PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG SENSITIVITAS PERUBAHAN IKLIM

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR, GEMPA BUMI, DAN TANAH LONGSOR DI KECAMATAN WONOGIRI

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

RESPON MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KERENTANAN DAN KESIAPSIAGAAN DI DESA BAWAK KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TERHADAP BENCANA BANJIR NASKAH PUBLIKASI

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN) DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA BULU KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DAN GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 1 GATAK

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKATA ARTIKEL PUBLIKASI

PERAN PEMERINTAH DESA DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA LOROG KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KORBAN BENCANA BANJIR DI DESA CEMANI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KESIAPSIAGAAN SMP NEGERI 1 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN METODE KAJIAN RISIKO IKLIM FOKUS ANAK

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS VII DALAM MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 12 KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. kewilayahan dalam konteks keruangan. yang dipelajari oleh ilmu tersebut. Obyek formal geografi mencakup

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jenis Bencana Jumlah Kejadian Jumlah

Artikel Publikasi. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi. Oleh: EKA NOVITASARI

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO

I. PENDAHULUAN. global. Peningkatan suhu ini oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate

Prosiding Symbion Tahun 2015 ISBN: Halaman 77-83

PENGEMBANGAN BUKU SAKU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI JURNAL KHUSUS SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DI SMK KETINTANG SURABAYA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI BENCANA BANJIR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN PADA EKSTRAKULIKULER SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMP NEGERI 4 KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

ANGGI PRATIWI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7

ARTIKEL PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA TERHADAP ANCAMAN BENCANA BANJIR

sebagainya, termasuk dalam proses pembentukan tanah (klimat soil) yaitu tanah

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 KELURAHAN JOYOTAKAN KOTA SURAKARTA SKRIPSI

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan LH Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VIII DI SMP N23 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN SKRIPSI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN) DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA BULU KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada garis Ring of Fire yang menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan mempunyai potensi

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan

HUBUNGAN ANTARA HASIL PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN MITIGASI TERHADAP BENCANA BANJIR SMP NEGERI 3 GROGOL, KECAMATAN GROGOL, KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

2016 KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN PADA PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER

ABSTRAK. Kata Kunci : pemahaman, sikap, minat

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang terjadi pada masyarakat, seperti dalam menghadapi bahaya

Kementerian PPN/Bappenas

BERITA RESMI STATISTIK

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA TERHADAP ANCAMAN BENCANA BANJIR

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 4 Surakarta dengan alamat Jalan Ahmad Yani. Tempurejo RT.05 RW.II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari,

PEMANFAATAN DATA SIDIK DALAM PENETAPAN LOKASI DAN AKSI PRIORITAS ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

BENY HARJADI-BPTKPDAS-SOLO Peneliti bidang Pedologi dan Inderaja

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT RAWAN BENCANA BANJIR DI KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

DAMPAK PENGGUNAAN MULTIMEDIA SECARA INTERAKTIF TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI PERANAN UNIT BANTUAN PERTOLONGAN PRAMUKA (UBALOKA) KWARTIR CABANG 11

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.344, 2011 KEMENTERIAN KESEHATAN. Strategi Adaptasi. Perubahan Iklim. Kesehatan.

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1018/MENKES/PER/V/2011 TENTANG

Abstrak. Kata kunci : Pembelajaran Pendidikan Ilmu Sosial, Keaktifan Belajar, Hasil Belajar

TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DUSUN NUSUPAN DESA KADOKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA NEGERI 1 GANTIWARNO

BAB I PENDAHULUAN. negara ini baik bencana geologi (gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api)

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya adalah proses dan fenomena alam yang menimpa manusia. Rentetan

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN DATAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DITINJAU BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang

PENDEKATAN TEORITIS. Tinjauan Pustaka

BENTUK-BENTUK PEMBELAJARAN KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 17 SURAKARTA

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI BENCANA BANJIR BAGI SISWA SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN PRAKTIK BIOPORI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA SKRIPSI

PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Buku 1 EXECUTIVE SUMMARY

Membangun Kemandirian Melalui Desa Tangguh Bencana. Oleh : Yan Agus Supianto, S.IP, M.Si Kasi Pencegahan BPBD Kabupaten Garut

PENDAHULUAN. 1) 2) Abstrak

TINGKAT PENGETAHUAN GURU DALAM MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 02 WEDI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Seminar Lokakarya Nasional Geografi di IKIP Semarang Tahun

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI

PELAKSANA TUGAS BUPATI SEMARANG

SKRIPSI. Oleh : TITO HIKMAWAN NPM :

INFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN. Rommy Andhika Laksono

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bencana alam secara langsung memberikan dampak buruk pada kehidupan

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X TENTANG PENGURANGAN RISIKO BENCANA BANJIR DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun demi tahun negeri ini tidak lepas dari bencana. Indonesia sangat

Transkripsi:

PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG SENSITIVITAS PERUBAHAN IKLIM Febriyana Niken Yuliartika1, Ayu Sekartaji2 dan Miftahul Arozaq3 1,2, Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi FKIP UMS, 3 Pusat StudiMitigasi Pendidikan Geografi FKIP UMS E-mail: febriyananiken14@gmail.com ABSTRAK - hidrometrologi yang terjadi di Indonesia salah satu penyebabnya adanya akibat dampak perubahan iklim. Perubahan iklim yang berdampak akibat adanya pemanasan global sangat penting dilakukan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim oleh Pemerintah Indonesia. Fokus pemerintah dalam pemahaman dan penyadaran perubahan iklim salah satunya dengan memberikan pembelajaran perubahan iklim kependidikan formal maupun nonformal. Salah satunya perlunya pengetahuan mahasiswa terkait sensitivitas perubahan iklim global di perguruan tinggi. Metode yang dilakukan yaitu survai, dengan Obyek lokasi penelitian di Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UMS. Adapun pengambilan data penelitian menggunakan angket atau kuisioner dengan jumlah sampel mahasiswa sebagai responden sebanyak 103 orang dari keseluruhan populasi mahasiswa aktif sebanyak 307 orang. Pengolahan data dalam mendapatkan gambaran pengetahuan mahasiswa terkait pengetahuan perubahan iklim mendasarkan pada empat indicator meliputi indikator pengertian tentang perubahan iklim, proses terjadinya perubahan iklim, dampak perubahan iklim, serta adaptasi-mitigasi perubahan iklim. Hasil dari analisis pengetahuan mahasiswa pendidikan geografi tentang sensitivitas perubahan iklim rata-rata pengetahuannya sedang, dari jumlah 103 responden, diperoleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa tingkat pengetahuan mengenai perubahan iklim mayoritas berada dalam kategori sedang, yaitu sebesar 71,84% sementara kategori rendah sebanyak 1,94%, dan kategori tinggi sebanyak 26,21%. Kesimpulan pengetahuan perubahan iklim mahasiswa pendidikan geografi belum optimal dipahami oleh mahasiswa, perlunya aktivitas sensitivitas di implementasikan mahasiswa dirumah, dikampus, dan dimasyarakat sekitar agar lebih mampu memahami pengetahuan sensitivitas perubahan iklim. Kata kunci : Perubahan iklim, Pengetahuan, Sensitivitas perubahan iklim. PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan fisik ini tidak terjadi hanya sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang. Perubahan iklim adalah perubahan ratarata salah satu atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah tertentu. Istilah perubahan iklim skala global adalah perubahan iklim dengan aturan wilayah bumi secara keseluruhan. IPCC (2007) menyatakan bahwa perubahan iklim merujuk pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau pada 418

variabilitasnya yang nyata secara statistik untuk jangka waktu yang panjang (biasanya dekade atau lebih). Kondisi yang terjadi di Indonesia sebesar 80 % adalah Hidrometerologis (Banjir, Kekeringan, Puting beliung, Longsor dan Kebakaran hutan) akibat perubahan Iklim. Perubahan iklim yang terjadi mengakibatkan banyak bencana yang berdampak pada kehidupan masyarakat, Namun upaya penyadaran kepada masyarakat untuk mengurangi risiko bencana masih belum optimal. Salah satu faktor penting yang diharapkan bisa menjadi motor penggerak dalam usaha pengurangan risiko bencana akibat perubahan iklim adalah mahasiswa. Paradigma yang terbentuk di sebagian besar kalangan mahasiswa dan akademisi selama ini terkait bencana adalah selalu mengenai respon darurat saat bencana terjadi. Padahal ada tahapan yang tak kalah penting untuk dikerjakan yaitu memahami pengetahuan tentang sensitivitas perubahan iklim. Mengingat pentingnya pengetahuan tentang perubahan iklim bagi mahasiswa untuk diimplementasikan kepada masyarakat, agar masyarakat lebih memahami tentang perubahan iklim dan dampak yang ditimbulkan. Oleh karena itu mahasiwa perlu mempelajari adanya ilmu perubahan iklim tersebut agar mahasiswa lebih sensitiv terhadap adanya perubahan iklim tersebut. METODE Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, pada program studi pendidikan geografi dengan populasi yang digunakan dalam penelitian adalah mahasiswa aktif program studi pendidikan geografi berjumlah 307 orang mahasiswa. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan angket tertutup secara online kepada mahasiswa. Adapun jumlah mahasiswa yang menjawab angket tersebut sebanyak 103 responden. Penghitungan tingkat pengetahuan mahasiswa dalam pengetahuan sensitivitas perubahan iklim menggunakan metode Statistik deskriptif. Rumus yang digunakan untuk menghitung total Skor = Jumlah mahasiswa yang menerima angket per semester jumlah soal.,adapun untuk menghitung menghitung persentase jumlah benar: ℎ ℎ = 100% total skor Serta untuk menghitung setiap parameter adalah; Jumlah benar = Angket pengukuran pengetahuan siswa terhadap sensitivitas perubahan iklim dibuat dengan bentuk skala guttman yakni pertanyan dibuat seperti pilihan ganda,yaitu dengan jawaban responden benar diberi nilai 1 dan responden yang menjawab salah diberi nilai 0. Teknik analisis data secara kuantitatif untuk menggambarkan gambar keadaan subjek penelitian berdasarkan data variable yang diperoleh melalu instrument angket. Pengukuran pengetahuan mahasiwa program studi pendidikan geografi dalam pengetahuan sensitivitas perubahan iklim menggunakan nilai indeks pengetahuan setelah dilakukan rata-rata yang 419

diklasifikasikan tingkat pengetahuan mahasiswa dengan nilai indeks sebagai berikut: Tabel 1.1. Indeks pengetahuan mahasiswa Jumlah Indeks Kategori 0%-38 % Rendah 39%-76% Sedang 77%-100% Tinggi HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan merupakan aspek kognitif yang paling rendah tetapi paling mendasar. Dengan pengetahuan individu dapat mengenal dan mengingat kembali suatu objek, ide prosedur, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori, atau kesimpulan, Pendidikan merupakan kunci dalam upaya meningkatkan pengetahuan mitigasi bencana sehingga perlu di dorong dalam mewujudkan zero risk atau negara yang aman akan bencana. Perubahan iklim yang terjadi mengakibatkan banyak bencana yang berdampak pada kehidupan masyarakat, upaya penyadaran kepada masyarakat untuk mengurangi risiko bencana masih belum optimal. Salah satu faktor penting yang diharapkan bisa menjadi motor penggerak dalam usaha pengurangan risiko bencana akibat perubahan iklim adalah mahasiswa. Penelitian ini untuk melihat bagaimana mahasiswa memahami pengetahuan tentang sensitivitas perubahan iklim. Data hasil tingkat pengetahuan mahasiswa tentang sensitivitas perubahan iklim mahasiswa program studi pendidikan geografi. Dari jumlah responden yang menjawab angket sejumlah 103 Responden mahasiswa. Profil responden penelitian laki sebesar 72,9 % dan perempuan sebesar 27, 1 % yang disajikan pada pie Graph berikut; Gambar 1. Pie Graph Jumlah responden 420

Tabel 1.2. Data Hasil Penelitian Pengetahuan Sensitivitas Bagi Mahasiswa Pendidikan Geografi JUMLAH SOAL PARAMETER BENAR SALAH 1 63 40 2 68 35 3 50 53 4 18 85 5 92 11 6 57 46 7 38 64 8 49 54 Proses 9 72 31 Proses 10 36 67 Proses 11 39 64 Proses 12 63 40 Proses 13 74 29 14 51 52 15 69 34 16 77 26 17 48 55 18 67 36 19 95 8 20 48 55 21 38 65 22 93 10 23 43 60 24 70 33 25 69 34 JUMLAH 1487 1087 PERSENTASE 57,77% 42,23% Sumber: Penelitian 2016 Mahasiswa pendidikan Geografi yang dijadikan sebagai responden berjumlah 103 orang mahasiswa mampu menjawab pertanyaan dengan jawaban benar sebanyak 57,77%, dan jumlah mahasiswa yang menjawab pertanyaan dengan jawaban salah sebanyak 42,23%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiwa pendidikan geografi mengenai pengetahuan tentang sensitivitas perubahan iklim masuk kedalam kategori sedang. 421

KESIMPULAN Perubahan iklim global perlu diantisipasi oleh semua masyarakat tak terkecuali mahasiswa pendidikan geografi. Memahami pengetahuan tentang sensitivitas perubahan iklim manjadi keharusan bagi mahasiswa yang notabennya di kuliah pendidikan geografi, hasil pengetahuan tentang sensitivitas perubahan iklim masuk kedalam kategori sedang di pendidikan Geografi FKIP UMS maka perlunya pemahaman tentang perubahan iklim dioptimalkan. REFERENSI BNPB.(2007). Undang-undang RI Nomor 24, Tahun 2007, tentang Penanggulangan Dewan Nasional, 2010. Panduan Observasi di Indonesia. DNPI, Jakarta Sunarhadi, M.A., Halwat, Mauly H, Supriyadi, Agus, Rosmusson, Bodil. 2015. Pengembangan Model Sekolah PAS (Prepare and Safe) dalam Pendidikan Pengurangan Risiko. Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Ahli Indonesia Tahun 2015. Sugiono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta. Bandung. Slavin, E. R. (2006). Educational psychology: theory and practice (8th ed.). London: Pearson Education. Tom Mitcheell & Maggie Ibrahim, 2010. Pengelolaan Risiko Bencan Cerdas Iklim. Plan Indonesia. Jakarta 422