Klorin merupakan unsur halogen yang sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dengan senyawa organik maupun senyawa lainnya. Xu dkk (2005) melaporkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium merupakan salah satu penghasil air limbah dengan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

I. PENDAHULUAN. kesehatan lingkungan. Hampir semua limbah binatu rumahan dibuang melalui. kesehatan manusia dan lingkungannya (Ahsan, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengakibatkan bertambahnya limbah yang masuk ke lingkungan. Limbah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian juga memiliki dampak meningkatkan pencemaran oleh limbah cair

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan 178 juta ton pulp, 278 juta ton kertas dan karton, dan menghabiskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perindustrian kini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya produksi minyak kelapa sawit di Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

Waterlettuce (Pistia statiotes L.) as Biofilter

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas kehidupan manusia yang dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

I. PENDAHULUAN. Industri tahu telah berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurul Faqih

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam arti (toksisitas) yang tinggi, biasanya senyawa kimia yang sangat

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

BAB I PENDAHULUAN. tetapi limbah cair memiliki tingkat pencemaran lebih besar dari pada limbah

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. gugus amino yang bersifat basa dan memiliki inti benzen. Rhodamin B termasuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP FITOREMIDIASI LIMBAH Zn MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai flokulan alami yang ramah lingkungan dalam pengolahan

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.1

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di beberapa negara seperti di Indonesia telah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan penduduk dikarenakan tempat tinggal mereka telah tercemar. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mencuci, air untuk pengairan pertanian, air untuk kolam perikanan, air untuk

I. PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi tulang

BAB I PENDAHULUAN. Garis-garis Besar Haluan Negara menetapkan bahwa. pembangunan tidak hanya mengejar kemakmuran lahiriah

BAB I PENDAHULUAN. bahan dasar seperti kelapa sawit, kelapa, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum. Selain itu, air juga diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya aktifitas berbagai macam industri menyebabkan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor industri menyebabkan peningkatan berbagai kasus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengaplikasikan sifat-sifat alami proses naturalisasi limbah (self purification).

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang pesat khususnya di kota-kota besar,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Perairan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Variasi Konsentrasi Limbah Terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Air Limbah Tahu

MATERI 7 ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Konsentrasi (mg/l) Titik Sampling 1 (4 April 2007) Sampling 2 (3 Mei 2007) Sampling

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran air dimana suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan

BAB I PENDAHULUAN. dimanasebelumnya Indonesia dikenal dengan negara agraris, kini Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. dari proses soaking, liming, deliming, bating, pickling, tanning, dyeing,

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KRAKAT DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN INDIKATOR LARVA

PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI CIBANTEN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber pencemar bagi lingkungan (air, udara dan tanah). Bahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

I. PENDAHULUAN. kandungan nilai gizi yang cukup tinggi. Bahan baku pembuatan tahu adalah

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

Pengertian Pencemaran Laut dan Penyebab Terjadinya Pencemaran Laut

TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI PETROKIMIA

Anis Artiyani Dosen Teknik Lingkungan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita dari koran ataupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. air dapat berasal dari limbah terpusat (point sources), seperti: limbah industri,

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia, akan tetapi pembangunan di bidang industri ini juga memberikan. berat dalam proses produksinya (Palar, 1994).

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. peruntukannya. Menurut Kristanto (2002:71) pencemaran air adalah. penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal.

I. PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Salah satu faktor terpenting

I. PENDAHULUAN. berbagai sektor seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya. Momentum pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. penampilannya atau lebih tahan tehadap korosi dan keausan. Dampak negatif dari

BAB I PENDAHULUAN. dan mengutamakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan hidup itu. dikelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan.

I. PENDAHULUAN. 2014). Badan Pusat Statistik (2013) menyebutkan, di provinsi Daerah Istimewa. satunya adalah limbah minyak pelumas bekas.

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Dengan kekayaan alam Indonesia yang melimpah, khususnya di bidang kehutanan dan tersedianya tenaga keqa, Indonesia tetap menarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Salah satu industri yang menarik minat investor asing adalah di industri pulp and paper. Di Provinsi Riau terdapat 2 pabrik pulp dan paper yang cukup besar produksinya. Diperkirakan produksi kertas dan pulp dikedua pabrik tersebut masing-masing untuk pulp mencapai 2.450.000 ton/tahun dan kertas 850.000 ton/tahun (RAPP, DCPP; 2007). Keberadaan pabrik tersebut memberikan dampak positif bagi pemerintah daerah dan masyarakat Riau pada umumnya, serta masyarakat sekitar pabrik khususnya, yaitu adanya devisa yang masuk ke pemda dan adanya kesempatan kerja bagi penduduk sekitar pabrik. Selain itu adanya pabrik tersebut juga memungkinkan terbukanya isolasi di daerah yang dulxmya desa kecil, sekarang sudah menjadi kota industri dengan segala perkembangannya. Tetapi di sisi lain, keberadaan pabrik tersebut menimbulkan pencemaran lingkungan sebagai akibat aktifitas yang terjadi di pabrik tersebut. Kedua pabrik pulp dan paper yang ada di Provinsi Riau tersebut menggunakan kayu keras sebagai bahan baku serta larutan sodium sulfat {kraft process) sebagai zat pemasaknya. Proses ini dipilih karena memiliki beberapa kelebihan antara lain bahan kimia yang digunakan dapat didaur ulang {recycle) dan digunakan kembali pada proses berikutnya. Selain itu, kertas yang dihasilkan seratnya kuat (Jerman: "kraft" berarti kuat). Namun, proses kraft juga memiliki kekurangan yaitu pulp yang dihasilkan berwama gelap sehingga memerlukan proses bleaching (pemutihan). Pada proses pemutihan, kudua pabrik tersebut menggunakan senyawa klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin dioksida, hidrogen peroksida dan sodium peroksida. Berdasarkan prosesnya serta zat-zat kimia yang digunakan, pabrik tersebut potensial menghasiucan limbah air buangan yang mengandung senyawa fenol dan organoklorin yang umiminya beracun.

2 Klorin merupakan unsur halogen yang sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dengan senyawa organik maupun senyawa lainnya. Xu dkk (2005) melaporkan bahwa senyawa o-klorofenol juga ditemukan dalam limbah air buangan industri pulp and paper. O-klorofenol yang ditemukan dalam limbah cair industri kertas diperkirakan berasal dari senyawa klorin yang digunakan pada proses bleaching yang kemungkinan bereaksi dengan senyawa organik yang terkandung dalam kayu. Penggunaan klorin sebagai pemutih menyebabkan air limbah tidak memungkinkan untuk digvmakan kembali karena tidak dapat dilakukan recovery air. Saat pulp bereaksi dengan klorin atau klorin dioksida pada proses bleaching, konsentrasi ion klorida dalam air limbah akan menjadi sangat korosif untuk dialirkan kembali ke sistem recovery xmtuk memisahkan limbah organik dari air. Akibatnya limbah organik dalam effluent harus dialirkan seluruhnya ke sistem pengolahan limbah dan ke sungai (Rini, 2002^). Dampak negatif adanya senyawa fenol dan derivatnya dalam badan air sungai menyebabkan penyimpangan reproduktif pada zooplankton dan invertebrata yang merupakan kelompok prey dari ikan serta menyebabkan kerusakan genetik dan gangguan sistem kekebalan tubuh pada ikan (Rini, 2002**). Hal tersebut dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati sungai dan berkurangnya sumber pangan hewani masyarakat di sekitar sungai. Konsentrasi maksimum o-klorofenol yang tidak membahayakan orgnisme di dalam air adalah < 1.1 mg/l (Alaska Department of Enviromental, 2004). Selain berdampak negatif bagi biota perairan, senyawa tersebut juga membahayakan masyarakat sekitar sungai yang mengonsxmisi air tersebut. Bagi manusia, senyawa fenol dan derivatnya dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti kanker, cacat lahir, dan gangguan perkembangan janin (Rini, 2002^). Pada umumnya, metoda pengolahan air limbah dari pabrik pulp dan kertas merupakan gabungan antara metoda fisika dan kimia yaitu berupa penyaringan, koagulasi, penetralan, sedimentasi, dan lain-lain. Atau gabungan antara metoda kimia dan biolagi, misalnya penetralan koagulasi, penyaringan sedimentasi dan lumpur aktif Tetapi tidak semua komponen limbah yang bersifat racun dapat didegradasi dengan mudah oleh mikroorganisme dalam lumpur aktif, termasuk

disini senyawa o-klorofenol. Keterbatasan metoda Ivimpur aktif dalam mengolah beberapa senyawa klorofenol disebabkan karena mikroorganisme yang ada tidak dapat memproduksi enzim sebagai biokatalis yang dapat mendegradasi senyawa tersebut. Salah satu teknologi yang sekarang sedang dikembangkan untuk meremediasi tanah atau air yang tercemar limbah adalah fitoremediasi. Teknologi ini memanfaatkan tanaman untuk mengurangi atau menghilangkan polutan dari dalam tanah atau air (Rismana, 2001). Tanaman yang bisa digunakan untuk fitoremediasi adalah tanaman yang memiliki kemampuan sangat tinggi untuk mengangkut berbagai zat pencemar yang ada (hyperaccumulator). Tanaman hiperakumulator harus mampu mentranslokasikan unsur-unsur tertentu tersebut dengan konsentrasi sangat tinggi ke pucuk tanpa membuat tanaman tumbuh dengan tidak normal dalam arti kata tidak kerdil dan tidak mengalami fitotoksisitas. Yiman (2007) berhasil mengidentifikasi beberapa tanaman yang dapat hidup di daerah yang terkontaminasi sludge minyak bumi dan dilaporkan pula bahwa kandungan total Petroleum Hidrokarbon pada tanah tersebut menurun seiring dengan bertambah tingginya tanaman-tanaman tersebut. Tanaman tersebut antara lain bunga matahari, kedelai, pakis, dan jagimg. Tanaman lain yang dapat diaplikasikan pada teknologi fitoremediasi adalah enceng gondok (Eichhornia crassipes). Eceng gondok selama ini lebih dikenal sebagai tanaman gulma alias hama yang mengapung bebas di permukaan air, dan hidup di daerah tropis dan subtropis. Pada lingkungan yang tercemar, enceng gondok dapat tumbuh dengan baik dan mengurangi BOD {Biological Oxygen Demand), TSS {Total Suspended Solid) dan jumlah nitrogen serta kandungan fosfor. O'Keeffe dkk (1987) dan Soedibyo (1989) melaporkan bahwa enceng gondok mampu menyerap senyawa organik dan logam berat seperti kadmium (Cd), merkuri (Hg), kobalt (Co), seng (Zn), dan krom (Cr). Selain itu, juga dapat digunakan untuk mengurangi polutan organik, karena fimgsinya sebagai sistem filtrasi biologis dan dapat mengurangi nutrien mineral yang ada dalam limbah cair. 3

Fitoremediasi air tercemar fenol dengan tanaman enceng gondok telah diteliti juga oleh Mufariana, W., Yusmanelly (2007) dan diperoleh data bahwa enceng gondok dapat menyerap fenol dan masih dapat hidup dalam air dengan kadar fenol hingga 150 mg/l. Pada konsentrasi fenol 200 mg/l, enceng gondok tidak mampu lagi menyerap fenol dan tidak dapat bertahan hidup lagi. Berhubimg o-klorofenol merupakan derivat dari fenol dan berdasarkan penelitian terdahulu, maka diperkirakan bahwa senyawa o-klorofenol yang berada di air dapat juga bisa diserap oleh enceng gondok dengan metode fitoremediasi. 1.2. Perumusan Masalah Selama ini tanaman enceng gondok sering dianggap sebagai tanaman gulma di rawa atau di tepian sungai, karena laju pertumbuhannya yang cepat sehingga menyebabkan tanaman tersebut menganggu keseimbangan ekosistem di habitat mereka tvunbuh. Selain itu, enceng gondok yang tumbuhnya tidak terkontrol juga dapat mengganggu aktifitas lalu lintas kapal di sungai. Jika di Pulau Jawa, tanaman enceng gondok sudah banyak dimanfaatkan imtuk industri tas dan mebel, tidak demikian hahiya dengan enceng gondok yang ada di perairan Sumatra. Jika enceng gondok terbukti mampu meremediasi limbah cair yang mengandxmg senyawa o-klorofenol, yang merupakan bagian limbah cair dari industri pulp dan kertas, maka diharapkan tanaman ini dapat dimanfaatkan lebih lanjut oleh industri tersebut. Selam teknologinya sederhana, biaya pengolahan limbah cair yang tercemar senyawa o-klorofenol kemvmgkinan menjadi lebih murah dari pada metode yang sekarang digunakan. 1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk: 1. Mempelajari pengolahan limbah yang mengandung o-klorofenol menggunakan enceng gondok. 2. Mempelajari pengaruh konsentrasi o-klorofenol terhadap kemampuan fitoremediasi oleh enceng gondok. 3. Mempelajari pengaruh penambahan nutrisi terhadap fitoremediasi o- klorofenol oleh enceng gondok. 4

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk: 1. Mengurangi pencemaran limbah o-klorofenol yang berada di sungai akibat limbah industri. 2. Memberikan informasi altematif tentang metoda pengolahan limbah cair yang mengandung o-klorofenol. 3. Memberikan solusi atas permasalahan enceng gondok yang tumbuh di perairan sungai dan rawa yang dapat mengganggu ekosistem sekitamya. 5