PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Penerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Kata Kunci: pendekatan SAVI melalui metode eksperimen, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAVI

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

Bambang Supriyanto 36

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Alat Optik Siswa SMA

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Peningkatan Prestasi Siswa pada Konsep Fluida Statis dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay-Two Stray

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Rinendah Sihwinedar 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Pembelajaran Langsung

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

I. PENDAHULUAN Permasalahan dalam proses pembelajaran saat ini adalah kurangnya usaha

Meningkatkan Pengetahuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar Dikelas IV SD Negeri 1 Lalos Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Di Kelas III SDN Santigi Pada Meteri Makhluk Hidup

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

Transkripsi:

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU Sakka, Yusuf Kendek dan Kamaluddin e-mail: sakha_rahma@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu - Sulawesi Tengah Abstrak - Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XI SMA Negeri 8 Palu. Masalah yang diteliti adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika. Alternatif pemecahan masalah adalah menerapkan pendekatan pembelajaran SAVI. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 8 Palu, dengan jumlah siswa 20 orang. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan secara bersiklus dan mengacu pada desain penelitian dari model Kemmis & Mc. Taggart, yang meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) observasi (iv) refleksi. Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar berupa observasi dan wawancara. Hasil observasi aktivitas siswa dan guru pada siklus I yaitu cukup dan baik, sedangkan siklus II berada pada kategori baik dan sangat baik. Sedangkan data kuantitatif adalah data hasil belajar yang diperoleh dengan tes. Hasil belajar siklus I diperoleh ketuntasan belajar klasikal yakni 65% dengan jumlah yang tuntas sebanyak 12 orang siswa dan yang belum tuntas 7 orang siswa. Pada siklus II ketuntasan belajar klasikal sebanyak 85 % dengan rincian 17 orang siswa tuntas dan 3 orang siswa yang masih belum tuntas. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pendekatan pembelajaran SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Pendekatan SAVI, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber yaitu guru dengan perantara media pendidikan tertentu ke penerima pesan yaitu siswa. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi materi pelajaran. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang tepat sangat diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Proses belajar lebih dari sekedar mengingat materi pelajaran yang telah disampaikan. Siswa berusaha memecahkan masalah, menemukan sesuatu bagi dirinya sendiri. Tugas guru dalam proses pembelajaran adalah menuangkan informasi ke dalam benak siswa dan mengusahakan agar konsep-konsep penting tertanam kuat dalam benak siswa. Guru dapat membantu proses tersebut dengan cara mengajar yang membuat informasi menjadi bermakana dan relevan bagi siswa. Di samping itu, guru harus memberikan kesempatan kepada siswa agar mengembangkan strategi-strategi mereka sendiri dalam belajar. 1 Fisika merupakan pelajaran yang sudah sering dijumpai oleh siswa, mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi jika mengambil bidang fisika, namun tidak sedikit siswa yang masih berpendapat bahwa fisika adalah pelajaran yang menakutkan, pelajaran sulit dan kurang menarik, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Siswa kelas XI semester genap SMA Negeri 8 Palu tahun pelajaran 20013/2014 mempunyai perhatian yang kurang terhadap pelajaran Fisika. Kenyataan tersebut diperkuat dengan fakta rendahnya nilai ulangan semester mata pelajaran Fisika. Dari hasil wawancara dan observasi peneliti dengan guru fisika kelas XI di SMA Negeri 8 Palu rendahnya nilai hasil belajar dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil ujian semester Genap Kelas XI SMA Negeri 8 Palu Tahun Ajaran 2013/2014 adalah 64,21 Proses pembelajaran yang kurang menarik merupakan penyebab utama rendahnya kemampuan pemahaman siswa terhadap pelajaran. Siswa tidak mau bertanya kepada guru meskipun sebenarnya mereka belum mengerti tentang materi yang diajarkan guru

sehingga menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran, karena pendekatan yang digunakan oleh guru berkaitan erat dengan ketercapaian tujuan pembelajaran yaitu kompetensi. Oleh karena itu, pemilihan pendekatan yang salah akan mampu membuat hasil dari pembelajaran menurun, sehingga perlu adanya perhatian terhadap pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajarannya. Menurut Meier [1] pendekatan SAVI adalah pendekatan yang melibatkan indra pada tubuh yang mendukung pembelajaran, belajar dengan bergerak aktif secara fisik, dengan memanfaatkan indra sebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuh atau pikiran terlibat dalam proses belajar. Dalam pendekatan SAVI, siswa dituntut ikut aktif dalam pembelajaran seperti melakukan percobaan, mengamati, mempresentasikan materi yang mereka peroleh, kemudian menyelesaikan permasalahan berdasarkan pengetahuan atau ilmu yang telah diperoleh siswa selama pembelajaran. Keterlibatan dalam embelajaran akan menarik minat siswa dalam belajar. Pasalnya siswa tidak hanya duduk diam dan mendengarkan guru berbicara di depan kelas. Selain itu, dengan bantuan media pembelajaran seperti animasi yang ditampilkan oleh guru, alat praktikum dan LKS (Lembar Kerja Siswa) sebagai perantara transfer materi, siswa dapat menggambarkan segala hal yang dipelajarinya sehingga mereka lebih memahami materi dan membantu melatih pola pikirnya dalam memahami konsep yang dipelajari. Untuk meningkatkan hasil belajar fisika, perlu adanya kerjasama antara guru fisika dan peneliti yaitu melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proses PTK ini memberikan kesempatan kepada peneliti dan guru fisika untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran di sekolah sehingga dapat dikaji, ditingkatkan, dan dituntaskan. Dengan demikian proses pembelajaran fisika di sekolah, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar fisika. 9 Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Penerapan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Palu. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah dengan menerapkan Pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Palu. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Palu melalui penerapan pendekatan SAVI. Pembelajaran tidak otomatis meningkat dengan menyuruh orang berdiri atau bergerak kesana kemari. Akan tetapi, menggabungkan gerakan fisik dengan aktifitas intelektual dan penggunaan semua indra dapat berpengaruh besar pada pembelajaran. Pendekatan seperti ini disebut dengan Pendekatan SAVI yaitu belajar yang melibatkan unsur: Somatis, Auditory, Visual, dan intelektual. Menurut Nurmala [2]. Pembelajaran Fisika yang baik adalah bila tidak hanya melakukan kegiatan di kelas, atau hanya melibatkan proses dan produk yang selanjutnya hanya dapat menghasilkan penguasaan Fisika pada ranah kognitif dan psikomotor, tetapi lebih dari itu perlu ditambah dengan pemberian contohcontoh peristiwa atau manfaat Fisika di lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran Fisika dapat meningkatkan penguasan siswa tentang Fisika pada ranah afektif. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu faktor penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran selalu melibatkan dua komponen penting, yaitu siswa dan guru. Guru dalam pembelajaran berperan sebagai pelaksana kurikulum. Oleh karena itu, keberhasilan pembelajaran Fisika bukan hanya tergantung pada baiknya kurikulum Fisika, melainkan juga sangat tergantung pada guru bidang studi Fisika. Potensi guru berkaitan dengan mutu dan keprofesionalan dalam pembelajaran Fisika dapat dilihat dari kemampuannya dalam menerjemahkan kurikulum, menguasai bidang

psikologis didaktik, dan melaksanakan penelitian pendidikan termasuk evaluasi. Menurut Amann [3] Gegerakan fisik meningkatkan proses mental. Bagian otak manusia yang terlibat dalam gerakan tubuh terletak tepat disebelah bagian otak yang digunakan untuk berfikir dan memecahkan masalah. Oleh karena itu menghalangi gerakan tubuh berarti menghalangi pikiran untuk berfungsi secara maksimal. Sebaliknya, melibatkan tubuh dalam belajar cenderung membangkitkan kecerdasan terpadu manusia seluruhnya Menurut Tornamen [4] Perkembangan anak dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu:sensory, cognitive, socio-emotional, dan motor. Perhatian terbesarnya dikususkan pada aspek kematangan pikiran. (1) suara, gambar dan perasaan terdapat perbedaan dalam kemampuan merasakan, (2) anak-anak menggunakan strategi dan kemampuan berbahasa, (3) kemampuan socio-emotional menggunakan motivasi, mempertahankan ego, dan berorientasi lebih baik, (4) siswa dengan kemampuan somatis, fungsi groos motor dan sensor-motor baik dalam perkembangan gerak II. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan ciri utamanya adalah adanya tindakan yang berulang dan metode utamanya adalah refleksi yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Menurut Depdiknas [5] Desain penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan MC.Taggart yaitu meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) observasi (iv) refleksi. Apabila divisualisasikan, akan tergambar dalam bentuk diagram alur seperti terlihat pada Gambar 1. 10 Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Palu kelas XI dengan jumlah siswa atas 20 orang yang terdiri dari 6 laki-laki dan 14 orang perempuan yang mengikuti mata pelajaran fisika tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai tanggal 22 Oktober 2014. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan tingkah laku yang ingin dicapai. Sebelum dilaksanakan penelitian terlebih dahulu Berkolaborasi dengan guru fisika kelas XI MIA SMA Negeri 8 Palu untuk menggali permasalahan mata pelajaran fisika yang terjadi dikelas, serta tes awal pada siswa kelas XI SMA Negeri 8 Palu. Peserta didik sebelum mendapatkan perlakuan dalam pembelajaran pada siklus I diadakan penilaian melalui tes berupa tes pratindakan, dan siswa yang sudah mendapatkan perlakuan dalam pembelajaran pada siklus I diadakan penilaian melalui tes berupa tes hasil belajar siklus I Jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru (peneliti) dan siswa. 1. Data yang diperoleh dari guru (peneliti) berupa data hasil observasi saat proses pembelajaran berlangsung. 2. Data yang diperoleh dari siswa berupa hasil observasi dan hasil tes evaluasi belajar siswa. Pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru. Untuk aktivitas siswa, yang dapat dinilai adalah aspek afektif, aspek kinerja kelompok sedangkan aktivitas guru, alat ukur yang digunakan yaitu lembar observasi yang telah disediakan. Hal yang dinilai adalah pembelajaran yang diterapkan terdiri dari tahap awal, inti dan penutup termasuk penyajian materi. Wawancara dilakukan setelah evaluasi tindakan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran. Teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisa data kuantitatif yang diperoleh

dari hasil tes belajar dan menentukan persentase ketuntasan belajar Data kualitatif yang diambil pada penilitian ini adalah penilaian aktivitas siswa dan aktivitas guru. Aspek yang diaamati terdiri dari tiga tahap yaitu tahap awal, tahap inti dan tahap penutup. Indikator kualitatif pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran oleh guru, dan hasil analsisis terhadap penilaian afektif, psikomotor siswa. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika kualitas hasil belajar untuk aspek yang dinilai tersebut telah berada dalam kategori baik atau sangat baik. Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini apabila melebihi nilai rata-rata ujian semester sebelum melaksanakan PTK (64,21). (SMA Negeri 8 Palu). di skor 4, baik di skor 3, cukup di skor 2 dan kurang di skor 1. Presentase skor rata-rata yang diperoleh pada siklus pertama sebesar 75%. Setelah diperoleh masukan dari hasil refleksi pada siklus I, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 90,28% dengan peningkatan skor sebesar 15,28%. Untuk lebih jelasnya peningkatan presentase aktivitas siswa dan guru dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 2 Tabel 1 Presentase Aktivitas Siswa dan Guru Presentase Skor No Aktivitas I II 100,00% 1 Siswa 70,83 % 90,28 % 2 Guru 75 % 90,28 % 90,28% 75,00% 90,28% 70,83% III. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan observasi aktivitas siswa dilakukan untuk melihat keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek yang diaamati dalam observasi aktivitas siswa terdiri dari tiga tahap yaitu tahap awal, tahap inti dan tahap penutup. Dalam penilaian aktivitas siswa terdapat 9 aspek yang diobservasi. Setiap aktivitas diberikan skor 1 sampai dengan 4, dengan kategori sangat baik di skor 4, baik di skor 3, cukup di skor 2 dan kurang di skor 1 Presentase skor rata-rata yang diperoleh pada siklus pertama sebesar 70,83%. Setelah diperoleh masukan dari hasil refleksi pada siklus I, aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 90,28% dengan peningkatan skor sebesar 19,45%. Kegiatan observasi aktivitas guru juga dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh guru mata pelajaran fisika di SMA Negeri 8 Palu sebagai Observer. Aspek yang diamati dalam observasi aktivitas guru juga terdiri dari tiga tahap yaitu tahap awal, tahap inti dan tahap penutup. Dalam penilaian aktivitas guru terdapat pula 9 aspek yang diobservasi. Setiap aktivitas diberikan skor 1 sampai dengan 4, dengan kategori sangat baik 11 Gambar 2 Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa dan Guru Berdasarkan data hasil belajar dan observasi guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran di tiap siklus, diambil kesimpulan bahwa aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran siklus I dan II menurut pengamat sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari grafik peningkatannya pada Gambar 2. Penilaian afektif siswa terdapat 5 aspek yang diamati dan untuk penilaian psikomotor siswa terdapat 4 aspek yang diamati. Setiap aspek pada penilaian afektif siswa akan di berikan skor 1, 2, 3, 4 dan 5 sesuai dengan rubrik penilaian afektif. Penilaian afektif siswa dapat dilihat pada tabel 2 dan gambar 3 Tabel 2 Presentase Penilaian Afektif Siswa Presentase No 50,00% 0,00% 1 I I II Pertemuan I Pertemuan II Aktivitas siswa Aktivitas Guru Skor 77,2 % 83% Rata-rata 80,1%

2 II Pertemuan I 88% Pertemuan II 93,6% Gambar 3 Grafik Peningkatan Afektif Siswa 90,8% Penilaian sikap dilakukan pada saat tindakan sedang berlangsung. Pada awal pembelajaran, keaktifan siswa masih belum nampak. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan pendekatan pembelajaran SAVI. Namun pada pertemuan berikutnya, siswa sudah mulai aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena siswa sudah mengetahui langkah-langkah yang mereka kerjakan. Selain itu, siswa sudah berantusias untuk mengemukakan pertanyaan, pendapat dan menjawab pertanyaan yang diajukan, serta memiliki inisiatif untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari grafik peningkatannya pada Gambar 3 Tabel 3 Presentase Penilaian Psikomotor Siswa Presentase No 1 2 100,0% 50,0% 0,0% 100,0% I II 50,0% 0,0% 77,2% 83% 88% 93,6% I II Skor Pertemuan I 68,5 % Pertemuan II 85,0% Pertemuan I 88,0 % Pertemuan II 90,5% 85,0% 90,5% 88% 68,5% I II pertemuan I pertemuan II pertemuan I Gambar 4 Grafik Peningkatan Psikomotor Siswa Ratarata 76,7 % 89,2 % pertemuan II 12 Aktivitas psikomotor siswa setiap pertemuannya pada siklus I masih kurang dan untuk pertemuan pada siklus II sudah baik. Kinerja dari masing-masing siswa pada kelompoknya ini meningkat pada setiap pertemuannya. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan serta keterampilan siswa pada saat kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran sudah mulai meningkat pula. Siswa yang awalnya kurang melibatkan dirinya terhadap kegiatan kelompok, sudah menunjukkan peningkatan setiap pertemuan yang berarti rasa keingintahuan siswa terhadap kegiatan yang dilakukan sudah lebih tinggi. Hal ini dapat dilihat dari grafik peningkatannya pada gambar 4. Hasil Belajar siswa dapat dilihat dari hasil evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Secara umum hasil belajar siswa yang diperoleh mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 5. Tabel 4 Data hasil Belajar Siswa No Nilai Rata-rata 1 nilai rata-rata pada semester tahun 64,21 ajaran 2013/2014 2 Pratindakan 64,3 3 I 64,7 4 II 77,0 Berikut ini merupakan grafik nilai ratarata hasil belajar siswa pada semester tahun ajaran 2013/2014, tes awal, siklus I dan siklus II. 80 70 60 50 40 30 20 10 0 64,21 64,3 64,7 Nilai ujian semester tahun ajaran 2013/2014 Gambar 5 Grafik Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa pada semester tahun ajaran 2013/2014, tes awal, I dan II 77 Tes awal I II

Hasil nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada nilai semester genap tahun ajaran 2013/2014, tes pratindakan, tes akhir tindakan siklus I dan tes akhir tindakan siklus II mengalami peningkatan di setiap tahapannya seperti yang terlihat pada gambar 5. Dari grafik terlihat bahwa hasil yang diperoleh pada siklus II lebih baik dari siklus I. Peningkatan ini terjadi karena kekurangankekurangan yang terdapat pada siklus I dapat diminimalisir. Peningkatan hasil yang signifikan dapat dilihat pada ketuntasan belajar klasikal yang mencapai 85,0% atau terdapat 17 siswa yang tuntas dari 20 siswa yang mengikuti ujian. Berdasarkan hasil refleksi siklus I terdapat beberapa kelemahan-kelemahan yang dijadikan tolak ukur guru guna perbaikan pada siklus selanjutnya. Pada siklus II, peneliti lebih mendisiplinkan siswa serta menanyakan kesiapan siswa untuk menerima materi sebelum pembelajaran dimulai, peneliti lebih menekankan batas waktu saat kegiatan kelompok sehingga siswa lebih disiplin dalam memanfaatkan waktu, selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, menciptakan suasana keakraban dengan siswa serta selalu memotivasi siswa untuk berani memberi tanggapan sehingga mereta tidak ragu-ragu dan malu untuk bertanya. Peneliti juga lebih mengarahkan siswa agar saling bekerjasama serta membimbing siswa untuk melakukan kerja sama dalam kelompok dan mendiskusikan penyelesaian soal bersama teman kelompok sehingga tugas mereka terasa lebih mudah. Dari perbaikan-perbaikan inilah sehingga siswa merasa lebih senang dengan pendekatan pembelajaran yang diterapkan saat belajar. Penerapan pendekatan pembelajaran SAVI ini dapat memberikan pengalaman baru serta menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada hasil pelaksanaan tindakan siklus II. Pada hasil pelaksanaan siklus II, diperoleh ketuntasan klasikal mencapai 85,0% dan daya serap klasikal 77% dari perolehan tersebut 13 menunjukkan hasil lebih baik dari siklus I. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XI MIA SMA Negeri 8 Palu. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar pada siklus I dan siklus II setelah menerapkan pendekatan SAVI lebih tinggi dibandingkan hasil belajar semester tahun ajaran 2013/2014 sebelum menggunakan pendekatan SAVI. Indikator kualitatif pembelajaran juga sudah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan dimana aktivitas guru dan aktivitas siswa sudah berada dalam kategori baik dan sangat baik. Kemudian hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa siswa senang dengan pendekatan pembelajaran yang diterapkan. DAFTAR PUSTAKA [1] Meier, Dave. (2002). The accelerated learning handbook: panduan kreatif dan efektif merancang program pendidikan dan pelatihan. Bandung : MMU(Mizan media utama). [2] Nurmala. (2006). Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa yang Menerima Pelajaran dengan Menggunakan dan Tanpa Menggunakan Alat Peraga pada Pokok Bahasan Kalor di Kelas II Semester 1 MTs Negeri 1 Medan Tahun Ajaran 2005/2006, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan. [3] Amann,T.L. (2008). Creating Space for Somatic Ways of Knowing Whithin Tranformative Learning Theory. Journal of Physics Teacher Education. Vol. 2 (4). 26 halaman. [4] Tornamen, M.R.K. (2009). Auditory-Visual Matching and Language-Based Learning Disoders: two Studiesmof Specific Language Impairment and Developmental Dyslexia. International Journal of Education 26, (2), 9-10. [5] Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional (Revisi 1 April 2004), Jakarta: Depdiknas.