BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka)

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian korelasi,yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

Bab 3 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukuran skalanya. Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2014) yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

Transkripsi:

41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif komparasi. Kuantitatif komparasi ialah penelitian yang membandingkan dua gejala atau lebih. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekaan yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistik. 1 Penelitian komparatif diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. 2 B. Identitas Variabel Variabel dapat didefinisikan sebagai konsep yang memiliki variasi atau memiliki lebih dari satu nilai. 3 Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu: 1. Variabel Independen (variabel X), merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). 4 Adapun yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah pesantren (tempat tinggal). 2. Variabel Dependen (variabel Y), merupakan variabel yang dipengaruhi atau terpengaruh, karena adanya variabel bebas/independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah regulasi diri. 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2012, hlm. 12 2 Nana syaodih sukmadinata, metode penelitian pendidikan, bandung: pt remaja rosdakarya, 2005. Cet.i hlm. 56 3 Ibid., hlm. 55. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2012, hlm. 39.

42 C. Definisi Operasional 1. Pesantren Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen disebut juga variabel eksogen. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah pesantren, dengan indikator: 1. Mahasiswa bertempat tinggal di pesantren/asrama 2. Mengikuti kegiatan dan tata tertib yang berlaku 3. Terdapat dan mengikuti pengajian kitab kuning. 2. Regulasi Diri Regulasi diri adalah upaya individu untuk mengatur diri dalam suatu aktivitas dengan mengikutsertakan kemampuan metakognisi, motivasi, dan perilaku aktif. Regulasi diri merujuk pada pikiran, perasaan dan tindakan yang terencana oleh diri dan terjadi secara berkesinambungan sesuai dengan upaya pencapaian tujuan pribadi. Dalam penelitian ini teori yang digunakan sebagai landasan merujuk pada konsep Zimmerman, dengan aspek sebagai berikut: a) Metakognisi, dengan indikator: 1) Merancang dan merencanakan tujuan 2) Mampu mengorganisasi 3) Mengevaluasi diri 4) Kemampuan mengintruksikan diri b) Motivasi, dengan indikator: 1) Adanya keingintahuan yang tinggi dari diri individu 2) Percaya Diri 3) Dorongan untuk berprestasi c) Perilaku, dengan indikator: 1) Mampu memilih, menyusun dan menguasai lingkungan. D. Popolasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sebagai objek-objek tersebut

43 dapat menjadi sumber data penelitian. 5 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ushuluddin UIN Walisongo Semarang angkatan 2015, yang berjumlah ±432 mahasiswa. 6 Yang terbagi atas lima jurusan yakni Tafsir hadis, Tasawuf dan Psikoterapi, Perbandingan Agama, Aqidah ilsafat dan Psikologi Tabel I: Jumlah mahasiswa fakultas ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Angkatan 2015 No Jurusan Jumlah Total 1 A 70 2 TP 89 3 PA 26 4 TH 172 5 Psi 75 432 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. 7 Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. 8 Sebagaimana dikatakan Suharsimi Arikunto bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih. 9 Dalam penelitian ini penulis akan mengambil 15% dari jumlah populasi, 15% dari 432 adalah 64,8 5 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya, Jakarta: Prenada Media Group, 2009, hlm. 99. 6 Usuluddin.walisongo.ac.id. di akses pada 30 oktober 2015. 7 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta : Rajawali 1992, hlm. 72. 8 Sutrisno hadi, Statistik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015, hlm. 196. 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek edisi revisi V, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, hlm. 112.

44 dibulatkan menjadi 65. Karena penelitian ini komparasi maka peneliti akan mengambil sampel genap yaitu 64 responden. E. Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 10 Sedangkan alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah skala. Skala yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah skala yang peneliti buat berdasarkan indikator-indikator regulasi diri menurut Zimmerman. Skala terdiri dari 50 aitem, 25 aitem favorable dan 25 aitem unfavorable. Skala yang digunakan berupa skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 11 Skala Likert menggunakan lima alternatif jawaban sebagai berikut: Tabel 2: Skor Skala Likert Jawaban Keterangan Skor avorable Skor Unfavorable SS Sangat Setuju 5 1 S Setuju 4 2 N Netral 3 3 TS Tidak Setuju 2 4 STS Sangat Tidak Setuju 1 5 avorable adalah pernyataan sikap yang berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai objek sikap, kalimatnya bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap. Sebaliknya pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal negative yakni 10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, hlm. 142. 11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Metods), Bandung: Alfabeta, 2013, hlm. 136.

45 tidak mendukung atau kontra terhadap sikap objek yang hendak diungkap. 12 Tabel 3: Blue Print Skala Regulasi Diri NO KOMPONEN AITEM JUMLAH 1. Metakognisi 1.1.Merancang dan merencanakan tujuan 1*, 5*, 43 21, 32, 36 1.2.Mampu mengorganisasi 8*, 30, 35* 11*,31, 15 44* 1.3.mengevaluasi diri 12*, 29*, 48* 6, 22, 37 1.4.kemampuan mengintruksikan diri 7, 20, 42 9,23, 45, 50* 2. Motivasi 2.1.adanya keingintahuan yang tinggi dari diri individu 19*, 24, 34,10, 27, 38 2.2.percaya diri 4*, 18, 46* 10 14, 28, 39* 2.3.dorongan untuk berprestasi 17*, 25, 40* 3*, 15, 12 Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet.1, 2005, hlm. 98.

46 47* 3. Perilaku 3.1.Mampu memilih, 2, 16*, menyusun dan 33, 49* 4 menguasai 13, 26, lingkungan 41* *)Item yang gugur. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument 1. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. 13 Dalam artian suatu alat pengukur dapat dikatakan valid atau sah apabila alat ukur tersebut telah digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas instrument dalam penelitian ini diperimbangkan melalui validitas isi (content validity), yaitu validitas yang berkaitan dengan isi yang akan diuji atau diukur sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur. Dalam validitas isi ini menunjukkan bahwa pokokpokok pada alat ukur mewakili sifat-sifat yang akan diukur. 14 Uji instrumen untuk mahasiswa fakultas ushuluddin UIN Walisongo semarang dilakukan terhadap mahasiswa UIN Walisongo selain dari fakultas ushuluddin dan humaniora angkatan 2015 dengan jumlah 30 mahasiswa. Uji validitas dilakukan pada tanggal 16-20 ebruari 2016. Skala disebar sebanyak 30 dan kembali kepada peneliti sebanyak 30. Dengan bantuan SPSS 16.0 for windows yaitu jika koefisien korelasi aitem total signifikan lebih kecil dari 0.05 maka butir-butir tersebut dinyatakan valid. Aitem dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari pada r tabel. Dalam uji validitas ini r tabel yang dipakai adalah 0,361. Jadi, aitem pernyataan dikatakan valid apabila r hitung > r tabel (0,361). 13 Saifudin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, cet. iii, 2001, hlm. 5. 14 Jusuf Soewadji, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012, hlm. 173.

47 Berdasarkan uji validitas instrumen yang dilakukan terhadap 50 item skala regulasi diri, terdapat 29 aitem yang valid dan 21 aitem yang dinyatakan gugur. Adapun koefisien yang valid berkisar antara 0,366 sampai dengan 0,748. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Table 4: Aitem-aitem yang valid No No.item Koefisien 1 2 0,387 2 6 0,388 3 7 0,390 4 9 0,382 5 10 0,472 6 13 0,513 7 14 0,499 8 15 0,709 9 18 0,509 10 20 0,431 11 21 0,383 12 22 0,621 13 23 0,399 14 24 0,504 15 25 0,442 16 26 0,567 17 27 0,366 18 28 0,577 19 30 0,491 20 31 0,455 21 32 0, 410 22 33 0,379 23 34 0,389 24 36 0,748 25 37 0,505

48 26 38 0,393 27 42 0,576 28 43 0,633 29 45 0,370 Adapun koefisien yang gugur berkisar antara 0,010 sampai dengan 0.357, aitem-item tersebut adalah sebagai berikut: Table 5: Aitem-aitem yang tidak valid No. No.item Koefisien 1 1 0,150 2 3 0,192 3 4 0,102 4 5 0,111 5 8 0,163 6 11 0,014 7 12 0,010 8 16 0,329 9 17 0,319 10 19 0,357 11 29 0,299 12 35 0,084 13 39 0,113 14 40 0,078 15 41 0,029 16 44 0,233 17 46 0,306 18 47 0,209 19 48 0,234 20 49 0,232 21 50 0,192

49 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. 15 Sugiyono menjelaskan bahwa instrumen yang reliabilitas adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. 16 Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (r xx ) yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas. 17 Data untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh lewat penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden (single-trial administration). Dengan menyajikan satu skala hanya satu kali, maka problem yang mungkin timbul pada pendekatan reliabilitas tes ulang dapat dihindari. 18 Reabilitas skala model ini ditunjukkan oleh besaran koefisien alpha yang berkaitan dengan kesalahan baku pengukuran. Artinya, semakin besar nilai alpha maka semakin kecil kesalahan tingkat pengukuran, dengan kata lain konsistensi indikator instrumen penelitian memiliki keterandalan. Penghitungan estimasi reliabilitas 15 Saifudin Azwar, Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, cet. iii, 2001, hlm. 4. 16 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, Bandung: Alfabeta, 2008, hlm. 121. 17 Saifudin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006, hlm. 83. 18 Saifudin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006, hlm. 87.

50 penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS (Statistical Product or Service Solutions) 16.0 for windows. Dengan bantuan paket program SPSS 16.0 for windows ditampilkan hasil analisis reliabilitas instrumen. Ringkasan analisis alpha instrumen selengkapnya tersebut dalam tabel berikut: Tabel 6: Rangkuman Analisis Reliabilitas Instrumen Variabel Koefisien Keterangan reabilitas alpha Regulasi Diri 0, 851 Reliable G. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik. Melalui analisis statistik diharapkan dapat menyediakan data-data yang dapat dipertanggug jawabkan untuk menarik kesimpulan yang benar dan untuk mengambil keputusan yang baik terhadap hasi penelitian. Karena jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif. Metode yang akan digunakan dalam menganalisis data yang telah terkumpul dalam penelitian ini adalah Uji-t independent, yakni uji komparatif atau uji beda untuk mengetahui adakah perbedaan mean atau rerata yang bermakna antara 2 kelompok bebas yang berskala data berbentuk interval atau ratio. 19 Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah dengan metode statistic, karena data yang diperoleh berwujud angka dan metode statistic dapat memberikan hasil yang objektif. Metode analisis dara ini dibantu dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 16.0 for windows. 19 Sukardi, Metode Pendidikan Kompetensi dan Prektiknya, PT Bumi Aksara, 2009, hlm. 133.