JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD

PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH. Skripsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelayakan air yang dikonsumsi. Secara fisis, air bersih

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Berbasis Mikrokontroler At Mega 328 Sebagai Alat Pendeteksi Kekeruhan Air

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan dan Pembuatan Alat Ukur Kekeruhan Air Berbasis Mikrokotroler ATMega 8535

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan April 2015,

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN TINGGI MUKA AIR (TMA) PADA SALURAN TERBUKA BERBASIS SENSOR ULTRASONIK SKRIPSI. Oleh: HENDRA KUSUMA NIM

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

RANCANG BANGUN SISTEM ALAT UKUR TURBIDITY UNTUK ANALISIS KUALITAS AIR BERBASIS ARDUINO UNO

PEMANFAATAN RANGKAIAN PENGUKUR INTENSITAS CAHAYA UNTUK RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

APLIKASI MIKROKONTROLLER AT89S51 UNTUK PEMBATASAN WAKTU DALAM PEMAKIAN KOMPUTER MENGGUNAKAN ALARM TUGAS AKHIR KHAIRULLAH HAKIM

RANCANG BANGUN ALAT UKUR VOLUME AIR PDAM BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN SENSOR FOTODIODA. Skripsi

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 1, Januari 2013 ISSN

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh:

PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. segala peralatan elektronik. Akan tetapi, energi-energi tersebut berbeda dengan

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL KARAKTERISASI LED

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

Desain Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Metode Transmisi Cahaya dengan Lock-In Amplifier

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB I PENDAHULUAN. Air Minum (PDAM). Air sangat berguna dalam kehidupan sehari hari bagi

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN SISTEM DETEKTOR ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN SENSOR GAS TGS Skripsi

PEMANFAATAN SENSOR PIR (Passive Infra Red) UNTUK PENGONTROLAN SUHU RUANGAN SKRIPSI BUDI PRATAMA YANI NABABAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN ALAT PENYEMIR DAN PENYEMPROT SEPATU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 8535

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi :

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

POSITRON, Vol. VI, No. 1 (2016), Hal ISSN :

BAB IV PENGUJIAN ALAT

IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR)

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

DAN KONSENTRASI SAMPEL

Transkripsi:

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD SKRIPSI Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains dari Universitas Andalas YEFRI HENDRIZON 07135083 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG Juli, 2012

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i ABSTACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR...viii DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 4 1.3 Manfaat Penelitian... 4 1.4 Batasan Masalah... 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Air... 6 2.1.1 Klasifikasi Air Berdasarkan Peruntukannya... 6 2.1.2 Kualitas Air... 7

2.1.3 Kekeruhan... 10 2.2 Cahaya Infrared... 14 2.3 Sistem Sensor Cahaya... 16 2.3.1 Fototransistor... 16 2.3.2 LED Inframerah... 19 2.4 ADC... 20 2.5 Mikrokontrolera AT89S51... 21 2.6 LCD... 25 2.7 Bahasa Pemograman C... 26 2.8 Catu Daya... 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan... 29 3.2 Alat- alat yang digunakan... 29 3.3 Tata Laksana Penelitian...... 32 3.4 Perancangan Perangkat Keras... 33 3.4.1 Perancangan Catu Daya... 34 3.4.2 Perancangan Sistem Sensor... 34 3.4.3 Perancangan Sistem Pengonversi Sinyal... 35 3.4.4 Perancangan Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51. 36

3.4.5 Rangkaian Minimum Penampil LCD 2 x 16 karakter... 36 3.5 Rancang Bangun Perangkat Lunak (software)... 37 3.6 Pengujian Alat... 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Rancang Bangun Alat Ukur Tingkat Kekeruhan Air... 40 4.2 Pengujian Catu Daya... 41 4.3 Karakteristik Sistem Sensor... 42 4.3.1 Karakteristik Tegangan Sensor Terhadap Jarak dengan sudut 0 o... 42 4.3.2 Karakteristik Tegangan Sensor Terhadap Jarak dengan sudut 45 o... 43 4.3.3 Karakteristik Tegangan Sensor Terhadap Jarak dengan sudut 90 o... 44 4.3.4 Perbandingan Hubungan Karakteristik Tegangan Sensor Terhadap Jarak dengan Sudut 45 o, 90 o dan 0 o... 45 4.4 Karakteristik Rangkian ADC... 46 4.5 Pengujian LCD... 47 4.6 Pengujian Mikrokontroler AT89S51... 47 4.7 Pengujian Sistem Sensor Keseluruhan antara Alat yang dibuat dengan Turbidimeter... 48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 51

5.2 Saran... 51 DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Jenis Hamburan Mie dan Rayleigh... 11 Gambar 2.2 Prinsip Fisis Eksperimen Pengukuran Turbiditas... 14 Gambar 2.3 Arah Osilasi dan Penjalaran Gelombang Elektromagnetik... 15 Gambar 2.4 Spektrum Gelombang Elektromagnetik... 15 Gambar 2.5 Simbol Fototransistor... 17 Gambar 2.6 Prinsip Kerja Fototransistor... 18 Gambar 2.7 Simbol Fototransistor Darlington... 18 Gambar 2.8 Skema Bagian-bagian LED Infrared...` 19 Gambar 2.9 Analog Digital Converter (ADC 0804)... 21 Gambar 2.10 Pin Mikrokontroler AT89S51... 23 Gambar 2.11 Bentuk Fisik LCD... 25

Gambar 3.1 Timah dan Pencabut Timah... 29 Gambar 3.2 Solder... 29 Gambar 3.3 Crocodile clip... 30 Gambar 3.4 Papan PCB... 30 Gambar 3.5 Perconal Computer... 30 Gambar 3.6 Multimeter... 31 Gambar 3.7 Breadboard... 31 Gambar 3.8 Sensor Fototransistor... 31 Gambar 3.9 Mikrokontroler AT89S51... 32 Gambar 3.10 Diagram Blok Sistem Alat Ukur Tingkat Kekeruhan Air... 33 Gambar 3.11 Skematik Rangkaian Catu Daya 5 Volt... 34 Gambar 3.12 Skematik Sistem Sensor dan Tata Letaknya... 35 Gambar 3.13 Rangkaian ADC 0804... 35 Gambar 3.14 Rankaian Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S51... 36 Gambar 3.15 Rangkaian Sistem Minimum LCD 2 x 16 Karakter... 37 Gamabr 3.16 Diagram Alir Sistem Pengukuran Tingkat Kekeruhan Air... 38 Gambar 4.1 Rangkaian Keseluruhan Alat Ukur Tingkat Kekeruhan Air... 40

Gambar 4.2 Pengukuran Catu Daya... 41 Gambar 4.3 Grafik Hubungan, Tegangan, Jarak dan Sudut 0 o... 43 Gambar 4.4 Grafik Hubungan, Tegangan, Jarak dan Sudut 90 o... 44 Gambar 4.5 Grafik Hubungan, Tegangan, Jarak dan Sudut 45 o... 45 Gambar 4.6 Grafik Hub Tegangan, Jarak dan Sudut 45 o, 90 o dan 0 o... 45 Gambar 4.7 Karakteristik ADC... 46 Gambar 4.8 Pengujian LCD... 47 Gambar 4.9 Bentuk Fisik Turbidimeter Orbeco- Hellige... 48 DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 2.1 Klarifikasi Air Berdasarkan Peruntukannya... 7 Tabel 2.2 Fitur Khusus Port Tiga... 24 Tabel 2.3 Deskripsi Pin-pin pada LCD...`26 Tabel 4.1 Hasil Pengujian pada Mikrokontroler... 47 Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Kekeruhan... 49 Tabel 4.2 Hasil Uji Alat Terhadap Alat Acuan... 50

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi kelangsungan hidup manusia, manusia tidak dapat hidup tanpa air. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan air bersih yang digunakan untuk keperluan minum, memasak makanan, mandi, mencuci, dan lain sebagainya. Air biasanya diperoleh atau bersumber dari sumur, sungai, atau danau. Di daerah perkotaan, air bersih didistribusikan ke rumah-rumah penduduk melalui pipa-pipa saluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Untuk kota Padang, sekitar 60% kebutuhan air bersih dipasok dari PDAM. Air yang digunakan PDAM ini berasal dari air sungai (air permukaan tanah). Sebagaimana lazimnya air sungai, debit dan tingkat kekeruhan airnya selalu berubah-ubah sesuai musim. Umumnya, air menjadi keruh setelah hujan yang relatif lebat dan lama. Kekeruhan air terjadi karena adanya zat padat yang tidak terlarut, baik yang bersifat organik maupun anorganik. Zat anorganik biasanya berasal dari lapukan batuan dan logam, sedangkan yang organik dapat berasal dari lapukan tanaman dan kotoran hewan. Buangan industri dapat pula merupakan penyebab kekeruhan. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri, sehingga mendukung perkembangbiakannya. Bakteri ini juga merupakan zat organik terlarut, sehingga pertambahannya akan menambah pula kekeruhan air. Air yang keruh sulit didesinfeksi, karena mikroba terlindung oleh zat

terlarut tersebut. Hal ini tentu berbahaya bagi kesehatan, bila mikroba ini patogen (Hendra, 2010). Air yang keruh, selain dapat membahayakan kesehatan, juga dapat mempengaruhi daya pompa yang digunakan di PDAM. Daya yang dibutuhkan untuk pemompaan akan makin besar ketika tingkat kekeruhan air makin besar karena kerja pompa semakin berat. Konsekuensinya, PDAM harus mengeluarkan biaya yang lebih besar karena menggunakan energi listrik yang lebih banyak (Siska, 2010). Untuk mengetahui tingkat kekeruhan air (turbiditas) digunakan alat ukur yang disebut turbidimeter. Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan di beberapa laboratorium (kimia dan farmasi) diketahui bahwa turbidimeter yang digunakan adalah visual turbidimeter. Turbidimeter ini masih bersifat analog, dimana tingkat kekeruhan zat cair ditentukan berdasarkan pengamatan secara visual (menggunakan matas ebagai detektor cahaya) yang dibandingkan dengan tingkat kekeruhan zat cair pembanding yang telah terkalibrasi. Cara seperti ini memiliki kelemahan karena sangat bergantung pada tingkat kemampuan penglihatan seseorang (pengamat). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat di bidang elektronika dan instrumentasi telah memungkinkan diciptakannya alat-alat ukur yang bekerja secara digital. Beberapa penelitian terkait dengan pendeteksian maupun pengukuran tingkat kekeruhan zat cair telah dilakukan, antara lain oleh Riza, Fachrizal, dan Hedlyni. Dalam penelitiannya, Riza (2006) telah merancang alat untuk menentukan hubungan tegangan keluaran sistem sensor terhadap konsentrasi larutan yang telah diketahui nilainya. Dalam penelitian tersebut Riza menggunakan fototransistor sebagai sensor cahaya dan LED sebagai sumber cahaya. Sinyal keluaran sensor dikuatkan dengan

penguat operasional (op-amp) dan keluarannya berupa nilai tegangan yang diukur dengan multimeter. Tegangan keluaran sistem sensor itu kemudian di-plot terhadap konsentrasi larutan dalam suatu grafik tegangan terhadap konsentrasi larutan. Dalam penelitian Fachrizal (2008), tingkat kekeruhan air diidentifikasi berdasarkan pengolahan citra. Citra hasil pemotretan larutan sedimen dengan berbagai tingkat kekeruhan digunakan sebagai data pembelajaran. Pembelajaran mengambil nilai berat sedimen dari nama berkas citra yang telah dinamai sesuai dengan format. Program kemudian akan menyimpan nilai berat tersebut beserta nilai kecerahan rata-rata dari bagian citra yang dipotong. Metode yang digunakan untuk identifikasi adalah interpolasi linear, yaitu memperkirakan nilai di antara dua buah titik yang membentuk garis lurus. Program aplikasi ini dibuat menggunakan perangkat lunak Delphi 6. Dalam penelitian Hedlyni (2011) digunakan sensor fototransistor dan LED inframerah untuk mendeteksi kekeruhan air pada tingkat ambang tertentu untuk menginformasikan kepada operator PDAM tentang kondisi air sungai yang telah mencapai tingkat kekeruhan tertentu, sehingga air sungai pada kondisi tersebut perlu diberi perlakuan (treatment) sebelum didistribusikan ke pelanggan (penduduk). Penelitian tersebut menghasilkan suatu sistem kontrol penanda tingkat kekeruhan air sungai dengan keluaran berupa bunyi alarm. Ketiga penelitian tersebut belum menghasilkan alat ukur kekeruhan zat cair (turbidimeter) yang dapat menampilkan langsung hasil ukurnya dalam bentuk angka digital. Oleh sebab itu, dalam penelitian tugas akhir ini dilakukan perancangan, realisasi, dan pengujian suatu model alat ukur tingkat kekeruhan zat cair berbasis mikrokontroler

AT89S51 dengan menggunakan sistem sensor yang terdiri dari LED dan fototransistor, dan menampilkan hasil pengukurannya pada LCD karakter 2x16. 1.2. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan model desain alat ukur tingkat kekeruhan zat cair berbasis mikrokontroler AT89S51 dengan menggunakan sensor fototransistor pada posisi 90 o terhadap cahaya yang datang dari LED (disebut metode Nephelometer), dan menampilkan hasil pengukurannya pada LCD karakter 2x16. 1.3. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, institusi-institusi yang mengkaji masalah lingkungan hidup seperti PSLH (Pusat Studi Lingkungan Hidup), dan laboratorium penelitian yang membutuhkan alat-ukur tingkat kekeruhan zat cair. 1.4. Batasan Masalah 1. Pengukuran tingkat kekeruhan zat cair dilakukan berdasarkan nilai intensitas cahaya yang diterima fototransistor dari LED. 2. Pembahasan tentang mikrokontroler AT89S51 dibatasi pada fungsi masing-masing kaki (pin) mikrokontroler tersebut. Prinsip kerja bagianbagian internalnya tidak dibahas. 3. Larutan yang digunakan untuk sampel kekeruhan adalah larutan sulfat dengan aquades.