BAB I PENDAHULUAN. karna masa ini merupakan masa emas bagi seorang anak. yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB I PENDAHULUAN. ( Jakarta: Indeks, 2009), hlm. 6. Islami, (Jogjakarta: Darul Hikmah, 2009), hlm. 83

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses usaha manusia guna menimbulkan dan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena dengan akhlak-nya yang mulia beliau

BAB I PENDAHULUAN. hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu learning to know, learning

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.2 Menurut PP No.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang UPI Kampus Serang Iis Jamilah, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses terencana untuk menyiapkan anak didik

BAB 1 PENDAHULUAN. (Kurnia; 2009). Mereka merupakan titipan dan amanat Allah SWT, yang mesti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyadarkan manusia akan potensi-potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan.

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Zemool, (Solo: CV. Pustaka Mantiq, 1991), hlm. 64. Nasional. 1 Mahmud Ahmad Sayyed, Mendidik Generasi Qur any, Terj. S. A.

I. PENDAHULUAN. masalah, terutama masalah perkembangannya. Oleh karena itu, perkembangan. anak perlu diperhatikan, khususnya oleh orang tua dan guru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang cerdas dan berkarakter. Demikian pula dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem. Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan manusia yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan budaya dan karakter bangsa merupakan isu yang mengemuka di

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

2015 PEMBELAJARAN PAI PADA PROGRAM AKSELERASI DI SD AR-RAFI BALEENDAH

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang. ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya dan karakter bangsa kini mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan cikal bakal dari penerus bangsa. Sebuah Negara yang maju itu didasari dari para generasi muda yang mempunyai pemikiran yang maju dan bertekat untuk mengubah bangsa. Pendidikan yang melahirkan generasi yang baik adalah pendidikan yang di awali sejak dini karna masa ini merupakan masa emas bagi seorang anak. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Oleh karena itu, PAUD memberi kesempatan bagi anak untuk mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksimal. 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 2 Dalam perkembangannya, masyarakat telah menunjukkan kepedulian terhadap masalah pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak usia dini untuk usia 0 sampai dengan 6 tahun dengan berbagai jenis layanan sesuai dengan kondisi h. 22 1 Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 2 UU RI No 20 Th. 2003, Sisdiknas, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h. 4 1

2 dan kemampuan yang ada, baik dalam jalur pendidikan formal maupun non formal. 3 PAUD adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan nonfisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal pikir, emosional, dan sosial yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Adapun upaya yang dilakukan mencakup stimulasi intelektual, pemeliharaan kesehatan, pemberian nutrisi, dan penyediaan kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi dan belajar secara aktif. 4 Dari defenisi di atas bisa dikatakan PAUD adalah sebuah pendidikan yang diberikan bagi anak yang akan memasuki sekolah dasar. Yaitu anak dari usia 4-5 atau 5-6 tahun. Pendidikan yang dimulai dari usia dini akan mempengaruhi perkembangan anak. Tujuan pendidikan anak usia dini adalah memberikan stimulasi atau rangsangan bagi perkembangan potensi anak agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan pada umumnya bertujuan hlm.88-89 3 Ibid, h. 15 4 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),

3 sangat mulia, yaitu membentuk manusia menjadi pribadi yang kuat, berkarakter khas, dan sekian banyak tujuan baik lainnya. 5 Agar Pendidikan Nasional dapat terwujud, maka pendidikan itu harus dimulai dari sedini mungkin, karena semakin cepat anak mendapat rangsangan semakin baik hasil yang dicapai, apalagi dalam proses pembentukan akhlak sedini mungkin, sebab masa bayi sampai dengan masa kanak kanak perkembangan otaknya sangat pesat, sehingga masa ini disebut masa golden age,jangan sampai masa emas ini berlalu tanpa adanya rangsangan dan stimulus yang sesuai dengan tahap perkembangan dan pertumbuhan anak. Pendidikan adalah upaya sadar dari orang tua atau lembaga pendidikan untuk mengenalkan peserta didik kepada Allah, Tuhan yang telah menciptakannya, agar dia bisa menggunakan seluruh potensi yang telah Allah anugerahkan untuk beribadah kepadanya dalam rangka mensyukuri nikmat- Nya, dan untuk berbuat baik kepada sesama dengan selalu mengutamakan akhlak mulia. 6 Dengan definisi pendidikan seperti itu, diharapkan sejak awal memasuki dunia pendidikan terjadi proses penyadaran dalam diri peserta didik, bahwa pendidikan yang dilaluinya adalah dalam rangka beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama makhluk Allah berbuat baik kepada sesama haruslah selalu mengedepankan akhlak mulia. Menurut Yusuf Qordhowi bahwa pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan 5 Hamka Abdul Aziz, Pendidikan Karakter Berpusat Pada Hati, (Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2012), h. 67 6 Ibid., h. 73

4 keterampilannya. 7 Oleh karena itu, pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup, baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan, kejahatannya, manis, dan pahitnya. Agama Islam sebagai agama Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw. memiliki kebenaran yang hakiki. Nilai-nilai dalam agama Islam merupakan petunjuk, pedoman dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah hidup seperti ilmu agama, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan militer, sehingga terbentuk pola motivasi, tujuan hidup dan perilaku manusia yang menuju kepada keridhaan Allah. Dalam Agama Islam terdapat beberapa pokok ajaran yang dapat menjamin bagi terwujudnya kehidupan manusia lahir batin, dunia akhirat.oleh karena itu nilai-nilai keagamaan dalam Islam didasarkan pada pokok-pokok ajaran tersebut, yakni akidah, syariah dan akhlaq. 8 Agama apa saja namanya, selalu syarak dengan nilai-nilai luhur, penuh dengan norma-norma perilaku, sehingga hubungan antara agama dan moral sangat dekat dan lekat sekali. Nabi Muhammad saw. Sendiri menyatakan bahwa esensi keseluruhannya adalah untuk menyempurnakan keseluruhan akhlak, dan keunggulan moral. Istilah nilai dalam kehidupan manusia merupakan sesuatu yang dianggap positif, dihargai, dipelihara, diagungkan, dan dihormati. Nilai dapat membuat seorang gembira, puas apabila dapat melakukan sesuatu hal yang dipandang 7 Dindin Jamaluddin, Paradigma Pendidikan Anak dalam Islam. Bandung: CV Pustaka Setia,2013), h. 39 8 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 84

5 sesuai dengan nilai-nilai yang dihormati, dan sebaliknya nilai yang tidak terpuji bisa menimbulkan kemurungan dan kekecewaan, baik bagi pelakunya maupun bagi orang lain. 9 Dari uraian ini dapat dilihat betapa pentingnya pendidikan bagi seorang anak. Pendidikan sangat menentukan masa depan anak dengan adanya pendidikan anak bisa mengetahui mana yang baik dan yang tidak baik anak bisa memperoleh hal-hal yang baru dengan pendidikan. Jika pendidikan anak terlaksana dengn baik maka baik pulalah perkembangan anak itu.anak merupakan generasi penerus bangsa oleh sebab itu anak harus diberikan pendidikan yang memadai.anak diberikan pendidikan dengan harapan supaya bisa membawa perubahan yang baik, baik bagi diri sendiri, orang lain, dan bangsa. Pendidikan anak usia dini adalah suatu bimbingan yang diberikan kepada anak dari lahir sampai berumur enam tahun. Begitu pentingnya pendidikan bagi seorang anak agar anak itu tumbuh menjadi insan yang mulia. Berdasarkan asumsi tersebut, diperlukan pendidikan yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat muslim saat ini. Semakin banyaknya pengaruh budaya asing yang masuk saat ini kepada anak.pendidikan sangat penting untuk diberikan agar anak bisa memilih dan memilah budaya asing yang masuk.nilai-nilai akhlak sangat penting ditanamkan kepada anak sejak dini agar anak bisa memilih manahal yang patut dicontoh dan yang tidak baik untuk dicontoh. 9 Rima Ayu, Pendidikan AnakUsia Dini Dalam Keluarga, ( Jakarta Selatan : Mitra Abadi Press, 2012), h.103

6 Maka dari itu upaya untuk membina anak dimulai sejak dini sesuai dengan kemampuan pada umumnya, karena setiap anak yang baru lahir tidak mengerti mana yang baik dan mana yang buruk, dan belum mengetahui batasbatas ketentuan moral yang berlaku dalam masyarakat.anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah atau dengan potensi-potensi yang ada sejak lahir.karena hal itulah dituntut peran orang tua untuk memberikan pendidikan pada anak agar anak dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 30: Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.S. Ar-Rum: 30). Pendidikan anak usia dini merupakan proses/lembaga pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar dengan penyelenggaraan melalui jalur pendidikan formal, informal dan nonformal.pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Atfhal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan

7 informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. 10 Taman Kanak-kanak (TK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan bagi anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun. Sasaran pendidikan TK adalah anak usia 4-6 tahun, yang dibagi ke dalam dua kelompok belajar berdasarkan usia yaitu Kelompok A untuk anak usia 4-5 tahun dan Kelompok B untuk peserta didik usia 5-6 tahun. 11 Taman Kanak-Kanak merupakan pola dasar pertama dalam pendidikan sekolah yang bertujuan membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, perilaku, akhlak, dan pengetahuan, maka Taman Kanak-Kanak harus bisa berusaha menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan baik dan memperhatikan kesesuaian dengan karakteristik dan potensi anak. Pada masa ini anak harus diajarkan nilai-nilai akhlak. Agar nantinya anak dapat menjadi seorang insan kamil Setelah penulis melakukan observasi di RA As Syaamil pada tanggal 8 November 2016, yang beralamat di Jalan Binuang Kampung Dalam Kec. Pauh Kota Padang. Penulis meminta izin pada pihak sekolah untuk melakukan penelitian di RA As Syaamil Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh kota Padang.Setelah mendapatkan izin penulis langsung menuju masingmasing kelas dan memulai penelitian di RA tersebut. Selama melakukan observasi penulis mengunjungi masing-masing kelas, di RA As Syaamil ada 10 UU RI No 20 Th. 2003, Op.Cit, h.19 11 Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT Indeks, 2013), h. 22

8 empat kelas, yaitu kelas A Ali, BUsman, B Abu Bakar, dan B Umar. Setelah penulis melakukan kunjungan pada tiap kelas, penulis melihat ada masalah di sekolah itu seperti adanya peserta didik yang mengganggu temannya yang sedang belajar, peserta didik yang mengambil barang milik temannya tanpa mengembalikannya, peserta didik yang mengganggu mainan milik temannya, dan peserta didik yang mengganggu temannya yang sedang melaksanakan praktek Shalat Dhuha Pada saat penulis melakukan observasi penulis juga melihat adanya misi dari RA As Syaamil untuk mewujudkan Pendidikan Islam. Misi yang dibuat oleh RA As Syaamil ini sudah mulai diwujudkan. Hal ini terbukti dengan adanya kegiatan peserta didik seperti: berdo a sebelum memulai pelajaran, berdo a sebelum dan sesudah makan, adanya praktek shalat Dhuha, setelah praktek shalat Dhuha guru juga mengajak peserta didik untuk zikir dan membaca do a. Berdasarkan hasil observasi yang penulis temui penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penanaman nilai-nilai akhlak. Untuk mengetahui lebih jauh tentang nilai-nilai akhlak maka penulis menulis penelitian ini dengan judul Penanaman Nilai-nilaiAkhlak di RA As Syaamil Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh Kota Padang. B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah

9 Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penanaman Nilai-nilai Akhlak di RA As Syaamil Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh Kota Padang? 2. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan fokus pada aspek masalah, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut: a. Program penanaman nilai-nilai akhlak di RA As-Syaamil Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh Kota Padang b. Proses penanaman nilai-nilai akhlak di RA As Syaamil Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh Kota Padang c. Hasil yang diperoleh dalam penanaman nilai-nilai akhlak di RA As Syaamil Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh Kota Padang C. Penjelasan Judul Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan istilah sebagai berikut: Penanaman Upaya, tindakan, dan kegiatannya dilakukan secara berdayaguna, untuk memperoleh hasil yang baik. 12 Penanaman yang dimaksud disini adalah upaya dan tindakan dari guru di RA As Syaamil dalam menanamkan nilai akhlak 1252 12 Depdikbud, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2001), Ed III Cet. Ke-I, h.

10 Nilai-nilai Akhlak suatu alat atau instrumen yang mendorong seseorang mencapai tujuan. 13 keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa pertimbangan pikiran (lebih dulu). 14 Anak Usia Dini Hakikat anak usia dini dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 adalah kelompok manusia yang berusia 0 sampai dengan 6 tahun. 15 Anak usia dini yang dimaksud adalah anak yang berumur 4-5 tahun dan 5-6 tahun Adapun yang dimaksud dengan judul di atas adalah kegiatan penanaman nilai-nilai agama Islam pada anak usia dini agar anak itu menjadi insan kamil yang kuat akan nilai-nilai agama. D. Tujuan dan kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui program penanaman nilai-nilaiakhlak di RA As- Syaamil Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh Kota Padang b. Untuk mengetahui proses penanaman nilai-nilai akhlak di RA As Syaamil Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh Kota Padang 13 Purwanti, LY,Bagaimana Menanamkan Pendidikan Nilai Pada Anak. Paradigma. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. (Yogyakarta : Mitra Pustaka, 2006), Cet 2 h. 2 14 Zahrudin AR, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 3 15 Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini. (Jakarta: Kencana, 2010), h. 6

11 c. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dalam penanaman nilai-nilai akhlak di RA As Syaamil Kelurahan Binuang Kampung Dalam Kecamatan Pauh Kota Padang 2. Kegunaan Penelitian a. Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam penulisan serta penelitian ilmiah baik teori maupun praktek. b. Menjadi salah satu literatur perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang. c. Untuk melengkapi dan syarat dalam rangka mencapai gelar sarjana (SI) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan PAI di lingkungan IAIN Imam Bonjol Padang. d. Sebagai tambahan bahan bacaan dan informasi keguruan bagi para guru dan calon guru.