PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

Icha Novika Sari dan Ratelit Tarigan Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

*

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DISERTAI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR IPA-FISIKA DI SMP

Karya Sinulingga dan Denny Munte Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan. = 4,479 dan t tabel.

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Fadhli dan Togi Tampubolon Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 16 MEDAN

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TYPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 01 MANISREJO KOTA MADIUN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCIENTIFIC INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS

PENGARUH PENGAJARAN MODEL OLIMPIADE FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA

Andar M. Hutagalung Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL. Praptiwi dan Jeffry Handhika

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

*Keperluan korespondensi, HP : ,

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

PENGARUH MODEL PEMBELEJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini*** No.

PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINNING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2011 di SMP Negeri 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

PENGARUH METODE JIGSAW II (JIG II) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS IX SMP SINAR HUSNI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Rita Juliani dan Saima Putrini R. Harahap Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Rizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Nanda Dwi Prasepty dan Ratna Tanjung Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM-HUKUM NEWTON

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN KOMBINASI TGT-STAD DAN GI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU

Helastrin Hutagaol dan Sehat Simatupang Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI I PERCUT SEI TUAN

Transkripsi:

p-issn 5-73X e-issn30-765 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN Asneli Lubis Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA SWASTA UISU Medan T.P 00/0. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas X semester I SMA Swasta UISU yang terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian diambil kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas X-3 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas X- sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh t hitung = 3,38 > t tabel =,667 sehingga diperoleh kesimpulan ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Swasta UISU. Kata kunci: model pembelajaran kooperatif, STAD, hasil belajar Pendahuluan Kegiatan proses belajar mengajar di sekolah merupakan usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, karena sekolah merupakan salah satu perangkat pendidikan. Mengingat Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting diberbagai jenjang pendidikan, maka sudah sewajarnya mata pelajaran Fisika dikembangkan dan diperhatikan oleh semua pelaku pendidikan. Fisika berusaha mengungkapkan rahasia dan hukum semesta yang dapat diterangkan dengan menggunakan konsep yang sederhana. Pada kenyataanya banyak siswa yang kurang tertarik mata pelajaran Fisika, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai mata pelajaran Fisika yang diperoleh siswa lebih rendah dibandingkan dengan nilai yang lain. Kenyataan tersebut tampak dari hasil observasi yang dilakukan di SMA UISU Medan dengan memberikan angket kepada 35 siswa, sebanyak 7 orang siswa menganggap Fisika itu adalah pelajaran yang sulit dan sebanyak 8 siswa menganggap Fisika merupakan pelajaran yang terlalu banyak rumus dan hapalan. Anggapan sebagian besar siswa yang mengatakan Fisika sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan turut mempengaruhi rendahnya pencapaian hasil belajar siwa itu sendiri. Kenyataan tersebut juga tampak berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA UISU,diperoleh data hasil belajar Fisika siswa pada ujian tiga semester terakhir yaitu nilai rata-rata siswa 5,5; 5,8; 6, sedangkan nilai ketuntasan kompetensi minimal di sekolah tersebut untuk mata pelajaran Fisika adalah 6,0. Sehingga dapat dikatakan pencapaian hasil belajar Fisika masih rendah dan tidak mencapai standar yang diharapkan. Dalam hal ini dapat disimpulkan dahwa di SMA banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar. Vol. No. Juni 0 7 http://jurnal.unimed.ac.id/0/index.php/jpf

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut, antara lain dari pihak pengajar, pihak siswa, sarana dan prasarana serta lingkungan. Dari pihak pengajar salah satunya adalah cara guru yang cenderung lebih menguasai proses pembelajaran dengan menerapkan metode ceramah, metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga siswa menjadi pasif. Siswa lebih banyak belajar dengan menerima, mencatat dan menghafal pelajaran. Hal inilah yang membuat siswa kurang senang belajar Fisika. Salah satu alternatif untuk menciptakan kinerja siswa adalah dengan model pembelajaran kooperatif yaitu: model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran atas teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan, masalah-masalah dengan temannya, yang menekankan pentingnya kerja sama. Penelitian mengenai pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya seperi Gelora (008). Adapun judul penelitiannya: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA Swasta Santo Thomas 3 Pada Materi Pokok Besaran dan Satuan T.P. 008/009 diperoleh rata-rata pretes sebesar 76,3 sedangkan pembelajaran konvensional 64,08. Upaya-upaya yang dilakukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut adalah peneliti akan lebih mengoptimalkan alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran, sehingga alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran efesien. Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalahnya adalah () Hasil belajar siswa yang kurang memuaskan, () Metode pengajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional, (3) Guru masih kurang melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, (4) Interaksi antar siswa dalam p-issn 5-73X e-issn30-765 kegiatan belajar mengajar masih kurang. Batasan masalahnya mencakup () Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, () Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester I SMA Swasta UISU Medan T.P 00/0, dan (3) Hasil Belajar siswa dibatasi pada materi pokok gerak lurus. Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah () Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada materi pokok gerak lurus di kelas X semester I SMA swasta UISU Medan T.P 00/0? () Apakah ada perbedaan pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X semester I SMA swasta UISU Medan T.P. 00/0? Dari rumusan masalah ini, tujuan penelitiannya adalah untuk () mengetahui hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada materi pokok gerak lurus di kelas X semester I SMA swasta UISU Medan T.P 00/0, () mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada materi pokok gerak lurus di kelas X semester I SMA swasta UISU Medan T.P 00/0. Belajar Dan Mengajar Setiap orang harus melakukan belajar dengan sungguh-sungguh dalam hidupnya untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Menurut Slameto (003) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Sardiman (003) bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Vol. No. Juni 0 8 http://jurnal.unimed.ac.id/0/index.php/jpf

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang dan melibatkan kegiatan berpikir yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungan (pengalaman belajar), sehingga terjadi perubahan prilaku yang positif. Hasil Belajar Setiap orang yang melakukan kegiatan belajar pasti ingin mengetahui hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan. Siswa dan guru merupakan orang yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru selalu mengadakan evaluasi terhadap materi yang telah diajarkan. Hasil evaluasi merupakan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar secara umum dipandang sebagai perwujudan nilai-nilai yang diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar adalah penguasaan hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang telah diperoleh sehingga siswa dapat menampilkan pengalaman dan penguasaan bahan pelajaran yang dipelajari. Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu perencanaan, atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dalam tutorial dan untuk menetukan perangkatperangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, dan lain-lain (Joyce, 99). Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Dengan demikian pemilihan model yang sesuai dapat meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa terhadap materi, serta guru akan merasakan adanya kemudahan di dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan tuntas sesuai dengan yang diharapkan. p-issn 5-73X e-issn30-765 Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif mengacu pada model pengajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil saling membantu dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang diberikan guru. Pembelajaran kooperatif adalah metode yang spesifik dari collaborative learning, yaitu siswa bekerja bersama-sama, berhadapan muka dalam kelompok kecil dan melakukan tugas yang sudah terstruktur. Lie (004) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugastugas yang terstruktur. Ibrahim, dkk. (000) mengemukakan ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu: () Siswa bekerjasama dalam kelompok secara kooperatif untuk memutuskan materi belajarnya. () Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. (3) Bila mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda. (4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok daripada individu. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompokkelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok kuis dan penghargaan kelompok. Slavin (008) menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggota 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah mengusai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu. Vol. No. Juni 0 9 http://jurnal.unimed.ac.id/0/index.php/jpf

p-issn 5-73X e-issn30-765 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini didasarkan pada langkah-langah kooperatif yang terdiri atas enam langkah atau Fase Fase Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Fase Menyajikan atau menyampaikan informasi. Fase 3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar. Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar. Fase 5 Evaluasi. Fase 6 Memberikan penghargaan. fase. Fase-fase dalam pembelajaran ini seperti tersajikan dalam tabel. Tabel. Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD Kegiatan Guru Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan. Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu maupun kelompok. Sumber: Trianto (007) Pembelajaran Konvensional Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dipakai guru dalam pembelajaran salah satunya adalah metode verbal, yakni metode ceramah. Metode ceramah merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan dan informasi tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan. Dalam pembelajaran konvensional siswa dipandang sebagai yang belum mengetahui satu apapun dan hanya menerima bahanbahan yang diberikan guru. Guru adalah orang dewasa yang memiliki pengetahuan dan wewenang untuk menyampaikan pengetahuan itu kepada siswa. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Swasta UISU Jalan Turi Medan. Penelitian dilakukan di SMA Swasta UISU Medan Semester I T.P 00/0. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA UISU MEDAN pada Tahun Ajaran 00/0 terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (cluster random sampling) dimana setiap kelas memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Sampel yang diambil sebanyak dua kelas terdiri dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penelitian ini termasuk jenis eksperimen, yaitu merupakan suatu kegiatan penelitian untuk melihat gejala yang muncul pada suatu kondisi tertentu jika diberikan perlakuan. Desain Penelitian Penelitian melibatkan dua kelas yang telah ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk mengetahui hasil belajar Fisika siswa dilakukan dengan memberikan tes pada kedua kelas sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Desain penelitiannya dapat pada tabel berikut. Tabel. Two Group Pretes-Postes Design Sample Pretes Perlakuan Postes Kelas Eksperimen T X T Kelas Kontrol T X T Vol. No. Juni 0 30 http://jurnal.unimed.ac.id/0/index.php/jpf

Keterangan: X : Proses belajar-mengajar dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD. X : Proses belajar-mengajar sdengan menggunakan model pembelajaran konvensional. T : Pretes diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum perlakuan. T : Postes diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah perlakuan. Untuk melihat pengaruh dari model kooperatif tipe STAD pada kelas eksperimen, maka diberikan pretes kemudian diberikan perlakuan dan setelah itu diberikan postes. Bila data penelitian berdistribusi normal dan homogen maka untuk menguji hipotesis menggunakan uji t dengan rumus (Sudjana, 005), yaitu: X X t = S + n n Dimana S adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus: S = ( ) ( ) n S + n S n + n Kriteria pengujian adalah: terima H O jika t α < t t α dimana t α didapat dari < daftar distribusi t dengan dk = n +n - dan α = 0,0. Untuk harga t lainnya H O ditolak. Jika analisis data menunjukkan bahwa t α < t t α maka hipotesis H 0 diterima, < berarti kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen. Untuk hal lain H 0 ditolak dan terima H a Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum kedua sampel diterapkan perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, diperoleh nilai rata-rata pretes p-issn 5-73X e-issn30-765 kelas eksperimen 4,3 dan standar deviasinya 9,9 sedangkan untuk kelas kontrol nilai ratarata pretes 40,78 dan standar deviasinya 0,6 dengan nilai tertinggi 55 dan terendah 0. Setelah kedua sampel diterapkan perlakuan yang berbeda diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen 69,07 dengan standar deviasinya 0,9 dengan nilai tertinggi 85 dan terendah 50 sedangkan untuk kelas kontrol ratarata postes 6,84 dan standar deviasinya 9,89 dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 45. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data dengan uji normalitas Liliefors. Berdasarkan hasil perhitungan data pretes kelas eksperimen diperoleh L hitung < L tabel (0,097 < 0,404) dan data pretes kelas kontrol diperoleh L hitung < L tabel (0,09 < 0,404) sehingga dapat disimpulkan bahwa data dari kedua kelas berdistribusi normal. Kemudian pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak, artinya apakah sampel yang dipakai dalam penelitian ini dapat mewakili seluruh populasi yang ada. Hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung < F tabel yang berarti bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan homogen atau dapat mewakili seluruh populasi yang ada. Selanjutnya dilakukan penghujian hipotesis untuk data pretes menggunakan uji t. Hasil perhitungan diperoleh t hitung = 0,30 < t tabel =,995. Ini berarti siswa dari kedua kelompok sampel memiliki kemampuan yang sama. Kemudian untuk melihat adanya pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar siswa, maka dilakukan uji t satu pihak, dan diperoleh t hitung = 3,38 > t tabel =,667. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Swasta UISU T.P.00/0. Masing-masing data pretes dari kedua kelompok sampel diperoleh F hitung < F tabel dan postes dari kedua kelompok sampel diperoleh F hitung > F tabel. Seperti tertera pada tabel di bawah ini. Vol. No. Juni 0 3 http://jurnal.unimed.ac.id/0/index.php/jpf

Pembahasan Temuan hasil penelitian ini menggambarkan adanya pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Swasta UISU T.P.00/0. Pada awal penelitian ini terlebih dahulu siswa diberikan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa, kemudian diberikan perlakuan untuk masing-masing sampel dan setelah itu diadakan postes untuk mengetahui kemampuan akhir siswa. Adapun nilai rata-rata pretes untuk kelas eksperimen adalah 4,3 dan standar deviasi 9,9 sedangkan untuk kelas kontrol 40,78 dan standar deviasi 0,6 dengan nilai tertinggi 55 dan nilai terendah 0. Begitu juga dengan ratarata nilai hasil belajar siswa (postes) pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 69,07 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50 serta nilai standar deviasianya adalah 0,9, sedangkan pada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata nilai hasil belajar siswa dalah 6,84 dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 45 serta dengan nilai standar deviasi adalah 9,86. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada menggunakan uji t diperoleh t hitung = 0,30 < t tabel =,995, dan dinyatakan siswa dari kedua kelompok sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Untuk melihat adanya pengaruh setelah dilakukan perlakuan maka digunakan uji t satu pihak dan diperoleh t hitung = 3,38 > t tabel =,667, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Swasta UISU T.P.00/0. p-issn 5-73X e-issn30-765 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian data dan uji statistik serta pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa () Hasil belajar Fisika siswa pada materi pokok gerak lurus setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memilki nilai rata-rata pretes 4,3 dan nilai rata-rata postes adalah 69,07. () Hasil belajar Fisika siswa dengan mengunakan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata pretes 40,78 dan nilai rata-rata postes 6,84. (3) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan pada pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas X SMA Swasta UISU T.P.00/0. Daftar Pustaka Gelora. 008. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran dan Satuam di SMA SWASTA Santo Thomas 3 T.P.008/009. Medan: Unimed Ibrahim, M. 000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNS. Joyce, B. dan Weil, M. 980. Models of Teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Englewood Clipffs. Lie, A. 004. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia. Sanjaya, W. 008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media. Sardiman, A.M. 003. Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. 003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Slavin,R.E. 008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media Sudjana. 005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Trianto. 007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Vol. No. Juni 0 3 http://jurnal.unimed.ac.id/0/index.php/jpf