Hama Penyakit Tanaman Padi Gogo Tim : BPTP Jawa Tengah
HAMA UTAMA PADI WERENG PENGGEREK BATANG PADI WALANG SANGIT LUNDI/ORONG-ORONG/ANJING TANAH PENYAKIT UTAMA PADI BLAST/NECK BLAST HAWAR DAUN BAKTERI TUNGRO
Wereng Batang Coklat (Brown Plant Hopper) Nilaparvata lugens Stall
GEJALA SERANGAN HAMA WERENG COKLAT Daun berwarna kuning dan pangkal batang berwarna kehitaman. Serangan berupa spot-spot Bila parah, tanaman mengering seperti terbakar terjadi pada semua fase pertumbuhan
PENGENDALIAN WERENG COKLAT Penanaman varietas tahan Pengaturan pola tanam/kultur teknis Pemberian pupuk K untuk mengurangi kerusakan Insektisida antara lain yang berbahan aktif: 1. Amitraz (Mitac) 7. Karbosulfan (Marshal) 2. Buprofezin (Applaud) 8. Metolkarb (Rexal) 3. BPMC (Bassa, Baycarb) 9. Propoksur (Poksindo) 4. Fipronil (Regent) 10.Tiametoksam (Actara) 5. Imidakloprid (Confidor) 11. Plenum, dll. 6. Karbofuran (Curater, Dharmafur, Furadan)
PENGGEREK BATANG PADI (Sundep Beluk))
GEJALA SERANGAN Stadia vegetatif (Sundep) Ditandai kematian pada anakan muda Stadi generatif (Beluk) Ditandai malai tampak putih dan hampa
CARA PENGENDALIAN Pengaturan pola tanam Pengendalian secara manual penggunaan alat/feromone sex Pengendalian secara biologi Pengendalian secara kimia berbahan aktif: Karbofuran (Curater, Dharmafur, Furadan) Fipronil (Regent) Bisultap (Panzer, Spontan) Karbosulfan (Marshal) Dimehipo (Dipho) Amitraz (Mitac) Bensultap (Bancol) Metoksfenosida spinetoram (Tenano), dll.
WALANG SANGIT Hama perusak bulir pada fase pemasakan Menyerang stadia pertumbuhan tanaman setelah keluar malai sampai matang susu Kerusakan dapat menyebabkan permukaan kulit biji padi sebagian menghitam beras berubah warna dan mengapur serta hampa AE : lebih dari 1 ekor per 2 rumpun pada masa keluar malai dstnya
CARA PENGENDALIANSANGIT Kendalikan gulma di sekitar pertanaman Tangkap menggunakan jaring sebelum stadi pembungaan Umpan menggunakan ikan/ daging busuk /kotoran ayam Aplikasi insektisida apabila serangan sudah masuk ambang ekonomi (lebih dari 1 ekor per 2 rumpun pada masa keluar malai dstnya) Penyemprotan dilakukan pada pagi-pagi atau sore hari ketika walang sangit berada di kanopi Insektisida antara lain yang berbahan aktif: 1. Fipronil (Regent) 2. Metolkarb (Rexal) 3. BPMC (Bassa, Baycarb) 4. MIPC (Mipcin, Mikarb) 5. Propoksur (Poksindo) 5. Samponil / hayati
HAMA LUNDI/ORONG-ORONG Stadia vegetatif Ditandai kematian pada anakan muda Gejala serangan Ditandai rumpun padi mengering dan mati mudah dicabut putih dan hampa
Pengendalian Hama Lundi Seedtreatmen/perlakuan benih Insektisida anjuran : Karbofuran/Karbamat/Karbosulfan Agensuia hayati ( M. anisopleae, B. basiana, Basillus spp) Mengurangi pupuk N (10-20%)
Berdasar organisme penyebabnya, penyakit padi dibedakan 3 kelompok utama: Penyakit padi yang disebabkan oleh jamur : 1. blas (Piricularia oryzae), 2. hawar palepah (Rhizoctonia solani), 3. busuk batang (Helminthosporium sigmoideum), 4. bercak daun Cercospora (Cercospora janseana), Penyakit padi yang disebabkan bakteri : 1. HDB (BLB, X. Compestris pv.oryzae), 2. HDJred stripe (BOLB, Pseudomonas sp., Bacillus sp.) 3. Bakteri daun bergaris (BLS, X. Campestris pv. oryzicola), Penyakit padi yang disebabkan oleh virus 1. penyakit tungro 2. Kerdil hampa, dan 3. Kerdil rumput
Penyebab : P. grisea. Penyakit penting padi gogo. menginfeksi semua stadium tanaman mudah membentuk ras baru membentuk toksin, ( picolinic acid, pyricularin, pyriculol, dan tenuazonic acid). GEJALA : Blas daun Bercak belah ketupat Pusat bercak berwarna putih keabuan Blas leher Busuk leher Malai patah terkulai Gabah hampa
Pratanam: PENGENDALIAN sanitasi sisa tanaman, tidak menanam benih dari daerah endemis, perlakuan benih/seed treatmen (isoprotiolan) Vegetatif dan Generatif: tidak memupuk N berlebihan, pupuk K, aplikasi fungisida binomil atau isoprotiolan pada anakan maksimum dan bunting/awal berbunga.
PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI Penyebab = bakteri X.oryzae pv. oryzae, Sifat patogen Mudah membentuk ras/patotipe baru Terbawa air, angin, benih Infeksi melalui luka/lubang alami (hidatida) Gejala diawali dari tepi daun Gejala penyakit Pada tanaman muda = Kresek Pada tanaman > anakan maks. = Hawar
Pengendalian Penyakit HDB 1) Tanam varietas tahan yang sesuai dg keberadaan patotipe patogen HDB 2) Pemupukan rasionil/sesuai kebutuhan tanaman, pupuk N tidak berlebihan, gunakan pupuk K 3) Jarak tanam tidak terlalu rapat (jajar legowo) 4) Pengairan teratur (intermitten) 5) Usahakan keparahan penyakit, < 15-20%, dg aplikasi bakterisida, dll
Gejala serangan PENYAKIT TUNGRO - Ditandai ujung daun berwarna kuning oranye dan kuning coklat terutama pada daun muda - Fase pertumbuhan yang paling rentan, dari pembibitan sampai fase bunting
PENGENDALIAN TUNGRO Varietas tahan (Tukat Petanu, unda, Balian,Kalimas, dll) Kendalikan vektor Kultur teknis Tanam serempak minimal 50 ha Sanitasi tanaman terinfeksi
Status Kerdil Rumput (RGSV) Menjadi masalah yang serius selama outbreak wereng coklat tahun 1975-1977 di Indonesia Thn. 2010 di Jabar, Jateng, dan Jatim.
Virus kerdil rumput Virus kerdil hampa Pengendalian Virus dan mengendalikan wereng coklat Campuran VKR dan VKH Gb3a. Virus kerdil rumput
GejalaSerangan Kerdil, anakan banyak Pertumbuhan tanaman sangat tegak Muncul banyak rosset seperti rumput Daun-daun pendek, sempit, dan hijau kekuningan Terdapat bercak karat kecil-kecil Tidak menghasilkan malai Gejala berkembang 10-20 hr setelah infeksi
PENYAKIT KERDIL HAMPA Gejala Tanaman kerdil, sehat, dan tinggi 40-50% Daun melingkar seperti terpilin, tepi helai daun bergerigi. membentuk anakan bercabang dan terjadi pembengkakan (puru) pada tulang daun. Keluarnya malai terhambat dan bulir Tanam jadi hampa.
Pengendalian penyakit kerdil rumput Dan Kerdil hampa 1.Tanam serempak 2. Kendalikan populasi wereng coklat 3. Buat pesemaian saat lingkungan aman 4. Monitoring 5. Lakukan tindakan dini 6. Eradikasi/Cabut benam atau bakar tanaman terinfeksi/bergejala