BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Bab 1 Pendahuluan PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KUDUS. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pemutakhiran SSK Kab. Banyumas BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Universal Access cakupan akses 100% untuk air minum dan sanitasi dalam rangka. 1.1 Latar Belakang

Guna menghasilkan strategi sanitasi Kabupaten sebagaimana tersebut di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA UTARA

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

Strategi Sanitasi Kabupaten Landak 2013 BAB I PENDAHULUAN

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Strategi Sanitasi Kabupaten Kerinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Access) akses sanitasi layak di akhir tahun Dalam upaya untuk mencapai target 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

Strategi Sanitasi Kabupaten Empat Lawang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

1.1. Latar Belakang. SSK Pemutakhiran Kab. Banyuwangi 2016 I-1

B A B I P E N D A H U L U A N

STRATEGI SANITASI KABUPATEN CIAMIS BAB I

Bab 1 Pendahuluan. Strategi Sanitasi Kabupaten Sleman 2015 I-1

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KAB. SIDENRENG RAPPANG

BAB I PENDAHULUAN I RPJMN Bidang Perumahan Permukiman, Bappenas

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Timur

1.1 Latar Belakang. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Bandung Barat adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

BUKU PUTIH SANITASI KAB. WAKATOBI (POKJA SANITASI 2013) BAB I PENDAHULUAN

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TOJO UNA-UNA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Strategi sanitasi kabupaten bintan Tahun anggaran Latar Belakang

BAB 1: BUKU PUTI SANITASI KOTA BANJARBARU 1.1 LATAR BELAKANG. Hal 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Klungkung Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

Bab I : Pendahuluan I Latar Belakang

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

Strategi Sanitasi Kota Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

STRATEGI SANITASI KOTA KAB. SIDENRENG RAPPANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Strategi Sanitasi Kabupaten Purworejo BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SEKILAS BUKU PUTIH BEBERAPA PERTANYAAN YANG SERING MUNCUL

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

Strategi Sanitasi Kabupaten Pasaman. ( Refisi 2012 ) I.1

1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK

2016 BAB I PENDAHULUAN

I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang

S S K BAB 1 PENDAHULUAN

S S K STRATEGI SANITASI KABUPATEN MANGGARAI BARAT BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

POKJA PPSP KABUPATEN SAROLANGUN BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

STRATEGI SANITASI KOTA KENDARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemutakhiran SSK Kabupaten Magelang I-1

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG. Pendahuluan 1

b. Kecamatan Padang Panjang Timur, terdiri dari : 1. Kelurahan Koto Panjang; Bagian C Lampiran

STRATEGI SANITASI KABUPATEN HALMAHERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Buku Strategi Sanitasi Kabupaten Bangka Selatan 1

PPSP BAB 1 PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI I Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Grobogan 1-1

NOTULENSI PERTEMUAN AWAL PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH 11 APRIL 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Fakfak telah mengalami perkembangan yang cukup pesat di 10 tahun terakhir ini. Perkembangan ini dapat dilihat dari meningkatnya pertambahan penduduk Kabupaten Fakfak yang hingga tahun 2015 telah mencapai 72.189 jiwa. Di samping itu telah mengalami perkembangan baik dari sisi aktivitas ekonomi dan kegiatan pembangunan fisik yang di dukung oleh visi dan misi pemerintah daerah Kabupaten Fakfak yang berkomitmen membangun aksesibilitas melalui peningkatan infrastruktur dan perekonomian wilayah, namun demikian belum mampu memberikan tingkat pelayanan terhadap sanitasi yang baik kepada masyarakat (pelayaan yang optimal), yang mencakup:pelayanan air minum, pelayanan air limbah (domestik dan non domestik), pelayanan kebersihan/persampahan, dan penanganan drainase. Dilihat dari angka Pertumbuhan penduduk Kabupaten Fakfak setiap tahun mengalami peningkatan, dengan rata-rata laju pertumbuhan tahun 2014 sebesar 1,82 % (BPS Kabupaten Fakfak, 2015). Dengan pertambahan penduduk akan diikuti dengan meningkatnya pula kepadatan penduduk di Kabupaten Fakfak terutama terkonsentrasi pada wilayah perkotaan, sementara tidak diikuti oleh ketersediaan luasan lahan permukiman dan semakin menyempit daya dukung lahan. Bertambahnya penduduk juga akan diikuti oleh meningkatnya masalah infrastruktur lingkungan seperti meningkatnya produksi sampah dan air limbah, belum memadainya sarana dan prasarana sanitasi yang berdampak buruk terhadap kesehatan lingkungan seperti meningkatnya angka kesakitan masyarakat, menurunya kualitas hidup, menurunya tingkat pendapatan masyarakat dan bertambahnya angka kematian bayi yang kecenderungan berimplikasi terhadap meningkatkan jumlah penduduk miskin. Seiring dengan berkembangnya infrastruktur dan perekonomian wilayah, maka kebutuhan akan utilitas di bidang sanitasi akan meningkat pula akibat dari pertambahan penduduk, tingkat kemampuan ekonomi masyarakat, aktivitas perekonomian dan pembangunan serta ketersedian sumber daya alam (sumber air bersih). Sektor sanitasi merupakan sektor yang termasuk tertinggal jika dibandingkan dengan sektor lain. Berdasarkan data BPS Indonesia tahun 2013 menunjukkan bahwa pencapaian di sektor sanitasi hanya 59,7 % dimana angka tersebut masih sedikit di bawah target pencapaian MDGs yaitu 62,4 % sehingga akses sanitasi masih perlu menjadi perhatian utama bersamaan dengan akses lainnya seperti air minum dan lain sebagainya.. 1

Strategi sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Fakfak adalah suatu dokumen perencanaan yang memuat kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat Kabupaten yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kabupaten Fakfak. Tujuan penyusunan dokumen ini adalah untuk menjamin pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan. Di dalam dokumen SSK akan menjadi sebuah dokumen pemetaan situasi sanitasi di Kabupaten Fakfak yang mencerminkan 4 karakteristik, yaitu : (1) disusun sendiri oleh tim pokja Sanitasi Kabupaten Fakfak sesuai dengan Keputusan Bupati Fakfak Nomor 060.1.301 Tahun 2015 dari, oleh, dan untuk Kabupaten Fakfak (2) berdasarkan data empiris, kondisi aktual atau kondisi sebenarnya (existing condition), (3) menggunakan gabungan pendekatan top-down dan bottom-up dan (4) komprehensif dan berskala Kabupaten yang dapat dijadikan database sanitasi yang paling lengkap, mutakhir, aktual dan disepakati seluruh SKPD dan stakeholder di Kabupaten Fakfak. Dalam konteks ini SSK merupakan prasyarat utama dan dasar untuk mendapatkan potret (pemetaan) situasi sanitasi Kabupaten Fakfak secara komprehensif yang nantinya akan dijadikan dasar pijakan penyusunan strategi sanitasi di Kabupaten Fakfak. Dari sektor sanitasi ini memberikan dukungan pentingnya dilakukan penyusunan SSK dengan harapan sebagai berikut: 1. Dokumen SSK akan menjadi instrumen dan acuan dalam implementasi pembangunan di bidang sanitasi di Kabupaten Fakfak karena telah didukung dengan hasil kajian yang komprehensif mengenai kondisi dan kebutuhan sanitasi di Kabupaten Fakfak; 2. Adanya kebutuhan untuk mempercepat implementasi terutama terkait dengan pencapaian target Pemerintah dalam pelaksanaan visi dan misi RPJM Nasional 2015 2019 yang menetapkan target baru yaitu tercapainya Universal Access berupa cakupan akses 100% untuk air minum/air bersih, dan sanitasi, serta 0% kawasan pemukiman kumuh di akhir tahun 2019 yang di dukung pula oleh visi dan misi pembangunan Kabupaten Fakfak. 3. Mampu mendorong tercapainya visi dan misi Kabupaten Fakfak di sektor sanitasi yang telah dituangkan ke dalam RPJMD Kabupaten Fakfak 2011-2015. Bila dilihat hubungan antara dokumen SSK dengan dokumen perencanaan lainnya dapat disampaikan bahwa: 1. SSK Kabupaten Fakfak merupakan pelengkap dari dokumen perencanaan resmi yang ada di Kabupaten Fakfak dapat menjadi instrumen dalam menterjemahkan program dan kegiatan, seperti RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD; 2

2. SSK Kabupaten Fakfak merupakan penjabaran secara lengkap sebagian dari rencana program pengembangan investasi jangka menengah (RPI2JM) Kabupaten Fakfak tahun 2009-2013, khususnya dalam bidang sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase); 3. Penyusunan SSK Kabupaten Fakfak mengacu pada dokumen Perda Kabupaten Fakfak Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Fakfak tahun 2011-2031, khususnya berkaitan dengan zonasi pembangunan sarana sanitasi yang termuat di dalam rencana struktur tata ruang wilayah Kabupaten Fakfak dan salah satu misi pembangunan Kabupaten Fakfak yang termuat di dalam RPJMD Kabupaten Fakfak sesuai dengan Perda Nomor 10 Tahun 2012 tentang RPJMD Kabupaten Fakfak Tahun 2011-2015. SSK diperlukan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para pelaku pembangunan menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah antar ruang antar waktu antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah, menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan dengan tujuan mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. Setelah disepakati, SSK akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak tahunan (annual action plan) yang isinya adalah sebagai informasi lebih rinci dari berbagai usulan program dan kegiatan pengembangan layanan sanitasi yang disusun sesuai tahun rencana pelaksanaannya. Pembangunan infrastruktur sanitasi yang disiapkan secara lebih terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. Dengan mendayagunakan sumber daya yang lebih optimal diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di berbagai daerah, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu. Dengan demikian, kondisi ini merupakan salah satu argumentasi bagi pemerintah daerah untuk melaksanakan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Melalui program PPSP yang bertujuan untuk memprioritaskan pembangunan sanitasi melalui pendekatan penyusunan dokumen perencanaan sanitasi sebelum pelaksanaan tahap implementasi program dan kegiatan. Pada tahun 2015 telah dibentuk Keputusan Bupati Fakfak tentang Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Fakfak Tahun 2016 Kabupaten Fakfak dan akan menyusun rangkaian dokumen 3

perencanaan pembangunan sanitasi yang dikenal dengan dokumen SSK dengan mengacu pada kondisi dan permasalahan, yang merupakan hasil suatu konsolidasi dan integrasi keluaran proses perencanaan. SSK merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahunan) yang memberikan arah bagi pengembangan layanan sanitasi yang dapat diwujudkan sebagai suatu rencana pembangunan sanitasi yang kompehensif dan bersifat strategis. 1.2. Maksud dan Tujuan Penyusunan SSK Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Fakfak dimaksudkan untuk memformulasikan strategi pengembangan sanitasi sebagai pedoman dan arahan dalam implementasi rencana pembangunan sanitasi di Kabupaten Fakfak dalam rangka meningkatkan kualitas sanitasi Kabupaten Fakfak. Untuk mencapai maksud tersebut, beberapa tujuan penyusunan SSK Kabupaten Fakfak sebagai berikut: a) Memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terarah, terintegrasi, dan berkelanjutan serta tanggap terhadap perubahan, b) Terwujudnya Visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak terhadap pengelolaan sanitasi terutama berkontribusi dalam pencapaian rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) Kabupaten Fakfak Tahun 2005-2025 dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJMD) Kabupaten Fakfak Tahun 2011-2015 dengan visi "Terwujudnya Masyarakat Fakfak yang maju, mandiri dan berkeadilan yang dilandasi nilai-nilai religius dan kearifan lokal". Melalui misi pertama dalam mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan, peningkatan derajat dan jangkauan pelayanan kesehatan serta peranan wanita dan generasi muda. c) Terumuskannya strategi percepatan pembangunan sanitasi di Kabupaten Fakfak untuk lima tahun ke depan. d) Terumuskannya program dan kegiatan percepatan pembangunan sanitasi di Kabupaten Fakfak untuk lima tahun ke depan e) Terumuskannya strategi monitoring dan evaluasi bagi implementasi rencana pembangunan sanitasi Kabupaten Fakfak untuk lima tahun kedepan 1.3. Wilayah Cakupan SSK Cakupan wilayah dalam penyusunan SSK Kabupaten Fakfak ini meliputi wilayah administratif Kabupaten Fakfak yang terdiri atas 17 Distrik, 142 Kampung dan 7 Kelurahan. Cakupan wilayah ditampilkan pada Gambar 1.1 4

PETA CAKUPAN SSK KAB. FAKFAK 5

1.4. Metodologi Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Fakfak ini disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Fakfak melalui proses partisipastif dan terintegrasi lewat diskusi, lokalatih, lokakarya dan pembekalan yang dilakukan oleh Tim Pokja Sanitasi Kabupaten Fakfak di bantu oleh fasilitator dari Pemerintah Pusat maupun provinsi melalui provincial sanitation development advisor (ProSDA) dan City Fasilitor (CF). Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan bersama-sama dengan tim Pokja Sanitasi Kabupaten Fakfak melalui FGD, kegiatan lokakarya, pelatihan, diskusi dan pembekalan. Secara rinci metode penyusunan SSK ini, terdiri dari tahapan berikut: 1. Melakukan inventarisasi mengenai kondisi dan permasalahan sanitasi di Kabupaten Fakfak saat ini yang didalamnya dilakukan pengumpulan data sekunder dari berbagai SKPD teknis terkait dan pengumpulan dokumen perencanaan data teknis terkini, identifikasi permasalahan dan penetapan area berisiko sanitasi. Metode yang digunakan adalah kajian data sekunder dan penggalian data primer melalui studi lapangan untuk mendapatkan informasi tentang sanitasi; 2. Melakukan inventarisasi dan review terhadap berbagai dokumen kesehatan seperti profil kesehatan Kabupaten Fakfak, dokumen PHBS dan hasil studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau penilaian resiko kesehatan lingkungan yaitu studi untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang memiliki risiko pada kesehatan masyarakat. Identifikasi Hasil review akan menjadi point dalam perkembangan kondisi sanitasi saat ini; 3. Menyusun Skenario Pembangunan Sanitasi lima tahun kedepan yang mencakup; kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi sanitasi Kabupaten Fakfak, penetapan zona dan sistem sanitasi serta tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi Kabupaten Fakfak. Dalam perumusan bagian ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah diperdakan sesuai dengan Perda Nomor 10 tahun 2012 dan dokumen perencanaan strategis lainnya; 4. Merumuskan strategi sanitasi Kabupaten Fakfak yang menjadi basis penyusunan program dan kegiatan pembangunan sanitasi dalam jangka menengah (5 tahunan), dengan menggunakan alat analisis berupa analisis SWOT dalam mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman sistem sanitasi Kabupaten Fakfak; dan 6

5. Melakukan konsolidasi perencanaan dan penganggaran pembangunan sanitasi melalui upaya eksternalisasi kepada pemerintah di tingkat Provinsi, Satker Kementerian dan Lembaga dan sumber pendanaan lainnya dengan tujuan agar memperoleh dukungan dalam mendorong implementai program dan kegiatan yang telah di rancanag sesuai dengan dokumen SSK Kabupaten Fakfak yang telah dimiliki termasuk pula publikasi melalui pendanaan untuk mendapat dukungan dari Corporate Social Responsibilty (CSR) dan pendanaan non pemerintah lainnya. Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini merupakan produk bottom up dan top down planning, dengan mengakomodir kebutuhan akan layanan sanitasi yang ada sekaligus menindaklanjuti arahan makro pembangunan daerah dari RPJMD Kabupaten Fakfak. Metodologi penyusunan yang digunakan adalah metoda kajian dan review, metode pengumpulan data primer untuk mengindentifikasi kebutuhan masyarakat menyangkut sanitasi, dan dengan metode scoring untuk merumuskan bobot penilaian area berisiko. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan instrumen yang secara bertahap menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metode dilakukan secara bersama-sama dengan tim Pokja Sanitasi Kabupaten Fakfak melalui kegiatan lokakarya, pelatihan, diskusi, dan pembekalan. Metode penyususnan SSK ini, terdiri dari tahapan sebagai berikut: 1. Metode pengumpulan data Data yang digunakan dalam dokumen ini meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh melalui beberapa dokumen daerah yang tersedia. Diantaranya Data Statistik Kabupaten Fakfak dalam Angka tahun 2015, data sekunder dari beberapa SKPD teknis yang terupdate. Data sekunder meliputi data teknis infrastruktur lingkungan dari Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan sasaran studi, data sanitasi dan studi EHRA dari Dinas Kesehatan, Data kemiskinan daerah, data kelembagaan serta data keuangan. Sedangkan data primer di peroleh melalui media FGD, kuisener, media dan komunikasi, identifikasi lapangan dan persepsi SKPD yang terlibat dalam Pokja Sanitasi. 2. Metode analisis Metode analisis dalam pendekatan penyusunan dokumen SSK yang menjadi basis penyusunan program dan kegiatan pembangunan sanitasi kabupaten Fakfak jangka menengah (5 Tahun) dilakukan denan mengunakan metode analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari sistem sanitasi Kabupaten Fakfak yang dilakukan. Pada 7

pelaksanaan analisis SWOT ini, isu strategis diidentifikasi dari setiap data yang ada untuk kemudian diberi bobot dan skor dalam mendapatkan posisi pengelolaan sanitasi dari setiap sub sektor sanitasi dan aspek Prohisan. Selain itu, penyusunan dokumen ini juga memanfaatkan tools yang disebut Sanitation Planning Tools, yaitu rangkaian tools yang digunakan untuk menganalisis dan menentukan area beresiko serta rencana zona sistem sanitasi (tahapan pengembangan sanitasi) dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. 3. Metode penyusunan strategi, program dan kegiatan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Fakfak menjadi dasar dalam merumuskan visi dan misi sanitasi, yang kemudian dilanjutkan dengan merumuskan tujuan, sasaran dan strategi. Tiap-tiap strategi kemudian diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut komponen-komponen kegiatan indikatifnya. Cakupan suatu Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dapat meliputi aspek teknis dan aspek non teknis sebagai berikut: Aspek Teknis; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan sektor sanitasi yang terdiri dari : (a) Layanan sub sektor air limbah domestik; (b) Layanan sub sektor persampahan; (c) Layanan Sub sektor drainase lingkungan; (d) Aspek Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan). Aspek non-teknis, meliputi : (a) Kajian dalam penyedian layanan sanitasi; (b) Konsolidasi data kelembagaan terkait sanitasi; (c) Pemetaan keuangan dan perekonomian daerah; (d) Kajian komunikasi dan media; (e) Kajian peran serta masyarakat; (f) Kajian sanitasi sekolah. 4. Metode Penganggaran/Pendanaan Melakukan konsolidasi penganggaran sanitasi melalui upaya internalisasi dan eksternalisasi. Upaya internalisasi melalui sinergitas antar lintas sektor/skpd terkait dengan sanitasi di tingkat Kabupaten Fakfak dan pemasaran sanitasi kepada Corporate Social Responsibility (CSR) dan pendanaan non pemerintah lainnya. Sedangkan upaya eksternalisasi melalui sinkronisasi dengan 8

pihak Provinsi, Satker Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PSPLP), Kementerian dan Lembaga terkait dan sumber pendanaan lainnya. 1.5. Dasar Hukum Landasan hukum dalam penyususnan pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Fakfak sebagai berikut : a) Undang-Undang Republik Indonesia 1. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 2. Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antar Pemerintah Pusat dan Daerah; 3. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025; 4. Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 5. Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah; 6. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 7. Undang Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 8. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman; 9. Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 10. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Tata Pengaturan Air; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pencemaran Udara; 9

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air; 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. c) Peraturan Presiden Republik Indonesia 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2015-2019; 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 185 Tahun 2014 Tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi; d) Keputusan Presiden Republik Indonesia 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan; 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air. e) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup 1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih; 2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 114 Tahun 2003 tentang Penetapan Kelas Air; 3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL; 4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air; 10

5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. f) Keputusan Menteri Kesehatan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 472 Tahun 1996 Tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan; 2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA); 3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 288/Menkes/SK/III/2003 Tentang Penyehatan Sarana dan bangunan umum; 4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876 Tahun 2001 Tentang Pedoman Teknis ADKL (Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan). g) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum 1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/2006 tentang kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP). 2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/2008 tentang kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP); 3. PeraturanMenteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tentang Drainase Perkotaan; 4. Permen pu no 3 tahun 2013 tentang penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan dalam penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga; 5. Permen PU No 01/PRT/M/2014. tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. h) Peraturan Menteri Dalam Negeri 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 Tentang Perubahan Permendagri 57/2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. 4. Permendagri no 33 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan persampahan. 11

i) Petunjuk Teknis 1. Petunjuk Teknis Nomor KDT 616.98 Ped I judul Pedoman Teknis Penyehatan Perumahan; 2. Petunjuk Teknis Nomor KDT 636.728 Pet. I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Kompos Rumah Tangga, Tata cara Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Daur Ulang Pada Lingkungan, Spesifikasi Area Penimbunan Sampah Dengan Sistem Lahan Urug Terkendali Di TPA Sampah; 3. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.72 Pet B judul Petunjuk Teknis Pembuatan Sumur Resapan; 4. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Penerapan Pompa Hidran Dalam Penyediaan Air Bersih; 5. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Pengomposan Sampah Organik Skala Lingkungan; 6. Petunjuk Teknis Nomor KDT 361.728 Pet I judul Petunjuk Teknis Spesifikasi Instalasi Pengolahan Air Sistem Berpindah pindah (Mobile) Kapasitas 0.5 Liter/detik; 7. Petunjuk Teknis Nomor KDT 627.54 Pan I judul Panduan Dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan; 8. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Pedoman Teknis Tata Cara Sistem Penyediaan Air Bersih Komersil Untuk Permukiman; 9. Petunjuk Teknis Nomor KDT 363.728 Pet D judul Petunjuk Teknis Tata Cara Pengoperasian Dan Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Non Kakus; 10. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis Saluran Irigasi; 11. Petunjuk Teknis Nomor KDT 307.14 Man P judul Manual Teknis MCK. j) Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat 1. Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 17 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2012-2016 (Lembaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2012 Nomor 17); 2. Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 18 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2012 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2012 Nomor 18); 12

3. Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2033 (Lembaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2013 Nomor 4); k) Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak 1. Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Kabupaten Fakfak; 2. Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum di Daerah Kabupaten Fakfak; 3. Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 4 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha Daerah Kabupaten Fakfak; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 5 Tahun 2011 tentang Retribusi Perijinan Terrtentu Daerah Kabupaten Fakfak; 5. Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Fakfak Tahun 2011-2031; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Kabupaten Fakfak Tahun 2005-2025; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 10 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menenah Daerah (RPJMD) Kabupaten Fakfak 2011 2015. 1.2 Sistematika Penulisan Penyusunan dokumen SSK yang akan ditetapkan menjadi dokumen strategis daerah Kabupaten Fakfak disajikan dalam 6 (enam) bab dengan rincian sebagai berikut : BAB 1 Pendahuluan Menjelaskan latar belakang penyusunan buku SSK, peran SSK dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Fakfak, pentingnya memiliki dokumen strategi sanitasi yang berkelanjutan, metodologi penyusunan, dasar hukum, sistemetika penulisan, dan hubungan antara SSK dengan serta kaitannya dengan dokumen perencanaan Kabupaten Fakfak seperti RPJPD, RPJMD dan RTRW Kabupaten Fakfak. BAB 2 Profil Wilayah dan Sanitasi Saat Ini Menguraikan tentang gambaran umum kondisi wilayah Kabupaten Fakfak 13

Gambaran umum mengenai kondisi sanitasi yang ada di Kabupaten Fakfak diantaranya area berisiko dan permasalahan sanitasi berdasarkan hasil pengisian instrument profil dan peta area resiko sanitasi. BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Menguraikan visi dan misi sanitasi yang menjadi acuan dalam penyusunan SSK Kabupaten Fakfak ke arah pengembangan sanitasi lima tahun kedepan, pentahapan pengembangan sanitasi sesuai dengan zona dan sistem sanitasi yang direkomendasikan serta analisis kemampuan pendanaan sanitasi. BAB 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Menguraikan strategi pengembangan sanitasi seperti air limbah domestik, persampahan, dan drainase yang akan dicapai dan dijalankan berdasarkan hasil analisis SWOT. BAB 5 Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Menyajikan tentang ringkasan program, kegiatan dan indikasi pendanaan kebutuhan biaya pembangunan sanitasi di Kabupaten Fakfak dengan sumber pendanaan pemerintah, kebutuhan biaya pengembangan sanitasi dengan sumber pendanaan non pemerintah maupun antisipasi funding gap. BAB 6 Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK Menguraikan tentang strategi monitoring dan evaluasi capaian SSK. BAB 7 Penutup Berisi kesimpulan dan saran. 14