III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

dokumen-dokumen yang mirip
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mulai fase starter sampai finisher (1-45 hari) sebanyak 100 ekor. Ayam dibagi

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler strain cobb 398 sebanyak 100 ekor. Ayam tersebut dipelihara

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina fase grower

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang dipelihara sebanyak 48 ekor, berumur 14 minggu (fase grower) yang

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan umur minggu dengan bobot badan rata-rata 1037 gram ±

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. grower yaitu umur 14 minggu dengan rata-rata bobot badan 1043 gram ± 51,631

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah ayam Sentul yang diperoleh dari

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratorium UIN Agriculture

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

METODE PENELITIAN. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

Lampiran 1. Skema Penelitian

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Frekuensi dan Periode Pemberian Pakan yang Berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

Transkripsi:

16 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb 398 mulai fase starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi <10%. Ayam akan dibagi secara acak kedalam 20 unit kandang, tiap kandang berisi 5 ekor. Ayam kemudian ditempatkan ke dalam 5 perlakuan jenis probiotik yang diberikan dan masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. 3.1.2 Probiotik Bahan penelitian yang digunakan adalah probiotik. Probiotik diberikan melalui air minum kepada ternak percobaan dengan jumlah yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan. Dosis pemberian probiotik semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur ayam. Jenis probiotik yang digunakan yaitu Lactobacillus plantarum, Lactobacillus acidophillus, Cryptococcus humicolus, dan Triscosporon beigelii. Probiotik yang diberikan dilarutkan dalam 50 ml larutan susu skim. 3.1.3 Kandang Percobaan Kandang yang digunakan adalah kandang litter sebanyak 20 unit dan setiap unitnya terbuat dari bilah bambu dengan ukuran panjang lebar tinggi tiap unit 70 70 70 cm untuk kapasitas 5 ekor. Setiap kandang diberi nomor sesuai dengan perlakuan dan ulangannya. Setiap kandang dilengkapi dengan alas sekam dan lampu pijar 15 watt yang berfungsi sebagai pemanas (induk buatan) maupun

17 penerangan. Kandang dilengkapi dengan tempat pakan (round feeder) dan tempat air minum (round waterer). 3.1.4 Ransum Percobaan Ransum percobaan yang digunakan selama penelitian adalah ransum berbentuk mash. Air minum pada penelitian diberikan adlibitum. Kandungan nutrien dan energi metabolis ransum disajikan pada Tabel berikut Tabel 1. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Bahan Pakan Percobaan Bahan Pakan EM PK LK SK Ca P Lis Met Sis Kkal/kg...%... Jagung 3370 8,60 3,90 2,00 0,02 0,10 0,20 0,18 0,18 Bungkil kedelai 2240 45,00 0,90 6,00 0,32 0,29 2,90 0,65 0,67 Tepung ikan* 2970 58,00 9,00 1,00 7,70 3,90 6,50 1,80 0,94 Dedak padi 1630 12,00 13,00 12,00 0,12 0,20 0,77 0,29 0,40 Minyak kelapa 8600 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Tepung 0 0,00 0,00 0,00 24,00 12,00 0,00 0,00 0,00 tulang Sumber: Data Sekunder diperoleh dari Laboratorium Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (2015). *Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 2016). Tabel 2.Formulasi Bahan Pakan Percobaan Bahan Pakan Jumlah (%) Jagung 50,00 Bungkil kedelai 31,90 Tepung ikan 5,00 Dedak padi 5,80 Minyak kelapa 4,50 Tepung tulang 2,50 Lisin 0,10 Metionin 0,20 Total 100,00 Sumber: Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas dan Non Ruminansia (2017).

Tabel 3. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum Percobaan Ayam Broiler Kandungan Ransum Broiler Kadar air 2 (%) 10,00 Protein kasar 1 (%) 21,82 Lisin 2 (%) 1,10 Metionin 2 (%) 0,50 Metionin + sistin 2 (%) 0,90 Calsium (Ca) 2 (%) 1,00 Fosfor (P) total 2 (%) 1,00 Energi Metabolis 1 (Kkal/Kg) 3076 Sumber: 1 Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas dan Non Ruminansia (2017). 2 NRC (1994) ; SNI (2008). Tabel 4. Kebutuhan Air Minum Ayam Umur Kebutuhan Air Minum Minggu...ml/ekor/hari. 1 50 2 120 3 190 4 260 5 345 Sumber: The Australian Research Fondation (2009). 3.1.5 Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam proses pemeliharaan kandang antara lain: 1) Kandang percobaan. 2) Lampu dan kabel, sebagai penerang sekaligus pemanas sebagai pengganti brooder. 3) Tempat pakan (round feeder) dan tempat minum(round waterer.) 4) Timbangan digital kapasitas 5 kg, untuk menimbang pakan dan ayam mulai dari DOC hingga umur empat minggu. 5) Higrotermometer, untuk mengukur suhu dan kelembaban dalam kandang. 6) Peralatan kebersihan meliputi sapu, gayung, ember, sikat, selang. Alat yang digunakan dalam membuat larutan probiotik antara lain: 18

19 1) Gelas ukur 50 ml, untuk mengukur probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim. 2) Pipet dan blub pipet, untuk mengambil biakan probiotik. 3) Mangkuk, untuk menampung probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim. 4) Timbangan digital, untuk menimbang susu skim. Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel antara lain: 1) Pinset anatomi, untuk menjepit atau memegang organ yang akan dijadikan sampel. 2) Pisau, untuk memotong organ yang akan dijadikan sampel. 3) Gunting, untuk memisahkan organ yang akan dijadikan sampel. 4) Plastik, untuk menaruh organ yang akan dijadikan sampel saat sudah dipisahkan. 5) Label, untuk memberi nama pada organ yang akan dijadikan sampel. Alat yang digunakan dalam proses analisis antara lain: 1) Gelas ukur 1L, untuk mengukur volume organ yang akan dijadikan sampel. 2) Ph meter, untuk mengukur ph organ yang akan dijadikan sampel. 3) Pinset anatomi, untuk menjepit atau memegang organ yang akan dijadikan sampel. 4) Gunting, untuk memisahkan organ yang akan dijadikan sampel. 5) Penggaris, untuk mengukur panjang organ yang akan dijadikan sampel. 6) Breaker Glass, untuk menaruh organ yang akan dijadikan sampel saat pengukuran ph.

20 3.1.6 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam proses analisis antara lain: 1) Usus besar, sebagai objek yang diamati dalam percobaan. 2) Aquades, untuk mengukur volume organ yang akan dijadikan sampel. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Prosedur Percobaan a) Tahap Persiapan Kandang 1) Kadang dibagi menjadi 20 unit dengan ukuran masing-masing unit 70 70 70 cm. 2) Kandang dibersihkan menggunakan detergen dan air mengalir. 3) Kandang disanitasi dengan cara pengapuran pada bagian alas dan dinding kandang satu minggu sebelum ayam dimasukan serta mencuci peralatan pakan dan minum ayam. 4) Tempat pakan dan tempat minum disiapkan pada masing-masing flock. b) Tahap Pemeliharaan 1) Ternak percobaan sebanyak 100 ekor dibagi ke dalam 20 flock, masingmasing terdiri dari 5 ekor ayam. 2) Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, pada pagi hari pukul 06.30-07.30 WIB dan sore hari pukul 16.00-17.00 WIB. 3) Ransum diberikan sesuai dengan umur ayam. Pada minggu pertama, ransum yang diberikan sebanyak 20 gram/ekor/hari, minggu kedua 42 gram/ekor/hari, minggu ketiga 70 gram/ekor/hari dan minggu keempat sebanyak 101 gram/ekor/hari. 4) Air minum diberikan secara adlibitum.

21 5) Tempat minum dicuci setiap hari, setelah itu tempat minum diisi air bersih dan diberikan pada ayam. 6) Suhu dan kelembaban kandang diamati setiap hari, pada pagi, siang, dan sore dengan menggunakan termometer bola kering/ dry bulb (db), termometer bola basah/ wet bulb (wb) yang diletakkan pada dinding kandang. 7) Keadaan ayam diperiksa setiap hari, bila ada ayam yang mati maka ayam tersebut harus diambil dan dikuburkan supaya tidak menimbulkan sumber penyakit bagi ayam lain. c) Tahap Pemberian Probiotik 1) Probiotik diberikan dengan cara melalui air minum pada sore hari. 2) Susu skim sebanyak 30 gram dilarutkan ke dalam 1 L air. 3) Larutan susu skim dibagi ke dalam 5 mangkuk (untuk 5 perlakuan) masingmasing 200 ml. 4) Probiotik ditambahkan ke dalam larutan susu skim sesuai perlakuan, setelah itu dibagi 4 sesuai dengan ulangan, masing-masing ulangan diberikan probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim sebanyak 50 ml. 5) Probiotik dimasukkan ke dalam tempat minum dan tunggu sampai habis. 6) Setelah probiotik habis, tempat minum diisi kembali air bersih untuk diberikan pada ayam secara adlibitum. d) Tahap Pengambilan Sampel 1) Sampel diambil melalui metode pembedahan pada minggu keempat setelah perlakuan (diangkut selama 6 jam) untuk memperoleh usus besar broiler. Sebanyak 20 ekor broiler dipotong untuk diambil usus besar sebagai sampel.

22 e) Tahap Transportasi Ayam broiler ditransportasikan selama 6 jam dimulai pada pukul 11.00. Ayam ditransportasikan dari Sumedang ke Subang kemudian dari Subang kembali lagi ke Sumedang. f) Tahap Analisis Sampel Analisis volume, panjang dan ph usus besar ayam broiler dilakukan di Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Sumedang. Analisis volume usus besar ayam broiler menggunakan metode yang sesuai dengan hukum Archimedes, analisis panjang usus besar ayam broiler diukur dengan menggunakan penggaris dan analisis ph usus ayam broiler diukur dengan menggunakan ph meter. Prosedur analisis dapat disajikan pada Lampiran 3.2.2 Peubah yang Diamati 1) Volume Volume usus besar diukur dengan menggunakan gelas ukur 1L yang telah diisi aquades. Pengukuran volume menggunakan metode yang sesuai dengan hukum Archimedes. Organ yang akan dijadikan sampel kemudian dicelupkan ke dalam gelas ukur tersebut dan dihitung berapa volume yang bertambah setelah sampel tersebut dicelupkan kemudian dihitung selisih volume sesudah organ dicelupkan dengan volume sebelum organ dicelupkan. 2) Panjang Panjang usus besar diukur dengan menggunakan penggaris. Panjang rektum dan panjang sekum diukur secara terpisah.

23 3) ph ph usus besar diukur dengan menggunakan ph meter. Semakin rendah angka yang tercatat, semakin asam derajat keasaman sampel tersebut dan begitu juga sebaliknya. Data yang diperoleh dari hasil analisis diuji menggunakan uji sidik ragam (Anova) dan hasil yang signifikan selanjutnya diuji menggunakan uji beda nyata jujur atau uji tukey (Honestly Significant Difference/ HSD). Selain kedua peubah utama di atas yang diamati, pertambahan bobot badan (PBB), konsumsi ransum dan konversi ransum atau feed convertion ratio (FCR). Rataan PBB per ekor per minggu diperoleh dari selisih bobot badan akhir dan bobot badan awal setiap minggu selama periode pemeliharaan. Rataan konsumsi ransum per ekor per hari diukur berdasarkan selisih antara jumlah ransum yang diberikan dengan jumlah ransum sisa setiap hari. Konversi ransum dihitung berdasarkan rataan konsumsi ransum dibagi dengan rataan pertambahan bobot badan setiap minggu. 2.2.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Data Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, masingmasing ulangan sebanyak 5 ekor sehingga didapat 20 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan yaitu probiotik dengan starter bakteri, yeast dan kombinasi antara keduanya. Perlakuan terdiri atas: P0 = Tanpa pemberian probiotik atau kontrol P1 P2 P3 P4 = Probiotik (Lactobacillus plantarum + Lactobacillus acidophilus) = Probiotik (Lactobacillus plantarum + Trichosporon beigelii) = Probiotik (Lactobacillus acidophilus + Cryptococcus humicolus) = Probiotik (Triscosporon beigelii + Cryptococcus humicolus)

24 Banyaknya ulangan didapat dari: db Galat = t(r 1) 15 = 5(r 1) 15 r = 4 Model matematika menurut Gaspersz (1991) adalah sebagai berikut : Yij = μ + αi + ɛij Keterangan : Yij = Respon hasil pengamatan karena perlakuan ke-i dan ulangan ke-j μ = Nilai tengah populasi (rataan umum) αi = Pengaruh perlakuan (dosis) ke-i ɛij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i pengamatan ke-j i = Perlakuan ke-i (1, 2, 3, 4, 5) j = Ulangan ke-j (1, 2, 3, 4) Asumsi : 1. Nilai ɛij menyebar normal satu sama lain 2. Nilai harapan dari ɛij = 0 3. Ragam dari ɛij = σ 2 jadi ɛij ~ NID (0,σ 2 ) Hipotesis yang diuji : 1. H0 : P0 = P1 = P2 = P3 = P4, tidak ada pengaruh perlakuan dalam mengantisipasi stres transportasi terhadap volume, panjang, dan ph usus besar ayam broiler. 2. H1 : P0 P1 P2 P3 P4 atau paling sedikit ada sepasang perlakuan yang tidak sama dalam mengantisipasi stres transportasi terhadap volume, panjang, dan ph usus besar ayam broiler. Berdasarkan model matematika di atas diperoleh daftar sidik ragam seperti yang tercantum pada Tabel 5. Tabel 5. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman Db JK KT Fhit Ftabel(0,05) Perlakuan (t-1) = 4 JKP KTP KTP/KTG Galat t (r-1) = 15 JKG KTG Total (tr-1) = 19 JKT

25 Keterangan : Db = Derajat bebas JK = Jumlah Kuadrat t = Perlakuan KT = Kuadrat Tengah r = Ulangan Kaidah keputusan : 1. Bila F hitung F tabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan tolak H1 2. Bila F hitung > F tabel 0,05 artinya berbeda nyata (significant), tolak H0 dan terima H1 Apabila hasil analisis varian yang diperoleh berbeda nyata, maka untuk menguji perbedaan rata-rata perlakuan dilakukan Uji Wilayah Berganda Duncan, dengan rumus : LSR = SSR Sy ; Sӯ = KT galat = S2 r r Keterangan : Sy = Galat Baku KTG = Kuadrat Tengah Galat r = Banyaknya Ulangan LSR = Least Significant Range SSR = Studentized Significant Range Kaidah keputusan : 1. Bila d LSR, maka tidak berbeda nyata atau terima H0. 2. Bila d > LSR, maka berbeda nyata atau tolak H0 dimana d adalah selisih antara dua rata-rata perlakuan. Tabel 6. Tata Letak Percobaan 1 (P1) 2 (P5) 3 (P4) 4 (P1) 5 (P2) 6 (P4) 7 (P3) 8 (P3) 9 (P1) 10 (P3) 11 (P3) 12 (P2) 13 (P5) 14 (P1) 15 (P2) 16 (P4) 17 (P5) 18 (P5) 19 (P4) 20 (P2)