagakerjaan sejak revolusi industri sampai sekarang beserta wujud pengaturannya. c. Mahasiswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan kelompok untuk menemukan masalah dalam: (1) hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak; (2) kebijakan penempatan kerja di dalam dan luar negeri. EVALUASI: Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi (T1) BAHAN PUSTAKA: Abdul Rachmad Budiono, 2008, Hukum Pekerja Anak, UM Press, Malang. Abdul Rachmad Budiono, 2009, Hukum Perburuhan, PT. Indeks, Adrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Lalu Husni, 2006, Pengantar Hukum Indonesia, Raja Grafindo Persada, Maimun, 2003, Hukum Suatu Pengantar, Pradnya Paramita, Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Undang-undang Nomor 33 Tahun 1947 tentang Kecelakaan Kerja. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1948 tentang Kerja. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1948 tentang Pengawasan Perburuhan. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1957 tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok mengenai. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Perusahaan. 5

E. 2. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI III HAK ATAS KESEMPATAN KERJA DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA Minggu III/ Pertemuan ke-3 1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. 2. Kebijakan penempatan ketenagakerjaan. a. Penempatan di dalam negeri. b. Penempatan di luar negeri. 1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengaturan dan pelaksanaan hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. 2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kebijakan Pemerintah dalam pengaturan dan pelaksanaan penempatan tenaga kerja di dalam dan luar negeri. a. Mahasiswa paham dan mampu menjelaskan pengaturannya dan berbagai masalah yang terjadi pada pelaksanaannya, serta alternatif solusinya. b. Mahasiswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. a. Review level kompetensi I; b. Ceramah; c. Diskusi; d. Penugasan kelompok untuk menemukan permasalahan yang terjadi dalam kondisi nyata pada pelaksanaan. EVALUASI : a. Tugas kelompok (T1) b. Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi (T1) 6

BAHAN PUSTAKA: Abdul Rachmad Budiono, 2009, Hukum Perburuhan, PT. Indeks, Adrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Lalu Husni, 2006, Pengantar Hukum Indonesia, Raja Grafindo Persada, Maimun, 2003, Hukum Suatu Pengantar, Pradnya Paramita, Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Peraturan pelaksanaan. E. 3. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI IV HUBUNGAN KERJA DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL Minggu IV-VI/ Pertemuan ke-4, ke-5 dan ke-6 1. Hubungan kerja a. Perjanjian kerja b. Perjanjian kerja waktu tertentu c. Perjanjian kerja waktu tidak tentu 2. Hubungan industrial a. Serikat Pekerja, Asosiasi Pengusaha dan Pemerintah b. Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama c. Bipartit, Tripartit, Pemogokan, dan Lock-out 3. Konvensi-konvensi yang terkait. 1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang perjanjian kerja PKWT dan PKWTT 2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang organisasi pekerja dan pengusaha serta pemerintah; peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama; lembaga bipartit, tripartit, pemogokan dan lock-out; pengaturan (termasuk konvensi-konvensi internasional yang terkait), praktik-praktik yang terjadi dan penyelesaian kasus-kasusnya. a. Mahasiswa paham dan mampu menjelaskan pengaturannya (termasuk konvensikonvensi internasional yang terkait), praktik-praktik yang terjadi dan penyelesaian kasus-kasusnya tentang hubungan kerja dan hubungan industrial. b. Mahasiswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan. 7

a. Review level kompetensi III; b. Membagikan kasus per kelompok; c. Membuat rekomendasi penyelesaian kasus dan mendiskusikannya. EVALUASI : a. Tugas kelompok (T1) b. Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi (T1) BAHAN PUSTAKA: Abdul Rachmad Budiono, 2009, Hukum Perburuhan, PT. Indeks, Adrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Djumadi, 2005, Sejarah Keberadaan Organisasi Buruh di Indonesia, Rajawali Pers, F.X. Djumialdji dan Wiwoho Soejono. 1985. Perjanjian Perburuhan dan Hubungan Perburuhan Pancasila, Bina Aksara, Lalu Husni, 2006, Pengantar Hukum Indonesia, Raja Grafindo Persada, Maimun, 2003, Hukum Suatu Pengantar, Pradnya Paramita, Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh E. 4. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI IV PENGUPAHAN Minggu VII/ Pertemuan ke-7 1. Konsep pengupahan dan upah minimum 2. Dewan Pengupahan 3. Konvensi-konvensi Internasional yang terkait 1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep pengupahan dan pengaturan (termasuk konvensi-konvensi Internasional yang terkait) serta pelaksanaan pengupahan, upah minimum dan Dewan Pengupahan. 2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang masalah yang terjadi dalam pelaksanaan upah minimum dan Dewan Pengupahan. 3. Mahasiswa dapat menemukan solusi masalah. 8

a. Mahasiswa paham dan mampu menjelaskan pengaturan dan pelaksanaan serta masalah-masalah yang terjadi dalam pengupahan, upah minimum dan Dewan Pengupahan. b. Mahasiswa mampu menemukan solusi masalah. a. Review level kompetensi IV; b. Ceramah; c. Diskusi. EVALUASI : a. Tugas kelompok (T1) b. Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi (T1) BAHAN PUSTAKA: Abdul Rachmad Budiono, 2008, Hukum Pekerja Anak, UM Press, Malang. Abdul Rachmad Budiono, 2009, Hukum Perburuhan, PT. Indeks, Adrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Djumadi, 2005, Sejarah Keberadaan Organisasi Buruh di Indonesia, Rajawali Pers, F.X. Djumialdji dan Wiwoho Soejono. 1985. Perjanjian Perburuhan dan Hubungan Perburuhan Pancasila, Bina Aksara, Lalu Husni, 2004, Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Pengadilan dan Di Luar Pengadilan, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004. Lalu Husni, 2006, Pengantar Hukum Indonesia, Raja Grafindo Persada, Maimun, 2003, Hukum Suatu Pengantar, Pradnya Paramita, Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. UJIAN TENGAH SEMESTER 9

E. 5. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI V PERLINDUNGAN PEKERJA PENYANDANG CACAT, ANAK DAN PEREMPUAN Minggu VIII & IX/ Pertemuan ke-7 dan ke-8 1. Perlindungan terhadap pekerja penyandang cacat 2. Perlindungan terhadap pekerja anak 4. Perlindungan terhadap pekerja perempuan 5. Konvensi-konvensi Internasional yang terkait 1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep perlindungan terhadap pekerja. 2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang perlindungan terhadap pekerja penyandang cacat, anak dan perempuan pada pengaturan (termasuk konvensi-konvensi Internasional yang terkait), praktik-praktik yang terjadi. 3. Mahasiswa dapat menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi. 1. Mahasiswa paham dan mampu menjelaskan tentang konsep dan peraturan (termasuk konvensi-konvensi internasional yang terkait) perlindungan terhadap pekerja penyandang cacat, anak dan perempuan, beserta praktik-praktik yang terjadi. 2. Mahasiswa mampu menyelesaikan kasus. a. Review level kompetensi III; b. Membagikan kasus per kelompok; c. Membuat penyelesaian kasus dan mendiskusikannya. EVALUASI : 1. Tugas kelompok (T2) 2. Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi (T2) BAHAN PUSTAKA: Abdul Rachmad Budiono, 2008, Hukum Pekerja Anak, UM Press, Malang. Adrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Lalu Husni, 2006, Pengantar Hukum Indonesia, Raja Grafindo Persada, Maimun, 2003, Hukum Suatu Pengantar, Pradnya Paramita, Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita. 10

E. 6. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VI PERLINDUNGAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Minggu X/ Pertemuan ke-10 1. Waktu kerja dan waktu istirahat 2. Kesehatan dan keselamatan kerja 3. Jaminan sosial ketenagakerjaan 4. Konvensi-konvensi Internasional terkait 1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang pembatasan waktu kerja dan mengatur waktu istirahat dalam upaya perlindungan terhadap pekerja. 2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang keselamatan kerja dalam upaya perlindungan terhadap kecelakaan kerja beserta jaminan sosial ketenagakerjaannya. 3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan konvensi-konvensi Internasional terkait. 4. Mahasiswa dapat menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi. a. Mahasiswa paham dan mampu menjelaskan pengaturannya dan pelaksanaan perlindungan terhadap kesehatan, keselamatan kerja dan jaminan sosial ketenagakerjaannya termasuk konvensi-konvensi Internasional yang terkait.. b. Mahasiswa mampu menyelesaikan kasus. a. Review level kompetensi V; b. Membagikan kasus per kelompok; c. Membuat penyelesaian kasus. EVALUASI : a. Tugas kelompok (T2) b. Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi (T2)Tugas kelompok (T2) 11

BAHAN PUSTAKA: Adrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Lalu Husni, 2006, Pengantar Hukum Indonesia, Raja Grafindo Persada, Maimun, 2003, Hukum Suatu Pengantar, Pradnya Paramita, Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. E. 7. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VII PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN Minggu XI-XII/ Pertemuan ke-11, ke-12 1. Jenis-jenis perselisihan 2. Penyelesaian perselisihan perburuhan 3. Pemutusan hubungan kerja 4. Konvensi-konvensi Internasional yang terkait 1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang jenis-jenis perselisihan perburuhan, pengaturan dan prakteknya dalam menyelesaikan perselisihan. 2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan konvensi-konvensi Internasional yang terkait. 3. Mahasiswa dapat menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi. a. Mahasiswa paham dan mampu menjelaskan pengaturan tentang penyelesaian perselisihan perburuhan beserta konvensi-konvensi Internasional yang terkait. b. Mahasiswa mampu menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi. a. Review level kompetensi VI; b. Membagikan kasus per kelompok; c. Membuat penyelesaian kasus dan mendiskusikan. EVALUASI : a. Tugas kelompok (T2) b. Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi (T2) 12

BAHAN PUSTAKA: Abdul Rachmad Budiono, 2009, Hukum Perburuhan, PT. Indeks, Adrian Sutedi, 2009, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Lalu Husni, 2004, Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Pengadilan dan Di Luar Pengadilan, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004. Lalu Husni, 2006, Pengantar Hukum Indonesia, Raja Grafindo Persada, Maimun, 2003, Hukum Suatu Pengantar, Pradnya Paramita, Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. E. 8. Mata Kuliah: LEVEL KOMPETENSI VIII PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI Minggu XIII/ Pertemuan ke-13 1. Hak-hak TKI atas perlindungan mulai saat pra penempatan sampai purna penempatan. 2. Pengaturan di negara asal (Indonesia) dan di negara tujuan serta konvensikonvensi Internasional yang terkait. 1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang pengaturan dan pelaksanaan hak-hak TKI atas perlindungan mulai saat pra penempatan sampai purna penempatan beserta konvensi-konvensi Internasional yang terkait. 4. Mahasiswa dapat menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi. a. Mahasiswa paham dan mampu menjelaskan pengaturan (termasuk konvensikonvensi Internasional yang terkait) tentang pelaksanaan hak-hak TKI atas perlindungan mulai saat pra penempatan sampai purna penempatan. b. Mahasiswa mampu menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi. a. Review level kompetensi VII; b. Membagikan kasus per kelompok; c. Membuat penyelesaian kasus. 13

EVALUASI : a. Tugas kelompok (T2) b. Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi (T2) BAHAN PUSTAKA: Umu Hilmy; 2011; Perlindungan Buruh Migran dalam Buku Ajar; FH UB, Malang. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Konvensi-konvensi Internasional terkait. UJIAN AKHIR SEMESTER * Keterangan : Metode pembelajaran dan evaluasinya dapat berbeda pada masing masing kelas paralel. ** Keterangan: Ujian akhir dapat berbeda pada masing-masing kelas parallel: bisa pembuatan makalah individu atau kelompok atau ujian lisan atau take home examination 14