BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah k ti e g n e m r a d e k es na k u b M, O ZC LI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik adalah profesi yang bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan akuntansi didalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan (Mulyadi dan Puradiredja, 1998:3). Akuntan publik merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jasa audit terhadap laporan keuangan merupakan jasa yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Untuk auditor, kualitas kerja dilihat dari kualitas yang dihasilkan yang dinilai

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, profesi akuntan publik menjadi sorotan dan perhatian di masyarakat. Profesi ini memang

BAB I PENDAHULUAN. dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Ikatan Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk. penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan. Auditor pemerintah terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Negara mengelola dana yang sangat besar dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di

BAB1 PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan dan mencari informasi tentang kehandalan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan memberikan gambaran dan informasi posisi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Departemen, Satuan Pengawas Intern (SPI) di lingkungan lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan agent untuk memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan. pihak luar untuk memberikan pe nilaian atas laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme memiliki pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). tanggungjawab profesionalnya. Standar-standar ini meliputi pertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. secara wajar sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Prinsip. Akuntansi Berterima Umum (PABU).

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan dana yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengawasan bersifat

BAB I PENDAHULUAN. relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan go public harus memberikan informasi berupa laporan keuangan yang sudah diaudit oleh jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, ada dua

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat bertahan dalam proses seleksi alam ini. non keuangan, bagi para stockholder (pemegang saham) dan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masing-masing. Pengertian laporan keuangan menurut Pernyataan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pemilik (principals) dengan pihak lain, yaitu manajer (agent). Dalam kontrak,

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. publik sehingga efektivitas dan efisiensi penggunaan dana bisa

BAB I PENDAHULUAN. bersifat kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik

BAB I PENDAHULUAN. profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk. penyelenggaraan pemerintahan seharusnya didukung dengan suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaannya. pihak internal maupun eksternal. Sudah menjadi kewajiban perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB), laporan

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Wiratama dan Budiartha (2015), laporan keuangan memiliki dua. karakteristik penting yaitu relevan dan dapat diandalkan, sehingga

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dalam hal pelaporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua

BAB I PENDAHULUAN. meyakini kualitas pekerjaannya. Dalam penyelenggaraanya good governance

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin pendistribusian dana yang merata pada semua sektor publik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pengaruh dari lingkungan etika, pengalaman auditor dan kompleksitas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. guna menjamin pendistribusian dana yang merata pada semua sektor publik.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan (Accountant)

BAB I PENDAHULUAN. aparatur pemerintah yang berkompeten dalam menjalankan tugas sebagai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. Profesi akuntan harus memiliki intregitas, independen

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian dari Ivan dan Nurul ini mengenai Faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Jasa audit atas laporan keuangan atau lebih tepat disebut

BAB I PENDAHULUAN. (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi Keuangan (SAK) atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian audit menurut Mulyadi (2011:9) adalah suatu proses sistematik

BAB I PENDAHULUAN. Auditor dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Tahun 2008 disebut

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia mengarah pada globalisasi, dimana adanya kebebasan persaingan usaha antar negara-negara di dunia. Perusahaan go public harus memberikan informasi berupa laporan keuangan yang sudah diaudit oleh jasa auditor independen, jasa audit terhadap laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal dibanding jasa lainnya. Jasa ini merupakan jasa yang sering digunakan oleh pihak luar perusahaan seperti calon investor, kreditor, Bapepam dan pihak lain yang terkait untuk menilai perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut. Dalam hal ini akuntan publik berfungsi sebagai pihak ketiga yang menghubungkan manajemen perusahaan dengan pihak luar perusahaan yang berkepentingan, yakni dengan memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen dapat dipercaya sebagai dasar dalam mengambil keputusan. Perusahaan memerlukan jasa auditor untuk melakukan audit atas laporan keuangan. Tanpa menggunakan jasa auditor indenpenden, manajemen perusahaan tidak akan dapat menyakinkan pihak luar bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen perusahaan berisi informasi yang dapat dipercaya. Secara umum pengauditan merupakan suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian-kejadian 1

2 ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dari hasil audit inilah, kemudian auditor menarik sebuah kesimpulan dan menyampaikan kesimpulan tersebut kepada pemakai yang berkepentingan (Mardisar dan Sari, 2007). De Angelo (1981) dalam Alim dkk. (2007) mengatakan kualitas audit yaitu sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Deis dan Groux (1992) dalam Alim dkk. (2007) menjelaskan bahwa probabilitas untuk menemukan pelanggaran tergantung pada kemampuan teknis auditor dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Melalui penjelasan-penjelasan yang terdapat di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa berkualitas atau tidaknya hasil audit akan mempengaruhi kesimpulan akhir auditor dan secara tidak langsung juga akan mempengaruhi tepat atau tidaknya keputusan yang akan diambil oleh pihak luar perusahaan. Sehingga auditor dituntut harus memliki rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas) dalam setiap melaksanakan pekerjaanya dan memiliki kompetensi, agar dapat mengurangi pelanggaran atau penyimpangan yang dapat terjadi pada proses pengauditan, sehingga akuntabilitas dan kompetensi merupakan sebagian elemen penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor.

3 Akuntabilitas ialah rasa kebertanggungjawaban seseorang kepada pekerjaan maupun lingkungannya dalam bentuk usaha yang dihasilkan agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. Mardisar dan Sari (2007) menyebutkan akuntabilitas merupakan dorongan psikologi sosial yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan kewajibannya yang akan dipertanggungjawabkan kepada lingkungannya. Penelitian mengenai akuntabilitas terhadap kualitas audit dilakukan oleh Tan dan Alison (1999), Mardisar dan Sari (2007), serta Singgih dan Bawono (2010). Tan dan Alison (1999) meneliti mengenai kualitas audit berdasarkan kompleksitas kerja yang dihadapi, hasil penelitiannya membuktikan bahwa akuntabilitas (secara langsung) tidak mempengaruhi kualitas hasil kerja baik untuk pekerjaan dengan kompleksitas kerja rendah, menengah ataupun tinggi. Mardisar dan Sari (2007) meneliti mengenai kualitas audit berdasarkan kompleksitas pekerjaan pemeriksaan dengan menggunakan indikator motivasi, usaha, dan keyakinan. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa akuntabilitas memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. Singgih dan Bawono (2010) meneliti mengenai akuntabilitas yang dilihat dari tiga aspek yaitu motivasi, pengabdian pada profesi dan kewajiban sosial, hasil penelitiannya membuktikan bahwa hal tersebut berpengaruh terhadap kualitas audit baik secara parsial maupun simultan. Tidak hanya akuntabilitas saja yang dapat mempengaruhi kualitas audit, salah satu faktor lainnya ialah kompetensi.

4 Kompetensi berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan didapatkan dari pendidikan formal, pelatihan maupun kursus, sedangkan pengalaman didapatkan dari adanya interaksi secara berulang-ulang terhadap lingkungan sekitarnya. Christiawan (2002) menjelaskan pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya diperluas melalui pengalaman dalam praktik audit. Beliau juga menyatakan akuntan publik harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum, selain itu asisten yunior untuk mencapai kompetensinya harus memperoleh pengalaman profesionalnya dengan mendapatkan supervisi memadai dan review atas pekerjaannya dari atasannya yang lebih berpengalaman. Akuntan publik harus secara terus menerus mengikuti perkembangan yang terjadi dalam bisnis dan profesi yang dilakoninya. Penelitian mengenai kompetensi terhadap kualitas audit dilakukan oleh Alim dkk. (2007), Sukriah dkk. (2009). Alim dkk. (2007) meneliti mengenai pengalaman dan pengetahuan dari auditor, hasil penelitiannya membuktikan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sukriah dkk. (2009) meneliti mengenai pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas dan kompetensi, hasil penelitian membuktikan bahwa semakin banyak pengalaman kerja, semakin obyektif auditor melakukan pemeriksaan dan semakin tinggi tingkat kompetensi yang dimiliki auditor, maka semakin meningkat atau semakin baik kualitas audit yang dikerjakannya.

5 Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian-penelitian sebelumnya yaitu Mardisar dan Sari (2007), Singgih dan Bawono (2010), serta Alim dkk. (2007). Variabel yang diadopsi dari penelitian Mardisar dan Sari (2007) meliputi akuntabilitas (motivasi dan keyakinan) dan pengetahuan(dibahas dalam variabel kompetensi), sedangkan dalam penelitian Singgih dan Bawono (2010) akan mengadopsi variabel akuntabilitas (pengabdian pada profesi) dan pengalaman ( dibahas dalam variabel kompetensi). Pada penelitian alim dkk. (2007) akan mengadopsi variabel variabel kompetensi. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu karena hanya menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen, serta penelitian dilakukan dengan cara survey di kantor akuntan publik yang berlokasi di Surabaya dengan alasan Surabaya termasuk kota besar di Indonesia sehingga diduga memiliki jasa akuntan publik yang terkualifikasi dengan baik. Dalam penelitian ini variabel mengenai akuntabilitas akan diukur dengan menggunakan indikator motivasi, pengabdian pada profesi, dan keyakinan. Sedangkan variabel kompetensi akan diukur menggunakan indikator pengetahuan dan pengalaman. Motivasi secara umum adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Mardisar dan Sari (2007) meneliti mengenai akuntabililitas terhadap kualitas hasil kerja auditor. Hasil penelitiannya membuktikan motivasi kaitannya terhadap akuntabilitas seseorang ialah, orang dengan akuntabilitas

6 tinggi juga memiliki motivasi tinggi dalam mengerjakan sesuatu. Penelitian lainya dilakukan oleh Singgih dan Bawono (2010) yang meneliti mengenai akuntabilitas terhadap kualitas audit. Hasil penelitiannya membuktikan orang dengan akuntabilitas tinggi juga memiliki motivasi yang tinggi dalam mengerjakan sesuatu. Pengabdian pada profesi menurut Singgih dan Bawono (2010), merupakan suatu komitmen yang terbentuk dari dalam diri seseorang profesional, tanpa paksaan dari siapapun, dan secara sadar bertanggung jawab terhadap profesinya. Singgih dan Bawono (2010) meneliti mengenai akuntabilitas terhadap kualitas audit. Hasil penelitiannya membuktikan Jika seorang akuntan menyadari akan betapa besar perannya bagi masyarakat dan bagi profesinya, maka ia akan memiliki sebuah keyakinan bahwa dengan melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, maka ia akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi masyarakat dan profesinya tersebut. Keyakinan secara umum adalah keyakinan merupakan gagasan spesifik mengenai berbagai aspek kehidupan yang diyakini sebagai sebuah kebenaran oleh pemiliknya, tanpa mempedulikan munculnya berbagai fakta yang menyimpang dari apa yang diyakini tersebut. Mardisar dan Sari (2007) meneliti mengenai akuntabililitas terhadap kualitas hasil kerja auditor. Hasil penelitiannya membuktikan keyakinan bahwa sebuah pekerjaan akan diperiksa atau dinilai orang lain dapat meningkatkan keingian dan usaha seseorang untuk menghasilkan pekerjaan yang lebih berkualitas.

7 Pengetahuan secara umum adalah adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Mardisar dan Sari (2007) meneliti mengenai pengetahuan terhadap kualitas hasil kerja auditor. Hasil penelitiannya membuktikan perbedaan pengetahuan di antara auditor akan berpengaruh terhadap cara auditor menyelesaikan sebuah pekerjaan. Pengalaman menurut Loehoer (2002) dalam Mabruri dan Winarna (2010), pengalaman merupakan akumulasi gabungan dari semua yang diperoleh melalui berhadapan dan berinteraksi secara berulang-ulang dengan sesama benda alam, keadaan, gagasan, dan penginderaan. Singgih dan Bawono (2010) meneliti mengenai pengalaman terhadap kualitas audit. Hasil penelitiannya membuktikan pengalaman akan membentuk keahlian seseorang baik secara teknis maupun secara psikis. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan: Apakah akuntabiltas dan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas auditor? 1.3 Tujuan Penelitan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh akuntabilitas dan kompetensi terhadap kualitas auditor. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Praktik

8 1. Bagi manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam mengambil maupun menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan penugasan auditor. 2. Bagi pengguna laporan keuangan, dapat digunakan sebagai pengetahuan yang bermanfaat untuk menganalisa kualitas auditor. 3. Bagi para auditor, hasil penelitian ini akan menjadi dasar dalam menentukan tingkat pengaruh akuntabilitas dan kompetensi auditor terhadap kualitas auditor. Manfaat Akademik 1. Memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas auditor. 2. Bagi penelitian selanjutnya, dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya sehingga menghasilkan hasil penelitian yang lebih baik. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah: BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas mengenai penelitian terdahulu, landasan teori yang digunakan, pengembangan hipotesis, dan model penelitian.

9 BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi desain penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, dan pengukuran variabel, jenis data dan sumber data, alat dan metode pengumpulan data, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, teknik analisis data. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas mengenai karakteristik objek penelitian, deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dibahas mengenai simpulan dari keseluruhan pembahasan penelitian dan saran yang dapat diberikan bagi penelitian mendatang.