Secara umum, pembelajaran bahasaindonesia terbagi menjadi empat. aspek keterampilan yang harus dikuasai siswa. Keempat keterampilan tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model, pendekatan, strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengacu dan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku. Namun, hal ini. hal itu memerlukan pemahaman dan kemampuan yang mumpuni untuk

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Shinta Rizki N, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 2 PATI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Berita dengan Metode Latihan Terbimbing pada Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. minatnya serta dapat menerapkan keterampilan berbahasa Indonesia secara tepat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 KEEFEKTIFAN MODEL SOMATIS, AUDITORIS, VISUAL, INTELEKTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang lainnya. Selain itu, pembelajar juga harus aktif dalam

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah semakin maju dan berkembang, hal

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan, pengajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan. Hal tersebut bisa dilihat dari digunakannya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peranan seorang guru dalam proses belajar-mengajar harus mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

Transkripsi:

Secara umum, pembelajaran bahasaindonesia terbagi menjadi empat aspek keterampilan yang harus dikuasai siswa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk menjadikan siswa memiliki keempat keterampilan tersebut dalam menyampaikan materi yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan dalam KTSP. Materi dan tema memiliki kedudukan sebagai isi (pesan), sedangkan proses penyampaiannya dilakukan melalui proses komunikasi yang melibatkan aktivitas: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Di antara keempat keterampilan berbahasa tersebut, menulis merupakan keterampilan tertinggi yang dimiliki siswa.hal itu terjadi karena keterampilan menulis diterima seseorang setelah dia mampu menyimak, berbicara, dan membaca. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu model menajemen kurikulum yang berlaku dewasa ini di Indonesia. Kurikulum ini lahir seiring dengan pemberlakuan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Salah satu perbedaan KTSP dibandingkan dengan kurikulum yang pernah berlaku sebelumnya di Indonesia adalah terletak pada sistem pengembangannya. Pengembangan kurikulum sebelum KTSP dilakukan secara terpusat (sentralistik), maka KTSP merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan 1 2 memerhatikan karakteristik dan perbedaan daerah (desentralistik). Dengan

demikian, setiap sekolah khususnya guru perlu memahami proses penyusunan dan pengembangan kurikulum. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, dalam setiap aspek kehidupan manusia baik secara pribadi, kelompok, keluarga maupun dalam berbangsa dan bernegara, pendidikan wajib dilaksanakan. Sehubungan dengan itu, segala proses pendidikan selalu diarahkan untuk dapat menyediakan atau menciptakan tenaga-tenaga terdidik bagi kepentingan bangsa, Negara dan tanah air. Pendidikan dari segi kualitas dapat dilihat dari dua sisi yang sama pentingnya, yakni sisi proses dan sisi hasil belajar. Proses belajar berkaitan dengan pola perilaku peserta didik dalam mempelajari bahan pelajaran, sedangkan hasil belajar berkaitan dengan perubahan perilaku yang diperoleh sebagai pengaruh dari proses belajar. Belajar merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan hasil belajar. Dengan kata lain, bagaimana seharusnya peserta didik belajar akan sangat ditentukan oleh apa hasil yang ingin diperoleh oleh peserta didik. Berbicara tentang belajar dan pembelajaran adalah berbicara tentang sesuatu yang tidak pernah berakhir sejak manusia ada berkembang di muka bumi sampai akhir zaman nanti. Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang selalu dilakukan dan dialami manusia sejak manusia di dalam kandungan, buaian, 3 tumbuh berkembang dari anak-anak, remaja sehingga menjadi dewasa, sampai ke liang lahat, sesuai dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat.

Pembelajaran sastra Indonesia merupakan bagian integral dari pendidikan nasioanal.oleh karena itu, pencapaian tujuan pembelajaran sastra Indonesia merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari visi reformasi pendidikan nasional. Dalam proses pembelajaran di kelas, seringkali seorang pendidik dihadapkan dengan permasalahan dimana peserta didik mempunyai prestasi akademis yang tidak sesuai dengan harapan pendidik dan perlu adanya usaha dari seorang pendidik untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan menulis, khususnya pada kemampuan menulis puisi bebas. Menulis merupakan suatu keterampialn berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.kegiatan menulis bertujuan agar seorang penulis mampu menyampaikan informasi, mengemukakan pendapat, menjelaskan sesuatu, menggambarkan sesuatu yang berupa hal atau kejadian, mengekspresikan perasaan melalui tulisan.bahkan setiap penulis dapat menentukan sendiri tujuan dalam menulis, baik menulis kebahasaan maupun menulis sastra. Sastra pada hakikatnya merupakan salah satu peristiwa budaya bangsa yang dilambangkan melalui bahasa.tanpa bahasa, sastra tidak mungkin mewujudkan dirinya baik dalam bentuk lisan ataupun tulisan.oleh karena itu, sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa ide, semangat, 4 keyakinan dalam suatu gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.

Salah satu bentuk karya sastra yang diajarkan dalam pembelajaran sastra adalah puisi.puisi yang merupakan salah satu cabang sastra tidak hanya didesain untuk dibaca dan didengarkan semata, tetapi juga didesain dalam hal penulisannya untuk menghasilkan suatu karya yang berkualitas dan layak untuk dibaca.kemampuan menulis puisi merupakan salah satu dari kompotensi yang mutlak dicapai dalam pembelajaran sastra. Siswa diharapkan mampu menuliskan apa yang dirasakanatau apa yang dipikirkan dalam bahasa yang indah, mengandung bahasa kiasan yang berkonotasi dan sesuai karakteristik puisi yang tepat pada proses pembelajaran menulis puisi. Keterampilan menulis puisi ini merupakan salah satu materi pembelajaran sastra di kelas VIII. Untuk itu, dibutuhkan rangsangan dan cara kreatif yang memudahkan siswa dalam menulis puisi, khususnya menulis puisi bebas. Melihat kondisi realitas yang terjadi di SMPN 15 Simbang Kabupaten Maros, sesuai dengan hasil observasi awal peneliti dan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Simbang adalah kurangnya minat siswa untuk menulis puisi yang disebabkan oleh metode yang digunakan oleh guru tidak bervariasi dan kurang kreatif. Hal ini menyebabkan siswa tidak paham dalam teknik menulis puisi yang tepat.hal inilah yang mendorong peneliti untuk memulai tahap penuangan gagasan dalam bentuk tulisan agar siswa terbiasa dan terlatih dalam menuliskan suatu karya, khususnya dalam bentuk puisi. 5 Untuk mengatasi kondisi seperti itu, penggunaan model peta konsep (Mind Mapping) dianggap peneliti sebagai model yang tepat untuk digunakan dalam kemampuan menulis puisi bebas.peta konsep (Mind Mapping) adalah cara

termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Peta Konsep (Mind Mapping) adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Mind Map juga sangat sederhana. Peta konsep (Mind Mapping) digagas oleh Tony Burza, seorang psikolog Inggris Tony Burza meyakini bahwa penggunaan Peta Konsep (Mind Mapping) tidak hanya mampu melejitkan proses memori, tetapi juga dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan menganalisis, dengan mengoptimalkan fungsi belahan otak. Peta konsep (Mind Mapping) dapat mengubah informasi menjadi pengetahuan, wawasan, dan tindakan informasi yang disajikan pada bagan-bagan penting sehingga dapat mendorong untuk mengeksplorasi dan mengelaborasinya lebih jauh.peta konsep (Mind Mapping) menjadi pilihan peneliti sebagai solusi yang tepat, karena dalam penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan oleh beberapa mahasiswa yang lalu menggunakan Peta konsep (Mind Mapping) dalam mengatasi permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar dan hasil yang dicapai oleh siswa mengalami peningkatan secara pesat. Peningkatan terlihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa serta tumbuhnya motivasi, dan minat untuk aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian yang dilaksanakan Amirah (2012) Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen melalui Strategi Peta konsep (Mind Mapping) pada Siswa Kelas X-1 SMAN 1 Maros Kabupaten Maros dan Sri 6 Wahyuni Saini (2012) Penerapan Model Peta konsep (Mind Mapping) dalam Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VIII-3 SMPN 2 Pinrang Kab. Pinrang Perbedaan penelitian ini dengan Amirah terletak pada

pembelajaran yang diberikan dan tempat penelitian dan Saini terletak pada tempat penelitian. Peneliti memfokuskan pengaruh model peta konsep (Mind Mapping) terhadap kemampuan menuslis puisi bebas. Sedangkan kedua peneliti tersebut melakukan penelitian untuk melihat peningkatan hasil belajar menggunakan model peta konsep (Mind Mapping). Hasil penelitian telah membuktikan bahwa model tersebut cocok digunakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran siswa dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya dalam keterampilan menulis. Peneliti berharap ada peningkatan minat siswa dalam menulis puisi dengan penggunaan model peta konsep (Mind Mapping) ini.peta konsep (Mind Mapping) mempunyai banyak keuntungan yang sangat mendukung dan mampu membantu berpikir secara kreatif. Penggunaan model peta konsep (Mind Mapping) dalam pembelajaran menulis puisi diharapkan dapat memotivasi dan membantu siswa menciptakan ide dan gagasan serta mengembangkan ide dan gagasan itu menjadi sebuah karya sastra. Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan model pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis model pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada beberapa aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih model, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan 7 respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama model pembelajaran adalah sebagai alat bantu

mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Peneliti memilih kelas VIII SMPN 15 Simbang sebagai objek penelitian karena selain materi menulis puisi terdapat dalam kurikulum pada kelas VIII SMP yang telah diterapkan di sekolah tersebut dan sepanjang pengetahuan penulis, penelitian tentang pengaruh model peta konsep (Mind Mapping) dalam pembelajaran menulis puisi belum pernah diadakan di sekolah tersebut sebelumnya. Pelaksanaan penelitian ini juga bertujuan untuk melihat fungsi dari model tersebut. Fungsi yang dimaksud adalah model peta konsep (Mind Mapping) yang digunakan sebagai model pembelajaran berpengaruh dalam proses belajar mengajar, terutama dalam pembelajaran menulis puisi. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, peneliti merasa perlu melakukan tindakan dalam upaya memperbaiki pembelajaran menulis puisi.dalam hal ini, peneliti berinisiatif melakukan penelitian eksperimen dengan judul Pengaruh Model Peta Konsep (Mind Mapping) terhadap Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas VIII SMPN 15 Simbang Kabupaten Maros. 8 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Simbang Kabupaten Maros sebelum menggunakan model peta konsep (Mind Mapping)? 2. Bagaimanakah kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas VIII SMP Negeri

15 Simbang Kabupaten Maros setelah menggunakan model peta konsep (Mind Mapping)? 3. Apakah ada pengaruh signifikan penggunaan model peta konsep (Mind Mapping) terhadap kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Simbang Kabupaten Maros? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Simbang Kabupaten Maros sebelum menggunakan model peta konsep (Mind Mapping) 2. Mendeskripsikan kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Simbang Kabupaten Maros setelah menggunakan model peta konsep (Mind Mapping) 3. Mendeskripsikan pengaruh model peta konsep (Mind Mapping) terhadap kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Simbang Kabupaten Maros. 9 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi penting dalam mengungkap kemampuan siswa menulis puisi sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki oleh mereka melalui model Peta konsep (Mind Mapping).Penelitian ini tidak hanya dapat memberikan masukan yang mendukung bakat siswa yang berpotensi terhadap menulis puisi, tetapi juga memberikan dorongan ke arah

positif bagi siswa yang kurang berpotensi menulis puisi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa serta mengembangkan minat belajar anak dalam pembelajaran sastra khususnya menulis puisi. b. Bagi guru,akan menjadi bahan informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan model peta konsep (Mind Mapping) pada mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam penulisan puisi. c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan, pengalaman yang bermakna dalam pengembangan kemampuan yang ada.